Arnetha Julia Richardo adalah seorang putri tunggal dari pengusaha kaya. Hidupnya sempurna, ayahnya seorang pengusaha kaya dan ibunya adalah seorang kepala rumah sakit besar. Hidupnya tak ada kekurangan apapun baik materi ataupun kasih sayang.
Arnetha biasa dipanggil Arne oleh teman-temannya. Arne juga memiliki sahabat bernama Aini, mereka adalah teman sekelas yg cukup akrab. Disisi lain, Arne juga memiliki kekasih tampan dan populer bernama Boy. Mereka sudah berpacaran sejak bangku SMA.
Suatu hari, Boy memutuskan hubungannya dengan Arne dan malah melamar Aini. Bukan hanya itu pula, saat pulang ke rumah, ada Aini dan ibunya Marta yg ternyata adalah simpanan ayahnya. Sejak hari itu, Arne dan mamanya Jeny pergi dari rumah karena diusir oleh ayahnya Arne, Richardo.
Bukan hanya hati Arne yg terluka tapi juga keluarganya hancur karena ayahnya yg mengkhianati mereka. Bagaimana Arne melewati kehidupannya yg pilu?? Dapatkah Arne menemukan belahan jiwanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.19 Sebuah Kebaikan
Sepasang suami istri tersebut pun berniat menghampiri Arne yg menuju ke sebuah taman. Namun, ada pemandangan tak mengenakkan yg membuat mereka mengurungkan niatnya untuk menemui Arne.
Mereka mendengar pertengkaran Arne dan ayahnya yg sedang meributkan sesuatu. Dan tanpa sadar mereka ikut menguping, mereka juga melihat ada banyak korban kecelakaan termasuk putra mereka. Dan tak sepatutnya Arne disalahkan karena seseorang yg mempunyai ketakutan akan darah melihat darah di ruang UGD.
"Kasihan sekali dokter muda itu." ucap Frank.
"Benar sayang, padahal dia tidak salah." ucap Kimi istrinya.
"Dan aku mengenal ayahnya.." ucap Frank.
"Siapa dia?" tanya Kimi.
"Dia Richardo pemilik perusahaan B." ucap Frank.
"Ck.. haruskah dia sampai menampar putrinya sendiri.." ucap Kimi heran.
"Padahal putrinya sudah membantu menyelamatkan putra kita." ucap Frank.
Mereka pun pergi dan tak enak untuk menemui Arne yg habis bertengkar dengan ayahnya. Sementara Richard, dirinya melewati ruang UGD. Nampak ada banyak pasien disana dan Arne sedang menangani pasien-pasien tersebut dengan sabar.
Terlihat jelas mereka mengalami kecelakaan dan ada banyak darah di ruangan tersebut. Semua orang sangat sibuk, bahkan panggilan Richard pun diabaikan dan diminta untuk menghubungi pusat informasi saja karena mereka sedang sibuk semua.
Richard pun merasa bersalah sudah menampar Arne malam ini setelah melihat putrinya berlarian kesana-kemari menyelamatkan banyak orang. Dan entah siapa yg benar kali ini tapi Richard tak mencaritahu semuanya lebih lanjut lagi.
Richard pun pulang setelah Aini dinyatakan baik-baik saja oleh tiga orang dokter. Bahkan Martha sampai datang dan membuat keributan disana karena putrinya dinyatakan baik-baik saja.
"Mana mungkin putriku baik-baik saja..!"
"Sudah cukup Martha, ayo kita bawa Aini pulang." ucap Richard.
.
.
Sementara Arne masih merawat beberapa pasiennya. Dan baru bisa selesai 2 jam kemudian. Semua staf pun sedang kelelahan karena banyaknya pasien malam ini. Begitu juga dengan Arne dan Kenzi, keduanya sedang istirahat.
"Aakh.. badanku pegal semua." ucap Arne.
"Rasanya tubuhku kaku.." ucap Kenzi.
"Arne mau makan sesuatu.?" tanya Kenzi.
"Boleh.. apa saja yg masih buka jam segini?" tanya Arne.
"Ayo kita lihat aplikasinya." ucap Kenzi.
Namun, tiba-tiba tuan Frank dan nyonya Kimi menghampiri mereka.
"Selamat malam dokter." ucap Kimi.
"Malam nyonya, apa ada yg bisa kami bantu?" tanya Arne.
"Tidak, kami hanya ingin memberi kalian sesuatu." ucap Frank.
"Benar, berkat kalian putra kami dan beberapa korban lain ditangani dengan benar." ucap Kimi.
"Sudah menjadi tugas kami nyonya." ucap Arne.
"Benar, kami akan berusaha semaksimal mungkin menyelamatkan banyak pasien." ucap Kenzi.
"Kalian memang anak muda yg penuh semangat.. tapi terimalah.. mungkin tak seberapa." ucap Frank.
"Terimakasih tuan Frank dan nyonya Kimi." ucap Arne menerima makanan dari keduanya.
"Terimakasih banyak tuan, nyonya, kalian tak perlu sampai seperti ini." ucap Kenzi.
"Tidak apa, nikmatilah dengan teman kalian sembari beristirahat." ucap Frank.
"Kami permisi dok.. selamat istirahat." ucap Kimi.
"Baik tuan, nyonya.." ucap Arne dan Kenzi.
Arne dan Kenzi pun tersenyum karena bertemu dengan keluarga pasien yg baik. Mereka pun membagikan makanan tersebut pada rekan mereka dan menikmati makanan pemberian keluarga pasien bersama-sama.
.
.
Keesokannya, di sebuah perusahaan seorang pria pun tengah terkejut akan laporan sekertarisnya. Pria itu adalah Richard, dan masalah yg ia hadapi adalah batalnya kontrak senilai milyaran rupiah dengan tuan Frank.
"Bagaimana bisa batal?" tanya Richard.
"Kami juga tak tahu tuan, tapi yg jelas tuan Frank membatalkannya begitu saja." ucap sekertarisnya.
"Apa dia mengatakan sesuatu?" tanya Richard.
"Tidak tuan."
"Ck.. coba hubungi perusahaannya dan sampaikan pesan aku ingin bertemu dengannya." ucap Richard.
"Baik tuan."
Richard pun akhirnya bertemu dengan Frank, di perusahaan Frank. Dan nampak Richard panik setelah Frank membatalkan kontrak mereka.
"Jadi kau ada perlu apa tuan Richard.?" tanya Frank.
"Ini masalah proyek kita.. apa alasan anda membatalkannya?" tanya Richard.
"Alasanku..?" ucap Frank tertawa.
"Tuan Frank, jangan bercanda aku serius." ucap Richard.
"Aku tak suka pria sepertimu yg ringan tangan pada putrinya sendiri." jawab Frank.
"Apa maksud anda? kenapa anda bawa-bawa hal itu." ucap Richard.
"Aku melihatmu tadi malam menampar putrimu sebanyak 2x.. alasannya tak masuk akal bagiku." ucap Frank.
"Lalu? apa hubungannya dengan anda?" tanya Richard.
"Hubunganku? tentu saja ada hubungannya karena putrimu yg menyelamatkan nyawa putraku." ucap Frank.
"Harusnya kau bangga padanya bukan malah memukulnya." ucap Frank kesal.
"Tapi.. itu masalah keluargaku." ucap Richard.
"Ya.. kau akan beralasan begitu, tapi bagiku putrimu bagaikan malaikat yg menyelamatkan putraku. Sudah cukup kan alasannya, kau boleh pergi." usir Frank.
"Tuan, mari kita bicarakan lagi.. " bujuk Richard.
"Tidak, aku tidak suka berhubungan dengan pria yg ringan tangan pada wanita apalagi putrinya sendiri." ucap Frank.
Richard pun pergi dari perusahaan Frank dengan penuh kekecewaan. Hanya karena dirinya memukul Arne perusahaannya langsung rugi milyaran rupiah. Dan hal itu membuatnya sakit kepala.
Richard pun berpikir kembali apakah Aini berbohong padanya, karena memang malam itu ada banyak pasien di ruang UGD. Dan disana memang ada banyak bekas darah saat dirinya melintas.
"Apa Aini berbohong?? tapi mana mungkin, karena dirinya sampai ketakutan begitu tadi malam." gumam Richard dalam hati.
.
.
Sementara Arne dirinya pun tidur di rumah sakit, dan akan pulang pada siang hari. Malam ini dirinya sudah bekerja keras dan tak sanggup pulang kerumah karena lelah dan mengantuk.
Arne pun terbangun saat sudah siang, dan mencuci mukanya untuk menyadarkannya. Setelah itu, dirinya pun memilih pulang karena lelah.
Jika diingat lagi setiap kali Arne bertemu Aini pasti dirinya akan sial. Dan tadi malam adalah buktinya, padahal Arne sudah berbaik hati mengantarkan Aini ke ruangan Boy dalam kondisi lemah dan syok. Bahkan sampai memanggil perawat untuk mengecek keadaannya.
Tapi justru Aini nampaknya sengaja ingin mengadu dombanya dengan ayahnya sendiri. Arne merasa Richard sudah semakin menjauh darinya sejak mengakui Aini sebagai putrinya. Bahkan sampai tega menamparnya 3x.
Arne yg sudah lelah menghadapi ayahnya pun hanya bisa pasrah, karena bagaimanapun Richard adalah ayahnya. Dan untuk Aini mungkin lebih baik kalau Arne menghindarinya sementara.
Rasanya cukup sudah Aini mengacaukan kehidupannya, merebut kekasihnya Boy, lalu menghancurkan keluarganya, kini Aini tengah berusaha memecah belah hubungan antara Arne dan ayahnya. Dan Arne bertekad untuk melawan jika ada kesempatan. Dirinya tak mau lagi terus-terusan jadi korban yg selalu disalahkan.
Dan mungkin hubungannya dengan ayahnya takkan membaik dalam waktu yg lama. Tapi Arne juga tak ingin selalu bertengkar dengan ayahnya.
Saat keluar dari lift, Arne pun bertemu dengan nyonya Kimi dan wanita itu nampak baik sekali pada Arne.
"Dokter Arne, kau pasti lelah semalaman bekerja." ucap Kimi.
"Benar nyonya, ini saya mau pulang." ucap Arne.
"Baiklah, semoga harimu menyenangkan." ucap Kimi.
"Iya nyonya.." ucap Arne tersenyum.
kenapa gk sekalian ketiban bom
🤣🤣🤣
hehheeh laki2 didunia halu memang meresahkan