Risty Azalea, gadis cantik yang berasal dari keluarga sederhana bertekad merubah hidupnya menjadi wanita yang sukses dan dihormati semua orang, tapi siapa sangka kisah asmaranya tidak semulus karirnya saat ini. Dia malah jatuh cinta pada Bima Arya Dalwyn, seorang laki-laki menyebalkan dan bermulut tajam yang tidak menyukainya sama sekali. Penasaran kan bagaimana lika-liku perjalanan kisah cinta mereka? Yuk ikuti terus kisah mereka, jangan lupa beri like dan komen ya kesayangan!😍😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ocha Zain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29.Balada Cinta Asisten Tomboy (part 1)
"Janda Muda!" goda Yona sembari menaik turunkan alisnya dan tersenyum jahil.
"Hahahaha! Kampret Lo!" Risty terbahak mendengar panggilan barunya.
"Eh diem tuh mulut kamu! Jangan sampai terdengar karyawan disini, bisa gempar nanti satu perusahaan! Parahnya lagi, nanti ada yang lapor sama papa malahan!" Risty mengingatkan.
"Uppss! Aku lupa Boss kita masih di area kantor!" Yona terkekeh sembari menutup mulutnya dengan tangannya.
"Yuk kita ke cafe biasanya, nih kuncinya!"
Risty melempar kunci mobilnya ke arah Yona, dengan sigap Yona menangkap kunci itu.
Saat mobil yang mereka tumpangi melaju di jalan raya, tak sengaja Risty melihat kekasih Yona yang bernama Rizal bersama seorang wanita keluar dari mobilnya. Terlihat wanita itu bergelayut manja di lengan Rizal dan memasuki sebuah restoran.
Risty segera melihat ke arah Yona, ternyata Yona sendiri tidak menyadari yang terjadi. Lalu Risty berbasa-basi menanyakan seputar hubungan mereka berdua.
"Na, udah lama sih aku nggak liat kamu dijemput sama Rizal, apa hubungan kalian baik-baik aja?" tanya Risty penasaran.
"Dia sering pulang malam sekarang Boss, jadi sepulang kantor kadang-kadang dia langsung ke kontrakan. Dia udah naik jabatan jadi manager keuangan di perusahaan dia kerja,"
"Wah bagus donk! Aku ikut seneng karir kalian sama-sama bagus, jadi nggak ada alasan lagi kan buat menunda untuk ke jenjang yang lebih serius! Dari jaman kuliah lho kalian pacaran, apa kamu nggak capek digantungin terus!"
"Yah gimana ya Boss, kita sih emang udah serius dan pengen cepet nikah, tapi keluarganya nggak setuju kalo sama aku," kata Yona dengan nada sedih.
"Waduh kok bisa sih nggak setuju, kamu kan pekerja keras, karir kamu juga bagus! Eh jangan-jangan gara-gara penampilan kamu yang tomboy ini ya?" tebak Risty.
Risty ingat jika Yona pernah cerita jika keluarga kekasihnya tidak begitu ramah saat dia berkunjung kesana, karena awalnya mereka mengira putranya seorang gay, tapi nyatanya Yona adalah wanita tulen yang berpenampilan seperti laki-laki.
"Yaa mungkin sih! Tapi kan kalo mereka orang yang tulus, nggak mandang penampilan Boss. Mereka harus nerima aku yang begini!"
"Ya nggak bisa gitu donk Nana!"
Kini Risty dan Yona telah duduk di meja di cafe langganan mereka.
"Ya harus bisalah!"
"Ya itu namanya kamu egois! Rizal tuh udah nemenin kamu dari kuliah, dia juga selalu ada buat kamu dan setia sama hubungan kalian. Dia lebih pertahanin kamu padahal orangtuanya kurang setuju dengan kamu hanya soal penampilan aja. Selama ini dia berusaha buat hubungan kalian, tapi kamu nggak berusaha buat dia! Berubahlah buat dia Na! Apa kalian bakal terus-terusan begini? Kalo dia bosan dan akhirnya lari ke wanita lain gimana?" Risty memperingati.
"Ya udah berarti nggak jodoh!" Yona mengedikkan bahunya lalu menyeruput es cappucino-nya dengan santai.
"Plaakkk!!!"
"Eh dasar bocah gemblung!"
.
Risty memukul bahu Yona dengan kencang sembari mengatainya.
"Lalu selama ini kamu cuma mainin si Rizal? Kamu tuh ngatain si Bima f***boy kamu sendiri nggak ada bedanya, dengan mudah mainin perasaan orang lain!" Risty menatap tajam mata Yona.
"Ya nggak main-main lah Boss, aku tuh juga serius sama dia! Tapi kalo nggak jodoh mau gimana lagi, dia aja nggak berusaha ngeyakinin ortunya!"
"Ya elah su'udzon mulu! Dia udah berusahalah ngeyakinin ortunya dengan ngajak kamu ketemu dan lebih deket sama mereka, kalo dia nggak serius mana mungkin dia masih bertahan sampek sekarang. Laki-laki tuh kalo nggak ada kejelasan lama-lama juga bosen kali! Jadi sekarang gantian kamu yang ada usaha buat dia, biar dia juga yakin kamu serius sama dia!" Risty tak berhenti menasehati.
"Lha terus aku harus apa?" tanya Yona pasrah.
"Kamu harus nurut sama aku, apapun yang aku lakuin kamu harus setuju! Gimana deal?" Risty mengulurkan tangannya.
"Eh suruh ngelakuin apa nih! Kok aku jadi was-was!" ucap Yona penuh waspada.
"Udah nurut aja! Ini juga demi kebaikan kamu, kalo kamu berhasil bikin calon mertua kamu setuju, aku bakal biayain nikahan kamu di kampung semuanya, termasuk orkes tiga hari tiga malam. Gimana kita deal?"
"Wahhh serius nih Boss? Ibu bapakku di kampung pasti bangga, aku bisa bikin acara nikahan mewah dan meriah Boss," seru Yona berbinar bahagia.
"Eits tunggu dulu! Jangan seneng dulu! Syaratnya kamu harus ikutin semua yang aku lakuin ke kamu nggak pake protes!"
"Okelah Boss deal! Kapan lagi ya kan nikah dibayarin!" Yona terkekeh ,"Eh tapi nggak bahaya kan ini! Nanti tetiba aku disuruh makan beling, kan ngeri Boss!" Yona bergidik.
"Emang kau kira kita mau bikin pertunjukan kuda lumping!" Risty memutar malas bola matanya.
"Hahaha! Ya kali Boss!" Yona tertawa terbahak.
***
Sore itu tidak banyak pekerjaan di kantor Risty, diam-diam dia menghubungi kekasih asistennya untuk bertemu. Dia memilih tempat yang tidak begitu ramai pengunjung agar dia tidak bertemu siapapun yang mengenalnya.
"Duduklah!" ucap Risty saat Rizal telah datang ketempat mereka bertemu.
"Baik Boss!" ucap Rizal duduk dengan patuh.
"Hei aku bukan Bossmu! Panggil Risty aja!"
"Kamu atasan pacarku jadi sama aja Boss!" Rizal tersenyum nyengir.
"Ya udahlah terserah kamu mau panggil apa! Aku mau tanya siapa wanita yang tadi siang sama kamu ke restoran? Kayaknya kalian mesra banget, gandengan gitu!" tanya Risty tanpa basa-basi.
"Eh kok tau Boss? Yona juga liat nggak Boss?" tanya Rizal sedikit panik.
"Mencurigakan!" Risty memicingkan mata, "Ada hubungan apa kamu sama wanita itu?" tanya Risty menyelidik.
"Jangan berburuk sangka dulu Boss! Dia hanya teman kerjaku, aku sama dia udah bersahabat sejak lama, dia sendiri juga udah punya pacar. Kami tadi hanya sekedar makan siang aja Boss nggak ada maksud apa-apa, serius!"
"Eh nggak ada ya persahabatan murni antara laki-laki ama perempuan, biasanya tuh salah satu ada yang suka tapi nggak berani bilang, dan bisa juga awalnya biasa aja karena sering jalan bareng lama-lama jadi suka. Itu tuh penyebab adanya perselingkuhan, awalnya sih alesan temenan, terus curhat-curhatan kalo udah saling nyaman eh tetiba jadi dalem!" sindir Risty.
"Eh Boss jangan salah sangka! Aku nggak suka ama dia, serius deh Boss! Aku beneran serius ama Yona tapi hubungan kami stuck disini aja, sama sekali nggak ada progres," ucap Rizal dengan sedih.
"Ya kali dia yang demen ama situ, who knows!" Risty tak mau kalah.
"Ya aku ngga tahu sih kalo soal perasaan dia ke aku, kalo aku sih nggak ada perasaan sama sekali Boss, aku bisa jamin!"
"Aku nggak percaya! Laki-laki semua buaya!"
"Ya elah Boss! Curcol nih," goda Rizal.
"Pokoknya kamu harus jauhin itu cewek, kamu hindarin dia pelan-pelan. Aku nggak mau ya nanti tiba-tiba kamu ninggalin Yona gara-gara itu cewek! Aku remukin nanti gigi kamu!" ucap Risty sembari menatap tajam Rizal.
"Eh Boss sadis kali kau ini! Ngeri aku! Ini apaan sih konsepnya Boss, aku tuh brasa lagi diancem ama camer mantan mafia lho!" Rizal mendengus kesal.
"Ya anggep aja gitu atau kamu mau Yona tahu soal cewek itu?!" Risty memicingkan mata.
"Eh jangan Boss! Nanti dia jadi salah sangka, iya deh aku jauhin itu cewek itu pelan-pelan tapi jangan bilang apapun ke Yona ya Boss,"
"Oke sip! Aku pergi dulu kalo gitu ya!"
"Eh? Gitu aja Boss!"
"Iya udah! Tugas kamu cuma tetep cintai Yona apapun keadaannya, jangan sampai tergoda wanita lain!"
"Yee itu sih nggak usah diraguin lagi Boss!"
"Anak Baek! Bye!" Risty meninggalkan Rizal begitu saja dan membayar semua bill pesanan mereka.
***
Dalam waktu satu jam, Risty telah sampai ke rumah kontrakan Yona.
"Tumben kesini nggak ngabarin Boss?" tanya Yona menatap heran Boss cantiknya.
"Ayo pergi cepet!" Risty menarik tangan Yona tergesa-gesa.
"Apaan sih Boss! Aku belum bawa dompet, belom juga ganti baju!" ucap Yona mencoba melepaskan tangannya dari Risty.
Malam itu Yona hanya memakai kaos oblong dan celana pendek dibawah lutut.
"Bawa ponsel kan?" tanya Risty menoleh padanya.
"Ini!" Yona mengangkat tangannya yang menggenggam ponselnya.
"Baguslah, ayo berangkat sekarang!" ujar Risty lalu menarik tangan Yona lagi.
"Tapi Boss kita mau kemana?"
"Udah jangan banyak nanya!"
Yona tak lagi membantah dan mengikuti Bossnya dari belakang, kali ini Risty yang mengemudikan mobilnya dan Yona duduk di kursi penumpang.
Setelah beberapa menit berlalu akhirnya mereka sampai di Mall tempat mereka biasa nongkrong, Risty membawa Yona ke salon langganan mereka.
"Halo Boss beb, mau treatment apa kali ini?" ucap wanita pemilik salon.
"Halo juga Kak Julia, aku mau minta tolong kakak, coba deh bikin temen aku ini jadi cantik, gimanapun caranya dia harus cantik dan terkesan agak feminim. Bisa kan kak?" tanya Risty pada wanita bernama Julia itu.
"Itu soal gampang Boss beb, serahkan sama akuh!" ucap Julia dengan nada manja.
Sedangkan Yona mendadak kesal dan ingin kabur saja.
"Apaan sih Boss! Aku nggak mau ah!"
"Eits! Ingat kan kamu udah janji sama aku! Jangan ingkar janji kalo ingkar janji kamu bayar denda dua kali lipat dari yang aku bakal kasi ke kamu buat acara nikahan!" Risty bersendekap dada.
"Eh mana ada kayak gitu Boss! Perjanjian kita nggak kayak gitu," ucap Yona dengan kesal.
"Yang bikin perjanjian kan aku dan kamu menyanggupi semuanya, dimana-mana namanya perjanjian kalo diingkari pasti lah ada konsekuensinya! Jadi kamu nggak ada pilihan,"
"Tapi Boss!"
"Fix, No debat!"
Julia hanya terkekeh mendengar perdebatan mereka.
"Udah nurut si Boss aja sih, yuk lah cuss!" Julia menarik tangan Yona dengan manja dan mau tidak mau Yona menuruti perintah Bossnya.
Sembari menunggu Yona di make over oleh sang ahli, Risty pergi ke butik langganannya untuk membelikan baju wanita untuk asistennya. Beruntungnya tinggi mereka sama walaupun tubuh Risty lebih padat dan sintal, jadi Risty tidak terlalu sulit memilih ukuran baju untuk asistennya.
Setelah dua jam berlalu akhirnya Yona keluar dengan penampilan dan baju barunya, dia memakai dress selutut dan high heels yang tingginya hanya 3 sentimeter, agar Yona nyaman beradaptasi dengan penampilan barunya.
"Wow! It's amazing! You're look so beautiful darl!" seru Risty yang takjub dengan apa yang ada didepannya.
*Yona Adelia
Selama ini Asistennya tidak pernah berdandan maupun memakai pakaian wanita, tapi hari ini dia melihat wanita tomboy itu tampak begitu cantik dan manis. Sisi lain yang tidak pernah dia lihatnya sama sekali.
"Boss jangan seperti itu! Aku malu," ucap Yona yang menunduk sembari memainkan dress barunya.
"Udah jangan protes, kamu cantik dan aku suka! Aku mau kamu begini tiap hari, setiap saat! Nggak ada bantahan! Kalo aku liat kamu masih keluar pake pakaian laki-laki, inget denda sedang menantimu! Oia kalo perlu aku pasang CCTV di teras rumah kamu, jadi aku bisa tahu kamu pergi pake pakaian cewek apa cowok!"
"Aahhh pemikiran macam apa itu Boss, nggak masuk akal! Aku berasa jadi tahanan yang lagi diawasin! Makin lama makin kejam sih kamu Boss!" Yona mendengus kesal.
btw thanks thor udah up 2 uluh" sarangheo thor semngaaat trus thor up satu" ngak papa thor asal jngan lama" thor