Aku tidak mengira kedatangan adikku ke rumahku, menjadi Mala petaka di rumah tanggaku.Dia yang polos,dia yang sederhana,dia yang sangat peduli kepadaku ternyata menyimpan rasa iri yang sangat dalam kepadaku.
Hancur sudah perasaan ku saat aku tau semua kebusukannya dan juga suamiku,hancur dan kecewa perasaan ku,akan kah aku melepaskan suamiku dan membiarkan dia bahagia dengan adikku atau aku bertahan dengan suami yang sudah sangat kotor bagi ku??
ikuti kisah sedih ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19 ~ Belajar banyak hal
Keesokan harinya saat Raisa bangun,dia tidak melihat ada Naila ada di ruangannya,bangun paginya disambut oleh Irwan dengan senyum penuh kemunafikan di wajahnya.
Raisa mengelilingi ruangan kamar dengan matanya tapi tidak melihat apa pun yang mencurigakan,adik dan suaminya memang orang yang hebat dalam bersandiwara hingga keduanya terlihat biasa saja.
"Sayang kamu mencari apa? makan dulu sarapan mu,kamu tidak mau kan kalau bayi kita ini nanti kelaparan,atau kamu mau aku belikan yang lain?"
"Tidak aku makan ini saja." Jawab Raisa lalu dia mulai memaksakan makanya walaupun dia tidak selera sama sekali.
Pagi ini setelah dokter memeriksa keadaanya,Raisa di ijinkan pulang karena keadaanya sudah mulai membaik.
"Baiklah ibu Raisa anda bisa pulang hari ini,dan mulai hari ini kamu harus menjaga pikiran anda,jangan terlalu banyak beban pikiran dan tenangkan hatimu.Untuk pak Irwan jadi suami yang siaga di saat hamil istri rawan memiliki pikiran kotor anda harus bisa lebih perhatian terhadap istri " Sang dokter menasehati Raisa dan juga Irwan.
"Baik dokter." Jawab Irwan.Setelah membayar seluruh biaya rumah sakit Irwan membawa Raisa masuk ke dalam mobilnya lalu membawanya menemui orang tuanya yang sudah lama tidak pernah dia temui.
****
"Ternyata kalian masih ingat dengan wanita tua ini,kenapa baru sekarang baru muncul." Salma ibunya Irwan menghampiri mereka ke halaman toko pakaiannya lalu memeluk menantu kesayangannya.
"Raisa kamu kelihatan kurus dan wajahmu terlihat murung ada apa kamu sedang ada masalah?" Salma menatap Raisa dari ujung rambut sampai ujung kaki banyak sekali perubahan dalam diri menantunya.
Raisa hanya tersenyum kecil lalu berjalan mengikuti mertuanya ke dalam toko begitu juga dengan Irwan.Mereka duduk di ruangan Salma sambil mengobrol banyak hal walaupun Raisa sudah tau tentang perselingkuhan suami dan adiknya Raisa merahasiakan itu dari mertuanya.
"Kamu mau minum apa?"
"Tidak usah repot Bu,aku akan mengambil minum ku." Ucap Raisa.Walaupun Irwan bersama mereka pria itu tampak senyum-senyum membalas pesan dari selingkuhannya.
"Irwan apa yang kamu lakukan ambilkan minuman untuk kita berdua entah apa yang kamu bahas di ponselmu hingga bibirmu tidak berhenti tersenyum dari tadi." Bentak Salma membuat Irwan tersadar lalu dia mematikan ponselnya dan memasukkannya ke dalam saku celananya.
"Maaf Bu,aku sedang membalas pesan bos kebetulan hari ini dia sedang pergi ke Bali bersama istrinya." Irwan tampak mengelak supaya Raisa tidak kembali berpikiran negatif.
"Kalau Irwan berani macam-macam Raisa silakan kamu kabur dan bawa anaknya,sebagai wanita kita harus pandai jangan mau di bohongi pria." Ucap salma.
"Ibu apa-apaan sih,tidak baik mempengaruhi pikirannya Bu." Irwan tampak marah dan emosi terhadap ibunya, dia kesal karena ibunya sudah mempengaruhi pikiran Raisa.
Salma kaget melihat kemarahan di wajah anaknya,tidak biasanya Irwan bersikap seperti itu hingga ibunya menangkap aroma tidak sedap dari hubungan menantu dan anaknya.
"Raisa apa yang terjadi katakan padaku,apa Irwan sedang ada masalah dengan mu,apa kamu menutupi sesuatu dariku?" Ucap Salma mertuanya,Raisa hannya diam dan menunduk hingga Salma yakin kalau anak dan menantunya pasti menyimpan satu rahasia.
Irwan membawa dua gelas air putih ke hadapan Raisa dan juga ibunya,wajah Irwan tampak masih emosi,Salma menatap putranya hingga pria itu tidak berani menatapnya.
"Raisa kamu istirahat saja aku akan mengantar mu ke kamar ku." Ucap Salma lalu membawanya naik ke lantai dua.Salma sedikit enggan untuk menanyakan sesuatu kepada menantunya dia tidak mau membebani Raisa dengan pertanyaan yang mungkin menyakitinya.
Setelah mengantar Raisa ke lantai dua,Salma menuruni anak tangga dari atas dia melihat Irwan yang selalu menatap ponselnya dan sambil tersenyum seperti orang yang jatuh cinta.
Salma kesal dengan sikap Irwan,dia sudah ingin memiliki anak tapi dia bersikap seperti anak kecil Salma menghampiri Irwan lalu menepuk pundaknya.
"Apa Raisa kurang baik kepadamu hingga kamu selingkuh dengan wanita lain,apa kamu tidak menciantai dia lagi kalau memang sudah tidak ada cinta di hatimu untuk Raisa kembalikan dia kepada orang tuanya,jangan sakiti perasaanya dengan sikap dan keegoisan mu,kamu terlalu egois kalau bukan karena dia hamil anak kamu mungkin dia masih bekerja dan memiliki banyak.Hargai pengorbanannya." Ucap Salma panjang lebar membuat Irwan semakin kesal
"Ibu sok tau,lebih baik aku pulang di rumahku."
Irwan segera meninggakan ibunya di ruangannya lalu pergi dari sana,Irwan membiarkan Raisa tinggal bersama ibunya untuk beberapa hari setidaknya ibunya bisa merawat Raisa untuk beberapa hari ke depan.
Sepanjang jalan Irwan memaki ibunya karena sudah berusaha untuk sok tau masalah keluarganya dia tidak menyukai hal seperti itu.
walaupun dia sangat mencintai Naila untuk menjadikannya istri dia tidak ada niat sedikit pun,dia hannya menyukai Naila di atas ranjang karena dia merasa Naila sangat hebat.
Sementara itu Naila dan ibunya sudah menunggu kepulangan Irwan mereka ingin tau keadaan Raisa di rumah sakit Deden tampak antusias mendengar suara mobil menantunya dia lari ke luar rumah.
Irwan duduk di sopa,wajahnya terlihat murung dan kesal hingga membuat Naila dan ibunya merasa tidak nyaman sama sekali.
"Bagaimana keadaan Raisa nak Irwan,kenapa dia masih dirawat di rumah sakit? apa sakitnya belum berkurang?Tanya Deden dengan wajah cemas dan ketakutan.
"Santai ibu,Raisa tinggal bersama ibuku dia akan merawat Raisa sebagai mungkin tidak usah cemas seperti itu." Jawab Irawan.
Sementara itu Raisa duduk di pinggiran ranjang dia sengaja meminta mertuanya untuk mengantar dia ke lantai atas dia cukup tau diri untuk tidak menahan Irwan yang ingin pergi dari sana.Raisa yang sudah tahu semua rahasia adik dan suaminya saat ini dia hannya mencoba untuk mengikuti semua keingian suaminya.
"Suatu saat kamu akan menyesal mas karena sudah mengkhianati cinta dan kesetiaan ku selama ini." Ucapannya dalam hati.
💗💗💗bersambung 💗💗💗