MASIH ADAKAH CINTA UNTUKKU?

Situasi dan kondisi yang di hadapi oleh Afrizal memang benar benar sulit dan terpojok..

Satu , dia sudah resign dari kerja dia di tempat lama yang ada di lombok .

Dua , saat ini dia ada di Jakarta dan tidak punya siapa-siapa yang bisa untuk dia tinggal bersama.. menumpang sementara waktu..

Tiga, uang saku dia hanya cukup untuk berangkat saja kemarin. Karena uang kontrak kerja yang akan dia dapat itu akan cair hanya setelah dia tanda tangan kontrak.

Empat, dia tidak lagi punya apapun untuk dia bertahan di ibu kota. Dia terlanjur percaya akan di kontrak dengan baik. Tanpa ada syarat yang membingungkan seperti ini..

Keringat dingin mulai keluar dan membasahi kening dan lehernya.

" Ya ampun Tuhan, aku harus bagaimana ini. Akankah hamba jadi gelandangan sekarang?"

" Jika hamba tidak menerima ini, Bagaimana hamba Mu ini akan bisa bertahan sendiri di ibu kota ya Allah..." jerit galau di hati Afrizal..

" Love... haruskah aku meninggalkan. Dia?. Ya Allah , hamba harus bagaimana? Hamba tidak ada lagi punya uang untuk balik ke Lombok.."

Termenung Afrizal dan menunduk sedih menatap lantai berkilat di bawah kakinya.

" Bagaimana anak muda. Maaf kami harus ada meeting sore ini..Jika anda setuju , kami akan bawa anda ke apartemen Anda dan kita langsung ke rumah industri perfilman tanah air ini. "

Afrizal semakin merasa sesak di dadanya ... " Maafkan aku lovely... Maafkan aku." sembari sebutir air mata bening menetes di atas jarinya yang bergetar, menahan emosi dirinya yang bergejolak luar biasa...

Dengan tangan gemetar, dan jantung berdegup kencang, Afrizal mencoba untuk menetralkan dirinya .

" Ya Allah Tuhan kami, ampunilah jika hamba mengambil keputusan ini dan mengorbankan hati dan wanita yang selama ini menemani hamba... Berikanlah wanita baik itu kemampuan dan berkah Mu ya Allah.. Lindungi Dia selalu... Amien."

Setelah dia menaikkan doa itu, di tandatanganilah langsung surat kontrak kerja sama dengan perfilman itu..dengan hati yang sangat tersiksa dan pedih ...

Ketiga orang itu pun tersenyum penuh arti dan kemenangan..di hati mereka..

" Yes, pandai juga om Yudha sama mama.. Akhirnya dia jadi milikku sekarang. Saya tidak akan pernah lepaskan kamu Mas Rizal.." sorak dalam hati Wina.

" Sesuai dengan janji saya sama mama dan om Yudha .. karena sudah bisa membawa dan mengikat saya dengan Afrizal , saya akan restui mama dan om menikah Minggu depan." isi pesan yang Wina kirimkan pada om Yudha dan mamanya.

Kedua orang yang dituju pun sama sama melihat pesan di ponsel mereka dan terlihat senyum bahagia di kedua wajah pria dan wanita tersebut..

" Mama, saya juga mau mama langsung nikahkan saya sama Mas Rizal Minggu depan juga. Jika mama tidak bisa buat saya menikah sama mas Rizal Minggu depan , Saya akan mogok nikah selamanya. " isi ancaman pesan dari putrinya itu membuat nyonya Farah naik pitam.

" Sungguh Wina ini sudah gila. Kemarin cuma mau tunangan saja. sekarang minta langsung dinikahkan ? Aduh sudah jatuh cinta sungguh dia sama penulis ini.. Tampan sih wajahnya dan pandai juga. Bolehlah , demi saya dan putri saya. Saya akan lakukan saja." gunam dalam hati Farah..sambil tersenyum licik di wajahnya.

" Afrizal , terima kasih , Anda sudah bekerja sama dengan penerbitan saya dan perfilman yang di pimpin oleh Pak Yudha..Jadi ini adalah saya ada uang saku buat Anda , selama di sini. Anda bisa pegang kartu ini, ada sedikit dana untuk Anda gunakan hari hari pertama ini.. pasti banyak kebutuhan ya? Dan maaf kata Anda harus berangkat shopping dengan Wina sekarang. Untuk membeli pakaian yang layak demi acara dinner nanti malam..Ada sponsor besar yang akan mendanai film Anda ."

" Apakah secepat itu?"

" Iya..dan segera shoppinglah sama Wina, ..pakai saja dana yang ada di kartu itu semua untuk Anda..maaf cuma sedikit... Nanti kalau kurang bisa hubungi saya. Ini adalah uang yang Anda berhak terima karena saya sudah membeli hak cipta karya Anda. Maaf hanya 30 milyar saja. Apakah masih kurang dengan kisah luar biasa anda itu , mas Afrizal?"

Afrizal yang mendengar nominal yang dia dengar itu , kepalanya bagaikan terpukul Godam besar. Dia sangat terkejut.

"Apa??? 30 milyar?" pekik Afrizal terkejut.

" Iya, apakah masih terlalu murah untuk karya luar biasa Anda Afrizal? "

" Maaf pak, maaf Bu , jumlah ini apa tidak terlalu besar?"

" Tidak itu setara untuk jerih lelah Anda. "

" Mas Rizal , Ayo ke salon dan shopping. Mas Rizal harus bersiap . Acara dinner jam enam mas. " ucap lembut Wina di depan Afrizal..

Membuat Afrizal lagi lagi teringat dengan wajah seorang wanita yang selama tujuh hari itu telah berhasil mencuri hati dan cintanya.. "Lovely... maafkan aku... maafkan aku...!!!" ucap geram Afrizal sendiri untuk dirinya yang sangat bodoh!!!!..

" Baiklah."

Akhirnya dengan langkah yang sangat berat, Afrizal pun harus mengikuti langkah kaki sang calon tunangan barunya..

" Tunggu aku Lovely. Aku pasti akan mencari kamu lagi saat semua ini selesai. " gunam lirih Afrizal dengan pedih di hatinya.

" Mas, ini butik yang biasa mama dan saya datangi jika ada acara resmi dengan kolega bisnis mama. " ucap Wina di buat selembut mungkin.

Afrizal tiba tiba tersadar dari lamunannya kala membayangkan kebersamaan terakhir Afrizal dan Lovely kemarin di pantai Gili Nangu tersebut.

" Ah iya , saya ikut anda saja."

" Mas , saya ini calon tunangan mas Rizal Lo..jadi panggil saya Wina saja mas?" ucap manis Wina pada Afrizal.

" Hmm mungkin lain kali. Saya masih belum terbiasa. Kita masih baru saja kenal. " elak Afrizal.

" Baiklah. Tapi besok panggil saya Wina ya mas?" minta Wina dengan sikap manjanya.

Afrizal hanya mengangguk anggukkan kepalanya saja. Tanpa ada ucapan yang dia keluarkan.

Hatinya masih tertinggal jauh di pulau lombok , dimana sekarang pasti seorang wanita itu kesepian dan sendiri sekarang.

...****************...

Di kediaman Lovely, tenyata dia di kunjungi oleh teman bahkan sahabat dekat dia dulu sejak di SMA.. Yang datang sengaja menginap di rumah lovely malam itu.

" Love , bagaimana kamu sekarang. Apakah kamu masih sedih? "

" Bagaimana ya Wulan , saya juga tidak menyangka Lo, kalau saya bisa benar benar jatuh cinta pada laki laki itu. Tapi setelah Nara datang kemarin, saya sadar Wulan, Saya memang Tidak pantas bersanding dengan dia, Wulan. Saya dengar dia akan menikah dengan putri dari pemilik penerbitan dan rumah industri perfilman tanah air kita Wulan . Jadi aku mungkin akan mencoba ikhlas saja..Saya hanya wanita yang punya usaha kuliner biasa saja. Kamu tahu sendiri omset saya turun banyak dua bulan ini. Wulan."

" Tapi love. cinta tak pandang status sosial dan usia Lo Love. Jadi , jika dia memang mencintai kamu, kenapa tidak kamu terima saja?"

" Tidak Wulan. Ini undangan pernikahan mereka sudah saya terima, saya dapatkan dari Nara. Kebetulan Nara kan bekerja di cabang penerbitan itu di kota kita ini Wulan.?"

" Apa!! Jadi mereka sudah pasti akan menikah?" tanya Wulansari , sahabat Lovely itu..

" Iya , Wulan , Dia akan menikah Minggu besok." ucap getir Lovely, yang juga berusaha untuk menenangkan diri dari gejolak emosi yang ada dalam dirinya.. supaya sahabatnya ini, tidak terlalu kuatir tentang dirinya , yang lagi lagi tak beruntung , dalam masalah cinta.

Wulansari hanya bisa menatap iba temannya ini..Dia tidak menyangka , sahabatnya yang baik itu , menerima kisah cinta yang menyakitkan begini..dua kali... Dua kali terluka...?

Bagaimana sikap Afrizal besok kala tahu jika Minggu besok bukan hanya pernikahan tuan Yudha dan Nyonya Farah ? Tapi juga pernikahan dirinya dengan Wina?

Bersambung...