Mawar seorang wanita yang bekerja di sebuah bar, tanpa sengaja menemukan seorang anak laki-laki yang membuatnya terikat dalam sebuah pernikahan dengan pria dingin namun hangat.
Di dalam pernikahan itu, harus banyak tugas yang mawar jalankan. Tapi akankah pernikahan itu berjalan sesuai dengan kesepakatan awal, atau berbelok ke arah lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Mawar berjalan di atas pasir pantai yang lembut, ia tersenyum tipis dengan mata yang menatap ke setiap sudut tempatnya berdiri sekarang.
"Ayo kita ke villa." Ajak Arga kepada Mawar.
"Aku ingin di sini dulu." Pinta Mawar, ia terlalu senang berada di pantai dan tidak ingin segera pergi.
"Masih banyak waktu kau bisa menghabiskan waktu mu di pantai, dan lagi sekarang masih siang. Cepat." Ucap Arga seraya menarik tangan Mawar.
Mawar memonyongkan bibirnya kesal, ia lalu berjalan bersama dengan Arga menuju Villa. Sesampainya di Villa, nampak sebuah Villa yang sedikit kecil namun memiliki fasilitas yang lengkap dan hanya di lengkapi satu kamar dengan satu kamar mandi.
"Dimana Rangga?" Tanya Mawar, ia sama sekali tidak melihat Rangga di villa itu.
"Rangga ada di Villa yang berada di sebelah sana." Ucap Arga seraya menunjuk sebuah Villa yang cukup besar.
"Kenapa kita tidak di sana?" Tanya Mawar heran, kenapa ia di beri Villa yang hanya cukup di tinggali oleh dua orang dan tidak bersama dengan yang lain.
Arga tidak menjawab dan memilih mengambil kopernya dan membawanya masuk ke dalam kamar, begitu juga dengan Mawar. Mereka berdua sudah terbiasa tinggal satu kamar tanpa rasa canggung.
Mawar pun membuka koper nya dan hendak menata pakaiannya ke dalam lemari, tapi saat membuka koper ia terkejut dengan semua pakaian yang sudah di siapkan oleh Arga untuknya.
Wajah Mawar memerah dengan sempurna, semua pakaian ini adalah pakaian seksi dan bahkan ada 10 pasang baju dinas dengan motif yang berbeda-beda.
"Arga..." Teriak Mawar dengan wajah yang memerah dan malu.
Arga terkejut saat Mawar berteriak di sampingnya, "Kenapa teriak-teriak, aku tidak tuli." Maki Arga kesal.
"Maksudnya ini semua apa?" Tanya Mawar marah.
Arga sama sekali tidak paham apa maksud dari Mawar, hingga Mawar menunjukkan semua isi kopernya yang berisikan pakaian-pakaian seksi. Seketika mata Arga membulat dengan sempurna, ia langsung mengelak jika ia sama sekali tidak pernah menyiapkan pakaian seksi itu.
"Bukankah kau yang bilang akan menyiapkan semua pakaian ku untuk di pantai, dan ini yang kau siapkan untuk ku? Apa sebenarnya tujuan mu." Ucap Mawar kesal.
Arga sama sekali tidak pernah melakukan hal itu, ia jelas membantah hal itu. "Aku jelas-jelas meminta di siapkan pakaian yang sewajarnya bukan pakaian seperti ini, ini pasti ada kesalahan." Jelas Arga, ia langsung mengambil handphone miliknya dan menelpon Bima karena pria itu yang menyiapkan pakaian Mawar.
"Bima, bagaimana kerja mu ini? Kenapa kau menyiapkan pakaian dewasa untuk Mawar." Jelas Arga seraya menjauh dari Mawar.
Bima yang berada di tempat lain nampak terkejut saat menerima telepon dari Arga, dan pria itu tiba-tiba memaki dirinya.
"Saya menyiapkan sesuai dengan yang anda minta, semuanya pakaian pantai dan tidak seksi. Bahkan ada struk belanja nya juga." Jelas Bima yang menjelaskan jika ia telah menjalankan tugasnya dengan benar.
Arga langsung mematikan telponan, kini ia di tatap oleh Mawar dengan tatapan horor. "Sungguh, aku tidak berbohong. Sepertinya koper nya tertukar." Jelas Arga.
Mawar menggelengkan kepalanya, ia menunjukkan nama yang tertera di koper di depannya dan jelas ini adalah namanya. "Jadi kau ingin mengelak lagi?" Tanya Mawar.
"Sungguh aku tidak berbohong, kau tenang saja. Aku bisa membeli pakaian lain untuk mu.." Jelas Arga yang langsung mengeluarkan handphone nya.
Tapi saat Arga ingin memesan kembali pakaian, tiba-tiba sinyal telepon nya tidak ada. Pria itu heran dan mulai panik, sementara Mawar terus menatap Arga dengan tatapan horor.
Arga langsung melemparkan handphone nya ke atas ranjang, ia berjalan ke arah Mawar dan melihat pakaian-pakaian di dalam koper. "Pasti ada pakaian yang normal, kau bisa memakainya.." Jelas Arga.
Ia mengeluarkan isi koper Mawar, meski Arga sedikit salah tingkah karena ia memegang dan melihat-lihat setiap pakaian seksi yang mungkin akan sangat cocok untuk di pakai oleh Mawar.
"Bagaimana, apa ada pakaian yang bisa ku pakai?" Tanya Mawar saat melihat Arga terus mengacak-acak isi kopernya, namun Mawar sedikit terkejut saat melihat kuping Arga memerah.
Arga langsung keluar dari kamar dan menuju balkon, ia menutupi mulutnya dengan tangan kanannya dan tangan kirinya mencengkram pegangan balkon.
Entah kenapa saat memegang setiap baju-baju seksi tadi otaknya langsung memikirkan bagaimana Mawar memakai pakaian itu dan bersiap-siap melayani nya serta bersikap manja.
"Arg..." Arga mengerang kesal dengan pikirannya sendiri, ia memukul tembok Villa dengan keras dan melampiaskan kebodohannya dalam berpikir.
Mawar yang mendengar suara gaduh langsung keluar dari kamar, ia melihat Arga bertingkah aneh dengan memukul-mukul tembok.
"Apa yang kau lakukan, hentikan." Ucap Mawar yang melihat tangan Arga sedikit berdarah.
Arga langsung menghentikan aksinya dan melihat ke arah Mawar, "Aku.." Arga bingung harus menjawab apa.
Mawar nampak tidak peduli, tapi ia lebih peduli dengan tangan Arga yang sedikit berdarah. Ia langsung melihat tangan Arga, "Jika kau kesal jangan lampiaskan pada hal bodoh." ucap Mawar yang langsung menarik tangan Arga dan membawanya duduk.
Mawar lalu mencari kotak P3K untuk mengobati luka Arga, Arga nampak bingung dan langsung memalingkan wajahnya saat Mawar mengobati luka Arga secara perlahan.
"Apakah sakit?" Tanya Mawar seraya melihat ke arah Arga, Arga langsung menggelengkan kepalanya dengan pelan.
Mawar tersenyum tipis dan kembali mengobati luka Arga, setelah selesai Mawar langsung duduk di samping Arga seraya membereskan kotak P3K.
"Aku akan membelikan pakaian yang baru." Ucap Arga seraya melihat ke arah lain.
Mawar tersenyum tipis, "Sudahlah jangan dulu di pikiran, aku ke sini berniat untuk liburan. Lagi pula pakaian itu masih bisa di pakai, dan di tempat ini juga tidak ada orang lain. Menggunakan pakaian seksi seperti itu, aku tidak terlalu keberatan." Jelas Mawar.
Wajah Arga seketika memerah saat mendengar hal itu, "Kau tidak keberatan untuk memakainya?" Tanya Arga sekali lagi.
"Iya, lagi pula di pulau ini laki-laki hanya ada kau saja. Jadi tidak masalah..." Jawab Mawar seraya tersenyum ke arah Arga.
Arga terdiam dengan kepala yang menunduk, ia sama sekali tidak menanggapi ucapan Mawar. Lalu Arga langsung bangkit dari tempat duduknya, "Mau kemana?" Tanya Mawar heran.
"Aku ingin berendam dengan air dingin." Ucap Arga yang langsung pergi ke kamar mandi tanpa menoleh ke belakang lagi dan membuat Mawar sedikit heran.
Lagian gimana Rosalina ga ngamuk, baru juga 8 hari Morgan ditinggal istrinya kok udah minta nikah lagi.