Ranti gadis berusia 20 tahun, memiliki otak cerdas dan juga ceplas ceplos ketika sedang berbicara, sejak kecila dia memiliki kehidupan yang sangat tidak beruntung. Karna terlahir dari keluarga amat sangat miskin, bahkan Ranti tidak bisa melanjutkan kuliahnya karna harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap hari Ranti selalu berhayal akan menjadi wanita kaya dan memiliki suami Ceo seperti di novel novel yang ia baca setiap pulang kerja, pasti hidupnya akan sangat bahagia.
Dan apa jadinya jika ternyata hayalan Ranti terwujud, dia masuk ke raga istri Ceo, namun sayangnya dirinya tidak pernah mendapat cinta dari suaminya, karna suaminya yang masih mencintai mendiang kekasihnya.
Apa yang akan di lakukan oleh Ranti, apakah dia akan menyerah ?, atau akan berjuang untuk mendapat cinta suaminya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Dua hari ini Roseline merasa aneh melihat sikap William, yang selalu pulang ke mansion hanya untuk membawanya makan siang di restoran. William juga sudah tidak lagi memintanya untuk mengantarkan makan siangnya ke perusahaan.
Dan kini sepasang suami istri itu sedang menikmati makan siang di restoran pusat kota, tepatnya di ruang vip.
'' Kak ''
'' Hem '' sahut William.
'' Perusahaan tidak sibuk kah ?'' tanya Roseline.
'' Lumayan, tapi Hans bisa menghandlenya '' jawab William.
'' Oh ya, setelah ini kamu ikut aku ke perusahaan ya '' tukas William.
'' Ngapain aku kesana, malas ah '' sahut Roseline.
'' Sebentar lagi aku ada rapat, aku tidak bisa mengantarmu kembali ke mansion ''
'' Aku bisa pulang sendiri ''
William menggelengkan kepalanya. '' Tidak boleh, kamu ikut aku aja ke perusahaan, setelah selesai rapat aku akan mengantarkan kamu pulang ''
'' Tapi,, ''
'' Aku tidak menerima penolakan '' tegas William dan Roseline hanya bisa cemberut saja.
Lima belas menit kemudian terlihat Roseline yang mengikuti William masuk ke lift khusus presdir dengan malas, sedangkan para karyawan langsung heboh, saat melihat presdir mereka dengan terang terangan menggandeng tangan Roseline.
'' Hei,, aku tidak salah lihat kan, Tuan William menggandeng tangan Nona Roseline '' tukas karyawan A.
'' Tidak, kamu tidak salah lihat, Tuan William memang menggandeng tangan Nona Roseline, mana sangat erat pula '' sahut karyawan B.
'' Sebenarnya apa hubungan keduanya, bukankah tunangan Tuan William itu Nona Audrey '' tukas karyawan C bertanya tanya, dan masih banyak lagi yang mereka obrolkan.
Sedangkan Audrey yang sudah berada di ruang rapat bersama rekan kerja lainnya terkejut, saat melihat William datang bersama Roseline.
'' Selamat datang Tuan, Nona Muda '' sapa asisten Hans membungkuk hormat, asisten Hans tidak terkejut prihal Tuan Mudanya yang datang bersama Nona Mudanya, karna lima menit yang lalu Tuan Mudanya sudah memberinya perintah untuk menyiapkan kursi lagi di sampingnya untuk Roseline .
Audrey yang berdiri tak jauh dari mereka, bergegas menghampiri William.
'' Roseline maaf, Kak William mau rapat, apa kamu bisa menunggunya di ruang kerjanya saja '' tukas Audrey penuh percaya diri.
'' Bukan ak,,, ''
'' Aku yang mengajaknya ke sini '' potong William .
Audrey terkejut mendengar perkataan William, ada dengan William pikirnya, kenapa dua hari ini William terlihat menjauhinya, apakah William sudah jatuh cinta pada Roseline monolognya.
" Tidak, aku tidak percaya jika Kak William mencintai Roseline, sampai kapanpun hanya akulah satu satunya wanita yang di cintai Kak William, aku akan mencari cara agar Kak William dan Roseline segera bercerai " batin Audrey kedua tangannya terkepal kuat.
'' Kak, tapi kenapa Kakak harus membawa Roseline ke sini, Roseline bukan karyawan '' tukas Audrey yang tidak terima jika William membawa Roseline ke ruang rapat.
'' Roseline memang bukan karyawan, tapi dia istriku '' sahut William yang seketika membuat semua orang yang menghadiri rapat terkejut, termasuk Audrey sendiri, karna yang mereka tahu selama ini William bertunangan dengan Audrey, tapi mereka tidak menyangka jika William sudah menikah, dan wanita itu adalah Roseline yang mereka ketahui sebagai wanita yang kerap sekali mengantarkan makan siang untuk Presdir mereka.
'' Ayo duduk di sana '' ajak William tidak perduli akan wajah terkejut orang orang yang berada di ruang rapat, William menarik pelan tangan Roseline, dan membawanya ke tempat duduk yang sudah di sediakan oleh asisten Hans.
Roseline hanya menurut saja, namun Roseline tidak bodoh, sebagai sesama wanita dia tahu maksud dari tatapan Audrey padanya yang penuh kebencian.
" Aneh, bukannya selama ini William selalu merahasiakan pernikahannya dengan Roseline, tapi kenapa sekarang William mengakuinya dengan gamblang, mana di depan Audrey pul**a anjir " batin Roseline.
Audrey semakin bertambah geram, saat melihat Roseline yang duduk tepat di sebelah William,karna sudah tidak tahan Audrey perlahan mendekat ke arah Roseline.
'' Roseline, rapat ini sangat penting, aku harap kamu tidak mengganggu kami '' cetus Audrey merendahkan.
'' Kamu tenang saja '' sahut Roseline datar.
Sore hari Audrey yang sudah kembali ke mansionnya, dia menceritakan semua yang terjadi di perusahaan pada ibunya, tentang William yang mengakui pernikahannya dengan Roseline.
'' Ibu, Kak William dan aku sudah bertunangan, seharusnya sekarang Kak William menceraikan Roseline dan menikahiku '' isak Audrey di pelukan ibunya.
'' Pokoknya Ibu harus membujuk Kak William untuk segera menikah denganku '' tukas Audrey
'' Iya Ibu akan membujuk William '' sahut Ibu Audrey.
Sedangkan Ayah Audrey menggelengkan kepalanya mendengar obrolan putri dan istrinya.
'' Audrey, sebaiknya kamu lupakan William, dia sudah menikah dengan Roseline, kamu jangan menjadi pengganggu rumah tangga orang '' ujar Ayah Audrey.
Audrey tidak terima dengan perkataan Ayahnya. '' Ayah, aku bukan pengganggu rumah tangga orang, jelas jelas di sini aku yang bertunangan dengan Kak William, dan Ayah tahu kan secinta dan sesayang apa Kak William padaku, jadi seharusnya memang Roseline harus cerai dari Kak William, apa lagi Roseline hanya penggantiku '' tukas Audrey panjang lebar.
'' Mungkin dulu William memang sangat mencintaimu, tapi mungkin sekarang sudah tidak lagi '' sahut Ayah Audrey.
'' Maksud Ayah apa bicara seperti itu ?'' cetus Audrey tak terima dengan ucapan Ayahnya, yang mengatakan jika William sudah tidak mencintainya.
'' Jika William memang masih mencintaimu, sudah di pastikan saat awal kamu kembali, William langsung menceraikan Roseline, tapi kamu lihat kan sampai sekarang William tidak menceraikan Roseline '' sahut Ayah Audrey lalu bangkit dan meninggalkan istri dan putrinya.
Ayah Audrey berharap jika putrinya tidak menjadi perusak rumah tangga orang, meskipun dirinya tahu dulu William adalah tunangan putrinya, namun sekarang berbeda William sudah menjadi suami Roseline, dan bagaimanapun dirinya tidak ingin putrinya menjadi benalu di rumah tangga William dan Roseline.
Malam hari setelah makan malam William merasa heran, saat melihat Ayah Audrey datang ke mansionnya bersama supir pribadinya.
'' Apa paman mengganggumu ?'' tanya Ayah Audrey.
'' Tidak Paman '' jawab William.
Kini keduanya berada di gazebo taman mansion, William sengaja mengajak Ayah Audrey ke gazebo, karna dia merasa jika seperti ada hal penting yang ingin di bahas oleh Ayah Audrey dengannya.
'' William, bagaimana hubunganmu dengan istrimu ?'' tanya Ayah Audrey.
'' Kami baik baik saja Paman '' jawab William.
'' Syukurlah '' tukas Ayah Audrey.
'' Apakah Paman boleh tanya sesuatu padamu ?''
'' Boleh, Paman silahkan ''
'' Apakah kamu masih mencintai putri Paman ?'' tanya Ayah Audrey.
William terdiam dirinya tidak tahu harus menjawab apa, dirinya juga tidak tahu dengan perasaannya pada Audrey, yang jelas dirinya sudah tidak pernah merasakan getaran yang seperti dulu ia rasakan saat bersama Audrey.
Ayah Audrey yang melihat William diam saja hanya tersenyum, dia paham dengan apa yang sedang William fikirkan.
'' William, paman tahu, kamu sekarang pasti sudah bisa menerima pernikahanmu dengan Roseline '' tukas Ayah Audrey yang di angguki oleh William.
'' Paman benar, aku sudah menerima pernikahan kami, jujur saja saya takut kalau Roseline sudah membahas tentang perceraian '' sahut William.
'' Kamu mencintai Roseline ?'' tanya Ayah Audrey.
'' Maaf Paman, jika saya menghianati cinta saya pada Audrey '' sahut William.
'' Tidak, kamu tidak perlu minta maaf, kamu tidak salah, dan sekarang yang harus kamu utamakan adalah Roseline '' ucap Ayah Audrey. '' Jadi Paman berpesan padamu, jangan membuat Audrey menaruh harapan lagi padamu, jika kamu memang tidak ingin kehilangan Roseline '' imbuhnya.
William menganggukkan kepalanya, dia paham apa yang harus ia lakukan, dirinya sepertinya memang sudah jatuh cinta dengan Roseline.
dibuat panas dingin kau skrng