Kisah cinta penulis Novel yang masuk kedalam Novel ciptaannya sendiri , tetapi di dunia novel nya dilarang untuk mengubah alur ada beberapa aturan yang membuat Ara Anindhita pusing tujuh keliling , dan pertemuannya dengan Tokoh utama Duke Evan Pangeran Mahkota Kerajaan Holand yang sangat kejam dan dingin , lalu banyak plot yang belum terselesaikan tugas Ara untuk menyelesaikannya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Krispena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 21 Flashback (Memori Ducches Ara Menjadi Pelayan)
Sebelumnya , Duke Evan dan Raja berdebat tentang Ducches Ara.Duke Evan yang terkenal keras kepala membuat Raja kesal dan mengaku kalah .akhirnya , Raja memutuskan untuk menjadikan Ducches Ara seorang pelayan istana.
Kamar Ami....
Untuk Evan memerintah Ami untuk mengobati luka Ducches Ara.Ami Menangis melihat luka yang sangat dalam di punggung Ducches Ara.
"Maaf Nona , aku tidak bisa melindungimu kenapa kamu keras kepala tidak ingin aku menggantikanku" ujar Ami kepada Ducches Ara yang belum siuman
"Ami berhenti mengatakan itu" sahut Ducches Ara yang mendadak sadar
"Puji dewa , akhirnya Nona sadar"kata Ami sembari menggenggam tangan Ducches Ara
Ducches Ara bertanya apa yang terjadi setelah dia pingsan kepada Ami.
"Apa Duke Evan menyelamatkanku , apa yang terjadi apakah Raja tidak menghukumnya untuk itu" ujar Ducches Ara dalam hati
"Ami aku ingin menemui Duke Evan di ruanganya" pinta Ducches Ara kepada Ami
"Baiklah Nona , silahkan" Ami mengantar Ducches Ara ke ruangan Duke Evan
Sesampainya Diruangan Duke Evan...
Mata mereka saling bertatap , Duke Evan yang sedari tadi duduk ,setelah melihat Ducches Ara datang ia berdiri menghampiri wanita dihadapanya dengan rasa kekhawatiran dihatinya
"Oh Nona apa lukamu sudah membaik" tanya Duke Evan tanpa sadar memegang bahu Ducches Ara dengan kedua tangannya
"Terimakasih Duke , kamu menolongku sekali lagi , terimakasih berkat dirimu juga Raja tidak mengurungku lagi" Ducches Ara tiba tiba ingin bersujud tapi dicegah oleh Duke Evan
"walaupun begitu dendam ku kepada keluargamu tidak pernah terlupakan" kata Duke Evan
"saya tidak berhak atas hal itu Duke, karena memang keluargaku bersalah , jadi aku tidak melarang dendam kepada keluargaku, Raja telah berbaik hati mengampuni nyawaku , jadi aku memutuskan untuk mengabdikan diriku disini" sahut Ducches Ara sembari mengusap air matanya
Berhak atau tidak bukan kewenangan dirinya untuk menghentikan dendam yang lama terpedam.terlebih lagi , kesalahan fatal sang ayah membuatnya harus ikut dalam penderitaan.
Hari mulai silih berganti,Ducches Ara sekarang menikmati waktunya menjadi seorang pelayan.setiap pagi hari dia pergi ke aula untuk berdoa kepada Dewa.lalu melakukan tugasnya melayani semua orang diistana.
Kabar dibebaskanya seorang tawanan , memunculkan banyak perdebatan di kalangan Petinggi kerajaan.sama halnya , Raja menelan ludahnya sendiri, namun Para Petinggi tidak bisa menentang keputusan Raja.
Sempat terjadi adu mulut antara Raja dan Permaisuri.Duke Evan berhasil menjadi penengah untuk keduanya.
Kepala Pelayan memanggil Ducches Ara keruangannya.
"Nona , Duke Evan memintamu untuk menjadi pelayan pribadinya" kata Kepala Pelayan
"Baik , saya akan bekerja dengan baik" ucap Ducches Ara
Tanpa dia sadari, ada rasa bahagia ketika mendengar perintah tersebut.Seolah olah dirinya selalu merasa nyaman dan dilindungi ketika berada dekat dengan Duke Evan.
Mulai besok pagi , setiap hari dirinya akan berkutat disisi Duke Evan menjadi pelayan setianya.untuk membalas budi kebaikan Duke Evan , dia berjanji untuk mengabdi dengan sepenuh hati.
...----------------...
Sudah satu bulan Ducches Ara hidup sebagai pelayan pribadi melayani Duke Evan.
Matahari pagi bersinar dengan terang .kamar Duke Evan menjadi tempat pertama yang dia rapikan.Ducches Ara mengelap jendela kaca yang sudah berembun sembari bersenandung ria
Bau harum ciri khasnya seperti melekat dihidung Ducches Ara.Vas bunga melati yang berantakan di letakkan kembali ke tempat asalnya.
Buku buku yang dibaca oleh Duke Evan di tata rapi kembali di dalam laci.ketika membuka lacu , Dia mendapati buku hariannya.kesibukan membuatnya lupa dengan hobi nya menulis.
"Hah , jangan jangan Duke Evan sudah membacanya " gumam Ducches Ara dalam hati