Hai ketemu dengan karya mommy terbaru lagi.
happy reading.
Yolanda Fox, wanita bersuami Mikel Smit sudah lima tahun bahtera rumah tangganya harus tergoncang dengan kehadiran orang ketiga yang di nikahi oleh suaminya tanpa sepengetahuannya.
"Kenalkan dia adalah Nikita istriku yang kedua," dengan santai Mikel berucap.
"KAU! TEGA!" marah, kesal, kecewa, hancur hatinya menjadi satu saat di paksa hadir ke rumah orang tua suaminya. di kira mau di cemooh atau di omong mandul seperti biasanya.
"Tunggu, Ola! Jangan buat seolah aku salah besar! Ini suamuanya karena kamu! Kamu tidak bisa hamil!" bentaknya.
Yolanda dengan menyeka air matanya dan menghempaskan tangan suaminya yang menenahannya lalu keluar dari rumah itu tanpa pamit lagi.
"Kamu tega!!!!!!!!" teriaknya di dalam mobil yang masih di halaman itu.
"Aku tidak terima!!!! aku harus membalas ini!!!!" amarah yang membuncah dalam dirinya.
Bagaimana kisah kelanjutan Yolanda? Apakah mampu memisahkan madunya? atau dia memilih pergi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy JF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28: Kehancuran Mikel dan Penemuan Nikita
Setelah Nikita di rawat dengan intens oleh team dokter untuk mengobatinya oleh Mikel.
Selama prosesnya itu, Nikita tidak jarang terus histeris jika mengingat perlakuan yang di terimanya di pisahkan oleh Michelle.
"Jangan ambil anakku!!!" teriak Nikita.
"Anakku!!!" histeris Nikita.
***
3 bulan kemudian.
Akhirnya selama itu berangsur pulih Nikita. Dan sudah mulai banyak kemajuan.
Ketika Mikel mendekati Nikita yang terduduk dengan tatapan kosong, dia mencoba mengumpulkan keberanian untuk bertanya, meski rasa takut akan jawabannya menghantui dirinya. Di dalam hatinya, ada pertanyaan besar yang belum terjawab, di mana Michelle? Anak yang ia pikirkan setiap saat, namun tak pernah berhasil dia temukan.
“Nikita…” suara Mikel terdengar berat.
“Dimana Michelle? Dimana anak kita?” tanya Mikel pelan.
Nikita menatap Mikel dengan pandangan penuh kebencian. Sejenak dia terdiam, lalu meledak dalam kemarahan.
"Anak kita? ANAK KITA?" jeritnya, suaranya pecah, penuh amarah dan kekecewaan.
“Michelle bukan anakmu, Mikel! Kamu percaya kebohongan itu? Michelle adalah anak dari Papamu, bukan kamu!” teriaknya lagi.
Kata kata itu menghantam Mikel seperti badai yang mengguncang. Wajahnya memucat.
"Biarkan saja, Nikita. Aku mau merawatnya," seru Mikel dengan suara bergetar, walau pada kenyataannya memang Mikel sudah mengetahuinya. Tapi tetap saja sakit bila mendengar langsung dari wanita di depannya.
“Ya, benar. Kamu dibohongi oleh papamu sendiri. Selama ini kau hidup dalam kebohongan, Mikel! Michelle bukan anakmu, tapi anak dari perselingkuhan papamu dengan aku!” ucap Nikita tersenyum sinis, tawa getirnya menggema di ruangan.
Mikel terdiam, kemarahan berkobar di dalam dirinya. Tangan tangannya mengepal kuat. Semua ini terasa begitu kejam. "Kalian semua menghancurkan hidupku!" teriaknya, suaranya keras dan penuh dendam.
“Aku menghancurkan hidupmu?” Nikita balas berteriak, emosinya tak terkendali.
“Kamu yang meninggalkanku untuk wanita lain! Kamu yang sibuk dengan duniamu sendiri, mabuk mabukan, bermain dengan perempuan lain! Kamu tak peduli pada Michelle atau padaku!” bentaknya.
"Aku pantas tahu dimana Michelle sekarang!" desaknya, matanya memancarkan api amarah.
"Kamu tidak perlu mencarinya lagi. Michelle sudah tidak di sini…" ucap Nikita terdiam sejenak, kemudian tersenyum dingin.
Mikel mengernyit.
“Apa maksudmu? Dimana dia?” tanya Mikel.
Nikita memalingkan wajahnya, lalu bicara dengan suara pelan namun tajam.
“Michelle ada bersama Axel. Anak itu dibawa pergi oleh Axel entah kemana. Kamu tak akan bisa menemukannya sekarang.” ucap Nikita. Karena dia pun tidak akan bisa tahu keberadaan anaknya.
Mikel merasakan dadanya semakin sesak mendengar nama Axel disebut.
"Axel?! Kenapa dia yang membawanya? Apa maksudmu, Nikita?" bingung Mikel.
Tapi sebelum Nikita bisa menjawab, sesuatu yang lain terungkap. Nikita, dalam kemarahannya yang tak terkendali, tanpa sadar membuka rahasia lain.
“Ku tahu, Mikel, Ola… wanita yang kamu buang itu… dia juga punya anak. Anakmu.” bisik Nikita.
Mikel terdiam sejenak, pikirannya terguncang.
"Apa yang kamu katakan?" tanya Mikel perlahan, seolah tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.
“Ya, dia punya anak darimu! Aku pernah melihatnya memanggil anak itu, tapi aku tidak pernah melihat wajahnya dengan jelas. Kamu terlalu sibuk dengan dirimu sendiri untuk melihat kenyataan, Mikel.” ucap Nikita menatapnya penuh kebencian.
Kata kata Nikita itu seperti petir yang menyambar Mikel. Dia teringat saat saat bersama Ola, ketika dia mulai merasakan ada yang berbeda dengan dirinya. Semua mulai masuk akal sekarang.
"Anak? Ola punya anak dariku?" lirih Mikel, suaranya penuh keterkejutan.
“Dan sekarang kamu kehilangan mereka berdua. Michelle bukan anakmu, dan anakmu dengan Ola sudah jauh dari jangkauanmu. Kamu tidak pantas mendapatkannya.” ucap Nikita tertawa sinis.
Mikel menatap Nikita dengan ekspresi tak percaya, seolah apa yang baru saja didengarnya hanyalah kebohongan lain dari mulut wanita yang penuh tipu daya itu.
"Jangan bicara omong kosong, Nikita," ucap Mikel dengan suara dingin, meskipun di dalam hatinya mulai ada keraguan yang menggerogoti.
"Ola tidak pernah mengatakan apapun tentang anak… dari mana kamu bisa tahu? Kamu hanya berusaha memprovokasiku, bukan?" tanya Mikel.
"Provokasi? Kamu pikir aku hanya mencoba mengacaukan pikiranmu, Mikel? Kamu benar benar bodoh jika percaya bahwa Ola tidak menyembunyikan sesuatu darimu." ucap Nikita tersenyum tipis, senyum yang penuh ejekan.
Mikel menatap Nikita tajam, merasa marah sekaligus bingung.
"Ola bukan seperti itu! Kalau dia memang punya anak dariku, kenapa dia tidak pernah memberitahuku? Itu tidak masuk akal!" elaknya.
Nikita tertawa pendek, suaranya dingin dan penuh sinis.
"Karena dia tahu kamu terlalu sibuk dengan hidupmu sendiri, Mikel! Dengan perempuan lain, dengan alkohol, dengan segala hal kecuali keluarga. Dia tahu kamu tidak pantas menjadi papa bagi anaknya." ucap Nikita sinis.
Mikel menggelengkan kepalanya, mencoba menolak kata kata Nikita yang terasa begitu menusuk.
"Ola… tidak akan menyembunyikan hal sebesar itu dariku. Tidak mungkin!" ucapnya dengan tegas, meskipun suaranya mulai terdengar goyah.
Nikita melipat tangannya di dada, menatap Mikel seolah dia tengah menikmati penderitaan yang mulai melanda pria di hadapannya.
"Percaya atau tidak, terserah padamu, Mikel. Tapi aku melihatnya sendiri. Dia memanggil seorang anak… dan cara dia memeluk anak itu, kau bisa melihat bahwa itu lebih dari sekadar anak orang lain." ucap Nikita.
Mikel terdiam. Kata kata Nikita menggetarkan hatinya, menciptakan rasa tak menentu di dalam dirinya. Tetapi, dia masih menolak untuk percaya.
"Kamu hanya mencoba membuatku jatuh lebih dalam, Nikita. Aku tidak akan tertipu oleh omong kosongmu. Ola tidak seperti kamu. Dia bukan pembohong." elak Mikel.
Nikita mengangkat alis, seolah menantang Mikel untuk menguji kebenaran dari ucapannya.
"Jika kamu tidak percaya padaku, tanyakan pada Axel. Dia tahu lebih banyak tentang Ola daripada yang kamu sadari. Kamu pikir kenapa dia selalu di sisinya? Mungkin kamu sudah kalah jauh sebelum kamu menyadarinya, Mikel." ucap Nikita.
Mikel merasa perutnya terpelintir oleh rasa cemburu dan ketidakpastian. Dia ingin percaya bahwa Nikita hanya mencoba memanipulasinya, tetapi ada sesuatu dalam kata katanya yang membuat Mikel semakin ragu. Axel… Apakah Axel tahu sesuatu yang selama ini dia sembunyikan?
"Nikita, jika ini hanya permainanmu untuk menghancurkan sisa hidupku, maka kau lebih kejam dari yang pernah kupikirkan," desis Mikel, mencoba menahan ledakan emosinya.
Nikita mendekat, suaranya berubah menjadi bisikan penuh racun. "Kebenaran kadang lebih menyakitkan daripada kebohongan, Mikel. Kamu sudah menghancurkan hidupmu sendiri. Aku pun sama saat ini, hancur," ucap Nikita.
Mikel mundur selangkah, merasa jiwanya terombang-ambing antara amarah, kebingungan, dan rasa bersalah yang mendalam. Apakah mungkin… apakah benar Ola menyembunyikan sesuatu yang begitu besar? Dan jika benar, bagaimana dia bisa menghadapi kebenaran itu?
Ola mempunyai anak???? Anakku!!!!!
...****************...
Hi semuanya! Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya.
Keren banget 🔥😍