"jangan berharap banyak didalam pernikahan ini, karena aku tidak akan pernah jatuh cinta kepada kamu Rayya" ucap Deril pada Rayya disaat malam pertama mereka sebagai suami istri
"anda tidak perlu mengingatkan saya tuan, saya tidak pernah berharap apa pun didalam pernikahan ini tuan Deril" tegas Rayya
Pernikahan Deril dan Rayya atas dasar perjodohan, mereka terpaksa untuk menikah dengan alasan hutang budi
Apakah mereka bisa bertahan didalam perjikahan itu atau berpisah jalan terbaik yang mereka akan ambil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23
Daffa cepat sadar lalu menoleh kepada Gavin yang saat ini sedang menatap tajam kearahnya, itu membuat Daffa tersenyum tipis, dia tau kalau Gavin saat ini sedang cemburu kepadanya
"Rayya silahkan duduk dulu, ada yang ingin saya tanyakan kepada anda, kalau begitu kita bicara di sofa saja" ajak Daffa lalu dia berdiri dari duduk nya dan melangkah ke sofa yang ada disana, diikuti Gavin dan rayya
Rayya sekarang agak bingung dengan sikap Daffa yang malah mengajaknya untuk duduk disofa bersama dengan Gavin
"duduk Rayya, ada yang ingin aku tanyakan" ucap Daffa mempersilahkan Rayya untuk duduk, daffa juga melihat kebingungan di wajah Rayya
Daffa dan Gavin memutuskan untuk memanggil Rayya dan bertanya soal sekolah mereka dulu
"ya tuan, terima kasih" balas Rayya dia pun duduk di depan kedua petinggi itu
"Rayya kami memanggil kamu kesini, selain meminta laporan keuangan juga akan menanyakan beberapa hal, yang mungkin kamu sudah lupa" ucap Gavin sambil menatap Rayya
"maaf tuan, anda berdua mau bertanya soal apa ya, maaf kalau saya lancang" balas Rayya, dia juga penasaran dengan sikap kedua orang yang ada di depan nya saat ini.
"maaf kalau kami bertanya hal yang pribadi, kamu dulu sekolah menengah pertama 11 dan sekolah menengah atas 3, apa itu benar Rayya" tanya Gavin
"iya benar tuan Gavin, saya sekolah menengah pertama nya disana, maaf ada apa ya tuan" jawab Rayya, Gavin dan Daffa saling pandang lalu Daffa pun mengatakan sesuatu yang membuat Rayya kaget
"kamu ingat tidak dengan anak laki laki yang sekolah nya di sebelah sekolah kamu, yang jatuh memanjat tembok samping sekolah, perbatasan sekolah kamu dengan laki laki itu, demi menemui seorang siswi sekolah yang terkenal sangat cantik" uca Daffa
Seketika Rayya terdiam dan mengernyitkan dahinya, mencoba mengingat peristiwa beberapa tahun yang lalu, semasa dia sekolah menengah pertama, cukup lama Rayya berpikir
Lalu dia menatap kearah Gavin dan Daffa, Rayya ingat peristiwa itu, tapi apa hubungannya dengan kedua petinggi di perusahannya ini
"iya saya ingat peristiwa itu, laki laki yang terkenal playboy dan bandel menemui saya saat itu, dengan memanjat tembok pembatas sekolah, dan akhirnya dia dihukum lari dilapangan sekolah kami, jadi anak laki laki itu tuan Gavin" ungkap Rayya membuat Daffa tergelak
Gavin menatap tajam kearah Daffa yang tertawa sangat kencang, Gavin tidak terima dibilang playboy oleh Rayya
"tapi aku tidak playboy Rayya, banyak wanita yang suka sama aku, dan berusaha mendekati aku untuk sekedar berteman" protes Gavin dia tidak terima dibilang playboy oleh Rayya
"tapi semua orang tau kalau anda playboy tuan Gavin, tiap saat berganti ganti teman wanitanya, dan berita itu sudah tersebar di sekolah kami sama di sekolah anda tuan Gavin, makanya saat itu aku kabur ketika anda mendatangi aku ke sekolah" tukas Rayya
Dia sudah tau dan mengerti kalau laki laki yang memanjat tembok pembatas dinding sekolah mereka itu adalah Tuan Gavin bos nya saat ini
"aku tidak terima Rayya kamu bilang playboy, aku protes ya, lagian kamu kenapa kabur saat aku samperin ke sekolah kamu" sahut Gavin
"aku takut dan kaget saat itu tuan Gavin, kok ada laki laki datang dari tembok pembatas sekolah, tiba tiba ajak aku bicara" balas Rayya
"habis nya kamu dicariin pulang sekolah tidak pernah bertemu, aku tungguin di depan gerbang sekolah tidak pernah kelihatan, kamu pulang lewat mana?" tanya Gavin penasaran
"aku pulang nya suka telat tuan Gavin, pulang sekolah ya lewat gerbang depan tuan, mau lewat mana lagi" jawab Rayya sambil senyum tipis
"aku tidak percaya, pasti kamu lewat jalan lain, ayo jujur Rayya" balas Gavin
"lewat gerbang depan tuan Gavin" tukas Rayya
"itu kamu barusan senyum senyum pasti lagi ketawain aku kan, pasti kamu sering lihat aku di depan sekolah tapi kamu lewat jalan lain" tuding Gavin
"curigaan amat sih tuan Gavin, orang sudah jujur, pulang lewat gerbang depan" sahut Rayya, Daffa memperhatikan interaksi Gavin dan Rayya
Gavin seolah sedang menginterogasi kekasih nya, sedangkan Rayya menanggapi dengan santai, Rayya tidak tersinggung dengan pertanyaan Gavin yang menuduh nya, terlihat mereka berdua sangat nyaman dalam bicara
"kau jangan main tuduh Rayya saja Gavin, kau menunggu Rayya hanya sebentar, habis itu kau pergi dengan teman teman mu, bareng sama aku juga" ungkap Daffa
"Daffa mana ada begitu, kita duduk di depan sekolah Rayya cukup lama, aku pergi karena sudah kelamaan menunggu Rayya" balas Gavin
"kau saja yang tidak sabaran Gavin, aku pernah lihat Rayya pulang sekolah, setelah kau pergi dengan kekasih kamu yang satu kelas itu" jelas daffa
"Daffa kau jangan fitnah ya, dia bukan kekasih ku, dia wanita yang suka sama aku, tapi aku hanya menganggap nya teman" balas Gavin
"benar kan tuan, kalau anda playboy" ucap Rayya dengan santai nya
"Rayya bisa tidak panggilan tuan nya diganti yang lain, kalau kita bertiga jangan panggil tuan" ucap Gavin
"mau di panggil apa tuan, saya bingung" balas Rayya
"kamu boleh panggil kita kakak" usul Gavin
"oke siap tuan Gavin, eh kakak Gavin, kakak Daffa" sahut Rayya cepat
"maaf kak, kok kakak bisa tau kalau Rayya, adalah siswi yang sekolah sebelahan dengan sekolah kakak" tanya Rayya penasaran
"wajah kamu tidak banyak berubah Rayya, kalau sekarang culun nya sudah tidak kelihatan lagi, kamu kalau tidak di ingatkan dengan hal tadi, parti lupa pada kami berdua" ucap Gavin sambil tertawa
"iya kak, maaf Rayya lupa soalnya beda sekali, kalau dulu kan kelihatan bandelnya kakak berdua, bikin takut kalau kakak lewat depan kami"
"kalau sekarang terlihat berwibawa kak, kok bisa berubah drastis gitu kak" ungkap Rayya
"wibawa kalau depan karyawan saja Rayya, aslinya tetap sama seperti dulu" sahut Daffa
"tapi kakak berdua memang menakutkan kalau lagi kerja, Rayya saja takut kalau ketemu kakak" balas Rayya
"kamu itu ya, Rayya sudah berapa lama kerja disini?" tanya Daffa
"belum lama kak, belum sampai dua tahun, dulu Rayya magang disini setelah itu ditarik untuk kerja jadi karyawan tetap" jelas Rayya
"Rayya kakak mau tanya, jawab yang jujur ya, jadi kamu tau berita kalau kakak playboy itu dari siapa?" tanya Gavin
"semua orang juga tau kak, gosip nya begitu, kita taunya dari pacar kakak yang kak Gavin putusin, namanya Jeni kalau tidak salah" ungkap Rayya
"itu bukan pacar kakak Rayya, dia nya saja yang suka ajak kakak pergi" bela Gavin
"tapi kau juga mau Gavin" sahut Daffa membuat Gavin melirik tajam kearah nya, Daffa tergelak melihat tatapan kesal Gavin pada nya
mudah''an kelak km berjodoh dgn gavin