"jangan berharap banyak didalam pernikahan ini, karena aku tidak akan pernah jatuh cinta kepada kamu Rayya" ucap Deril pada Rayya disaat malam pertama mereka sebagai suami istri
"anda tidak perlu mengingatkan saya tuan, saya tidak pernah berharap apa pun didalam pernikahan ini tuan Deril" tegas Rayya
Pernikahan Deril dan Rayya atas dasar perjodohan, mereka terpaksa untuk menikah dengan alasan hutang budi
Apakah mereka bisa bertahan didalam perjikahan itu atau berpisah jalan terbaik yang mereka akan ambil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33
Deril hanya akan bertanggung jawab dengan anak yang akan dilahirkan Fina, karena deril tidak bisa menerima pengkhianatan yang dilakukan oleh Fina
Deril tidak akan menikahi Fina, mungkin selama kehamilan Fina ini deril akan membantu untuk keperluan anak dan ibu nya yang sedang hamil,
"aku akan menemui mantan kekasih Fina, dan kami akan bicara bertiga, bagaimana pun pria itu harus bertanggung jawab, kasian Fina kalau laki laki itu tidak mau bertanggung jawab"
"aku yakin sekali kalau bayi itu bukan anakku, tapi aku akan membiayai sampai dia lahir, setelah itu terserah Fina dan kekasih nya itu" ucap Deril saat ini dia sudah berada di dalam kamar nya di kediaman Tuan Bramantyo
Deril harus menyelesaikan masalah nya dulu, baru setelah itu dia akan disuruh lagi untuk bekerja di perusahaan, menduduki kembali jabatan nya yang di berikan pada asisten nya roni
Sedangkan saat ini Rayya sedang berkumpul dengan kedua orang tuanya, mereka masih membahas masalah yang terjadi dalam pernikahan Rayya dan Deril
"bapak minta maaf nak, karena perjodohan ini kamu menjadi seperti ini, kami tidak menyangka kamu mengalami hal yang ini" ucap pak Fajar
"tidak apa apa pak, sekarang kan sudah berakhir semua nya, mengenai status Rayya yang akan berpisah dengan mas Deril, itu jalan yang terbaik yang Rayya ambil"
"jangan dengarkan apa kata orang pak, Rayya akan kos di dekat kantor untuk menghindari, pergunjingan para tetangga kita" ungkap Rayya
"tidak usah nak, kamu tinggal disini saja, kami tidak apa apa kita akan hadapi bersama masalah ini, sekarang kamu fokus saja dengan pekerjaan kamu Rayya" ucap pak Fajar
"bagaimana kalau kita jual rumah ini, lalu kita pindah ke tempat yang lain pak, itu bisa meringankan beban mental untuk Rayya, bagaimana pun orang orang disekitar sini, sudah tau kalau Rayya sudah menikah beberapa bulan lalu" usul ibu nya Rayya
"itu juga lebih baik bu, besok bapak akan coba cari pembeli, kemaren ada yang cari rumah didekat sini untuk dibeli, bapak punya nomornya, besok pagi bapak hubungi, mudah mudahan berjodoh dengan pembeli nya" terang pak Fajar
"ya sudah kalau begitu sekarang kita tidur, hari sudah malam, bapak akan urus semua nya" ucao pak Fajar kepada istri dan kedua anak nya
Besok pagi nya ketika mereka sedang sarapan, datang Tuan Bramantyo dan Deril kerumah pak Fajar dan itu membuat mereka yang ada dirumah jadi terkejut
"Tuan Bramantyo selamat pagi, ada hal apa yang membuat Tuan Bramantyo dan nak Deril datang pagi pagi" tanya pak Fajar ketika mereka sedang duduk di ruang tamu
"begini pak Fajar, saya mau mengatakan dan pak Fajar harus mau, saya akan malu hati kalau pak Fajar menolak usulan saya ini" ucap Tuan Bramantyo
"saya jadi penasaran Tuan Bramantyo mau bicara apa" balas pak Fajar
"begini pak Fajar, dengan kepulangan Rayya kerumah ini tanpa Deril pasti membuat para tetangga akan bertanya tanya, saya tidak mau menambah beban pak Fajar dan keluarga"
"pagi ini saya harap pak Fajar dan keluarga mau pindah ke rumah Rayya dan Deril tempati kemaren, rumah itu sudah saya berikan atas nama Rayya, saya harap pak Fajar dan ibu jangan menolak"
"saya merasa sangat bersalah sekali kepada keluarga pak Fajar, dengan perjodohan Rayya dan Deril" jelas Tuan Bramantyo
"jangan merasa bersalah Tuan Bramantyo, memang jalan itu yang harus dijalani oleh anak anak kita, agar kedepan nya mereka bisa lebih dewasa dalam bersikap"
"saya mengucapkan terima kasih atas apa yang Tuan Bramantyo berikan, saya memang pagi ini mau menelpon orang yang mau membeli rumah ini, kebetulan satu minggu yang lalu mereka datang"
"mereka ingin membeli rumah ini, tapi saat itu saya menolak nya, tapi sekarang saya mau menjual nya, kami mau pindah, untuk menjaga perasaan Rayya agar jangan malu kalau bertemu dengan tetangga disini"
"Rayya awal nya tidak mau pindah dari sini, karena buat dia tidak apa apa dengan keadaan begini, Rayya bisa menghadapi nya, tapi saya tetap khawatir dengan mental nya Rayya" jelas pak Fajar
"sekali lagi kami mohon maaf pak Fajar, sudah membuat malu keluarga pak Fajar" balas Tuan Bramantyo
"kami tidak malu dengan keadaan ini Tuan Bramantyo, mungkin saat ini kami harus pindah rumah, mencari suasana baru, biar ada semangat baru" ucap pak Fajar
"kalau begitu pak Fajar mau ya tinggal disana, itu rumah milik Rayya, nanti biar Deril yang membantu pindahan" ucap Tuan Bramantyo
"demi Rayya kami akan pindah kesana Tuan Bramantyo, terima kasih sebelum nya, saya masih merepotkan Tuan Bramantyo" jawab pak Fajar
"tidak ada kata merepotkan untuk dua orang saudara pak Fajar, justru saya yang berterima kasih sana pak Fajar, dengan begini jadi mengurangi rasa bersalah saya pada Rayya" sahut Tuan Bramantyo
Dan hari itu juga Rayya dan keluarga nya pindah kerumah Rayya dan Deril yang mereka tempati selama pernikahan yang hanya beberapa bulan itu.
Seperti apa yang Tuan Bramantyo katakan, banyak tetangga yang melihat kepindahan mereka dan bertanya tanya kenapa pak Fajar pindah dari rumah ini
Dibantu oleh orang orang Tuan Bramantyo, sore hari nya Rayya dan keluarga nya sudah ada di rumah mereka yang baru.
"mas Deril terima kasih ya, sudah bantu pindahan" ucap Rayya
"sama sama semoga kamu betah ya tinggal disini, tidak akan ada yang ajak berantem kalau malam hari" seloroh Deril
"iya mas, nyebelin tau nggak sih kalau lihat mas Deril sudah mulai cari gara gara sama Rayya" sahut Rayya sambil tertawa
"mas suka aja kalau berantem sama kamu Rayya, soalnya kalau dirumah papa ada lawan berantem, adik nya mas, kalau disini ya kamu yang mas ajak berantem" sahut Deril
"ish kasian tau, adik nya diajak berantem terus, capek tau berantem itu harus mengeluarkan energi" jelas Rayya
"mas minta maaf Rayya selama ini membuat kamu sakit hati dan malu oleh sikap egois mas" ucap Deril
"Rayya juga minta maaf mas kalau ada kata kata Rayya yang kasar sama mas Deril, Rayya mohon mas Deril jangan membantah papa dan mama, kasian tau mas liat mama papa, pusing sama kelakuan mas Deril" terang Rayya
"iya mas mau memperbaiki diri, menjadi lebih baik seperti yang diharapkan papa dan mama, semua masalah ini akan jadi pelajaran untuk mas kedepan nya" balas Deril
"nah gitu dong mas, semangat mas Deril, Rayya senang mendengarnya" sahut Rayya
"kamu sudah mas anggap adik mas, jadi kalau ada masalah apa apa, jangan sungkan untuk menelpon mas, mau kan Rayya jadi adik nya mas Deril" ungkap Deril
"pasti mau mas, kan enak Rayya sekarang punya kakak laki laki, terima kasih mas Deril" balas Rayya
Dan merekapun saling tersenyum, karena mereka sudah saling memaafkan
.smg yg trbaik ya rayya