Seorang wanita muda bernama Ayuna berprofesi sebagai dokter Jantung yang berdinas di rumah sakit pribadi milik keluarganya, dia terpaksa dijodohkan oleh orang tuanya karena dia lebih memilih karir dibandingkan dengan percintaan.
Sebagai orang tua. tentunya sangat sedih karena anak perempuannya tidak pernah menunjukkan laki-laki yang pantas menjadi pasangannya. Tidak ingin anaknya dianggap sebagai perawan tua, kedua orang tuanya mendesaknya untuk menikah dengan seorang pria yang menjadi pilihan mereka. Lantas bagaimana Ayuna menyikapi kedua orang tuanya? Mungkinkah ia pasrah menerima perjodohan konyol orang tuanya, atau melawan dan menolak perjodohan itu? ikuti kisahnya hanya ada di Novel toon
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31. Peduli
Ayuna menyempatkan dirinya untuk mengunjungi Ane yang tengah dirawat di rumah sakit tempat dinas sahabatnya. Dia selalu memikirkan kesehatan Ane dan berharap aneh segera pulih seperti sedia kala.
"Bagaimana keadaan nyonya Ane dokter?" tanya Ayuna pada dokter Stevie, sahabat dari Ayuna.
Stevi memasang wadahnya sedih seakan-akan menunjukkan bahwa dirinya tidak bisa membantu banyak untuk memulihkan Ane seperti semula.
"Beliau nggak ada perubahannya. Masih sama seperti semula. Aku bahkan berkali-kali melakukan pengecekan, namun hasilnya masih sama, nol," jawab Dokter Stevie.
Ayuna menghela nafasnya, sangat sedih dan juga gelisah bingung berkecamuk menjadi satu. Entah dengan cara apa ia harus bisa membuat ane kembali sehat.
"Huft, aku sendiri selalu aja kepikiran sama nyonya Ane. Beliau sangat baik, tapi kebaikannya malah dibuat seperti ini oleh omaku sendiri," gumam Ayuna tanpa sadar berucap membongkar aib keluarganya.
Stevie yang mendengar gumaman Ayuna, dia pun terkejut karena Ayuna di situ menyangkut keluarganya yang sudah membuat ulah hingga membuat Ane ngedrop.
"Maksud kamu tadi apa dokter Ayuna?" tanya Dokter Stevie sangat penasaran.
Mungkin dengan mengetahui sedikit tentang rahasia misterius dari keluarga Ayuna, ia bisa mengorek lebih dalam siapa sebenarnya keluarga Ayuna yang katanya penuh misteri.
"Ah! Enggak kok. Maksud aku.... "
"Dokter Ayuna. Walaupun kamu mencoba buat menutup-nutupi keluargamu, semua orang sudah tahu kalau kamu telah diusir dari rumah."
"Apa?"
Refleks Ayuna langsung terkejut. Siapa yang sudah menyebarkan gosip tentang kepergiannya dari rumah.
"Dokter Stevie! Dari mana kamu tahu kalau aku ini diusir dari rumah, siapa yang sudah kasih tahu kamu?" tanya Ayuna.
"Aku mendengar dari rumah sakit keluargamu. Saat itu aku menemui profesor dokter," jawab Dokter Stevie.
"Jadi kamu temui Papaku?" tanya Ayuna.
"Iya, aku menemui Papa kamu. Tapi Papa kamu malah nggak bilang apa-apa tentang dirimu yang diusir dari rumah, tapi dari perawat yang udah menyebarkannya," jawab Dokter Stevie.
"Apa? Perawat yang mengatakannya? Jadi mereka yang ada di sana sudah mengetahui kepergianku. Oh! Ya ampun, kenapa gosip itu beredar dengan cepat, apa yang sudah mereka lakukan," gerutu Ayuna.
"Sabarlah dokter Ayuna. Saat ini kamu memang tengah diuji, hingga keluargamu sendiri yang telah tega mengusirmu. Yang tengah aku pikirkan hingga saat ini, apa yang membuatmu terusir dari rumahmu sendiri. Bisa kamu ceritakan padaku," celetuk Dokter Stevie.
Ayuna terdiam menatap nanar pada Dokter Stevie.
"Aku melakukan semua ini hanya untuk menolong satu nyawa saja. Dalam sekejap, keluargaku sendiri memutuskan hubungan denganku," jawab Ayuna dengan matanya yang sudah berkaca-kaca.
"Maksud kamu apa Dokter Ayuna? Siapa yang sudah kamu tolong hingga membuatmu terusir dari rumah?" tanya Dokter Stevie penasaran.
"Nyonya Ane. Dialah yang membuatku diusir dari rumah. Aku hanya mengemban tugasku sebagai dokter, dan tentunya harus bersikap profesional. Tapi pendapatku sangat berbeda dengan oma dan juga opaku. Sekali mereka terusik, mereka akan menyerang siapa saja, termasuk aku," ucap Ayuna dengan tersenyum sumbang.
Dokter Stevie, masih belum mengerti dengan apa yang dijelaskan oleh Ayuna. Dia bingung, dengan perkataan Ayuna yang kini menyangkut nama pasien yang tengah ditanganinya.
"Maksud kamu itu apa dok? Aku kok nggak bisa menangkap ucapanmu. Kenapa kamu menyangkut nama nyonya Ane. Memangnya apa yang sudah diperbuat nyonya Ane hingga membuat keluargamu tega mengusirmu?" tanya Dokter Stevie lagi.
Ayuna menghela nafasnya sebelum memutuskan untuk menceritakan awal mulanya dia diusir dari rumahnya sendiri.
"Sebenarnya oma dan nyonya Ane itu dulu berteman dekat. Saat itu, aku dan cucunya telah dijodohkan. Dan aku sendiri juga nggak tahu, kami berdua ada satu permasalahan dan sudah terselesaikan, tapi tuh cowok memang songong banget. Dia sangat sombong. Saat dia tahu kalau ingin dijodohkan dengan aku, dia langsung nolak aku dan mencaciku," ungkap Ayuna.
"Jadi karena itu oma kamu marah dan mengusirmu?" tanya Dokter Stevie.
"Bukan. Saat melihat aku dicacimaki oleh cowok itu, oma dan opaku sangat geram. Dia langsung marah dan memutuskan hubungan dengan nyonya Ane. Tapi nyonya Ane tidak mau memutuskan hubungan dengan keluargaku. Dia bahkan juga kecewa atas perlakuan cucunya terhadapku."
Ayuna menceritakan semua kejadian yang sudah membuatnya hancur karena berpisah dari orang tuanya.
"Terus, gimana jadinya. Apa karena permasalahan itu membuat nyonya Ane ngedrop gini?"
Nyonya Ane jatuh sakit lagi karena didorong keras oleh oma, hingga dia jatuh dan tersungkur di lantai," ungkap Ayuna.
"Astaghfirullah hal adzim. Jadi seperti ini cerita yang sesungguhnya. Kalau di luar itu ceritanya masih simpang siur, belum tentu kebenarannya," ucap Dokter Stevie.
"Pokoknya kamu intinya harus banyak bersabar, ikhlas dan legowo. Lagian kamu masih bisa kerja di rumah sakit, hanya saja tidak dikasih izin tinggal di rumah sama oma kamu yang egois itu," geram Stevie.
"Aku bukan hanya diusir dari rumah saja dokter Stevie. Tapi aku juga diusir tidak boleh kerja kembali di rumah sakit. Semua fasilitas yang kumiliki telah dicabut, termasuk kartu kredit yang aku punya, semuanya di sita."
Dokter Stevie geleng-geleng kepala mendengar cerita dari Ayuna. Hampir tidak percaya bahwa Alexander pemilik rumah sakit terbesar itu terkenal sangat kejam.
"Jadi kamu sekarang tidak lagi.... "
"Tidak dokter, aku tidak memiliki pekerjaan lagi. Aku lontang lantung seperti orang gila. Pingin cari pekerjaan yang bisa menerimaku, tapi aku nggak tahu, di mana ada rumah sakit yang bisa menerimaku," ucap Ayuna tersenyum getir.
"Di sini. Rumah sakit ini kebetulan tengah mencari dokter. Aku belum tahu secara pasti, dokter bagian apa yang tengah dicari. Tapi kalau melihat cara kerjamu yang bagus, sudah pasti kamu akan diterima di sini. Nanti aku cari tahu dulu, kalau udah tahu, aku akan menghubungimu," tutur Dokter Stevie.
"Terimakasih ya dokter Stevie. Kamu adalah teman aku yang paling pengertian. Aku sangat berharap, bisa bekerja di rumah sakit ini," jawab Ayuna.
"Iya. Tapi ngomong-ngomong, kamu sekarang tinggal di mana?" tanya Dokter Stevie.
"Aku di ajak tinggal di rumah nyonya Ane," jawab Ayuna.
"What! Di rumah orang yang sudah mencacimu? Kenapa kamu harus tinggal di sana? Kamu kan bisa tinggal di rumahku. Aku akan sangat senang kalau kamu tinggal sama aku," celetuk Dokter Stevie.
"Terimakasih, aku diajak Ibu Mega dan anaknya, kak Allard, untuk tinggal bersama dengan mereka. Bahkan aku diminta untuk menikah dengan kak Allard, tapi aku tidak ingin menikah dengan orang yang tidak mencintaiku. Aku akan bantu rawat nyonya Ane tanpa harus menikah dengan kak Allard," gumam Ayuna.
"Itu cowok yang sudah memakimu?"
"Bukan. Kak Allard itu kakaknya Steven. Yang memakiku itu Steven, dia sangat Arogan. Beda sekali sama kakaknya. Kakaknya sangat baik, tapi aku juga nggak mau manfaatin kebaikannya. Udah ditampung di rumahnya saja aku sudah sangat bersyukur," ucap Ayuna dengan tersenyum.
"Lantas bagaimana dengan sikap Steven saat kamu tinggal di rumahnya? Apa dia tetap mencacimu?" tanya Dokter Stevie.
"Awalnya iya, tapi dia langsung dimarahi sama kakaknya. Kakaknya mengaku kalau dia akan menikahiku. Sepertinya dia terlihat aneh, entah karena dia sangat benci padaku, atau karena apa? Aku tidak mengerti. Dia tidak ingin kakaknya menikahiku," ucap Ayuna.
"Loh! Kenapa? Dia sendiri kan nggak suka sama kamu. Kenapa kakaknya tidak boleh menikahimu juga, ck! Dasar laki-laki egois. Mau seenaknya sendiri dia," gerutu Dokter Stevie.
"Terus kamu sendiri gimana Dokter Ayuna? Apa kamu menerima lamarannya?" tanya Dokter Stevie.
"Aku udah berkali-kali menjawab. Aku tidak ingin merusak hubungan kak Allard dengan kekasihnya. Hanya karena dia ingin aku merawat neneknya, dia ingin memutuskan kekasihnya dan menikahiku. Aku tidak ingin melukai siapapun, aku ikhlas merawat nyonya Ane tanpa meminta apapun. Itung-itung, aku ingin membalas budi atas kejahatan yang dilakukan oleh omaku, hingga membuatnya koma seperti ini," ungkap Ayuna.
Dokter Stevie terharu akan ucapan Ayuna. Dia tersenyum dan merangkulnya dari samping.