Citra Ayunda Abraham seorang pewaris tunggal seluruh kekayaan keluarga Abraham , citra sudah menikah dengan Bramantio kekasih nya , citra tidak tau kalau bram menikahi nya kerena ingin menguasai semua kekayaan keluarga Abraham. setelah mendapatkan seluruh kekayaan keluarga Abraham , bram mencampak kan cintra begitu saja tanpa belas kasih.
di saat tengah besedih , sakit hati dan juga kecewa citra malah bertemu dengan bos mafia yang sangat kejam dan penguasa di dunia bawah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 Sadar
Dokter menyarankan untuk merawat inap Rery di klinik ini sampai Rery sadar , ya yang di tolong citra dan mang ojek adalah Rery , citra memutuskan untuk pulang terlebih dahulu untuk mengambil katru milik Rery untuk membayar pengobatan Rery sendiri karena citra tak memiliki uang untuk membayar nya , citra pulang di antar oleh meng ojek tadi , setelah sampai di rumah bu mira citra langsung membayar mang ojek itu dengan uang seratus ribu
" mamang gak ada kembalian nya neng" kata mang ojek yang melihat uang seratus ribu yang di berikan citra
" buat mamang aja kembalian nya " ujar citra
" yang bener neng?" tanya mang ojek itu tak percaya
" ya , angga aja itu uang terimakasih saya karena mang sudah membantu teman saya tadi"
" tapi neng , mamang iklas bisa membantu sesama " ujar mang ojek itu
" ya sudah anggap itu adalah rezeki dari Tuhan untuk mamang yang suka menolong,, udah dulu ya mang saya mau masuk dulu, pasti ibu saya sudah sangat menghawatirkan saya di dalam "ujar citra
" baik neng, sekali lagi terimakasih" ucap mang ojek itu
citra hanya tersenyum damn mengagukkan kepalanya ,setelah itu ia langsung masuk ke dalam rumah , dan meng ojek pun segera pergi
" neng , kamu dari mana aja , ibu khawatir dari tadi enang gak pulang pulang" kata bu mira yang memeluk citra , tak lama peluka itu pun terurai
" hehehe , maaf bu tadi aku keasikan ngobrol sama mama, papa dan kakak " jawab citra sambil tersenyum menunjukkan deretan gigi nya yang putih
" ya sudah , sana kamu mandi terus istirahat " ujar bu mira
" mungkin setelah mendi dan bersiap citra akan pergi lagi bu"
" mau kemana lagi kamu neng ?" tanya bu mira penasaran , pasal nya citra baru saja pulang dan dia hendak pergi lagi
citra pun menceritakan kejarian yang dia pulang dari makam tadi
"ya Tuhan , kasihan sekali orang itu, terus sekarang keadaan nya bagai mana ?" tanya bu mira
" keadaan nya baik baik aja bu, dia hanya pingsan dan juga kurang darah akibat banyak mengeluarkan darah " jawab citra
" sukur lah kalau begitu, oh ya ibu ada uang simpanan , neng bawa aja untuk biaya pengobatan pria itu "ujar bu mira yang hendak pergi kekamar nya mengambil uang simpanan nya
" eh gak usah bu, aku akan membayar nya dengan mengunakan kartu dia yang waktu itu masih di aku" ujar citra melarang bu mira
" jadi kartu itu milik pria yang kamu tolong itu?" tanya bu mira memastikan
" ya bu , bu aku ke kamar dulu ya bu , mau bersih bersih dulu, kasihan orang itu kalau harus di tinggal terlalu lama " ujar citra
" ya sudah sana cepat bersih bersih nya, setelah itu kamu makan dulu sebelum pergi ke klinik nya" kata bu mira
" siap bu" jawab citra yang langsung masuk kedalam kamar nya , setelah selesai bersih besih dan makan malam citra langsung berangkat ke klinik , dan tak lupa ia membawakan makanan untu pria tampan itu
Tak butuh waktu lama citra pun sudah sampai di klinik tempat Rery di rawat, citra langsung masuk ke ruang rawat itu ternyata pria itu belum bangun juga , citra meletakkan rantang berisi makanan ke aras meja , setelah itu ia duduk di kursi yang ada di samping ranjang
" sebenar nya kami ini kenapa sih, kenapa kamu sampai terluka seperti ini , mana di hutan lagi, coba kalau aku dan mang ojek tidak lewat sana , siapa yang akan menolong mu" ucap citra yang berbicara sendirian sambil melihat ke arah Rery
" terimakasih" ucap Rery dengan pelan sambil membuka mata nya , sebenar nya Rery sudah tersadar sebelum citra datang tadi , namun Rery langsung menutup matanya lagi saat pintu ruangan nya di buka oleh seseorang
"kamu udah sadar?" tanya citra yang terkejut
' kenapa suara ny mirip dia' batin Rery yang mengamati wajah citra yang tertutup oleh masker , ya semenjak berita viral itu beredar citra setiap keluar rumah selalu menggunakan masker
' tidak salah lagi, ini benar dia' gumam Rery yang tersenyum senang karena yang menolong nya adalah orang yang ingin sangat ia temui
" hey, knapa kamu senyum senyum gak jelas seperti itu?" tanya citra heran
" ahh tak apa, oh ya terimakasih sudah menolong ku" ujar Rery yang tersadar dari lamunan nya
" aku akan memanggilkan dokter dulu" ucap citra yang langsung berbalik ingin meninggalkan Rery , namun tangan nya langsung di tahan oleh Rery , refleks citra menghentikan langkah nya
" aku haus , bisa ambilkan aku minum dulu" pinta Rery dengan manja
" baik lah " citra langsung mengambillkan Rery sebotol air mineral
" nih minum lah " ujar citra menyodorkan sebotol air mineral kepada Rery
" apa kau tidak liat tangan ku sedang di infus dan juga aku tak memiliki tenaga untuk bangun sendiri" kata Rery dengan akal bulus nya, sebenar nya Rery bisa bangun sendiri bahkan ia bisa kalau di suruh balap lari sekali pun, keran bagi nya ini adalah luka kecil yang sudah sering ia dapatkan , namun sekarang ia ingin bersikap lemah tak berdaya di depan perempuan ini
Citra pun menghembuskan nafas nya terebih dahulu sebelum membatu Rery, citra langsung membantu Rery untuk duduk , setelah itu baru lah ia membantu Rery untuk minum , dan dengan senang hati Rery langsung meminum air yang di berikan oleh citra
wajah mereka sangat dekat , dan mereka pun langsung saling tatap satu sama lain
Deg
jantung kedua nya langsung berdetak tak karuan saat mata mereka saling bertatapan dalam jarak dekat
' kenapa dengan jatung ku' gumam citra yang merasa aneh dengan jantung nya yang tiba tiba berdetak berdetak lebih cepat dari biasanya saat menatap manik mata pria yang ada di hadapan nya
begitu pun dengan Rery yang juga merasakan hal yang aneh dengan jantung nya
" hem " suara deheman menyadarkan kedua nya , citra langsung menjauhkan tubuh nya dari Rery dan melihat ke arah belakang ternyata dokter dan perawat sudah masuk kedalam ruangan rawat Rery
" permisi , kami ingin mengecek keadaan pasien terlebih dahulu" ucap dokter itu yang berjalan mendekat ke arah Rery
" silahkan dok" jawab citra dengan malu sampai pipi nya merona manahan malu kerena dokter dan perawat tadi melihat nya dan Rery dengan jarak yang sangat dekat , kalau di lihat dari belakang citra , mereka seperti sedang berciuman , karena sangking dekat nya jarak mereka tadi
Rery hanya tersenyum tipis saat melihat citra tengah menahan malu nya , dokter pun langsung memeriksa keadaan Rery secera ke seluruhan , setelah memastikan keadaan Rery baik baik saja , dokter sudah memperbolehkan Rery untuk pulang
Bersambung........