Mirage Of Love

Bab 21

Beberapa hari berlalu tidak terasa sudah saatnya Sachi dan Alice kembali ke kediaman, masa hukuman 3 bulan sudah sepenuhnya berakhir Ailee tidak sabar akan kedatangan mereka.

"Tuan muda, bagaimana nanti nona muda membawa pengasuh baru? Anda tidak mau mengambil pengasuh juga ini adalah kesempatan bagus," tulis Andrew, Ailee terlihat berpikir sejenak lalu ia tersenyum mengingat seseorang.

"Kau benar. Tapi aku ku sudah tahu siapa yang bisa menjadi pengasuh ku, ikut aku Andrew." Ailee menarik Andre menuju ruang kerja ayahnya, di sana ada Jayden yang sibuk bergulat dengan pekerjaannya bahkan kantung matanya menghitam.

"Salam tuan muda, apa yang membawa anda ke mari?" tanya Jayden sangat letih terdengar suaranya.

"Salam, paman. Aku ingin mempekerjakan seorang pengasuh," jawab Ailee, Jayden menatap Andre untuk meminta penjelasan. Namun yang di tatap malah mengalihkan pandangan, bagaimana bisa ia dimintai jawaban saat ia sendiri takut untuk mengatakannya.

"Andrew sudah mengisi posisi itu untuk anda, daripada menempatkan orang asing lebih baik orang yang kita percaya. Duke muda sudah besar bukan, ambilah pelajaran dari kasus pengasuh nona muda," nasehat Jayden sebab dalam keadaan saat ini sulit untuk mempekerjakan pengasuh, mereka butuh izin dari Kaivan untuk ini.

"Tidak mau. Andrew adalah pelayan eksklusif ku, ayah juga berkata demikian. Aku menginginkan seorang pengasuh yang berperan sebagai ibu untuk ku." Ailee menolak nasehat Jayden, ini pertama kalinya ia membantah pasalnya Ailee sangatlah penurut.

"Tuan muda tolong jangan sekarang, saya hanya menjalankan tugas sesuai keinginan grand duke," keluh Jayden yang saat ini harus menangani banyak masalah.

"Ayolah paman, dia ini wanita yang baik bahkan sangat baik."

"Bersabarlah sampai grand duke kembali saat itu anda dan nona muda bisa menyampaikan keinginan untuk merekrut pengasuh." Jayden bersikukuh tidak mau mengabulkan keinginan Ailee tanpa izin Kaivan.

Merasa jika merengek tidak akan mempan maka Ailee menggunakan cara lain, "Paman ingin tahu tentang kebenaran gua bandit waktu itu kan?"

Jayden menatap tajam Ailee seraya menjawab, "Tidak, saya sudah menemukan kebenaran itu bersama Melvin, sebelum Melvin pergi ke perbatasan semua masalah tentang hari itu berhasil diselesaikan."

Definisi usia hanyalah angka bisa di lihat dari Ailee, ia memiliki jaringan informasi tidak lebih buruk dari ayahnya. Di luar sana apalagi yang hanya dalam kediaman dan dia tahu kalau Jayden berbohong padanya.

"Benarkah? sayang sekali, padahal aku berniat mengatakan tentang kakak cantik yang menyelamatkan semua orang saat itu," ucap Ailee seolah pasrah, tapi tetap melebarkan umpan untuk menangkap Jayden.

"Sial! pria kecil ini sama saja dengan ayahnya," batin Jayden berada diantara 2 pilihan.

"Ayo Andrew, kita pergi menyambut kepulangan Bibi Sachi," ajak Ailee keluar dari ruangan diikuti oleh Andrew.

Jayden menghela nafas berat karena tidak tahu harus bagaimana menangani masalah bandit ini, sudah 3 bulan berlalu identitas pembuat racun itu masih belum diketahui bahkan Oksana ratu para duyung sekali pun tidak menemukannya. Kesatria juga sudah mengelilingi selatan beberapa kali tanpa hasil, sementara Kaivan sedang menunggu kabar dari mereka tentang orang misterius itu.

*****

Ophelia merasa gugup duduk bersama Olive di depan pria asing, hari ini adalah hari di mana ia bertemu calon tunangan barunya. Ophelia tahu tidak ada yang akan tertarik pada rumput liar saat disampingnya ada bunga, seperti sekarang calon tunangannya malah lebih senang bertukar cerita dengan Olive tanpa menatapnya.

Tidak lama pelayan pribadi Olive yakni Daisy datang ingin menyampaikan sesuatu, Olive pun pergi sebentar dari ruang tamu begitu pintu tertutup calon tunangan Ophelia langsung membuka buku seolah ia hanya sendiri diruangan ini dan memperlakukan Ophelia senagai pajangan yang keberadaannya tidak perlu dipedulikan sama sekali.

Olive berlari keluar dari kediaman saat Damian menunggunya di dalam kereta, begitu Olive masuk kereta melaju sementara Damian diam saja membuat wanita bergelar mawar emas kekaisaran merasa tidak nyaman.

"Jika Ian tidak mau berbicaran dengan ku untuk apa mengundang aku masuk?" tanya Olive setengah merajuk.

"Maaf Livy, aku tidak tahu harus mengatakan apa. Tapi percayalah Livy aku sangat mencintai mu, percayalah pada ku," jawab Damian seolah menanggung kekhawatiran yang besar.

Olive pun memegang tangan Damian untuk menyakinkannya, merasa terhibur Damian memeluk Olive dan berkata, "Aku akan melepaskan posisi putra mahkota dan memilih untuk menikah dengan mu, Livy.”

Olive terkejut sampai merasa akan kenyataan jika ia harus bersama pria yang tidak mendapatkan tahta, Olive tahu selain Kaivan tidak yang pantas bersama dengannya karena kekuatan serta pengaruh Kaivan sebagai grand duke hampir setara dengan keluarga kerajaan. Namun ia tidak menyangka Damian akan datang padanya begitu ia menulis surat tentang keinginan untuk bercerai dari Kaivan. Saat itu Olive memilih pergi bersama Damian walau masih mencintai Kaivan semata-mata hanya untuk memberikan Kaivan hukuman, lalu saat ia menikah dengan Damian dan menjadi putri mahkota maka Kaivan hancur sepenuhnya sambil memohon ia kembali. 

Sayangnya saat ini Olive harus menghadapi kenyataan jika Damian terlalu bodoh untuk diperjuangkan. Untuk sekarang Olive meminta Damian menjelaskan dulu apa yang sudah terjadi sebenarnya.

Beberapa saat lalu Damian di undang oleh kaisar ke istananya, di sana sudah menunggu Liana bersama kaisar sekaligus Isadora. Awalnya Damian sudah menduga jika mereka akan membahas tentang pernikahan. Namun tidak lama masuklah pangeran kedua bersama Sheila, pangeran kedua selama ini berada di menara sihir dan kedatangannya membuat Damian tidak mengerti apa yang terjadi.

"Duduklah kalian," perintah Cedric, ketiga anak kaisar pun duduk pada tempat mereka, "Jadi, Duke Barsha tidak mau menunda pernikahan semakin lama untuk putrinya yang sudah melewati usia pas untuk menikah."

"Tapi ayahanda aku …." Damian berniat menyela  tapi, Sheila dengan cepat merapalkan sihir untuk membuat Damian bisu sementara.

"Putra mahkota sudah berapa kali menolak pernikahan ini jadi, permaisyuri berniat memberikan usul untuk mengembalikan nama baik Nona Barsha," lanjut kaisar menatap Liana.

Liana menatap tajam Damian kemudian berkata, "Sesuai perjanjian nona pertama keluarga Barsha akan menjadi permaisyuri disetiap generasi kekaisaran, perjanjian ini tidak bisa dibatalkan mengingat jasa keluarganya pada kekaisaran. Namun jika putra mahkota menolak bukan berarti pernikahan akan batal, kami tidak bisa melanggar perjanjian lama ini. Oleh karena itu, Pangeran pertama jika tidak mau menikah dengan Nona Barsha akan diturunkan dari tahta dan digantikan oleh pangeran kedua yang siap meneruskan perjanjiannya."

Sheila melepaskan mantra pada Damian agar ia bisa menyampaikan keluhannya, "Tidak bisa. Ibunda berniat merusak aturan keluarga kerajaan sejak zaman pendahulu kita dengan mengangkat anak haram sebagai kaisar, sebagai permaisyuri ibunda seharusnya menjaga kehormatan itu."

"Lantas kau mau apa? bukankah kau yang ingin membatalkan pertunangan dengan Nona Barsha demi Nona Margaret, kekaisaran tidak bisa dinodai oleh mu dan demi itu sebagai permaisyuri aku bisa melakukan apa pun untuk menjaganya, " tekan Liana menunjukan pengaruhnya sebagai permaisyuri.

******

Bersambung.

Silakan tinggalkan jejak and dukung selalu author, karena dukungan kalian sangatlah berarti 😘