NovelToon NovelToon
Cokelat Susu

Cokelat Susu

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa
Popularitas:417.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: Chika cha

Cover by me

Ini tentang kehidupan pernikahan antara Aidan putra Bimantara seorang perwira polisi berpangkat ipda dengan Yura khalisa seorang mahasiswi akhir yang sedang sibuk menyusun proposal penelitian yang asyik-asyik revisi melulu.

Mereka ini sebenarnya tetangga, tetangga yang sudah seperti keluarga sendiri dan Aidan sudah menganggap Yura seperti adik sendiri begitu juga sebaliknya.

Tapi karena insiden tolol mereka harus hidup berdampingan satu atap. Bahkan Aidan harus melangkahi kedua kakak laki-lakinya yang masih lajang. Banyangkan padahal bukan urutan seperti itu yang Adian inginkan.

Bagaimana kelanjutan ceritanya yuk lanjut baca disini👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chika cha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pipi squishy

"Lo gak belanja cel?" ucap Aidan begitu membuka kulkas sehabis mengangkat kasur. Niatnya tadi mau ambil susu favoritnya tapi nyatanya kulkas itu kosong, seperti tidak ada kehidupan.

"Aelah, mana ada waktu gue bang. Bangun pagi terus berangkat ngampus, pulang langsung bersih-bersih rumah dan baru juga pantat gue duduk ini." Yura mengambil gelas dan duduk di atas kursi yang ada di meja pantry.

"Gue mau susu cel" ucap Aidan memelas seperti bocah yang tidak di kasih asupan, ia pun ikut duduk di samping Yura. Kata-katanya sungguh ambigu bagi orang yang baru mendengarnya tapi tidak untuk Yura.

"Noh, ada sapinya mang Jaka yang di angon di lapangan sebelah sana. Nyusu noh dari sumbernya langsung, sampai kenyang, gratis!" ujar Yura, penuh penekanan di kata gratis.

Tak!

Aidan menjitak kepala Yura. "Entar gue di tendang sama lakinya dodol!"

"Tangan lo!" Yura memukul tangan Aidan yang sempat menjitak kepalanya tadi.

"Ganti dah buruan, kita belanja kebutuhan rumah. Sekalian makan di luar gue udah laper."

"Belanja di mana? Pasar?"

Tak!

Kali ini Aidan menyentil jidat Yura "supermarket lah boncel, ya kali pasar jam segini masih buka." gemasnya, ternyata dodolnya Yura itu sudah di tahap Kebangetan.

"Ish! Lo kebiasaan banget sih bang!" Yura membalas dengan memukul Aidan tapi kali ini di punggung pria itu. Wajah gadis itu kembali merengut kesal.

"Lo sih dodol banget kan jadi gemes gue." ia malah nambah mencubit kedua pipi Yura.

"Ya gak di cubit juga pipi gue!" Aidan malah semakin gencar mencubitnya.

"Baru gue sadari nih pipi kayak squishy." lanjutnya mencubit-cubit dengan gemas dan menggoyangkannya ke kanan dan kiri.

Yura segera menepis kedua tangan Aidan dari pipinya "Tapi ini udah mau magrib bang." ia kembali ke topik pembicaraan seraya mengelus-elus kedua pipinya yang terasa panas akibat cubitan Aidan yang lumayan kuat.

"Gampang, azan nanti kita melipir ke masjid." Aidan malah mendekat menangkup wajah Yura dan ikut mengelus-elus kedua pipi Yura yang terlihat memerah akibat cubitannya.

Yura yang tak menyadari pergerakan Aidan pun langsung mematung di tempat kala perlahan kedua tangan Aidan mengelus kedua pipinya begitu lembut, jantungnya kembali berdetak begitu cepat hanya karena pipinya di elus-elus oleh Aidan dan ini pertama kalinya Yura dan Aidan bersentuhan seperti ini, Karena memang biasanya mereka bersentuhan hanya akan saling baku hantam dan untuk pertama kalinya Aidan malah mengelus pipinya yang sempat Aidan cubit tadi dengan lembut tidak Paka kekerasan seperti biasa. Semakin merah lah pipi Yura.

Jangan tergoda! Jangan baper!

"Cel nafas." ucapnya pelan tepat di hadapan wajah Yura, pria itu sudah sedikit membungkukkan tubuhnya. Seketika nafas Aidan mengenai wajah Yura karena memang mereka sangat dekat. "Dasar jantung murahan, cuma di elus doang udah mau copot aja." umpatnya dalam hati merasakan jantungnya semakin jedag-jedug di dalam sana.

"Kan gak lucu kalo Lo mati gegara lupa nafas." akhirnya ia kembali ke setelan pabrik meledek Yura. Dasar Aidan gak paham situasi.

"Sialan Lo bang!" umpat Yura, akal sehatnya langsung kembali karena ledekan Aidan. Langsung bubar apa yang sudah tersusun di kepala dan juga perasaannya.

Aidan pun tertawa terbahak.

"Jadi gak nih belanjanya?" Yura berusaha mengalihkan.

Aidan pun perlahan menghentikan tawanya "jadi."

"Ya udah gue yang ganti dulu, atau Lo nih?" mengingat Yura kembali mengenakan daster, ya kali ke supermarket pakai daster.

"Gak deh, gue gini aja." ucapnya santai menurutnya pakaiannya ini masih oke untuk sekedar masuk supermarket. "Lo ganti gih, gue mau pinjam mobil papa dulu." Yura pun mengangguk dan menaiki tangga sementara Aidan berjalan keluar rumah menjalankan niatnya yang akan meminjam mobil papanya. Soalnya tidak mungkinkan pakai motor sementara mereka mau belanja kebutuhan yang mungkin akan sangat banyak.

_______________

Kini mereka telah sampai di supermarket setelah tadi sempat melipir ke masjid karena mendengar suara azan magrib.

Aidan mendorong troli semantara Yura berjalan di samping Aidan sembari celingak-celinguk mencari sesuatu yang perlu di cari menurutnya. Sementara Aidan berjalan kesisi lain mencari susu favoritnya. Kenapa kali ini ia mau mengambil susu itu? Karena yang di ambil bukan satu atau dua melainkan satu kardus. Jadi gak malu-maluin amat, paling di kira mau buka warung.

Ia memasukkannya kedalam troli. Dan pergerakannya itu tidak luput dari penglihatan Yura. "Buset langsung sekardus dong tu susu" ucap Yura tidak percaya.

"Ya kali gue beli ketengan, makin jatuh harga diri orang ganteng."

Yura mendengus, "najis!" setalahnya ia berlalu ke rak-rak yang menyediakan berbagai jenis deterjen dan kebutuhan pembersih rumah lain.

"Gue ke bagian sayuran ya cel" ucap Aidan.

"Lah, ngapa pakek beli sayur segala? Gue kan gak bisa masak."

"Ya buat makanlah, Lo kira gue gak butuh makan. Lagian kan Lo yang gak bisa masak, kalau gue mah jago sebelas dua belas lah sama chef Juna."

"Hilih. Ya udah Sono Lo pergi." usir Yura yang sudah bosan dengan tingkat kepedean Aidan yang setinggi angkasa.

"Ya udah gue kesana dulu, jangan kangen ya istri." ia berjalan berlalu meninggalkan Yura tak lupa ia sempat mengedipkan sebelah matanya.

Pasutri baru ini kalau ribut kagak tau tempat.

"Mimpi!" pekik Yura, jujur saja di kedipin begitu membuat jantung Yura kembali mobat-mabit. Tahan Yura tahan!

Yura pun mendorong troli menyusuri lorong demi lorong, mencomot beberapa kebutuhan rumah. Sementara Aidan di bagian sayur, memilih-milih beberapa bumbu dapur dan sayuran. Serta beberapa jenis daging dan ikan. Yura selesai dengan kesibukannya dan mendorong troli ke tempat dimana Aidan berada, namun celetukan beberapa pengunjung supermarket itu menyita perhatian Yura.

"Kya! cowok itu ganteng banget!!"

"Wah, bener dong. Udah ganteng, keren, gak malu lagi belanja kebutuhan dapur."

"Calon suami idaman gue banget itu. Aaaa... Jiwa centil gue meronta-ronta ini pingin kelanan."

"Ya Sono kenalan."

Yura berdecak, berhenti sejenak memperhatikan Aidan yang tengah menjadi pusat perhatian. Sementara sang empu menghadap rak persediaan berbagai jenis daging dan fokus memilah disana tak terlalu mendengar atau memperhatikan sekitar.

Di telitinya penampilan Aidan dari mulai kepala samapi ujung kaki. Ya, walaupun cuma pakai celana training di padukan Hoodie hitam dan tidak lupa sendal rumahannya yang tak mengurangi sejengkal pun kadar ketampan Aidan.

"Sialan si Indomilk! Emang ganteng sih tu orang." desis Yura. Jujur saja ya mendengar langsung perempuan lain memuji si Indomilk kadaluarsa itu entah mengapa ada perasaan mengganjal tidak terima menggerogoti perasaannya.

Yura kembali berjalan mendekati Aidan, namun Yura kalah cepat dari gadis tadi yang sudah lebih dulu sampai di samping sang suami.

"Permisi kak, boleh minta Ig nya gak? Atau kalau perlu nomor hp nya juga boleh kalau di kasih" kontan mata Yura melotot mendengarnya. Mana tu cewek pakai mesam mesem sok cantik bin kecentilan lagi. Belum pernah kena mam barongsai apa gimana. Bener bener dah ni cewek, niat bener ngajak si Indomilk kenalan. Kasih paham Ra!

"Eh, m–"

"Maaf, saya udah punya istri." belum sempat Yura berbicara, Aidan sudah berkata lebih dulu.

Karena Yura yang sudah ada di dekatnya ia langsung saja menarik Yura untuk mendekat.

Yura melirik gadis yang punya nyali besar tadi dengan tatapan bombastic side eye yang kini sudah nampak kikuk, malu sendiri. "o-oh, udah punya istri ya kak." gadis itu melirik Yura dengan tatapan tidak enak. "maaf." lalu gadis itu tanpa banyak bicara lagi lari pergi dari sana menuju teman temannya yang juga tak kalah malu.

Yura menatap kepergian gadis itu cuma geleng geleng kepala sementara Aidan bodo amat. Walaupun dia tipikal cowok narsis yang suka memuji diri sendiri. Tapi kalau ada cewek kecentilan begitu juga Aidan risih.

"Cih, centil banget sama suami orang." desis Yura mengolok.

Mendengar olokan sang istri membuat tawa Aidan langsung tertahan, Yura kalau mode sinis begitu sangat lucu sekali.

"Apa Lo liat liat?! Gak usah sok nahan ketawa ya, muka Lo gak cocok buat nahan nahan begitu, kayak mau berak tau gak. Lagian Lo gak usah baper. Gue cuma gak suka aja narsis Lo jadi meningkat ke tahap Maharaja" Sembur Yura.

"Tapi kan emang gue ganteng kan terbukti dari tu cewek yang minta nomor gue. Dia aja sekali liat udah kecantol. Pesona gue gak ada tandingannya cel." kata Aidan narsis sambil menyugar rambutnya sok ganteng membuat Yura ingin muntah mendengarnya. "Najis sumpah najis!" Tawa Aidan langsung mengudara mendengar kata keramat yang selalu Yura katakan setiap kali Aidan memuji dirinya sendiri.

"Gak usah ketawa ya lo. Gue tonjok tu mulut. Udah belom?! Gue mau pulang!" kata Yura galak, tapi tepa saja Aidan tidak takut. Malah marahnya Yura itu lucu di mata Aidan.

"Belum, nih masih milih. Daging." ucap Aidan setelah meredakan tawanya.

" Lo mau daging apa cel? Ada daging ayam, daging sapi, sama daging celeng. Lo pilih mana? Oh, pasti daging celeng kan ya." tanya sendiri jawab sendiri.

"Sembarangan!" Yura memukul lengan Aidan, sementara yang di pukul sudah kembali tertawa. Tangan Aidan meraih daging sapi dan juga daging ayam memasukkannya kedalam troli.

"Sini gue yang dorong." ia mengambil alih troli tersebut dari tangan Yura, semantara Yura berjalan di samping Aidan.

"Ini udah semuakan?"

Yura mengangguk.

"Kebutuhan rumah semua udah Lo beli?"

"Udah" jawab Yura malas.

"Ya udah biar gue bayar dulu, Lo tunggu di mobil aja sono, nih kuncinya." titah Aidan menyerahkan kunci mobil pada Yura. Yura yang memang sudah lelah karena berjalan kesana-kemari pun mengangguk mengambil kunci tersebut dari tangan Aidan dan berjalan keluar supermarket tersebut ke area parkiran dan masuk kedalam mobil setelah menemukan mobil Aidan.

Sementara Aidan selesai membayar semua berjalan ke tempat parkir sembari membawa beberapa kantong plastik berukuran besar dan satu kardus yang di bawa oleh petugas supermarket. Ia sedikit melirik ke dalam mobil dan melihat Yura yang malah sudah tertidur.

"Sini mas, masukin sini." ucap Aidan setelah meletakkan beberapa belanjaan yang ia bawa ke bagasi mobil. "Ni mas, buat ongkos pulang entar." ia memberikan uang 50 ribu pada petugas supermarket tersebut karena sudah mebantunya.

"Eh, gak perlu mas." tolak petugas tersebut.

"Gak papa mas, ambil aja. Sebagai ucapan terimakasih saya karena udah di bantu."

"Kalau begitu makasih mas, saya permisi."

Aidan mengangguk lalu beralih memasuki mobil. Ia menatap wajah Yura yang tengah terlelap, sepertinya gadis itu kelelahan. Aidan menyibak beberapa helai anak rambut yang menutupi wajah Yura. Ia tersenyum kecil "kalau di liat-liat mukanya si boncel kalau lagi tidur adem bener, tapi kalau melek matanya haduh, kan maen langsung jadi barongsai. Ngajak war mulu." gumamnya mengingat cerewetnya seperti apa Yura ketika matanya terbuka, sembari tangannya mengusap-usap lembut rambut gadis itu. Ia memposisikan jok mobilnya agar nyaman ditiduri Yura dan setelahnya menghidupkan mesin mobilnya dan menginjak pedal gas untuk pergi dari area supermarket itu.

1
💗 AR Althafunisa 💗
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
💗 AR Althafunisa 💗
ya ampun... bapak bocil juga begini nih 🤣🤣😅
💗 AR Althafunisa 💗
Emang susah kalau orang ganteng kalau ga narsis 🤣😂😅😍
Erna
up up lagi dong
BUNDANYA RAZACO
Bersyukurlah lo Yura yg mendapatkan suami seperti Aidan,yang menyanyangimu sepenuhnya dan perhatiannya sangat2 bikin iri readernya dan plus BUCIN nya
BUNDANYA RAZACO
Top markotop💯
Muhammad Habibi
Luar biasa
Abu sofyan Abuhheuqofpjfd
sh
Abu sofyan Abuhheuqofpjfd
7248910735803167
Ita Mariyanti
🤣🤣🤣😂😂 bpk durhakim.... anak lg pw d ganggu in 😀😀
favfa
untung nga kenapa2 ya kandungan Yura,secara kemaren abis alergi makan kacang
Niken Yuli Asmoro
lanjuujit....berasa kurang bacanya
DozkyCrazy
up lagi author
gak kerasaaaaa😛
Rina Raisya
Kecewa
Erna
kok blum up Uda nungguin lho
elzanira
keren...kocak dan ronmantis
Rina Raisya
Aku suka cerita mu thor
Sri Wahyuni
Luar biasa
BUNDANYA RAZACO
Author sayang...terimakasih udh suguhin cerita yg sangat menarik dan terlove💖💖💖💖💖💖
Abu sofyan Abuhheuqofpjfd: 743992409
Chika cha: wah, makasih kembali kakak. jangan lupa jempolnya ya kak di setiap part🤭
total 2 replies
Mama Jihan
setuju 👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!