Gara-gara salah masuk ke dalam kamarnya, pria yang berstatus sebagai kakak iparnya itu kini menjadi suami Ara. Hanya dalam satu malam status Ara berubah menjadi istri kedua dari seorang Dewa Arbeto. Menjadi istri kedua dari pria yang sangat membencinya, hanya karena Ara orang miskin yang tak jelas asal usulnya.
Dapatkah Ara bertahan menjadi istri kedua yang tidak diinginkan? Lalu bagaimana jika kakak angkatnya itu tahu jika ia adalah istri kedua dari suaminya.
Dan apa sebenarnya yang terjadi di masa lalu Dewa, sampai membuat pria itu membenci orang miskin. Sebuah kebencian yang tenyata ada kaitannya dengan cinta pertama Dewa.
Semua jawabannya akan kalian temukan di kisah Ara dan Dewa, yuk baca🤭
Jangan lupa follow akun dibawah ini
Ig mom_tree_17
Tik Tok Mommytree17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Ara mengemasi semua barang milik Vivian dengan sangat cepat, karena merasa sosok yang duduk dibelakangnya tengah mengawasi dengan sorot mata yang tajam. Sosok yang tidak lain dan tidak bukan adalah Dewa Arbeto, yang kini tengah memangku Vivian.
Entah apa yang terjadi diantara pasangan pengantin baru tersebut setelah Dewa keluar dari kamarnya. Tapi yang jelas, setelah Ara selesai membersihkan diri dan masuk kedalam kamar Vivian. Tampak kakak angkatnya itu baru keluar dari kamar mandi dengan rambut basahnya, padahal tadi saat Vivian ke kamarnya wanita itu sudah rapih dengan make up yang tak pernah lepas dari wajah cantik tersebut.
"Apa mereka baru bercinta?" tanya Ara dalam hati sembari bergidik ngeri.
Sungguh ia merasa mual membayangkan Dewa menyentuh Vivian setelah semalam menyentuhnya.
"Dasar pria brengsek!" umpatnya dengan tidak sadar.
"Siapa yang brengsek?" Vivian bertanya dengan bingung karena tiba-tiba saja Ara memaki, padahal wanita itu sedang mengemasi barang-barangnya.
"Ah, tidak kak. Aku tadi hanya teringat pada film yang semalam ku tonton. Pemeran pria nya begitu brengsek karena sudah memperkosa sang wanita tanpa meminta maaf," jawab Ara dengan menyindir tanpa peduli pada tatapan Dewa yang menghunus tajam.
Karena itulah yang dirasakan Ara saat ini. Ia tidak butuh pertanggung jawaban dari kakak iparnya yang tidak akan pernah terjadi, mengingat betapa bencinya pria itu pada Ara. Tapi setidaknya Dewa harus meminta maaf pada Ara setelah mengambil kesuciannya. Kata maaf yang pastinya tidak akan mengembalikan kehormatannya yang telah hilang.
"Ck, kau itu sangat naif Ara. Mana ada seorang pemerkosa meminta maaf," sahut Vivian dengan acuh.
Sementara Dewa langsung berdiri dari tempat duduknya, hingga membuat Vivian hampir terjatuh.
"Sayang, kau mau kemana?"
"Ada urusan yang harus ku kerjakan, kau tunggu disini dan jangan pulang sebelum aku kembali!"
Setelah mengucapkan hal tersebut, Dewa berjalan menuju pintu keluar dimana Edward sudah menunggunya. Meninggalkan Vivian dengan wajah kesal menahan amarah.
Bagaimana tidak kesal. Setelah ditinggalkan pada malam pertama, kini Dewa pergi begitu saja tanpa mengajak Vivian. Ya, semalam pria yang berstatus sebagai suaminya itu menghilang entah kemana, membuatnya frustasi dan hampir saja meminta bantuan pada Ara untuk mencari Dewa, kalau saja ia tidak ingat dengan reputasinya sebagai seorang wanita cantik kelas atas.
Vivian tidak ingin menjadi olokan anak pungut itu karena ditinggalkan oleh suaminya di malam pertama. Mau ditaruh dimana wajahnya kalau sampai Ara dan orang lain tahu. Itu sebabnya Vivian berusaha bersikap biasa saja seakan tidak terjadi apa-apa.
Bahkan saat Dewa telah kembali tanpa mengatakan alasan kemana dan kenapa pria itu semalam menghilang. Vivian masih sempat berakting di depan Ara jika hubungannya dengan sang suami baik-baik saja, dan seolah mereka baru saja bercinta padahal tidak terjadi apa-apa diantara mereka. Dewa tidak menyentuhnya sama sekali, dan karena hal itu membuat Vivian semakin kesal.
"Kak, semuanya sudah beres."
Ara bersiap pergi setelah selesai menutup koper milik Vivian. Ia ingin segera keluar dari kamar dan hotel tersebut sebelum Dewa kembali. Sungguh Ara tidak ingin bertemu kembali dengan pria yang sudah menghancurkan masa depannya itu. Dan beruntungnya setelah ini mereka tidak akan bertemu lagi mengingat Vivian akan tinggal di mansion suaminya.
"Pergilah!" usir Vivian dengan ketus karena masih merasa kesal.
Ara pun menarik koper milik Vivian hendak keluar dari kamar. Namun langkahnya terhenti karena kakak angkatnya itu memanggilnya.
"Nanti aku akan minta pada Dewa agar kau bisa tinggal bersama kami."
Gleg.
Ara yang terkejut sampai menelan salivanya dengan susah payah.
ntar Ara mati rasa baru tau