Kayena de Pexley adalah ratu termalang dalam sejarah kerajaan Robelia. Sampai akhir hayatnya, Kayena tidak mendapat sedikit pun cinta dari sang suami. Ia diperlakukan layaknya mesin pembuat anak serta simbol kerjasama antara dua belah pihak. Sedangkan Katarina adalah selir paling dicintai dalam sejarah kerajaan Robelia. Mantan pelayan Kayena yang mendapat anugrah berupa cinta tulus sang raja.
Ketika berhasil melahirkan bayi ke-4 yang kelak akan menjadi raja paling berpengaruh dalam sejarah kerajaan Robelia, Kayena memutuskan untuk mengakhiri hidupnya setelah mengetahui rencana sang suami yang akan memisahkan dia dengan sang putra. Namun, alih-alih meregang nyawa, Kayena malah terbangun pada masa baru kehilangan bayi pertama. Lima tahun sebelum ia memutuskan untuk bunuh diri karena mengalami depresi.
Mendapat kesempatan kedua, mampu kah Kayena merubah nasibnya yang malang? cari tahu selengkapnya.
🚩🚩
Cerita pertama Author dengan tema reinkarnasi 🔱
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kaka Shan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
0019. Rejet de la Concubine du Roi (Penolakan terhadap gundik raja)
0019. Rejet de la Concubine du Roi (Penolakan terhadap gundik raja)
“Ada apa, Kima?”
Pemilik nama itu menarik pandangan, mengalihkan perhatian pada wanita cantik yang menggunakan dress berwarna full broken white buatan tangan magic Killian. Hari ini tepat satu minggu pasca insiden “main hakim sendiri” yang diterima tailor berbakat tersebut. Kondisi Killian sendiri sudah jauh lebih baik, setelah mendapatkan perawatan intensif dari dokter kepercayaan ratu Robelia.
“Tidak ada apa-apa, Yang Mulia Ratu. Saya cuma heran, untuk apa Selir Agung Katarina membawa begitu banyak pelayan? Padahal Anda saja hanya membawa 6 pelayan inti dan 10 prajurit.”
Kayena tersenyum tipis mendengar opini sang pelayan. Memang ada perbedaan besar di antara ia dan selir kesayangan raja ketika bepergian. Seperti saat ini contohnya, Kayena hanya membawa barang serta pelayan secukupnya. Sedangkan selir kesayangan raja sudah seperti membawa separuh pekerja dari istana selir. Padahal dalam perjalanan ini mereka hanya akan berkunjung beberapa hari guna memenuhi undangan raja Alexia.
Sebenarnya Kayena tidak ingin datang, apalagi jika mengingat perlakuan Kaizen tempo hari. Ditambah lagi Kaizen juga mengizinkan Katarina untuk ikut serta. Sayangnya, Kayena merasa akan ada “masalah besar” jika ia tidak ikut serta. Pada kehidupan sebelumnya, hanya ia dan Kaizen yang biasa memenuhi undangan seperti itu. Namun, sekarang Kaizen terang-terangan menunjukkan selingkuhannya pada dunia. Ya, walaupun Katarina sudah diberi gelar Selir Agung, dunia tidak akan pernah menutup mata soal bagaimana ia mendapatkan gelar tersebut.
“Anda selalu tampak cantik, Yang Mulia Ratu.”
Pujian itu dilayangkan para pelayan, ketika Kayena sudah selesai bersiap.
“Terima kasih,” ujarnya seraya tersenyum tipis. Dress yang dibuat Killian memang tidak ada duanya.
Walaupun hanya menggunakan satu warna, dress itu tetap menonjolkan keindahan yang paripurna berkat aksesoris batu berlian serta taburan mutiara.
Model yang digunakan adalah long dress dengan bagian dada berbentuk shoulder, sedangkan bagian kerah dibuat seperti kalung yang dilengkapi dengan main diamond, yaitu berlian Imperial white diamond yang memiliki berat 39,31 carat. Bentuknya oval sempurna dengan warna yang memanjakan mata. Imperial white diamond terbuat dari Milky Quartz, permata seputih susu dan seputih salju. Hadiah pertama yang Kayena dapatkan dari mendiang ratu terdahulu—ibu Kaizen—ketika pertama kali ia dinobatkan sebagai Putri Mahkota.
Kayena tidak menggunakan perhiasan lain, selain sepasang anting-anting yang terbuat dari Milky Quartz juga. Kali ini ia tidak dapat menanggalkan mahkota yang menjadi identitas utamanya sebagai ratu Robelia. Mahkota yang sudah menjadi simbol bagi “pendamping” Matahari Kekaisaran itu memiliki wujud yang sangat indah. Mata tak jarang wanita di luar sana gelap mata demi mendapatkan gelar ratu. Mahkota yang diberi nama The Lobelia Floral Tiara itu didesain menyerupai karangan bunga yang indah, mirip dengan The Mellerio Floral Tiara. Mahkota milik Putri Sofia dari Spanyol sebagai hadiah penikahannya dengan Juan Carlos. Yang membedakan adalah warna berlian yang digunakan pada The Lobelia Floral Tiara, yaitu ada unsur berlian berwarna ungu yang melambangkan bunga Lobelia.
...(The Mellerio Floral Tiara. Mahkota milik Putri Sofia dari Spanyol)...
“Ternyata rumor mengenai kecantikan ratu Robelia benar adanya.”
Kali ini pujian datang dari salah satu pelayan kepercayaan ratu Alexia. Kedatangan rombongan Robelia memang disambut dengan baik. Namun, keikutsertaan Katarina menjadi pengecualian. Semenjak turun dari kereta milik raja Robelia, Katarina disorot dengan pandangan berbeda. Lain hal dengan Kayena yang keluar dari keretanya sendiri. Ia tampak dihujani pujian seperti biasa. Ratu Robelia juga memperlakukannya dengan baik, sampai mengutus satu pelayan pribadinya untuk membantu Kayena.
“Yang Mulia Ratu.”
Di perjalanan menuju ballroom istana Alexia, Kayena akhirnya bertemu lagi dengan Katarina. Wanita itu memang tidak satu kamar dengan sang raja, karena Kayena lah yang mendapatkan kesempatan tersebut. Namun, pada akhirnya Kayena tetap membiarkan mantan pelayannya itu tidur satu ranjang dengan suaminya. Kenapa? Tentu saja karena wanita itu “rengek” pada Kaizen.
“Gaun Anda terlihat sangat cantik, Yang Mulia.”
Kayena tersenyum secukupnya. “Gaun mu juga cantik, Katarina,” balasnya.
Katarina tampil dengan outfit andalannya, yaitu gaun vintage ball gown. Namun, kali ini tidak dihiasi oleh banyak pita, hanya ruffle pada beberapa bagian. Di atas kepalanya ada mahkota yang dibuat khusus untuknya atas perintah Kaizen. Tiara Selir Agung yang berbentuk rangkaian bunga lebih kecil dengan hiasan 7 butir blue diamond.
“Ayo, acaranya akan segera dimulai.”
Kaizen hadir di antara mereka. Tidak ada pujian atau sapaan basa-basi. Yah, Kayena juga tidak mengharapkannya, mengingat hubungan mereka masih buruk semenjak insiden “main hakim sendiri” waktu itu.
Kehadiran raja dan ratu Robelia diumumkan oleh penjaga pintu ketika hendak masuk ke dalam ballroom istana Alexia. Tak lupa dengan kehadiran Katarina pula. Mereka bertiga secara bersamaan memasuki aura megah dengan dominasi warna putih dan emas. Menghadap tuan rumah, yaitu raja dan ratu Alexia bersama putra pertama mereka yang baru diberi gelar Putra Mahkota.
“Selamat datang di Alexia,” sambut raja Alexia, ramah. Begitu pula dengan ratu Alexia yang menitipkan putranya terlebih dahulu, sebelum memeluk Kayena. Namun, sapaan ramah yang sama tidak diberikan pada Katarina. Hanya ratu Alexia yang sempat menyapa wanita raja Robelia itu. Sedangkan sang raja tampak tak menghiraukan.
“Siapa wanita cantik ini?” tanya ratu Alexia, masih terdengar ramah.
Mungkin di Robelia rumor mengenai raja dan wanita simpanannya sudah menjadi berita lama. Namun, di Alexia rumor itu masih simpang-siur. Alexia adalah negeri makmur yang damai. Rakyatnya hidup dengan santai, karena raja mereka sangat bijaksana dalam mempimpin negerinya. Rakyat kelas bawah dibebaskan dari pajak, pendidikan di wajibkan bagi semua kalangan, tidak ada kesenjangan sosial, serta kasus kejahatan yang sangat rendah. Keindahan negeri Alexia juga dipercaya menjadi salah satu points yang menambah nilai positif bagi rakyatnya.
“Dia Katarina,” ucap Kayena memperkenalkan.
“Katarina?” ulang ratu Alexia. Sepertinya ia tengah meyakini sesuatu semenjak mendengar nama itu.
“Selir Anda?” kini giliran raja Alexia yang bertanya pada Kaizen. Dijawab dengan anggukan dan pembenaran dari pria itu.
“Benar. Di adalah wanita saya,” katanya tanpa rasa malu.
Raut terkejut tergambar jelas di wajah raja dan ratu Alexia. Kayena mulai mewaspadai situasi tersebut. Seharusnya mereka tidak terlalu terkejut, karena hubungan Kaizen dan Katarina bukan baru sehari atau dua hari diketahui. Namun, kalimat yang dilontarkan oleh raja Alexia berikutnya, berhasil membuat mereka semua tercegang.
“Apa Anda berniat menghina saya dengan membawa wanita selain istri Anda?”
“Apa maksud Anda?” tanya Kaizen ketika mengambil satu lebih maju. “Saya datang ke sini untuk memenuhi undangan, bukan untuk menghina Anda.”
“Apa undangan yang diberikan oleh pihak saya kurang jelas bagi Anda?” tanya raja Alexia. “Saya mengundang raja dan ratu Robelia atau perwakilan dari keduanya,” lanjutnya dnegan ekpresi yang sulit dibaca. “Bukan mengundang raja berserta wanita lainnya.”
Perlu diketahui bahwa raja Alexia adalah penganut kepercayaan monogami atau hanya memperbolehkan seorang laki-laki memiliki satu istri. Raja Alexia menentang poligami—sistem yang memperbolehkan seorang laki-laki memiliki lebih dari satu istri, sekalipun dalam agamnya poligami diperbolehkan. Namun, sang raja tetap teguh pada pendirian, yaitu cukup dengan satu istri seperti apa yang dilakukan oleh para leluhur terdahulunya. Jika pun ada wanita yang disodorkan padanya untuk dinikahi, raja Alexia akan memilih untuk memberikannya pada istana ratu, atau dikembalikan secara baik-baik.
“Katarina bukan wanita lain bagi saya. Dia adalah Selir Agung yang sudah sepatutnya dihormati, seperti istri saya sendiri,” bela Kaizen. Ia tentu tak terima akan “penolakan” raja Alexia terhadap wanitanya.
“Seharusnya Anda berpikir terlebih dahulu sebelum membawanya kemari, karena jika Anda memahami sistem yang berkembang di Alexia dengan baik, Anda tidak akan membawanya kemari.”
Maksud dari raja Alexia sudah jelas, bahwa hanya pasangan resmi yang telah diakui yang diperbolehkan untuk menghadiri acara di Alexia. Entah raja dan ratu, atau perwakilannya. Mereka tidak menerima pasangan tidak resmi untuk tinggal bersama, karena di Alexia begitu lah sistemnya. Pasangan tidak resmi dianggap aib jika kedapatan tinggal satu atap. Alexia bahkan punya undang-undang ketidaksenonohan untuk menghukum pelaku **** di luar hubungan resmi (pernikahan).
“Apakah Anda sadar jika Anda baru saja menghina wanita raja?” Kaizen sudah mulai lepas kendali. Di sisinya, Katarina sudah mulai merasa tidak nyaman.
“Yang Mulia, sebaiknya saya pergi saja dari sini,” katanya ketika menarik lengan Kaizen. Bola matanya sudah tampak berkaca-kaca.
“Tidak ada yang bisa menyakiti mu selagi ada Aku,” timpal Kaizen.
Di sisi lain, Kayena juga tengah berpikir keras guna menghadapi situasi yang tiba-tiba memanas. Awalnya ia juga terkejut mengenai fakta bahwa Katarina ikut serta dalam perjalanan kali ini, karena jelas Alexia adalah Negara yang taat pada hukum. Raja mereka sangat menjunjung tinggi hukum, serta sangat menghormati wanita. Oleh karena itu, beliau menjadi teladan di mata rakyatnya. Salah Kaizen memang, tidak memahami dan menghargai peraturan yang ada. Raja Tiran itu memang keras kepala.
“Jika Anda tidak menerima kehadiran wanita saya, itu sama saja menolak kehadiran saya,” cetus Kaizen.
“Saya menerima kehadiran wanita yang menjadi istri sah Anda,” kata raja Alexia. Di sisinya, sang ratu juga mulai melerai perdebatan tersebut. Mengingat bukan hanya mereka yang ada di ballroom tersebut.
“Jika saya memiliki dua wanita dalam hidup saya, apa masalah Anda? Mereka adalah tanggung jawab saya.” Kaizen kembali menimpali. “Jika Anda menolak kehadirannya, maka Anda juga menolak kehadiran saya.”
Setelah berkata demikian, Kaizen membuang muka ke arah Katarina. Tanpa pikir panjang ia meraih tangan wanitanya, kemudian membawanya pergi tanpa permisi. Tanpa melirik sama sekali pada ratunya yang ditinggalkan begitu saja.
“Otak mu benar-benar sudah tidak berfungsi dengan baik, Kaizen,” batin Kayena di dalam hati.
Mau tidak mau, suka tidak suka, Kayena harus kembali menerima tatapan penuh rasa iba dari semua orang. Namun, ia membalasnya dengan senyum hangat yang meyakinkan mereka semua jika ia baik-baik saja.
“Yang Mulia, boleh saya bicara secara pribadi dengan Anda dan Yang Mulia Ratu?”
💰👑👠
Semoga suka. sampai jumpa di part berikutnya. Jangan lupa like, vote, komentar, follow Author Kaka Shan + IG Karisma022 🤗
Tanggerang 28-03-23