Transmigrasi.
Seorang pria yang lumpuh seluruh tubuh akibat kecelakaan yang direkayasa oleh keluarganya sendiri, dibuat terkejut oleh perubahan istri yang selama ini disetir oleh orang-orang terdekatnya tiba-tiba berubah.
Seorang Istri yang tadinya ikut jahat padanya sampai Kayneth sudah berniat untuk membunuh sang istri saat ia bisa sembuh dari lumpuhnya.
Namun anehnya, istrinya berubah menjadi istri baik dan lembut bahkan dengan berani melawan keluarga serakah Kayneth. Istri jahatnya berubah menjadi istri hebat, ada apa sebenarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14. Harapan Dalam Hati.
Disinilah keduanya berada, menunggu hasil kehamilan Sophia di salah satu ruangan rumah sakit.
Kay bahkan memundurkan waktu kedatangan nya ke perusahaan demi memastikan hal tersebut.
“Selamat, Tuan Kay dan Nyonya Sophia. Kandungan Nyonya sudah berusia 6 minggu.“
Wajah Ava dan Kay tampak pucat, mereka sama-sama gusar. Ava lebih terkejut, dia tak menyangka akan membawa-bawa seorang anak dalam perutnya padahal dia masih perawan dan belum pernah melakukan hubungan suami istri dengan siapapun.
“Bisakah anak ini digu gurk4n saja?" celetuk Ava, dia tidak bisa menanggung kehamilan anak orang lain.
Kay tak berkomentar, dia menunggu jawaban dari Dokter Obgyn.
“Anda ingin menggugurkan j4 n1n nya, Nyonya? Maaf, tapi harus ada kejelasan dalam tindakan ab0rs1. Misalnya... karena Anda mempunyai riwayat sakit, jika tanpa alasan saya tidak bisa melakukan nya.“
Ava dan Kay sama-sama menghembuskan nafas kasar, mereka tidak suka dengan situasi yang terjadi.
“Baiklah,“ Ava mengangguk pasrah.
Dalam perjalanan pulang ke Mansion, keduanya saling terdiam.
“Anak Dominic atau Cedric?“ tanya Kay.
“ Entahlah, siapa yang peduli!“ ketus Ava.
Ya, siapa yang perduli itu anak siapa karena Ava berniat akan bu nuh d1ri sebelum anak itu lahir. Jadi dia harus secepatnya menyelesaikan urusan di Mansion Grande.
“Aku bukan ibunya, jadi aku nggak perduli pada anak ini!“ kesal Ava tanpa sengaja.
“Aneh-aneh saja kamu bicara, jika kau bukan ibunya... kenapa anak itu ada dalam rahim mu?!“ pancing Kay.
“Eh! Maksudku, saat anak ini lahir... aku nggak mau merawat anak ini dan berperan menjadi seorang Ibu.“ Jawab Ava.
Astaga Ava, jujur saja padaku! Ayolah! Kita hadapi semuanya bersama-sama, sayang! Kay masih belum mengerti kenapa Ava harus merahasiakan tentang kebenaran tentang jiwanya yang berada di dalam tubuh Sophia.
“Aku akan menjaga bayi ini bersama mu, tapi aku tidak ingin orang lain tau tentang anak siapa ini. Jadi, untuk sementara waktu rahasiakan. Aku belum lama sembuh dari sakit ku dan tidak mungkin bukan... disaat aku lumpuh aku menghamili mu. Biarkan orang-orang tau setelah satu bulan dari sekarang, mengerti?“ Kay membuat keputusan.
Ava mengangkat bahunya.
Keduanya pun akhirnya bersepakat untuk menyembunyikan kehamilan dari semua orang, bahkan Dokter serta orang-orang yang mengetahuinya sudah di bungkam oleh Kay.
Ada harapan dalam hati keduanya, jika sebelum satu bulan itu jiwa Ava sudah kembali ke raganya sendiri.
.
.
Setelah mengantar Ava ke depan Mansion, Kay memerintah supirnya menuju perusahaan.
Di perusahaan, Kay merombak jabatan-jabatan termasuk jabatan Dominic sebagai Direktur keuangan dan hanya menjadi seorang Manajer. Itu adalah ide dari Allianz pada Kay tempo hari untuk menjatuhkan Dominic, Kay sengaja mengikuti permainan Allianz demi memerangkap beberapa orang bersamaan.
Sebenarnya meskipun warisan sudah dimiliki Kay, tetapi setiap anggota Grande memiliki saham di perusahaan karena itu lah Kay juga harus berhati-hati terhadap mereka.
Allianz membantu Kay mengumpulkan laporan tentang kecurangan Dominic di perusahan, Allianz ingin satu-persatu anggota keluarga Grande terjatuh dengan menggunakan Kay. Bagi Allianz, Kay adalah si Tuan muda dungu yang mudah sekali ia pengaruhi.
Brakkk!
Pintu ruangan Presdir terpelanting dengan keras.
“Hei! Ada harus mengetuk pintu dengan sopan!“ Assisten Kay menatap kesal pada Dominic yang datang dengan wajah yang murka.
“Tidak apa-apa, pergilah! Aku akan bicara dengan Dominic!“ Ujar Kay.
Sang assisten pun keluar dari ruangan, tak lupa menutup pintu.
Kay menyatukan kedua tangan di atas meja, menatap dingin pada sepupunya. “Katakan!“
“Kenapa kau menurunkan jabatan ku?! Ini kah caramu saat kembali ke perusahaan dengan langsung membuat masalah!“ Dominic berkacak pinggang di depan meja Presdir.
“Menurut mu kenapa? Masalah apa yang aku lakukan, bagiku yang aku lakukan sudah sesuai peraturan di perusahaan. Siapapun yang ketahuan berbuat kecurangan, dia akan dipecat dengan tidak hormat! Tapi, menimbang kau adalah anggota keluarga Grande dan juga mempunyai saham sebesar 7 persen... aku hanya menurunkan jabatan mu! Ini bukti-bukti tentang kecurangan mu selama aku lumpuh dan tidak mengurus perusahaan!!“
Brakkk!
Kay melempar berkas-berkas kecurangan Dominic ke atas meja, gegas Dominic memeriksa berkas-berkas itu dan ia tercengang karena semua kecurangannya sangat lengkap.
“Siapa yang melaporkan padamu! Ini tidak benar! Aku nggak pernah berbuat kecurangan!“
“Kau masih mengelak meskipun banyak bukti nya? Apa kau juga akan mengelak, jika aku mengatakan kau selalu tidur dengan istriku disaat aku lumpuh?“
Wajah Dominic pucat seketika, berkas-berkas di tangannya berjauhan ke lantai.
“Kau tau apa hukuman seorang pengkhianat, Dominic? Kau melakukan dua kecurangan sekaligus, seharusnya aku menghukum mu bukan? Tapi tidak! Aku hanya menurunkan jabatan mu dan aku membiarkan hal yang sudah terjadi antara kau dan Sophia saat aku terbaring lemah akibat lumpuh! Aku tidak menghukum mu atas pengkhianatan mu padaku yang sudah berani meniduri Sophia! Apa kau menginginkan hukuman dariku, Dominic?“ Nada Kay sarat akan ancaman.
Dominic menggeleng lemah, dia memunguti berkas di lantai lalu menyimpan bekas di atas meja kerja Kay dan tanpa bicara apapun lagi dia membalikkan tubuh berjalan keluar dari ruangan Kay dengan perasaan kalah.
Sial! Kenapa dia harus sembuh dari lumpuhnya?! Aku harus mencari cara untuk membunuhnya! Dominic bertekad.
Sore itu Dominic pulang dari perusahaan dengan hati berkecamuk, dia ingin bertemu Sophia. Saat melihat wajah Sophia, hati Dominic biasanya akan membaik. Ya, segitu cintanya dia pada Sophia.
“Tuan Dominic, Anda sudah pulang.“ Seorang Maid pribadi Dominic menghampiri pria itu dan mengambil tas kerja serta jas yang terlampir di lengan pria itu.
“Kau tau dimana Nyonya Sophia?“ tanya pria itu.
“Saya lihat ada di kamarnya.“
Ini kesempatan ku berdua dengan Sophia, sejak Kay terbangun dari lumpuhnya... sulit sekali untuk berduaan dengannya. Untungnya Kay masih di perusahaan! Dominic tersenyum senang.
Tak
Tak
Dominic menuju kamar Sophia yang ditempati bersama Kay, laki-laki itu nekad bertemu Sophia.
Kriettt....
Ternyata pintu kamar tidak terkunci, Dominic sangat bersemangat melihat Sophia sedang berbaring di atas ranjang dengan gaun sexy, pencahayaan di kamar pun sangat redup.
Grep!
Dominic naik ke atas ranjang dan langsung memeluk tubuh Sophia yang membelakanginya.
“Aku merindukan mu, Honey. Kenapa kau menjauhiku setelah suamimu sembuh. Hm...“
Bibir Dominic sudah berada di leher Sophia, m3ngecup l3her hingga Sophia m3ndesis n1km4t.
Dominic tak menunggu lama, dia langsung menarik gaun yang dipakai Sophia dan melepaskan pakaian di tubuhnya sendiri.
Keduanya larut dalam percintaan panas di sore hari, sampai akhirnya Dominic meneriakkan nama Sophia dengan suara seraknya.
“Aku mencintai mu, Sophia.“
“Aku juga...“
Degh!
Kenapa suara Sophia berubah? Pikir Dominic.
.
.
Sementara di perusahaan, Kay menyuruh Cedric membersihkan seluruh toilet perusahaan untuk menghukum sepupunya itu karena sudah membuat Perusahaan merugi.
Aku akan membunuhmu, Kay! Aku akan membunuh mu!!! Janji Cedric karena merasa dipermalukan.
Makasih thor..
🫂🫂🫂🫂🫂
semangat mungkin kalo ini belum waktumu tapi pasti akan ada masanya suatu saat
alurnya menarik...
tapi sayang banget... octavius yang baik hati harus meninggoy.....😭😭