Arsya adalah seorang gadis yang memiliki cita-cita menjadi seorang dokter yang hebat. Sejak dibangku SMP dia tertarik mempelajari ilmu kedokteran. Semangatnya yang tinggi dalam belajar menjadikan dirinya diterima di salah satu kampus kedokteran yang cukup terkenal di kota X. Namun justru jurusan kedokteran ini menyebabkan suatu trauma yang mendalam baginya sehingga dia harus mengubur mimpinya karena suatu kesalahan yang membuat dia dipertemukan dengan Dion laki-laki playboy yang cukup terkenal di kampus. Bagaimanakah kisah perjuangan Arsya mengubur mimpinya dan menjadi sukses di bidang yang berbeda? Bagaimana juga perjuangan Dion untuk mendapatkan Cinta Arsya? yuk simak novel kedua ku. dan jangan lupa untuk like dan subscribe.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratri Larasati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Arsya kemudian menuju ke kamar Cinta. Di sana dia di sambut baik oleh teman nya. Dia tau benar apa yang sedang terjadi pada dirinya. Hal itu cukup terkenal di fakultas.
Di sana Arsya leluasa menceritakan semua yang di alami nya hari ini kepada sahabatnya Cinta.
" aku harus gimana Cin. Sedangkan dia sudah pernah menyentuh ku. Aku malu Cin?" isak tangis Arsya
" lho tenang dulu benar keputusan lho dengan menghindari nya. Karena dia emang brengsek banget nggak punya perasaan " ucap Cinta ikut emosi
" udah lho istirahat aja. " ucap Cinta
Arsya yang sudah lelah memilih untuk segera tidur tanpa memikirkan apapun lagi.
Dion merasa sudah malam dia juga segera kembali ke kamarnya untuk tidur. Memang niatnya adalah untuk mempermainkan Arsya namun melihat dia sedih seperti tadi kenapa hati nya ikutan sakit. Dion sendiri juga tidak memahami perasaan nya hati nya merasa iba atas apa yang sudah terjadi pada Arsya namun ego nya menolak untuk membantunya dan justru malah ikut teman-teman nya menjadikan gadis itu sebagai bahan taruhan. Dion diam-diam pergi menyusul gadis itu. Namun ketika dia melihat Arsya sudah bersama dengan Rangga di pesisir pantai tangannya mengepal menandakan dirinya emosi. Segera dirinya kembali ke hotel memilih menuju ke cafe dan minum disana.
" ada apa bro kenapa lho minum?" tanya Tio
" nggak ada apa-apa lagi pengen aja. " ucap Dion jelas berbohong
" dari tadi gue nggak melihat Rangga gue kira lagi sama lho ada kegiatan. " ucap Satria
" dia lagi berduaan di pantai. " ucap Dion santai
" jangan bilang lho cemburu?" tanya Tio
" nggak buat apa bukan selera gue. Gue kan udah bilang kalau mau di ambil sono ambil aja. " ucap Dion yang hanya di tertawakan oleh temannya
sudah jelas terlihat kalau dirinya sedang cemburu. Namun masih belum mau mengakui kecemburuan nya.
" udah cukup lho minum terlalu banyak. Gue anter lho ke kamar. " ucap Tio
merekapun mengantarkan Dion ke kamarnya. Namun kamar itu terlihat sepi pasti gadis itu belum kembali atau entah mungkin Rangga menyewakan kamar lain untuk dia. Diletakkannya Dion di sana setelah itu di tinggal keluar.
Malam pun berganti pagi. Arsya sudah bangun dari tidurnya dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Melihat temannya masih tertidur kemudian dia melihat HP nya ternyata hari ini sudah hari ke 5 mereka ospek di Bali. Selanjutnya selama 2 hari ini tinggal acara bebas. Mereka boleh pergi jalan-jalan kemana saja sesuai selera nya. Arsya sudah melupakan masalah kemarin namun dia masih tidak ingin bertemu dengan Dion. Bahkan untuk pakaian nya di biarkan di kamar Dion. Untung nya badan Arsya seukuran dengan badan Cinta jadi Arsya bisa meminjam baju Cinta. Sebelumnya dia sudah mampir ke sebuah toko untuk membeli pakaian dalam karena dia tidak mungkin meminjam pakaian dalamnya.
Ditempat berbeda Dion bangun dari tidurnya namun dia tidak menemukan siapapun di kamar itu selain dirinya sendiri
"apakah dia tidak kembali ke kamar semalam?" Ucap Dion
" baiklah mari kita lihat tidur dimana dirinya. Apakah dia tidur dengan Rangga. Awas aja kalau benar. " ucap Dion emosi
" umumkan ke seluruh maba untuk berkumpul di aula ada beberapa pengumuman penting yang akan saya sampaikan. " ucap Dion di grup panitia ospek
Selanjutnya para maba sudah menerima pengumuman tersebut segera menuju ke aula tanpa terkecuali
" katanya hari ini udah free kok masih di suruh kumpul lagi. " ucap salah satu maba.
" hust udah diam aja kita dengarkan dulu. " ucap maba yang lain
Arsya pun sudah berkumpul bersama dengan teman-temannya. Mereka menunggu acara dimulai
" Assalamualaikum hari ini saya menerima laporan ada beberapa dari kalian yang tidak kembali tidur ke kamar yang seharusnya. Apakah kalian mau membantah perintah yang sudah di tetapkan." ucap Dion dingin
" deg....deg....jadi masalah itu. Aku nggak mungkin kembali ke kamar itu. " batin Arsya
" silahkan yang merasa kemarin tidak kembali ke kamar justru ke kamar yang lain silahkan ke depan. " ucap Dion
" sya lho nggak usah ke depan itu kan salah dia sendiri wajarlah kalau lho malas kembali bertemu dengannya. " ucap Cinta membela
" ayo yang lain nya . Segera atau kalau tidak mau ke depan akan kami jemput dan pastinya hukumannya akan berbeda dari teman-teman ini yang sudah di depan" ucap Tiara
Arsya kemudian memberanikan diri untuk maju ke depan. Sedangkan Dion melihat Arsya ke depan siap untuk menerima hukuman dirinya tersenyum mengejek. Setelah ke depan mereka menanyakan alasan dari masing-masing maba mengapa mereka memilih tidur di tempat yang bukan kamarnya.
Tibalah saatnya Arsya untuk di tanyai.
" biar gue yang bertanya. " ucap Dion
" kenapa kamu tidak kembali ke kamar?" tanya Dion
Arsya hanya diam tidak memberikan jawaban. Dia hanya memalingkan wajahnya saja.
" kenapa diam tidak mau menjawab?" tanya Dion
" aku punya alasan kak tidak bisa di jelaskan Disini." ucap Arsya
" ok mari kita selesai jika memang tidak bisa dijelaskan diri. " ucap Dion seraya membawa Arsya pergi dari aula
Melihat hal itu Rangga cukup khawatir segera menyusul mereka ikut keluar dari aula.
Kemudian Dion menghentikan langkah kaki nya di sebuah taman.
" lepaskan kak. " ucap Arsya
" aku tanya tidur dimana kamu ?" tanya Dion
" apa urusannya dengan kakak." jawab Arsya
" Owh aku tau kamu ganti tidur dengan Rangga apakah dia berhasil memberikan mu kepuasan seperti aku memberikannya padamu. " ucap Dion
" plak....jaga ucapan kakak. " ucap Arsya seraya menangis
" benar kan ucapan gue. " ucap Dion
" kakak sebenarnya ada masalah apa dengan ku. Hiks...hiks..." lirih Arsya
" cukup bro lho udah bikin dia kayak gitu. " ucap Rangga yang datang tiba-tiba datang
" akhirnya lho datang. Gimana tidur dengannya enak. " ucap Dion
" bug....bug...gue nggak sebrengsek lho." ucap Rangga
"akh......Arsya terkejut melihat tiba-tiba kak Ranga berantem dengan Dion.
" stop cukup. Ucap Arsya menghentikan mereka
" aku nggak ada urusan lagi dengan kalian. terserah kalian mau ngapain. " ucap Arsya kemudian pergi meninggalkan Dion dan Rangga
" itu yang akibatnya kalau lho berani mendekati Dionku gadis kecil masih ada satu kejutan lagi dari aku tunggu dulu aja. " ucap Amel
Segera dia keluar dari persembunyian nya dan menemui Dion. Iya sejak tadi dia melihat perkelahian antara Dion dan Arsya dan kemudian Rangga datang. Memang ini semua sudah di rencanakan oleh Amek agar Dion menangkan taruhan itu. Namun dia tidak menyadari bahwa sebenarnya Dion sendiri sudah tertarik pada Arsya dengan kejadian itu semakin yakin kalau Dion tertarik pada Arsya namun cemburu dan gengsi menguasainya.
" Dion lho nggak papa sayang" ucap Amel melihat Dion udah babak belur sama dengan Rangga
" gak papa hanya masalah kecil. kemudian pergi dari sana.
Sedangkan arsya ketika berjalan kembali ke kamar Ceci bertemu dengan Bunga.
" hiks....hiks.... Sehina itukah diriku hingga bahkan Dia bisa mengatakan kalau aku mencari kepuasan dengan laki-laki. " tangis Arsya
" sya lho nggak papa ucap Bunga.
" gue nggak papa gue capek pengen pulang. " ucap Arsya
" sabar sya dua hari lagi kita juga pulang. " ucap Bunga
Udah yuk kita kembali ke kamar dulu nanti kalau lho udah baikkan kita mau jalan-jalan kalau lho mau ikut.