Setelah keluarganya Whitewolf County dihancurkan oleh sebuah skema perebutan kekuasaan.
Lucas Whitewolf yang dicap sampah oleh semua orang, melarikan diri dari rumah dan bertahan hidup sebagai tentara bayaran untuk menemukan teka-teki kehancuran keluarganya.
Selama perjalanannya, Lucas berhasil merangkai puzzle dan mengetahui dalang dibalik kehancuran keluarganya, yaitu sebuah organisasi yang bergerak dalam bayang-bayang.
"Siapa pun kalian, aku akan mengejar dan membunuh kalian semua."
Lucas memulai perjalanan pembalasan dendam, dengan mengorbankan perang besar, dan dikenal sebagai Iblis Medan Perang.
Tapi perjalanan Lucas harus terhenti, setelah bertarung dengan Jeremy Silva, salah satu 10 Manusia Terkuat di Benua.
Lucas mengira dia telah mati, tetapi dia mendapati dirinya kembali pada saat dia masih muda, sebelum keluarganya dihancurkan.
Dengan kesempatan kedua dan pengetahuan masa depan dia bertekad untuk merubah segalanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Luzor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 31. Ancaman dari balik bayang-bayang
Tidak lama setelah Lucas memberikan perintah, semua orang menyerang dengan ganas. Walaupun berjalan dengan baik, tapi tidak semudah yang terlihat beberapa tentara bayaran terlihat tertusuk oleh akar, ataupun terluka karena serangan ranting Treant yang terlihat seperti tangan.
Para tentara bayaran yang mampu menggunakan mana juga tidak mudah untuk memberikan serangan fatal seperti Lucas. Beberapa serangan mereka walaupun telah diresapi mana, tidak semua menimbulkan luka pada tubuh Treant, serta luka yang ditimbulkan juga kebanyakan hanya goresan pada tubuh Treant.
Monster itu juga tidak tinggal diam membiarkan tubuhnya diserang, para Treant bertahan dengan sangat baik Dan menyerang dengan ganas.
"Hah sial, lelah sekali. Padahal cuma pohon yang bergerak, kenapa sulit sekali."
"Kulit apa ini, kenapa Kulit pohon tua lebih keras daripada besi!."
Beberapa tentara bayaran bergumam dan mengeluh, karena stamina yang terkuras dan ketahanan tubuh Treant yang sangat tinggi.
Tapi dengan komando Lucas, dan bantuan yang iya berikan kepada tentara bayaran. Beberapa saat kemudian Treant terakhir pun roboh. Dan itu menandai berakhirnya pertempuran yang sangat melelahkan.
Beberapa orang masih terlihat tegang dan melihat sekeliling, memastikan bahwa tidak ada musuh yang tersisa.
"Istirahatlah, tidak ada monster di sekitar. Periksa keadaanmu dan laporkan berapa banyak yang terluka dan tewas", suara Lucas memecah ketegangan di antara orang-orang.
Akhirnya sebagian besar tentara bayaran merobohkan dirinya dengan nafas yang tersenggal-senggal, sebagian lagi hanya duduk masih heran dengan keberuntungan mereka yang mampu selamat dari pertempuran. Dan di antara mereka ada pula yang bersedih memandang nyawa rekannya yang tidak beruntung.
Lalu Kaelan yang telah dipercaya Lucas sebagai Wakil Komandan, melapor kepada Lucas.
"Tuan, saya akan melaporkan kondisi pasukan. Ada 3 orang tewas dan 26 luka-luka, 7 diantaranya terluka cukup parah. Mungkin tidak akan bisa untuk melanjutkan pertempuran. Tapi melihat lawan yang dihadapi, kita cukup beruntung.", ucap Kaelan.
"Memang, tapi sangat disesali karena ada korban tewas. Tolong sampaikan ke yang lain, kremasi lah yang tewas dan serahkan abunya ke keluarganya saat kembali, sampaikan bahwa aku turut berduka. Untuk yang terluka parah berikan ini, dan untuk yang terluka ringan tolong berikan mereka salep ini.", ucap Lucas sambil memberikan 3 botol ramuan penyembuhan dan salep luka hasil ciptaan Norton.
Kaelan tidak bisa tidak terkejut menerima semua hal itu, karena ramuan dan salep yang dapat menyembuhkan luka terkenal dengan harganya yang cukup mahal. Memberikan kepada tentara bayaran seperti mereka merupakan pemborosan.
"T-tapi Tuan. Apa tidak apa apa memberikan ini semua?.", tanya Kaelan bingung.
"Tidak apa-apa Tuan Kaelan, Aku memang mempersiapkannya jika ada yang terluka. Aku juga tidak akan mampu menghabiskan semua itu sendiri."
Para tentara bayaran yang mendengar obrolan Lucas dan Kaelan, juga merasa sangat heran dengan sikap Lucas. Mereka tidak pernah melihat bangsawan dengan murah hati, memberikan tentara bayaran ramuan penyembuhan yang begitu berharga.
Rasa kagum mereka terhadap Lucas semakin meningkat, karena Lucas tidak hanya kuat tapi juga murah hati.
.
.
Sekitar setengah jam berlalu, Lucas memerintahkan para tentara bayaran untuk kembali bergerak. Karena akan sangat membahayakan bagi setiap orang untuk berdiam diri di tempat yang sama di Hutan Binatang Iblis.
Sebelum mereka pergi, Lucas tidak lupa mengambil bagian-bagian Treant yang telah mati, terutama kulitnya. Dan memasukannya ke dalam cincin penyimpanan.
'Jika aku menggunakan kulit Treant sebagai bahan untuk membuat armor, mungkin akan tercipta armor yang luar biasa.', pikir Lucas.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Di tempat lain, Ibu Kota Kerajaan Barrow, Sauros.
Seorang Pemuda tampan berambut emas, sedang duduk sambil mengetuk-ngetuk mejanya dengan ritme tertentu. Suara ketukan meja itu, merupakan suara satu-satunya yang terdengar di ruangan mewah ini. Ini membuat seseorang yang berdiri dengan sopan di depannya merasa sangat gugup. Lalu Pemuda itu, membuka mulutnya dan memecahkan keheningan.
"Jadi kau bilang, tidak ada laporan dari Gunther selama beberapa hari? .", tanya Pemuda berambut emas itu.
"Benar yang mulia, biasanya Tuan Gunther akan melapor setiap melaksanakan misi, entah misi itu selesai atau tidak. "
Pemuda itu adalah Caesar, Pangeran Pertama Kerajaan Barrow.
"Orang yang biasanya mengirimkan laporan setiap beberapa jam sekali, tapi sudah beberapa hari tidak ada kabar sama sekali?. Kapan terakhir kali dia mengirimkan pesan dan apa?."
"Tuan Gunther bilang dia telah mendekati Callum, dan sebentar lagi menyusun rencana untuk menguasai Sanders. Dia mengirimkannya seminggu yang lalu.", jelas Pria itu.
Caesar pun dengan santai memandang Pria berbaju zirah di sampingnya.
"Bagaimana pendapatmu Athrun, apakah mungkin bagi Gunther untuk membelot ke sisi Tyrone?." tanya Caesar dengan santai.
"Gunther adalah orang yang kupilih secara pribadi karena bakatnya sangat Luar biasa. Jadi kupikir sedikit mustahil kalau dia mengkhianati kami.", jawab Athurn
"Jadi apakah dia mati?.", tanya Caesar singkat.
Menanggapi pertanyaan singkat Caesar, Athurn hanya terdiam. Dia tidak bisa mengatakan karena kemungkinan Gunther mati lebih mustahil daripada kemungkinan Dia berkhianat.
"Jadi mari asumsikan bahwa Dia membelot ke sisi Tyrone. Hmm, salah satu mata-mata yang kita kirim ke Whitewolf juga belum ada kabar apapun. Athurn ... ?."
"Ya, Yang Mulia?."
Caesar berdiri dari tempat duduknya dan melangkah menuju gambar peta Kerajaan yang terletak tidak jauh dari tempatnya.
"Aku sangat membenci jika apa yang telah Aku rencanakan dengan matang, tidak berjalan lancar Athurn. Apakah kau tau jika terus tersenyum di depan orang-orang yang kau benci itu melelahkan?."
"Mohon maafkan hamba Yang Mulia, Aku sendiri yang akan memastikan rencanamu berjalan sebagaimana mestinya.", jawab Athurn sambil membungkukan badannya.
"Kirimkan saja orang lain untuk menemui Callum, bagaimanapun Sanders harus segera kita dapatkan. Dan mulai hancurkan pihak-pihak di Selatan yang kemungkinan akan bersikap neutral, kita mulai dari yang termudah, ... .", ucap Caesar sambil mengarahkan sebuah pion catur ke salah satu wilayah yang ada dalam peta. Di atas wilayah itu, tertulis Whitewolf.
Pedang tajam mulai di arahkan menuju Whitewolf.
.
.
Kembali ke Hutan Binatang Iblis, beberapa jam berlalu Dan tidak terasa matahari telah tenggelam dan langit telah menunjukkan kegelapan.
Setelah melanjutkan perjalanan semakin dalam menuju Hutan, berbagai monster dan binatang tidak henti-hentinya menyerang. Walaupun kebanyakan adalah monster tingkat rendah seperti orc dan serigala, tapi jumlah mereka yang banyak sangat menguras stamina para tentara bayaran. Sehingga ketika Lucas memerintahkan mereka untuk beristirahat, mereka langsung merobohkan diri di atas tanah.
"Jangan lupa perhatikan sekeliling saat kalian beristirahat! Ingat ini adalah Hutan Binatang Iblis, bukan kebun di belakang rumahmu. Hutan Binatang Iblis pada malam hari sangat berbahaya." teriak Lucas mengingatkan kepada yang lain.
Mendengar teriakan Lucas, tentara bayaran langsung tersadar dimana mereka berada. Kelengahan sedikit saja bisa berakhir fatal.
Walaupun di antara semuanya mungkin Lucas adalah yang paling kelelahan, tetapi dia tidak beristirahat seperti yang lain. Lucas sibuk memperhatikan keadaan sekitar. Mungkin karena itu, tentara bayaran juga ikut berhati-hati.
"Menurut catatan tempat seperti inilah habitat mereka. Monster yang akan mengurungmu ke dalam kegelapan dan menguras semua energi kehidupanmu, Tenebris.", gumam Lucas sambil memandang kegelapan Hutan di sekitarnya.