Sahabat mu adalah Ular. Itulah yang terjadi pada Ashila yang sudah bertahun-tahun berteman dengan perempuan yang dia anggap saudara
Lolita merebut kekasih yang sangat di cintai oleh Ashila untuk kesekian kalinya dan sayangnya gadis itu baru menyadari seberapa buruk perilaku sahabatnya itu
Tapi kehidupan mempertemukan mereka kembali, seperti sebuah karma kekasih Lolita menyukai Asila bahkan terkesan Obses dan mengunci wanita itu dalam lingkup kekejaman nya
akan kah wanita itu menghindar atau memberi pelajaran pada Lolita?
Namun sayang nya gadis itu sudah membuat pria itu terpesona hingga tidak melepaskan dirinya lagi
"Lepaskan saya Tuan Leus!".
"Mau kemana? kemarilah dan balaskan dendam mu"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natural, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AKHIR SMA YANG TIDAK MENYENANGKAN
Bajha menapaki rumah dengan terburu-buru setelah memarkirkan mobilnya di garasi llu mengunci pagar dia segera masuk kedalam rumah membawa sebuah bingkisan khsusus berupa hadiah kecil
Untuk permintaan maaf terkhusus untuk keponakan nya karena dirinya sendiri terlambat untuk pulang , tangan nya membuka pintu rmah terkejut karena rumah itu tidak terkunci dia jadi cemas karena jika sudah begitu Ashila pastilah mengurung diri di kamar.
“Sayang….”. Panggil nya lembut mengetuk pintu kamar gadis itu . “Maafkan Paman, Paman telat kamu sudah makan?”.
“Sudah paman, aku sudah makan ramen tadi”. Suara gadis itu terdengar sangat lemah membuat harti pria itu menjadi semakin cemas.
“Sayang buka pintu nya”.
Tidak ada jawaban di sana, Bajha jadi kesal kenapa gadis kecilnya itu menjadi tertutup ketika ada masalah dia mengetuk pintu lagi dengan segala kecemasan nya
“Buka pintunya atau paman akan mendobraknya!”.
“Paman….”. Ashila memanggil lemah, hingga Bajha dengan terpaksa menabrak pintu itu sampai kuncinya rusak dia mendapati sang keponakan sudah tertidur lemah dia tas ranjang
“Ashila!”. Teriak pria itu panik “Ada apa dengan mu? Siapa yang melakukan ini ? katakan?!”
Ashila menggeleng dia tidak yakin memberi tahunnya dua tahun yang lalu Bajha sudah terkena masalah karena nya, seperti setahun yang lalu
Wajah gadis itu terdapat beberapa memar terlihat jelas ada beberapa bekas pukulan di sana, Bajha mengepal tangannya pastilah gadis itu mendapat bullyan lagi di sekolah nya.
“Apa gadis itu yang melakukan nya lagi? Lina dia melakukan ini bersama teman-temannya?”. Tanya Bajha dengan penuh tekanan.
Gadis itu tidak bisa mengelak dia tertunduk membuktikan jika semua itu benar adanya, tangan mungil Ashila menggenggam tangan Bajha dengan sangat erat mencoba meredam amarah yang ada pada pria itu.
“Hanya sebenatar lagi Paman, aku akan lulus sebentar lagi aku bisa melaui ini tolong jangan membuat diri mu terluka lagi”. Gadis itu terisak menatap sayu mata pria itu “Aku akan berperilaku baik paman, dia tidak akan melakukan itu lagi”
“Kau bahkan tidak pernah melakukan kesalahan apapun Ashila!”.
“Percayalah Paman, kita akan lebih baik jika kita diam …. karena Tuhan tidak Diam”. Gadis itu meraung mminta mahon pada pria di depannya agar tidak melakukan hal konyol seperti setahun lalu “mereka hampir saja kehilangan satu sama lain”.
Bajha tidak menjawab apapun dia memutuskan untuk menenangkan putri kecilnya meski begitu tatapan pria itu menyala dengan sebuah hal tidak terduga dalam benaknya “Lina…. dari keluarga ocherd” . Bahja menguang kata-kata itu di dalam benaknya berulang kali.
Sehari berlalu beberapa siswa menatap kedatangan Ashila wajah gadis yang tampak memar itu mengundang pertanyaan dari mereka, mereka ingin bertanya tapi wajah dingin Ashila membuat mereka enggan
Wajah dingin yang terlihat angkuh itu adalah salah satu hal yang tidak di sukai oleh Ashila karena tidak sesuai dengan kepribadian nya yang pemalu, gadis itu berjalan di lorong sekolah
Dirinya mencoba tegar karena beberapa minggu lagi sekolah akan berakhir, matanya tertuju pada beberapa siswa mencari keberadaan sahabatnya Lolita biasa nya gadis itu sudah datang
Dia mencari gadis itu di beberapa sudut dirinya merasa jika memerlukan orang lain setelah kejadian mengenaskan itu, hingga langkah kakinya tidak sengaja berjalan tanpa arah kesudut sekolah
Gadis itu mematung saat matanya menangkap kegiatan dua pemuda dan gadis yang saling membelit bibir satu sama lain
“Lolita…”. Ucap Ashila terbata dia lebih terkejut setelah melihat pemuda yang sedang memeluk pinggang Lolita dengan erat
Tubuh Ashila merinding sejadi-jadinya dia berjalan mundur lalu menjauh dari kedua orang itu, sementara itu Lolita yang menyadari kehadiran Ashila tersenyum dalam hatinya karena dia tahu pembalasan nya setimpal dengan kekesalan nya beberapa saat lalu.
“Umh….ngggh”. Alex melepaskan ciuman nya, pemuda itu menatap sekitar dan masih aman karena belum ada yang memergoki mereka . “Kita lanjutkan nanti, rumah ku kosong kita bisa melakukan lebih di sana”.
“Ah baiklah, sekrang aku akan kembali kekelas sampai jumpa sayang…”. Lolita berkedip dengan genit nya, Alex sendiri hanya mengangguk Lolita bukanlah gadis spesial nya hanya saja sebuah penawaran membuat pemuda itu tergugah membuat mereka berakhir menjadi hubungan yang sedikit rumit
Pemuda yang kesepian itu menemukan tempat di mana dia bisa melepaskan rasa stressnya tanpa harus merasa bersalah karena mempermainkan seorang gadis, setelah dia tahu betapa nakalnya Lolita menurutnya gadis itu lumayan mereka bisa saling menguntungkan.
*****
Ashila meremas tangan nya berulang kali mengingat keabadian beberapa saat lalu sungguh membuatnya mual, di tambah itu di lakukan oleh pemuda yang dia sukai dan sahabatnya
Kenapa selalu berakhir seperti ini? Apa aku tidak pantas untuk mendapatkan cinta ku? Kenapa selalu saja Lolita . Ashila menggeleng menyadarkan dirinya sendiri dia tidak bisa menjadi dengki seperti itu . Ck tapi hati ku sangat sakit, benar-benar menyebalkan!
Rasanya ingin Ashila menangis tapi keadaan kelas yang cukup ramai membuat dia mencoba tegar, Ashila memutuskan untuk membuka beberapa buku di hadapannya sambil menetralkan pikiran nya sendiri
Sampai beberapa saat kemudian seorang gadis datang menghampirinya dengan ceria, Lolita memeluk gadis itu dengan erat
“Heh ada apa dengan mu? Kau baru saja sampai? Aku mencari mu kemana-mana”.
“Benarkah?”, Tanya Ashila dengan sangat dingin, dia masih sangat kesal tapi kekesalan wanita itu justru menjadi sesuatu yang menarik di mata Lolita kesal marah dan sedih nya Ashila adalah hal terbaik dalam hidupnya.
“Ya aku mencari mu kemana-mana, ada sesuatu hal yang ingin ku katakan kepada mu”.
“Katakan?”. Ashila melirik meminta penjelasan dari apa yang dia lihat
“Ternyata Alex benar-benar menyukai ku, kau tahu itulah sebapnya kenapa dia mendekati mu karena dia takut jika harus berhadapan langsung dengan ku”.
“Aku jadi batu loncatan?”.
“Hmm…. sangat sedih mengatakan ini, tapi aku harus bercerita kepada mu karena segalanya tentang ku adalah tentang mu juga”.
Perkataan Lolita terdengar sangat hangat tapi berbeda kali ini, Ashila merasakan ada hal yang janggal dengan gadis itu dia menatap sekitar nya yang menatap nya seperti mengasihani
Apa yang ada di depannya sungguh temannya? Tapi kenapa kesalahan ini selalu terulang hanya ada Lolita dan dirinya saat dirinya di cemooh hanya gadis itu yang berada disampingnya dan membelanya tapi kali ini ada setitik hal di benaknya yang membuatnya tidak nyaman berada dekat dengan gadis itu.
Aku harus fokus pada Ujian ku, aku tidak ingin mengecewakan paman dan aku harus bisa masuk perguruan tinggi favorit, masalah ini hanya sebagian kecil dari sebelumnya aku tidak harus membawanya ke kehidupan ku. Ashila bergumam berulang kali menatap Lolita yang tampak sangat sumringah