NovelToon NovelToon
Legenda Pendekar Naga

Legenda Pendekar Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Komedi / Petualangan
Popularitas:238.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Shujinkouron

Dengan sebilah pedang di tangan, aku menantang takdir, bukan demi menjadi pahlawan tetapi agar terciptanya kedamaian.
Dengan sebilah pedang, aku menantang empat penjuru, langit dan bumi, menjadi tidak terkalahkan.
Dengan sebilah pedang, aku menjelma menjadi naga, menghabisi iblis, menyelamatkan kemanusiaan.
Dengan sebilah pedang, aku menemukan dunia dalam diri seseorang, menjaganya segenap kekuatanku, bersamanya selamanya.
Dengan sebilah pedang, kuukir sebuah legenda, tentang anak manusia menantang langit, legenda pendekar naga!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shujinkouron, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 5 – Lin Fan

“Kalian sudah datang kemari, tidak perlu berpikir untuk pulang lagi.”

Lin Fan menarik pedangnya dan menatap rombongan bersenjata di hadapannya. Orang-orang yang sebelumnya melepaskan hawa pembunuh itu kini menjadi gentar, menyadari diri mereka bukanlah tandingan Lin Fan meskipun menang secara jumlah.

Orang-orang tersebut mengutuk Xiao Chen dalam hati mereka, sejauh yang mereka ketahui Lin Fan sedang berpergian membawa seorang bayi yang pastinya akan membuatnya kesulitan bertarung dengan musuh dalam jumlah besar. Tidak disangka ada yang bersedia membantu Lin Fan menjaga bayi tersebut.

“Rebut bayi tersebut dari anak kecil itu, kelemahan Lin Fan adalah bayi tersebut…” salah satu orang berbisik pada lainnya.

“Jangan berpikir aku akan membiarkan kalian melakukan itu.” Lin Fan memiliki pendengaran yang tajam jadi bisa mendengar bisikan tersebut, tanpa ragu Lin Fan maju menyerang menggunakan pedangnya.

Xiao Chen menyaksikan pertempuran tersebut dari jarak cukup jauh sambil berusaha menghibur bayi yang digendongnya.

“Chen’er, Apa yang terjadi?”

Xiao Chen menoleh ke atas dan menemukan Fang An meninggalkan kamarnya setelah mendengar keributan di lantai dasar, Fang An melompat dari lantai dua dan mendarat di sebelah Xiao Chen. Fang An keheranan melihat Xiao Chen sedang mengendong seorang bayi.

“Guru…” Xiao Chen menjelaskan secara singkat situasinya pada Fang An.

Fang An mengangguk pelan, kemudian melihat pertempuran yang terjadi tidak jauh dari tempatnya berdiri. Dalam waktu begitu singkat, separuh orang yang mencoba menyerang Lin Fan sudah tumbang di tanah, tidak bernyawa. Fang An bisa melihat Lin Fan adalah pendekar tingkat tinggi yang ilmu silatnya bahkan di atas dirinya.

“Chen’er, Paman tersebut ada menyebut namanya?”

“Orang-orang itu memanggil paman berambut merah tersebut dengan nama Lin Fan.”

“Lin Fan?!” Fang An terlihat begitu terkejut ketika mendengarnya.

Fang An sekarang mengerti, Lin Fan bisa saja menghabisi semua orang tersebut dalam tiga jurus tetapi dia berusaha membunuh semua lawannya dengan cara yang rapi, sehingga tidak banyak darah yang keluar dari tubuh musuh. Fang An merasa Lin Fan melakukan semua itu karena Xiao Chen menyaksikan pertempuran tersebut.

“Masih bisa memikirkan kondisi Chen’er yang melihat pertarungannya…” Fang An hanya bisa tersenyum kagum melihatnya.

Meskipun Lin Fan menyelesaikan pertarungannya dengan berusaha membuatnya tidak terlalu berdarah tetap saja bau amis segera mengisi udara dan tidak lama lagi aroma mayat pasti memenuhi penginapan ini.

Lin Fan menyarungkan kembali pedangnya, dia kemudian melihat Fang An yang mengenakan topeng berada di samping Xiao Chen.

“Senior Lin…” Fang An memberi hormat pada Lin Fan, “Namaku Fang An, anggota dari Lembah Seratus Pedang.”

“Pendekar Berwajah Giok?” Lin Fan menaikan alisnya.

“Sebuah kehormatan Senior Lin pernah mendengar tentangku.” Fang An tersenyum lembut.

Xiao Chen kemudian mengenalkan Fang An sebagai Gurunya pada Lin Fan. Xiao Chen menyadari pikiran keduanya lebih berpusat padanya yang tidak terganggu setelah melihat pertempuran berdarah di depannya.

“Ternyata Chen’er berasal dari Lembah Seratus Pedang, sepertinya dalam beberapa tahun sekte kalian akan memiliki pendekar hebat lainnya.” Lin Fan tertawa lantang memuji Xiao Chen.

“Senior Lin terlalu memuji.” Fang An mengangguk pelan.

Xiao Chen masih bingung mengapa penginapan ini menjadi reruntuhan jika ternyata pertarungan yang terjadi hanya seperti ini. Melihat kemampuan Lin Fan, meskipun bertarung dengan mengendong bayi pun akan tetap mampu menghabisi semua lawannya tanpa kesulitan berarti.

“Paman Lin…” Xiao Chen berniat mengembalikan bayi yang digendongnya pada Lin Fan. Xiao Chen sendiri masih kebingungan mengapa dirinya tidak bisa mengingat jagoan sehebat Lin Fan dari kehidupan sebelumnya.

“Chen’er sepertinya paman harus meminta bantuanmu sedikit lebih lama…” Selesai Lin Fan berkata demikian terlihat tiga orang lain memasuki penginapan.

Xiao Chen mengerutkan dahinya, dia bisa melihat ketiga sosok ini merupakan pesilat tangguh yang kekuatannya setara atau sedikit dibawah Fang An. Pada pakaian yang dikenakan ketiganya terdapat simbol kalajengking merah berukuran cukup besar.

“Lin Fan! Kau pikir bisa tetap hidup setelah membunuh adik kecil kami?!” salah satu dari tiga orang tersebut menunjuk Lin Fan.

“Ah, kupikir aku hanya bisa membunuh satu dari empat jendral kalajengking merah, kalian mengantar diri kalian sendiri kemari membuatku tidak perlu repot memburu kalian.” Lin Fan tersenyum lebar sebelum kembali menarik pedangnya.

“Chen’er, berdiri di belakang Guru…” Fang An menyuruh Xiao Chen berlindung padanya.

Xiao Chen menurut, dia sadar meskipun Lin Fan memiliki ilmu silat yang tinggi belum tentu bisa menahan gerakan ketiganya dengan mudah. Melihat kehadiran ketiga orang ini, Xiao Chen baru memahami alasan penginapan ini menjadi reruntuhan dalam kehidupan sebelumnya.

Jika Lin Fan bertarung menghadapi tiga jagoan setingkat ini sambil mengendong bayi pastinya akan mengalami banyak kesulitan bahkan dapat terluka parah biarpun berhasil menghabisi ketiga lawannya.

“Tempat ini terlalu sempit, bagaimana jika kita bertarung di luar penginapan?” tanya Lin Fan.

“Mengapa kami harus menuruti kemauanmu?!” Selesai berkata demikian salah satu dari ketiganya langsung maju menyerang menggunakan sebuah cambuk.

Lin Fan menyambut serangan itu tanpa rasa takut, seorang lainnya menggunakan senjata golok ikut menyerang Lin Fan sementara satu yang tersisa dengan senjata tombak berlari cepat ke arah Fang An dan Xiao Chen berada. Lin Fan ingin berusaha menghentikannya tetapi dua orang lain menggunakan segenap kemampuan mereka untuk menahan Lin Fan.

Ketiganya sadar bukanlah tandingan Lin Fan jika bertarung dengan adil, mereka mengetahui Lin Fan membawa seorang bayi yang menjadi kelemahannya.

“Chen’er, gunakan kesempatan ini untuk melihat ilmu bela diri dari Lembah Seratus Pedang…” Fang An tersenyum lembut sebelum maju menyambut musuh yang bersenjatakan tombak.

“Beraninya ikut campur urusan kelompok kalajengking merah!” Pria bersenjata tombak itu menyerang dengan beringas.

Fang An memainkan pedangnya untuk menepis semua serangan tombak tersebut sekaligus menggunakan teknik langkah kaki yang lincah. Pertarungan keduanya bisa dibilang berimbang.

Pandangan Xiao Chen sedikit berbeda, meskipun Fang An kelihatan berimbang dengan lawannya tetapi sebenarnya Fang An jauh lebih unggul. Fang An baru berusia 22 tahun sekarang sementara lawannya sudah hampir 50 tahun, jadi bisa dilihat Fang An jauh lebih berbakat dari lawannya.

Xiao Chen menahan nafasnya, rasanya sudah begitu lama sejak terakhir kali dia melihat permainan pedang Fang An. Teknik pedang yang digunakan Fang An begitu lincah dan memiliki banyak bentuk, teknik ini dinamakan Ilmu Pedang Burung Camar, salah satu teknik pedang yang masih digunakan Xiao Chen saat mendapat julukan Pendekar Pedang Suci sekalipun.

Tanpa Xiao Chen sadari, air matanya menetes melihat permainan pedang Fang An. Sekali lagi Xiao Chen bersumpah dalam hatinya untuk mengobati Fang An, apapun yang terjadi.

 

 

1
Herman Zulkarnain
Luar biasa
Asri
mantap alur ceritanya
Andrian Pesik
karya ini sangat menarik dan luar biasa
PujaKelana
Kecewa
PujaKelana
Biasa
sahar ludin
neks
sahar ludin
mantap
Yudi Priadi
namanya cerita ya begitu
Yudi Priadi
memulai petualangan
Yudi Priadi
mulai konfliktiba
sahar ludin
neks
sahar ludin
mantap
Yudi Priadi
mulai menanam budi
sahar ludin
neks
sahar ludin
mantap
Guntursyam Asmara mantap banget
Luar biasa
Yudi Priadi
bixin penasaran
Yudi Priadi
bikin penasaran apa yang bakal terjadi ya
Yudi Priadi
menarik pendekar pedang masa depan
Yudi Priadi
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!