perjodohan Yang berawal karna keterpaksaan membuat gadis bernama Rania sangat pilu, karna ia telah memiliki kekasih di masa lalu, namun setelah adanya cinta dalam rumah tangganya, masa lalunya mulai hadir dan sangatlah terobsesi untuk membuat hancur Rumah tangga Rania.
apakah Takdir akan sejalan dengan nasib atau mungkin nasib yang akan mengubah Takdir.
jangan lupa like and vote karya pertama saya.🤗🤗😇💕
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom young, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19 harapan Tak sejalan
sudah satu bulan lamanya Rania tinggal di rumah pak abas dan bu limah, namun tidak ada tanda-Tanda, syam mencari keberadaannya sepanjang malam Rania terus memohon agar bisa di pertemukan dengan suaminya.
" nak ayo sarapan dulu " ucap bu limah saat melihat Rania merenung di tangga balai.
" iyah ibu. " ucap Rania.
pak abas dan bu limah, sudah mengganggap Rania sebagai anak mereka sendiri.
" nak bagai mana kaki mu sudah membaik?" ujar pak abas.
" alhamdulillah pak saya' sudah lebih baik sekarang." Rania tersenyum.
setelah selesai makan Rania membantu mencuci piring di dapur. saat sedang mencuci piring bu limah yang sedang membereskan meja bertanya sesuatu hal yang sebelumnya tak pernah Rania duga.
" nak? maaf sebelumnya bukanya ibu lancang Tapi apa kamu tidak ingin melanjutkan mencari suamimu? " ucap bu lima sukses membuat ia tersentak.
" ingin bu tapi aku tidak ada sama sekali uang untuk mencari jalan keluar dari semuanya." jelas Rania sambil membilas Tangan nya.
" nak kamu tenang saja.ibu ada tabungan untuk menghantar kamu ke kota mencari keberadaan suami kamu. apa kamu masih ingat dengan tempat suami mu Tinggal? "
keduanya berbincang di dapur dan sepakat akan mengantar Rania menemui syam hari ini .
" ibu tapi apa ini tidak merepotkan mu? " Tanya Rania saat sedang berada di kamar bersiap.
" insyaallah tidak nak ibu senang melihat kamu bisa Tersenyum kembali. " bu limah membantu menyisir Rambut Rania.
" Terimakasih bu..aku sangat menyayangi mu Rania ngak tau harus berkata apa buat membalas kebaikan ibu. sama bapak " Rania Langsung memeluk bu limah.
sementara Disisi lain Tabungan syam sudah ada, ia juga sudah memesan tiket Pesawat penerbangan indonesia, niat dan tekadnya untuk menemui Rania sudah bulat. meskipun ia sebenarnya tidak sanggup dengan konsekuensinya.
syam langsung memesan taxi menuju bandar udara Changi Singapura.
namun sayang nya dalam perjalan macet ' sebenarnya saat kemacetan Rania dan syam berada dekat sekali hanya berhalangan kaca kendaran masing-masing namun Tidak ada yang menyadarinya.
terlintas senyuman di mimik.wajah sumringah Rania " alhamdulillah aku bisa bertemu dengan mu kembali, selangkah lagi kita akan bertemu syam. " batin Rania sambil. erat menggenggam tangan bu limah.
Saat kemacetan mulai normal kembali. mobil mereka langsung Terlintas ke tujuan masing masing.
setelah dua jam menempuh perjalan. akhirnya Rania menginjak-kan kakinya ke Tempat kontrakan nya. sujud syukur terus ia lantukan dalam bibirnya Hinga Tak sadar air matanya jatuh ke pipih.
" alhamdulillah ibu ini Tempat aku tingal bu ayo bu kita kesana " saking bahagianya Rania ia sampai tak sanggup berkata apa pun lagi.
bu limah yang melihat Rania sangat bahagia langsung mengandeng Tangan nya.
" ayo nak cepat panggil suami'mu " ujar bu limah.
" syam...syam...syammm "
" assalamualaikum.."
ketukan demi ketukan. Namun tidak ada sautan atau sambutan dari Dalam rumah..
wajah Rania mulai panik!..
" Apa mungkin suami mu tidak ada di rumah nak? " bu limah melihat wajah Rania memerah menahan marah.
" saya juga Tidak tahu bu. caffe suami saya yang ada di seberang jalan juga sedang Tutup. saya harus bertanya pada siapa bu? " Rania mulai mengeluarkan air mata nay lagi.
" kamu yang sabar yah nak' kita Tunggu disini." ucap bu limah.
Rania dan bu limah menunggu kedatangan syam dari Siang hinga malam hari, gerimis mulai Turun di sertai kilat yang menampakan cahayanya.
" bu hujan mulai Turun bagai mana ini? " Rania kebingungan.
" Apa rumah ini tidak ada pintu belakangnya? " Tanya bu limah.
" tidak ada bu.." jelas Rania.
keduanya semakin kebingungan. hujan turun semakin deras.sementara orang yang mereka cari tidak kunjung menampakan batang hidungnya.
" bu kalau hujanya sudah redah kita pulang saja yah bu."
" kenapa nak apa kamu yakin tidak menunggu suami mu? " Tanya bu limah meyakinkan Rania.
" dari siang sampai malam kita di sini bu, Tapi syam tidak kunjung datang. sedangkan aku tidak tahu apa yang sebenarnya Terjadi saat satu bulan aku pergi. " ucap Rania pilu.
" kamu yang sabar yah nak ibu akan menjaga kamu apa pun nantinya. karna ibu sudah mengganggap kamu anak kami sendiri " bu limah memeluk Rania seakan memberi kekuatan.
hujan mulai merendah Rania dan bu limah segara mencari kendaran dan kembali ke kediaman bu limah.
pulang dengan Tangan hampa kini hati Rania di landa kecewa dan putus asa, tampa kabar tampa tahu keberadaan ya.
" Apa aku harus menunggu mu atau aku harus membuka lembaran baru syam? " batin Rania...
bersambung...
