Awalnya Zhea berpikir bahwa perasaannya selama ini kepada dokter tampan putra sulung Will dan Alea—Nathan Willy Coopers hanya perasaan kagum biasa. Namun kenyataannya Zhea salah!
Perasaan itu nyatanya adalah perasaan cinta sejak pertama kali mereka bertemu. Dan siapa sangka seiring berjalannya waktu, perasaan cintanya malah semakin tergila-gila untuk mendapatkan balasan cinta dari dokter nan dingin bernama Nathan itu.
“Aku sudah tergila-gila mencintaimu, Dr. Nath! Dan aku akan berjuang untuk mendapatkan cintamu dan membuatmu berhenti menganggapku sebagai anak kecil. Bahkan meski aku harus bersaing dengan wanita yang kau cintai!” ~Zheara Zaen Xavier~
Akankah Zhea berhasil mendapatkan balasan cinta dari Nathan? Ataukah Zhea harus merelakan cintanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10. Rencana Memikat
...“Inilah yang paling aku hindari! Aku tidak ingin membuat Zhea terlalu berharap akan balasan cinta dariku.”...
‘5. Cari waktu yang tepat. Melansir Mindbodygreen, Anda juga harus memilih waktu yang tepat untuk mengatakan penolakan. Hal itu tak hanya baik untuknya tetapi juga baik untuk diri Anda sendiri. Pastikan Anda dan dia tidak dalam keadaan yang sedang penuh masalah. Kemudian ajak ke tempat yang santai dan utarakan maksud Anda.’
‘6. Tidak perlu mengatakan alasannya. Saat Anda mengatakan penolakan, Anda tidak harus menjelaskannya alasannya secara detail. Anda juga tidak perlu mengatakan kalau dia bukan tipe. Anda sehingga Anda menolaknya. Oleh sebab itu, Anda cukup mengatakan penolakan tanpa harus menjelaskan alasannya.’
Nathan kini menghela napas lelah, karena tidak ada satupun cara yang bisa dia gunakan setelah membaca hampir semua artikel tersebut. Apalagi dia tidak pernah menolak penyataan cinta dari wanita manapun, karena sebelum para wanita itu menyatakan perasaannya Nathan sudah terlebih dahulu menghindari dan mengabaikannya secara terang-terangan. Seolah dia tidak ingin memberikan kesempatan pada para wanita itu untuk mengutarakan perasaannya langsung kepadanya.
Berbeda dengan Zhea yang merupakan sebuah kejutan tak terduga dalam hidupnya. Sebab Zhea bukan hanya mengungkapnya secara langsung, tapi gadis muda itu bahkan langsung melamarnya di depan orang tua maupun sang kekasih. Tidak hanya itu, dia juga langsung meminta pada keluarganya untuk membantunya seakan Zhea tidak mengijinkannya untuk berkutik sedikitpun.
“Sial, artikel ini seakan tidak ada gunanya bagiku. Jika yang terakhir juga tidak bisa aku gunakan, maka tidak ada pilihan lain selain mengabaikan dan berusaha menghindarinya dalam waktu satu bulan ini,” ujar Nathan yang jelas mengharapkan artikel terakhir bisa membantunya kali ini
‘7. Jangan merespons kasar. Setelah Anda mengatakan penolakan, mungkin saja dia akan mengatakan hal yang membuat Anda terpancing untuk berkata kasar. Sebaiknya, hindari meresponsnya dengan kata-kata yang menyakitkan. Hal yang Anda perlu lakukan adalah cukup mendengarkan dan memahami perasaannya. Anda juga perlu memikirkan dahulu apa yang ingin dikatakan sebelum benar-benar mengatakannya.’
“Haish, Sial! Memang tidak ada gunanya mencari hal seperti ini di internet. Benar-benar tidak membantu sama sekali.”
Nathan yang berakhir kesal sendiri memilih untuk mematikan komputernya setelah membaca artikel terakhir, dimana tertulis untuk jangan merespons kasar. Hal yang sangat mustahil untuk dia lakukan. Karena sekali saja dia menyakiti Zhea, maka nyawanya sendiri yang berada diambang kematian ditangan Rayden dan Levi, belum lagi kalau Lucia sudah mengeluarkan tanduknya.
“Belum juga melakukan apapun, mereka sudah memberikan peringatan yang mematikan. Apalagi kalau aku sampai melakukannya. Bisa-bisa dikubur hidup-hidup di taman belakang mereka,” ujar Nathan sembari membaringkan tubuhnya di tempat tidur.
“Lebih baik aku memang mengabaikannya saja seperti yang aku lakukan selama ini pada wanita lainnya. Namun, bisakah aku mengabaikan Zhea sementara selama ini aku selalu memanjakannya?” Entahlah Nathan benar-benar dibuat frustasi dengan masalah ini.
...****************...
Berbeda jauh dengan Zhea yang malah terlihat sangat bersemangat untuk mengejar cintanya. Seperti yang Nathan lakukan, Zhea juga menggunakan internet untuk menemukan cara memikat pria. Jika menurut Nathan artikel seperti itu sama sekali tidak berguna, maka berbeda dengan Zhea yang mencatat semuanya tanpa terlewat sedikitpun. Dia menggunakan laptop, karena bisa membuatnya sambil bersantai diatas tempat tidurnya.
“Menarik perhatian. Memperhatikan penampilan. Tersenyum. Melakukan kontak mata. Menggunakan kepribadianmu. Menekankan persamaan. Bersikap baik dan perhatian. Mengerti waktu. Membuat dia merasa dibutuhkan. Memberikan pujian dan kejutan. Tarik ulur.”
Zhea membaca dan mencatat semua itu dalam buku diarynya sembari berkata, “Semua yang tertulis di sini sudah aku lakukan. Namun, pada akhirnya Kak Nathan malah mengganggap aku sebagai adiknya.”
“Tarik ulur?” gumam Zhea melingkari pada bagian akhir catatannya, “Aku belum pernah melakukan yang satu ini dan jika aku melakukannya sekarang, maka Kak Nath pasti dengan mudah akan melepaskan aku.” Sambungnya.
Zhea tampak terdiam beberapa saat menimbang sesuatu, hingga dia kembali berkata, “Benar, kita lakukan saja semuanya dari awal. Apalagi kali ini Kak Nath telah mengetahui bahwa aku mencintainya sebagai lawan jenis, bukan sebagai seorang saudara atau apapun itu.”
Tok … Tok … Tok ….
Tiba-tiba saja terdengar ketukan pintu dari luar kamarnya yang berhasil membuat Zhea merasa sedikit terkejut. Hingga suara seruan Shea mulai terdengar dengan berkata, “Zhea, ini aku saudari kembarmu yang paling baik hati dan tidak sombong. Bolehkah aku masuk?”
“Ya, masuk saja! Pintunya belum aku kunci,” sahut Zhea tanpa beranjak sedikitpun dari tempat tidurnya.
Tak lama kemudian, terdengar suara pintu terbuka menandakan Shea mulai memasuki kamarnya. Zhea tidak menatapnya sama sekali dan masih tetap fokus dengan pencariannya, karena mulai besok dia akan memperjuangkan cintanya sebisa yang dia lakukan.
“Hai, apa yang sedang kau cari? Kenapa kamarmu berantakan sekali?” tanya Shea yang merasa risih dengan kamar Zhea yang tampak berserakan buku dan yang lainnya.
“Tutorial cara memikat hati pria.” Shea meraih sebuah buku yang baru saja dia baca judulnya, “Astaga, apakah perlu kau sampai melakukan sejauh ini?” Kini Shea benar-benar tidak habis pikir dengan saudari kembarnya.
“Tentu saja, kesempatanku hanya satu bulan, makanya aku tidak ingin membuang waktuku sedikitpun.” jawab Zhea masih sibuk dengan pencariannya.
“Bagaimana kalau pada akhirnya kau gagal? Apa yang akan kau lakukan?” Tiba-tiba nada bicara Shea berubah serius yang berhasil membuat Zhea menghentikan aktifitasnya dan menatap lekat pada sang saudari kembarnya.
“Bukannya aku berharap seperti itu hanya saja—”
“Maka aku akan menyerah seperti yang sudah aku janjikan pada kalian. Aku akan berusaha melupakan perasaan itu dan memulai kehidupanku sendiri.”
Zhea tahu bahwa saudari kembarnya tidak bermaksud buruk mengatakan hal itu. Dia hanya mengkhawatirkan dirinya, jika memang pada akhirnya dia gagal mendapatkan balasan cinta dari Nathan.
“Bagaimana kalau kau ikut denganku saja kuliah di luar negeri? Setidaknya kau bisa cepat melupakan Kak Nath jika terpisahkan oleh jarak dan waktu,” ujar Shea memberikan sarannya untk kemungkin terburuk yang bisa saja terjadi.
“Hmm, aku akan memikirkannya nanti. Terima kasih sudah mengkhawatirkan aku, Shea!” ucap Zhea seraya memeluk Shea dengan erat.
“Tentu, karena kita adalah saudara bahkan saudara kembar. Jika kau terluka, maka aku juga akan terluka. Jika kau sakit, maka aku juga akan merasakan sakit yang kau rasakan. Namun, jika kau bahagia maka aku akan lebih bahagia dibandingkan siapapun.”
Sungguh setulus itu Shea menyayangi saudari kembarnya, bahkan jika ada yang berani melukai saudari kembarnya maka dia sendiri yang akan membunuhnya.
Bersambung....
Giselle memang menghubungi seseorang yaitu papahnya dan kedua kakaknya...👍
ayo cpt cari tau sebelum ada hal mengerikan