NovelToon NovelToon
My Killer Boss

My Killer Boss

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / CEO / Wanita Karir / Office Romance
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Pasha Ayu

Sky Rain terlalu gengsi untuk mengatakan jika dirinya mencintai sekretarisnya. Dia selalu beralibi, jika perasaannya pada janda seksi itu hanya sekadar penasaran saja.

Meski sudah cukup kentara perhatiannya, bahkan selalu menjadi seseorang yang ikut memisahkan hubungan Lala dengan lelaki- lelaki lain.

Pun, Sky masih tak mau mengakui jika dirinya
memiliki sebongkah ketulusan di hatinya. Malahan, Sky terus menunjukkan kesan jika dia hanya menginginkan seksinya Lala.

"Di luar sana banyak sekali personil Teletubbies yang mengantri untuk aku kencani, Lala!"

Lala menggerutu pelan. "Aku lebih suka kerja lembur dari pada menerima ajakan kencan boss mesum, galak, playboy, narsistik!"

Follow IG: Pasha_Ayu14 untuk tahu visual para tokoh Pasha yang menggemaskan ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MKB bab 24

"Viola menghina mu?!" Sky memberondong pertanyaan yang tak Lala jawab. "Diam mu berarti YA!"

"Pak!" Lala mendelik. Ah, inilah yang tidak dia suka dari bossnya, selalu menyelesaikan masalah dengan ancaman dan kekerasan.

Lala berusaha mencegah. Sengaja dia diam tak mengadu, rupanya itu justru membuat Sky semakin yakin untuk melabrak Viola.

Langkah gagahnya tertuju pada lobby, di mana Sky lalu mendengar tawa lepas Viola yang terpingkal- pingkal. "Cewek begitu mau gantiin Leona, yang benar saja?!"

"Kenapa memangnya?" Sky menyahut yang tentunya mendapatkan tolehan kepala Viola.

Sungguh, Viola tak berekspektasi jika Sky akan kembali ke sini. Lelaki itu tampak marah bahkan meraih guci kayu antik miliknya.

"Sky..." Usia mereka hanya terpaut dua tahun, dan Viola memang lebih terbiasa menyebut nama Sky dari pada Abang.

"Kenapa dengan Lala dan Leona? Apa bedanya mereka?"

Belum sempat Viola menjawab, kaca etalase yang melindungi manekin- manekin cantik miliknya dipecah oleh hantaman guci kayu.

"Pak!" Lala berusaha menarik bossnya. Ini bukan tindakan yang baik. "Sudah, Pak!"

"Dia menghina mu?" Sky menatap Lala saat menunjuk lurus wajah shock Viola. Dan di beberapa detik kemudian, Sky menghantam satu lagi etalase dengan guci kayunya.

"Aaa!"

Teriakan hampir semua wanita di dalam sana menggema, termasuk Lala yang begitu kaget dengan aksi Sky kali ini. Sudah dia katakan, dia perlu jantung cadangan selama menjadi pasangan Sky Rain.

"Kau gila hah?" Viola meneriaki Sky. Sama seperti saat dia ditolak lelaki itu berulang kali.

"Kau tahu aku gila sedari dulu!" Lagi, Sky mengayunkan guci ke arah etalase. Andai tak mengingat mereka pernah memiliki hubungan ipar mungkin Sky lebih kalut.

"Tapi tidak untuk wanita biasa, Sky!" teriak Viola. Dirinya datang ke Indonesia setelah suaminya wafat.

Yah ... Dia pernah dijodohkan dengan pengusaha asli Korea. Dan sekarang setelah lelaki tua itu meninggal, Viola datang untuk menunjukkan wajah barunya.

Sudah Viola buat semirip mungkin dengan Leona. Yah, karena terakhir kali Sky menolak, Sky beralasan 'kau tidak secantik Leona'.

Sakit memang, makanya Viola ingin membuat hubungan Sky dengan yang baru gagal. Apa lagi setelah melihat calon istrinya tidak lebih cantik dari wajah lamanya.

Ini menyakiti Viola. "Kau lupa saat kau menolak ku? ... Kau bilang kau tidak akan pernah menikah lagi untuk Leona mu!"

"People can change!" sentak Sky. "Termasuk Sky Rain, tentu saja!" tambahnya.

Lala tercengang, kenapa Lala merasa jika calon suaminya setulus itu? Ah, padahal sudah jelas jika dia tidak akan pernah bisa menggantikan posisi Leona!

Viola tahu siapa itu Lala, Alice pernah bercerita jika Lala Karmela, sekretaris yang ingin dijadikannya ibu. Beberapa kali saja Viola menertawakan Alice karena dia yang lebih segalanya saja ditolak apa lagi Lala.

"Setidaknya cari pengganti yang lebih berkelas, bukan wanita miskin!" Terakhir Viola berteriak karena Sky melempar guci hingga menjatuhkan gaun pengantin mahalnya.

"Hanya karena wanita miskin, kau membuat kegaduhan di butik ku Sky?! Ingat lagi, kau tidak pernah berselera dengan wanita biasa! Kau hanya menyukai paras Leona!"

"Dia sudah tiada..."

Sky mengaku berdosa, tapi nyatanya Leona sudah tak ada. Bukankah dia juga berhak melanjutkan hidupnya? 18 belas tahun dia terkungkung dalam kesetiaan itu, yah, dia akui dia bajingan pada akhirnya karena memilih jalan untuk menikah lagi.

"Aku sudah tidak bersuami, Sky..."

Sky terkekeh, jadi ini yang membuat Viola menghina Lala. "Sayangnya. Kau tidak lebih baik dari calon istriku! Kau tidak lebih cantik darinya. Setidaknya, kau tidak sama sekali menggoda meski wajah mu dibuat semanis apa pun, dan semirip apa pun dengan Leona, karena Leona tidak seburuk dirimu, kau tahu, bukan hanya cantiknya, aku memilih Leona karena dia pantas dicintai, jadi bukan rupanya, kau juga perlu mengoperasi hatimu supaya tidak picik dan kerdil."

Lala masih terperangah, tunggu, jadi dia mendengar kalimat bijak ini dari mulut Sky Rain? ... Entahlah, mungkin pendengarannya yang sedang rusak, atau Sky hanya akting.

"Kita cari desainer yang lain!" Sky meraih pergelangan tangan Lala untuk digandeng dan keluar dari ruangan yang sudah porak- poranda.

"Pak..."

Lala tak nyaman hati, karena ini bukan perbuatan yang baik. Seharusnya Sky tidak mengamuk di sini, atau musuh mereka akan bertambah satu lagi.

Belum Lala ketahui siapa yang mengirim boneka rusak padanya kemarin. Hari ini Sky sudah menciptakan musuh baru lagi.

Siklus pemimpin X-meria selalu sama, tak pernah membiarkan lawan tertawa. Tapi, dibalik itu semua, mereka jadi harus banyak merekrut pengawal setia demi menjaga keamanan keturunannya, termasuk Alice.

Itulah alasan mengapa rumah utama keluarga Rain selalu dilingkupi para penjaga. Dan agaknya, Sky sudah terbiasa dengan didikan Rega juga para sepuhnya yang seperti ini.

Sky membuka pintu mobil, Lala lekas masuk dan mereka berlalu dari butik Viola. Entah dari kapan butik itu milik Viola, Sky tak paham.

Di perjalanan, Lala terus saja menunjukkan keheningannya, dan demi melunturkan kekakuan mereka Lala menggenggam tangannya sendiri sesekali.

Sampai pada suatu ketika, Lala berani menyeletuk kan tanyanya. "Apa, Pak Sky tidak tertarik dengan tawaran menikahi wanita yang mirip almarhumah, Nyonya Leona?"

Sky menoleh sekilas. Kecut wajahnya karena masih terbawa emosi pada Viola. "Apa lagi? ... Jangan cari perkara sekarang!" peringatnya.

"Kenyataannya dia sangat cantik, Pak!" Lala insecure, padahal dia asli tidak operasi.

"Sudah ku bilang jangan cari perkara!" kata Sky kembali.

Namun, Lala masih belum puas. Dia penasaran, apakah benar yang dikatakan Viola beberapa waktu lalu? Dia sampai menangis karena tak kuat membayangkan jika hal itu sampau terjadi padanya.

"Apa benar alasan Pak Sky menikahi saya karena ingin menjadikan saya pemuas? Dia bilang wajah saya tidak cantik. Saya hanya cocok dijadikan toilet mu."

Lala kembali bergetar karena sumpah, kalimat itu menyakitkan sekali. "Kau cantik, Lala..."

Sky mengusap kepalanya. "Tidak perlu menghibur saya, Pak! Kan Pak Sky pernah bilang kalau, Pak Sky tidak menyukai wajah saya yang biasa saja!"

Ah, kenapa wanita suka sekali drama, Sky geram jujur saja, bahkan barusan Lala mendengarnya sendiri, dia membela wanita itu sampai menghancurkan isi butik.

"People can change, ... Kau dengar?"

"Secepat itu?" Lala menyela, dan demi keamanan Sky menepikan mobilnya. Dia pikir, Lala mungkin perlu membicarakan keluhan.

"Saya yakin Pak Sky masih setuju jika saya bilang wanita bernama Viola yang tadi sangat cantik dan layak diperistri. Dia pantas sekali untuk dipamerkan ke khalayak umum!"

"Hmm." Sky menyimaknya sekarang. Dia menatap wanita itu penuh penyelaman.

"Saya sadar diri, Pak, saya cuma wanita yang berasal dari keluarga biasa. Asal Pak Sky tahu, saya pernah mandi lumpur, saya pernah ingusan, saya pernah---"

Lala terbungkam dan terbelalak saat mulut Sky tiba- tiba merangsek melumatnya. Lala pernah dicium pria itu, dan respon jantungnya masih sama, berdebar ingin melompat.

Terakhir, Sky menarik bibirnya, mengusap bekas saliva-nya. Lalu kembali melajukan mobilnya ke arah yang tidak seharusnya.

"Kita mau ke mana, Pak?" Kalau tujuannya ke butik lain, sepertinya tidak harus putar balik.

"Kita ke rumah Papi, sepertinya kau perlu dihukum dengan ijab qobul sekarang juga!"

Terima kasih vote...

1
Herta Siahaan
Wowww Lala dijemput dengan Wilona... Gimana spesial kan kamu lala... siap kan jantung lala
Asri Fauziah
Luar biasa
Asri Fauziah
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Fitriyani Indri
Luar biasa
Lies Atikah
lalanya bucin duluan payah
Tuti irfan
Luar biasa
Lies Atikah
teu puguh kamu mah sky kabatur ulah kumaneh henteu sukurin
Nani Haryati
keram perutku 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Hani Ekawati
Het dah udah aki aki juga 🤣🤣🤣
Hani Ekawati
Pas meriksa Alice apalagi, selain tuan Rega dan Sky ada tuan arab sama opa Arjuna juga 🤭
Hani Ekawati
Aku baca bab ini tengah malam, eh dibikin cekikikan tengah malam 🤣🤣🤣
Nani Haryati
🤭🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Fitri Nurhalimah
jaman sekarang kebalik emang yah, cowo matang sukanya sama cewe2 ABG, cowo2 yg masih kinyis2 malah suka tante2 😂
Fitri Nurhalimah
lala nya ke bego an inimah, udah tau nyari uang itu susah, gampang banget ngasih uang ke calon suami meskipun dengan dalih minjam, ttep aja gk realistis, minimal jadi cowo tuh tau diri kalau emang bener2 dia tulus sama lala
Dahlia Kartono
TOP karya mu kak
Ayu Wulansari
bagus bangettt, menarik
Hani Ekawati
Hurriyet itu ya 😅
Hani Ekawati
Ini Marco nya Allura kah?
Muhammad Zaki
kok tumben bersaing sama saudara sendiri? biasanya keluarga mereka akur
Hani Ekawati
🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!