Rise Of The Cruel Antagonist

Tuan dimas kembali ke kamar miliknya bersama dengan nyonya Sarah, duduk di tepi tempat tidur dengan ekspresi kaku hingga tak lama kemudian air mata mengalir di wajah pria dewasa, yang sudah memiliki dua orang anak perempuan tersebut.

"hiks, hiks ..., apa aku gagal mendidik putri ku sendiri?" tanya tuan dimas pada dirinya sendiri.

sebagai pria dewasa tentu saja tuan Dimas tahu bekas apa yang tertinggal di tubuh Lana putrinya, meskipun Lana mengatakan kalau itu hanya reaksi alerginya, tapi tuan Dimas tahu betul kalau itu sama sekali bukan reaksi alergi, melainkan bekas percintaan antara laki-laki dan perempuan.

"aku gagal, aku gagal menjaga putri-putriku sendiri, aku gagal menjadi seorang ayah, dan aku gagal membesarkan putri ku sendiri dengan baik. Hiks, aku gagal, aku benar-benar gagal sebagai seorang ayah..," tuan Dimas menangis sesenggukan sambil menutupi wajahnya sendiri.

Hati tuan Dimas hancur saat melihat banyaknya bekas merah di leher Lana, bahkan mungkin bukan hanya pada lehernya saja. sebagai seorang ayah tuan Dimas merasa sangat marah, kecewa, sedih dan hancur.

Tak lama nyonya Sarah masuk kedalam kamar, dan melihat suaminya menangis sambil menutupi wajahnya sendiri.

"mas ada apa?" tanya nyonya Sarah dengan lembut meskipun saat ini wajahnya terlihat terkejut, apa lagi ketika melihat suaminya menangis karena selama bertahun-tahun suaminya tidak pernah menangis apalagi sampai sesenggukan seperti ini. kecuali saat dirinya melahirkan, dan saat anak-anak mereka pertama kali bisa menyebut kata ayah untuk pertama kalinya, suaminya tuan Dimas tidak pernah lagi menangis.

Tuan Dimas menatap nyonya Sarah dengan air mata berlinangan di wajahnya, matanya memerah dan bibirnya bergetar terlihat sangat terpukau dengan kenyataan," a-aku ..., aku gagal sayang, aku gagal ..," ujar tuan Dimas tak jelas.

Nyonya Sarah langsung memeluk suaminya dan berusaha untuk menenangkan suaminya yang terlihat kacau, dia tidak tahu apa penyebab suaminya menangis, jadi nyonya Sarah hanya bisa berusaha untuk menghibur suaminya," ada apa hm? kenapa kamu menangis seperti ini, apa nya yang gagal hm? apa ini masalah pekerjaan mu,"

tuan Dimas membalas pelukan istrinya dengan erat, " sayang .., aku, aku benar-benar gagal sebagai seorang ayah, aku tidak bisa menjaga putri kita dengan baik, sayang maaf sudah mengecewakan mu ..,"

"apa yang kamu katakan? kamu tidak pernah mengecewakan ku, jangan pernah menyalahkan dirimu sendiri. dan apa maksudmu, siapa yang mengatakan kalau kamu gagal menjadi seorang ayah ..," bingung nyonya Sarah.

Tuan Dimas menatap istrinya, tuan Dimas sangat takut jika dia mengatakan yang sebenarnya istrinya pasti akan sangat sedih, apa lagi lana yang selama ini mereka kenal selalu lembut dan lemah di mata mereka, tapi dia justru menjadi anak yang menghancurkan hati mereka sebagai orang tua.

Tuan Dimas hanya bisa memeluk tubuh nyonya Sarah dengan sangat erat tapi tidak menyakitinya, air matanya terus tumpah, membayangkan anak perempuannya bercinta dengan pria tanpa status membuat hati tuan Dimas kembali sakit.

"hiks, maafkan aku sayang, maafkan aku ..," gumam tuan dimas sesekali mencium kening nyonya Sarah.

Nyonya Sarah yang ada di dalam pelukan suaminya merasa bingung, tapi ketika mendengar tangisan suaminya yang terdengar sangat menyedihkan, nyonya Sarah tidak berani bertanya lagi dan hanya berusaha untuk menenangkan suaminya.

"tidak apa-apa jangan menangis, bagiku dan anak-anak kamu adalah ayah dan suami terbaik di dunia ini, jangan menangis lagi hm ..," nyonya Sarah sambil mengusap air mata tuan Dimas.

Tuan Dimas sedikit menundukkan kepalanya, mendengarkan kata ayah terbaik keluar dari mulut istrinya membuat tuan Dimas merasa sakit hati, tuan Dimas berpikir dia sama sekali bukan ayah yang baik, karena dia tidak tahu apa-apa tentang putrinya sendiri.

"maafkan aku sayang, aku mengecewakan mu, jangan khawatir aku pasti akan mencari pria itu. aku yakin pasti putri kita telah tertipu, setelah aku mendapatkannya aku akan memintanya bertanggung jawab pada Lana." batin tuan dimas.

Tidak tahu apa yang akan terjadi ketika Tuan Dimas menemukan fakta yang sebenarnya tentang Lana, putri yang selama ini mereka selalu kira lemah dan tak berdaya, mudah terluka dan tidak bisa berbuat apa-apa tanpa mereka.

Sementara itu di sisi lain Nara saat ini sedang ada di dalam kamar mandi, membiarkan air dingin membanjiri tubuhnya. duduk di lantai kamar mandi dengan ekspresi kosong, sebelum kembali ke kamar Nara sempat melewati kamar orang tua mereka, dan mendengar suara tangisan ayahnya yang menyayat hati.

Hati Nara sangat sakit, dia sama sekali tidak bermaksud untuk menyakiti kedua orang tuanya, tapi dia juga tidak bisa membiarkan Lana menghancurkan hidupnya lagi.

salah satu sisi adalah kedua orang tuanya yang sangat menyayangi mereka, tidak pernah berbeda-bedakan antara dia dan juga Lana sejak kecil, dan selalu memberikan yang terbaik di dunia ini hanya untuk mereka berdua.

Sedangkan di sisi yang lain, adalah adik yang sangat ingin menghancurkan kehidupannya, menginjak-injak harga dirinya, dan melenyapkannya dari dunia ini.

"maafkan aku ayah, mama ..., maafin Nara karena udah buat kalian sedih, tapi Nara enggak punya pilihan lain, Nara harus melakukan ini semua." gumam Nara dengan mata merah berusaha sekuat mungkin menahan air matanya.

di kehidupan yang lalu meskipun kedua orang tuanya mengusirnya dari rumah, mereka masih memberikan sejumlah uang untuk nya bertahan hidup. bahkan saat itu mamanya berusaha untuk mempertahankan nya, tapi karena dorongan demi dorongan yang mereka terima. pada akhirnya mereka harus mengusirnya keluar dari rumah meskipun dengan air mata berlinangan.

saat itu hanya Lana yang merasa bahagia, karena dengan dia keluar dari rumah, maka Lana akan kembali melangsungkan rencananya untuk membuat kedua orang tuanya benar-benar membenci dirinya.

Benar saja setelah fitnah demi fitnah yang Lana ucapkan, dan beberapa foto atau video tentang dirinya yang tersebar di internet, kedua orang tuanya akhirnya benar-benar kecewa padanya dan tak lagi menganggapnya ada.

"mama, ayah, aku kembali dari kematian ku yang sangat tragis dan menyakitkan hanya untuk balas dendam. aku tidak mungkin melepaskan Lana di dalam kehidupan ini, dia harus merasakan apa yang aku rasakan, meskipun tindakan yang akan aku lakukan akan sangat menyakiti hati kalian berdua lebih dalam lagi dari ini ..," gumam Nara.

Meskipun sangat menyakitkan melihat kedua orang tuanya menangis, tapi akan jauh lebih menyakitkan jika kedua orang tuanya terus ditipu oleh Lana.