NovelToon NovelToon
Langit Maheswara

Langit Maheswara

Status: sedang berlangsung
Genre:BTS / CEO / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Trauma masa lalu
Popularitas:41.4k
Nilai: 5
Nama Author: Reni mardiana

Perjuangan dan kesabaran seorang Langit Maheswara, berakhir sia-sia. Wanita yang selalu dia puja, lebih memilih orang baru. Niat hati ingin memberikan kejutan dengan sebuah cicncin dan juga buket bunga, malah dirinya yang dibuat terkejut saat sebuah pemandangan menusuk rongga dadanya. sekuat tenaga menahan tangisnya yang ingin berteriak di hadapan sang kekasih, dia tahan agar tidak terlihat lemah.

Langit memberikan bunga yang di bawanya sebagai kado pernikahan untuk kekasihnya itu, tak banyak kata yang terucap, bahkan ia mengulas senyum terbaiknya agar tak merusak momen sakral yang memang seharusnya di liputi kebahagiaan.

Jika, dulu Ibunya yang di khianati oleh ayahnya. maka kini, Langit merasakan bagaimana rasanya menjadi ibunya di masa lalu. sakit, perih, hancur, semua luka di dapatkan secara bersamaan.

Ini lanjutan dari kisah "Luka dan Pembalasan" yang belum baca, yuk baca dulu 🤗🥰🥰



jangan lupa dukungannya biar Authornya semangat ya 🙏🤗🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tawaran Zoya dan Nando

Kejora di sambut dengan baik oleh Laras yang sudah menunggu kedatangannya, Puja selaku orang kepercayaan Laras pun ikut menyambutnya dengan perut besarnya.Ayra langsung tancap gas setelah mengantar Kejora, dia ada kelas pagi untuk bimbingan skripsinya.

"Akhirnya kamu datang juga." Ucap Laras.

Kejora pun mengulas senyumnya dan mengangguk pelan, dia menyalimi semua tangan orangtua yang berdiri di hadapannya. Tidak hanya ada Laras dan Puja saja, melainkan ada Aiman dan juga Zoya yang di temani oleh suaminya, Nando.

Mereka saling memperkenalkan nama masing-masing, mereka pun duduk di sofa yang ada di ruangan milik Laras. Kejora menikmati jamuan dari Laras, matanya melihat ke seluruh ruangan yang terlihat bersih dan juga rapi. Beberapa saat kemudian, Laras membawa Kejora ke ruang desain dan menjelaskan apa yang harus Kejora kerjakan, Puja juga memberikan arahan pada Kejora yang akan bertugas menggantikan dirinya. Zoya dan Nando nampak tengah memperhatikan Kejora dengan seksama, keduanya berbisik-bisik membicarakan sesuatu.

Hampir satu jam lamanya kejora mendengarkan arahan dari Laras dan Puja, akhirnya dia kembali duduk dan minum bersama yang lainnya.

"Apa ada yang mau di tanyakan, Kejora?" Tanya Laras.

"Sepertinya sudah cukup Tante," Jawab Kejora.

Kejora merupakan anak yang cerdas dan mudah tanggap, tak heran jika dia paham apa tugasnya nanti. Zoya menatap lamat-lamat gadis malang yang terbuang oleh keluarganya sendiri, menatap Kejora memunculkan rasa sayang yang ada di hatinya.

"Kejora, kamu tinggal dimana?" Tanya Zoya.

"Rencananya Kejora mau sewa kontrakan, tapi untuk saat ini Kejora masih tinggal di rumah temen, Tante." Jawab Kejora tak lupa senyum manisnya.

Zoya membalas senyuman indah itu, dia melirik kearah Nando yang langsung menatap kearahnya. Aiman dan Laras menaikkan satu alisnya melihat gerak-gerik Zoya dan Nando, tetapi Nando membalas dengan senyum tengilnya.

"Kejora, jika kamu berkenan, maukah kamu tinggal bersama kami?" Tanya Nando.

Hah?

Kejora terkejut dengan tawaran Nando, tiba-tiba lelaki yang sudah tak muda lagi itu menawarkan tempat tinggal untuknya. Zoya memegang jemari Kejora yang kurus dan putih itu, hati Zoya mencelos melihat keseluruhan badan Kejora yang bisa di bilang hanya tinggal tulang saja.

"Kamu pasti terkejut atas permintaan suamiku, kami mengajakmu tinggal bersama bukan karena kasihan. Tetapi karena kami memang ingin memiliki anak perempuan, Alhamdulillah kami dikaruniai satu anak perempuan, tetapi anak gadis kami selalu meminta Kakak perempuan pada kami, aku rasa kamu cocok menjadi kakak untuk Laila." Jelas Zoya, dia tahu seperti apa karakter Kejora yang memang berusaha untuk hidup mandiri tak mau merepotkan orang lain. Itulah kenyataannya yang dia dengar dari sahabatnya, Laras bercerita banyak mengenai kehidupan Kejora.

Zoya memang membenci ayah dari gadis di hadapannya itu, tetapi dia begitu tersentuh melihat perjuangan hidup seorang gadis seperti Kejora yang membutuhkan kasih sayang dan leran orangtua.

"T-Tapi, emmm--" Ucap Kejora menatap kearah Laras, lidahnya terasa kelu untuk menjawab tawaran dari Zoya. Ingin menolak rasanya tidak enak, mengiyakan pula dia tidak begitu yakin karena ini adalah kali pertama pertemuannya.

"Pikirkan baik-baik ya sayang, dalam kondisi saat ini tidak memungkinkan kamu untuk tinggal sendirian. Apa kamu yakin kalau anak buah ayahmu tidak kembali? Ayahmu adalah tipikal orang yang keras kepala dan juga pantang menyerah jika kemauannya tidak terpenuhi. Dengan kamu tinggal bersama sahabat Tante, justru kamu mendapatkan penjagaan ketat dan bisa di pastikan aman." Ucap Laras dengan lembut.

"Kami tidak terburu-buru, keputusan tetap ada di tanganmu, Nak." Ucap Nando.

"Tapi satu hal yang harus kamu catat bila kamu menerima tawaran Nando dan Zoya, tolong tahan dengan kebobrokan mereka dan segala tingkah di luar nalarnya." Pesan Aiman, walaupun Nando dan Zoya sudah berumur, tingkah mereka sama sekali tidak berubah dari mereka masih lajang.

"Jangan membuat calon anakku itu berpikir buruk tentangku aki-aki, kalai dia mau tinggal di rumahku tentunya dia akan bahagia dan aman sentosa. Cuman kalo ikut gesrek ya itu pilihannya, iya gak ci mehong?" Ucap Nando sambil melirik ke arah istrinya.

"Ci Mehong? Kau pikir aku penjual buah? Aku jualan baju, bukan jualan buah Jarwo." Kesal Zoya sambil menimpuk kepala suaminya menggunakan bantal sofa.

Duggg...

"Adeeuhhh..." Ringis Nando.

"Itulah yang ku maksud, Kejora." Ucap Aiman sambil melipat kedua tangannya.

"Pasangan pe'ak dan ter-freak sepanjang sejarah." Timpal Puja.

Kejora pun terkekeh melihat dan mendengar obrolan serta tingkah laku Zoya dan Nando, mereka tipikal orangtua yang kocak dan juga bisa mencairkan suasana. Hari ini, Kejora semakin banyak tersenyum dan sesekali tertawa sampai perutnya keram.

******

Langit turun dengan pakaian yang sudah rapih dan terlihat segar, dia menuruni anak tangga dengan mulut bersiul dan memasukkan tangan ke dalam saku celananya.

"Abang." Panggil Bulan.

Langit menoleh ke belakang, dia menatap kearah adik bungsunya yang nampak tergesa menghampirinya.

"Kenapa dengan Adek Abang? Wajahnya manyun aja udah kayak curut." Tanya Langit yang mana membuat wajah Bulan semakin kusut.

"Iihhh, Abang mah." Kesal Bulan sambil mencubit tangan Langit.

"Adedeuuhhh, adeeuhhh..." Ringis Langit.

"Abang mah katanya mau ajakin Bulan makan es krim yang lagi viral, taunya malah langsung pulang. Bulan ngambek sama Abang!" Protes Bulan sambil melipat kedua tangannya dengan wajah menahan tangis.

"Iya, maaf ya. Abang lupa, nanti Abang janji kalau pulang dari kantor Abang ajak Adek beli es krim sekalian keliling kemanapun yang Adek mau." Ucap Langit mengusap kepala adiknya dengan sayang.

Wajah Bulan langsung berbinar bahagia, dia menganggukkan kepalanya dengan cepat.

"Kita ikut!" Seru si kembar dari belakang.

"Oke." Ucap Langit.

Mereka pun turun dari lantai atas, semuanya sudah sarapan dan kini sudah bersiap untuk pergi melakukan rutinitasnya masing-masing. Ketiga adiknya berpamitan untuk pergi ke sekolah, mereka menyalimi tangan Kakak tertuanya sebelum benar-benar pergi.

"Hati-hati berangkatnya." Pesan Langit.

Ketiganya pun menganggukkan kepalanya, Langit pun menatap kepergian mereka semua sampai kendaraan yang mereka tumpangi sudah menghilang dari pandangan.

"Huft, gue udah kayak Bapak yang liatin anaknya berangkat sekolah." Gumam Langit.

Langit masuk ke dalam mobilnya, dia membuka ponselnya sebelum melajukan mobilnya. Melihat pesan dari Raja membuat Langit urung menyalakan mobilnya, dia lupa kalau ada berkas yang membutuhkan tanda tangan Aiman. Ia kembali turun dari dalam mobil dan bergegas masuk ke ruang kerja, dia mengambil berkas yang di butuhkan. Setelah mendapat apa yang di cari, Langit segera pergi dari kediamannya menuju Butik milik ibunya.

1
❤️Rizka Aulia Nur❤️
sedihnya jadi kejora
Ananda Muthaharoh
good job nona sekertaris, gitu dong jadi org hrus berani membasmi kuman, biar virusnya ga menyebar kemana2 hehe
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰
Ayu Septiani
kalau kejora tinggal bersama pasangan gesrek kira2 bakalan ikutan gesrek juga gak ya 😀😀😀
jaran goyang
𝘯𝘦𝘹𝘵 𝘬𝘬... 𝘬𝘦 𝘳𝘢𝘯𝘥𝘰𝘮𝘢𝘯 𝘭𝘢𝘯𝘨🤣🤣🤣🤣🤣
jaran goyang
🤣🤣🤣🤣🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
jaran goyang
🤣🤣🤣🤣🤣
Yurniati
tetap update terus
Yurniati
langit sebagai kakak terbaik lah, tetap semangat terus
zian al abasy
ad lg gk si kakak sprti langiitt ..
Reni Mardiana: Ada kak, di dunia halu banyak 😂
total 1 replies
Sani Srimulyani
langit bener2 sosok kaka idaman, dia sosok penyayang untuk adik2nya.
ir: setuju kak
Reni Mardiana: pada setuju gak kalo Kejora satu rumah sama Zoya and Nando?
total 2 replies
Arieee
Luar biasa
Arieee
mantap 👍👍👍👍👍👍👍👍👍
zian al abasy
kalian hrus mrskan ap yng kejora alami slma ini..ayah mcam thu si hendra ank yng bhti emas d sia"kn ..yng jd jalang d snjung"rsain emng enk amga ajh bngkrut..
zian al abasy
hedeh langit langit udh buang si jejen itu muve on langit..wnita mcam jejen gk prlu d pkirn buang k laut .amit"mkirn btu krikil...pke thu pnglaman ibu laras bs km jdikan pljaran sampah mah pntasny d comberan..sbel ak langit sm km msih mikirin si jejen ntu😠😠😠😠
zian al abasy: emang dsar piyik ajaran om tupai jd ikutn konyol..gk jelas🤣🤣🤣🤣
Reni Mardiana: masih piyik aja dia udah mau bawain emaknya mantu 😭
total 4 replies
Ayu Septiani
karma mu mulai datang syifa, kamu terlalu jahat pada kejora
Ika Surya Ningsih
gantung lgi kan
Nisfi Zulfa
ikut ngilu kak🤣🤭
kaylla salsabella
wah ...wah Hendra bener kejam ya sama anak ,Syifa juga turut merasakan seperti penderitaan kejora
jaran goyang
𝘯𝘦𝘹𝘵
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!