Gadis yang tengah patah hati karena kekasihnya kedapatan tengah bermesraan di dalam kamar dengan adik tiri itu memilih pergi ke sebuah pulau untuk menenangkan hatinya. Ia merasa begitu hancur setelah kematian sang ibu, karena ayahnya menikah lagi. Dan hal tergilanya, adik tirinya tidur dengan kekasihnya sendiri. Dalam kekalutan, ia memilih pergi ke sebuah club malam untuk melampiaskan kemarahannya. Namun kondisinya yang tengah mabuk membuat ia tak sadar dan merayu seorang pria hingga malam itu menjadi malam terburuk dalam hidupnya. Ia kehilangan mahkota yang telah ia jaga selama ini. Hidupnya bahkan semakin hancur setelah pria yang telah merenggut kesuciannya itu datang dan terus mengusik kehidupnnya. Sampai pada akhirnya ia positif hamil dan mencoba mengakhiri kehidupannya yang begitu rumit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nickname_12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7.Pinsan
Nica melangkahkan kakinya dengan tertatih kembali naik ke lantai atas,ia tak mau Tommy berfikir macam macam. Nica sampai di atas dan melihat Tommy yang tengah berbincang dengan laki laki yang ada di depan nya.
"Nic lo kenal dia." Tanya Tommy pada Nica,membuat Nica mengernyit kan dahi, karna ia sendiri tak tahu nama laki laki bejat itu.
"Gak!." Balas Nica dengan ketus yang membuat Dave tersenyum Smirk tanpa menoleh.
"Kaki lo kenapa,mau gue antar ke dokter." Tanya tommy pada Nica.
"Thank you Tomm,gue cuma butuh istirahat lo tolong handle pekerjaan." Balas Nica, setelah itu ia pun masuk ke dalam ruangan kerja yang di lengkapi kamar di dalam nya.
Nica mengunci pintu kamar nya dan merebahkan tubuh nya yang lelah di ranjang.
Ingin rasa nya ia teriak namun semua akan percuma. Sedang Dave yang tengah duduk sambil menunggu mobil nya diam diam ingin tahu lebih jauh informasi mengenai Nica melalui Tommy.
"Lo kenal Nica dimana." Tanya Tommy pada Dave.
"Bukan nya lo tadi denger dia gak kenal gue.".Balas Dave.
"Lo barusan lari ngejar Nic bro."
"Oh itu, dia yang udah bikin mobil gue jadi lecet." Balas Dave dengan asal, ia tak mau Tommy berfikir terlalu jauh tentang hubungan nya dengan Nica.
"Oh begitu,harap maklum karna memang Nic tengah banyak menghadapi masalah."
"Oh ya."
"Iya dia baru aja putus ama pacar nya, karna pacar nya tidur dengan adik tiri nya sendiri."
"Sepertinya lo banyak tau tentang dia."
"Tentu,...gue udah lama bro suka ama dia tapi dia sama sekali gak ngasih kesempatan ke gue buat ngungkapin perasaan gue, gue juga cukup tahu diri tentang perbedaan kasta antara gue ama dia, dia sendiri Ceo muda yang mewarisi perusahaan ayah nya juga."
"Oh." Balas Dave dengan malas dan pura pura acuh padahal ia sendiri memang ingin tahu lebih banyak tentang Nica.
^Prang!!!
Tiba tiba terdengar suara benda jatuh dari kamar Nica dengan bunyi begitu keras.
Tommy pun berlari masuk ke dalam bersama dengan Dave,namun pintu kamar Nic terkunci.
"Nic buka Nic." Ucap Tommy seraya menggedor pintu kamar Nica dengan panik, namun tak ada sahutan dari dalam.
Dave dan Tommy pun kemudian menendang secara bergantian pintu kamar Nic hingga pintu pun terbuka,dan mereka mendapati Nica yang pinsan di lantai,dan piring buah yang pecah berantakan.
Tiba tiba Dave merasa panik dan segera membopong tubuh Nica ke kasur.
Tommy sendiri segera menghubungi dokter yang biasa praktek di dekat bengkel mereka sambil memunguti pecahan piring di lantai namun nomor yang di tuju sibuk tidak dapat di hubungi.
"Bro gue jemput dokter bentar tolong lo jaga Nica." Ucap Tommy
"Ok." jawab Dave.
Tommy pun bergegas turun ke bawah, setelah kepergian Tommy Dave lantas duduk di samping Nica yang tengah pinsan. Ia memandangi wajah wanita yang ada di hadapannya itu.
Harus ia akui Nica bukan hanya memiliki bentuk tubuh yang indah, namun ia juga memiliki paras yang cantik dan alis tebal yang memikat. Dave sendiri mulai berfikir apa mungkin yang Nica lakukan kemarin lantaran ia tengah mabuk dan frustasi, hingga dengan bodoh nya menyerahkan kesucian nya pada laki laki yang tak ia kenal.
Namun Dave juga merasa bersyukur meski ia sadar malam itu ia adalah laki laki yang di jadikan pelampiasan namun ia mendapat kan apa yang sebelum nya belum pernah ia dapat kan dari wanita wanita yang tidur dengan nya.
Tak lama kemudian Tommy pun datang membawa seorang dokter wanita.
Dokter masuk dan tersenyum dengan ramah kemudian memeriksa kondisi Nica,tak lama kemudian Nica mengerjap kan mata nya sambil memegangi selangkangan nya, rasa nya begitu nyeri. Dave memilin pelipis nya melihat tangan Nica, ia berfikir apa mungkin semua karna kelakuan nya tempo hari.
"Nic lo gak papa?." Tanya Tommy.
"Tom lo bisa keluar bentar beliin dia minyak angin." Ucap Dave dengan sengaja agar Tommy meninggal kan mereka bertiga,Tommy pun mengangguk dan pergi menuju minimarket. Sedang Nica masih diam sambil menahan rasa sakit.
"Dok bisa tolong periksa lebih lanjut. Ucap Dave sedang Nica hanya meringis sambil menitikan air mata.
"Anda siapa nya." Tanya Dokter wanita yang menangani Nica.
"Dokter nanti bisa tanyakan hal itu pada dia." Balas Dave.
"Baik, tolong ambil kan selimut untuk menutupi tubuh Nic." Ucap sang Dokter yang telah mengenali Nica, Dave pun mengambil selimut dan menutupi bagian pinggang hingga kaki Nica, Dokter kemudian mencoba melepas celana Nica.
"Aw sakit." Rintih Nica dengan lirih membuat Dave tak tega mendengar nya,dan kemudian duduk di sebelah Nica menggenggam jemari Nica, sedang Nica sudah tak perduli dengan siapa yang memegangi diri nya, ia hanya berusaha menahan sakit pada area kewanitaan nya.
"Tahan ya,..saya akan memeriksa nya."
Dokter pun kemudian melihat pembalut yang terdapat bercak darah dan bagian selaput dara yang robek dan memar karna seperti nya terdapat unsur paksaan saat melakukan hubungan intim.
"Bisa jawab saya jujur." Ucap Dokter kemudian. Nica pun mengangguk.
"Apa anda baru saja mengalami tindakan pemerkosaan." Tanya Dokter yang membuat Dave tercekat. Pertanyaan Dokter membuat nya terlihat seperti seorang ped0fil.
Nica menggelengkan kepala nya.
"Lalu." Tanya Dokter.
"Dok, tolong beri saja saya obat nya,tentang ini semua adalah kesalahan saya,dan tolong Dok, rahasiakan semua ini." jawab Nica kemudian sambil menitikan air mata. Membuat Pria yang tengah menggenggam tangannya itu merasa sangat bersalah.
Entah lah tiba tiba saja ia merasa bersalah atas apa yang menimpa Nica.
"Baik lah,saya anggap kamu sudah dewasa dan mengerti tentang hal ini,dan saya bertanya sekali lagi,apa ini benar bukan tindak pemerkosaan."
"Bukan Dok..ini murni kesalahan saya."
Jawab Nica seraya melepaskan genggaman pada jemari tangan nya saat sadar tangan yang menggenggam nya adalah tangan laki laki brengsek yang membuat nya begini.
"Baik lah saya akan memberi mu obat nyeri, namun setelah ini harap pergi kerumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut." terang Dokter seraya merapikan kembali celana Nica.
Nica hanya mengangguk, dan Dave merasa semakin bersalah. Baru kali ini ia di hadap kan dengan posisi seperti ini.
"Ini tolong segera di minum,dan ini vitamin untuk memulihkan stamina kamu Nic, saya pamit karna ada beberapa pasien yang menunggu saya."
"Terimakasih Dok." jawab Nica.
Dokter pun kemudian keluar dari kamar Nica.
dan Tommy yang baru saja datang kemudian mengantar sang Dokter pulang.
Kini tinggal Dave dan Nica di dalam. Nica mencoba bangkit dengan susah payah tanpa menoleh sedikit pun pada Pria yang ada di sampingnya, membuat Dave merasa geram lantaran Nic mengacuh kan nya.
"Lo mau kemana." Tanya Dave yang melihat Nica berusaha bangkit.
"Bukan urusan lo,sekarang juga lo pergi dari sini." jawab Nica dengan ketus.
"Heh..lo marah ama gue karna ini semua."
"Gue gak berhak marah dengan siapa pun karna ini kebodohan gue." Balas Nica cepat.
"Heh jadi karna lo habis putus ama pacar lo lantas lo jadi sebodoh ini."
Ucap Dave yang membuat Nica kembali emosi.
"Pergi,!! dan jangan pernah sok tahu apa lagi ikut campur urusan gue ngerti lo!."
"Bagus lah, siapa juga yang perduli dengan lo." Balas Dave.
"Pergi dari hadapan gue dan jangan pernah muncul lagi."
"Ckckck bahkan kalau gue tahu bengkel ini bengkel wanita sinting yang maksa gue buat tidur bareng gue gak akan ke sini ngerti gak lo." Balas Dave.
"Sekarang lo udah tau kan, jadi lo bisa bawa mobil lo pergi dari sini dan jangan pernah balik lagi."
"Okay..tapi ada syarat untuk itu semua, lo musti ikut gue kerumah sakit." Dave sengaja memberikan syarat tersebut lantaran ia ingin bertanggung jawab atas kelakuan nya.
"Heh Gue bisa pergi sendiri."
"Baiklah, jika begitu gue akan tetap datang kesini,dan akan memberitahu pada seluruh karyawan lo tentang apa yang terjadi malam itu."
"Lo benar benar gila tau gak!!." Teriak Nica kemudian.
"Terserah lo pilih yang mana." jawab Dave santai. Nica pun mau tak mau akhir nya menyetujui persyaratan dari Dave. Dan berharap setelah ini ia akan terbebas dari gangguan Pria yang telah ia beri kesuacian nya itu. Tommy sendiri yang melihat kepergian Nica dan Dave merasa jika ada sesuatu antara mereka.