Berceritakan tentang karakter utama kita, yang dipindahkan ke dunia lain. Dia sangat senang sekali mengetahui bahwa, dia telah dipindahkan ke dunia lain, seperti di Komik, Manga, dan Novel yang dulu pernah dia baca. Mereka akan mendapatkan jari emas atau sistem, untuk membantunya menjadi kuat dan tak terkalahkan. Tapi... "APA-APAAN INI!!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Morarty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 Peti Misterius
Kembali ke goa dimana tempat tersebut, adalah markas Assasin terbaik di dunia, tempat yang sudah terbangkalai ratusan tahun lamanya.
Zane kembali lagi ke tempat awal dimana ia di teleportasikan, yaitu di lorong tengah.
"Tempat ini benar-benar berbeda, atau akunya aja yang tidak teliti mengecek sekitar?" Ia sedikit terkejut melihat sesuatu didepannya.
"Apa-apaan dengan lingkungan ini, dan juga orang yang mengelilinginya?"
Zane melihat lingkaran berbentuk bintang ditengahnya, dengan tulisan-tulisan rune kuno yang melingkarinya.
"Mereka membuatnya dengan darah kurasa." Zane menduga-duganya sambil memegangi janggutnya.
"Ini seperti ritual pemanggilan bukan?"
"!!!"
Zane mendekati salah satu dari tiga tengkorak yang mengelilingi lingkaran sihir tersebut, dan mendapati sebuah catatan dibawahnya.
"Hmm!"
Dengan darah yang dikorbankan, mahkluk dunia lain yang menguasai kegelapan, hamba yang rendahan ini memanggil yang agung sang....
"Hmm... Sepertinya mereka sedang memanggil sesuatu, dan belum sempat menyelesaikan ritualnya."
Itulah isi dari catatan mereka, yang sedang mencoba memanggil mahkluk dari dunia lain.
"Aku bersumpah aku tidak menyadari, sudah ada mereka di sini, sungguh!"
Kemudian Zane membakar catatan tersebut tanpa tersisa, 'WOOSS!' Lalu ia berjalan kedepan dan menemukan sesuatu yang menarik perhatiannya.
"Woaahh! Peti harta lain."
Itu adalah peti harta lain, namun Zane tidak bisa membuka dengan mudahnya seperti sebelumnya.
"Apa yang ada didalam sana sampai dikunci rapat sekali!"
"Hmm... Menarik! Aku hancurkan aja lah."
Zane mengaliri kepalan tangannya dengan mana, kemudian mengangkat tangannya untuk meninju peti harta tersebut, tapi....
[Tunggu tuan!] Sistem menghentikannya sesaat sebelum ia memukul peti harta tersebut.
"Kenapa?" Zane menahan tangannya di udara, sambil bertanya dengan sedikit kesal.
[S-sebaiknya anda pikirkan dulu tuan, Jika anda memukulnya maka anda akan menghancurkan peti harta berserta isinya juga tuan.]
"Ahh! Kau benar juga hmm... Sial!" Ia mengayunkan tangannya diudara, sambil sedikit mengutuk.
"Lalu? Bagaimana cara membukanya?" Tanya Zane sambil meliuk-liuk memperhatikan peti harta tersebut.
[Itu mudah tuan, anda harus membukanya dengan 5 artefak!]
"Ohh! Sepertinya aku punya di inventori." Ia membuka inventori sistem, dan benar saja ia punya satu dari peti harta di lorong kanan sebelumnya.
"Ini dia!" Artefak itu berbentuk seperti kunci pada umumnya, namun terdapat kristal bulat merah pada gaganya.
"Kita lihat!" Zane kemudian memasukkan kuncinya.
"Woaahh!"
"...."
"Tidak terjadi apapun tuh?"
"Sepertinya memang harus menggunakan kelima artefak, untuk bisa terbuka sepenuhnya."
"Yaah terserah lah, setidaknya aku sudah mendapat apa yang aku inginkan."
"Sekarang mah makan dulu ga si, hehe..."
Zane kemudian berjalan keluar meninggalkan goa tersebut.
****
"Kyaaahh!!!" Teriak seorang wanita.
"Sial! kenapa harus disaat begini!" Ucap seorang pria, dengan mengacungkan pedangnya.
"Aaauuuuuu!!" Auman monster serigala silver besar, ia melolong di atas batu besar.
Seperti menandakan sebuah perintah, dari lolongan itu, kawanan monster serigala biru mulai menyerang.
"SEMUANYA BERSIAP!" Teriak salah satu pria berbadan kekar.
Segerombolan serigala itu menerjang mereka, keduanya bertubrukan saling membunuh.
'SWORD STRIKE!'
Pria berbadan kekar meneriakkan tekniknya, dibarengi dengan ayunan pedang besarnya.
Beberapa serigala yang terkena serangan tersebut langsung terbelah menjadi dua, lalu ia melompat di udara, memegang pedang besarnya menggunakan kedua tangannya.
'THUNDER SWORD SLASH!'
Dibarengi dengan petir yang keluar dari pedang besarnya, ia dengan cepat turun ke bawah menghantam segerombolan serigala biru.
'DUAAARRR!'
Tanah disekelilingnya hancur, debu berterbangan di udara, setelah debunya perlahan menghilang, terlihat para serigalanya hanya menyisakan darah yang berserakan ditanah.
"Huff... Huff... Huff..."
Setelah mengeluarkan teknik itu, nafasnya terengah-engah, dengan sedikit keringat diwajahnya.
"Selesaikah?"
Bersambung....
Untuk tanda bintang seperti ini (****) itu adalah perpindahan cerita, dari karakter satu ke karakter lain.
Dan untuk tanda ini ( ' ) biasanya mimin gunakan untuk sebuah karakter yang berbicara dalam hatinya atau berbicara pada dirinya sendiri. Dan mimin juga menggunakannya sebagai penyebutan teknik.