kisah dari seorang gadis yatim piatu bernama rere yang bekerja menjadi babysitter anak dari seorang ceo duda,kaya dan tampan. karena ada masalah yang menimpa rere,terpaksa ceo itu harus menikahi rere.
ada orang yang ingin membunuh rere.sang ceo berusaha menyelidiki masalah yang menimpa rere.
mampukah sang ceo mengungkap siapa dalang yang ingin membunuh rere?
apakah motif di balik masalah itu?
Ini novel pertamaku, mohon dukunganya ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon naya siswanto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps.015
edo kembali masuk ke ruang kerja,di ikuti rere.
"duduk",perintah edo.
rere duduk di sofa yang ada di ruangan itu.papa dan elang belum mengerti,mengapa edo membawa rere ke ruangan tersebut.edo sengaja duduk di samping rere,tak peduli pada elang yang sudah menatapnya tajam.
"terus saja bohongi hatimu lang",gumam edo dalam hati.dia tersenyum tipis tak seorang pun yang melihatnya.
edo menunjukkan rekaman cctv itu pada rere,lalu mempause tepat di wajah pria yang kebetulan sedang membuka topinya untuk mengelap keringat.
"apa kamu kenal orang itu"
rere menatap laptop edo,lalu menggelengkan kepalanya.
"kalo yang ini"
rere kembali melihat ke layar laptop,lalu kemudian dia menganggukkan kepalanya.
edo menoleh ke arah papa dan elang,lalu kembali menatap rere.
rere yang di tatap seperti itupun jadi takut.dia meremas ujung bajunya.
"siapa orang itu,re",tanya papa danu
"namanya Bimo,tuan.adik laki-laki dari tuan ardi"
"siapa ardi"
"orang tua teman saya di kampung tuan,kebetulan tuan edo juga mengenalnya"
"apa kamu punya masalah dengannya,re",tanya elang.
rere menggelengkan kepalanya.karena selama ini dia merasa hubungannya dengan keluarga sahabatnya itu baik-baiknya saja.
"re,apa kamu menyimpan nomor ponsel tuan ardi?"tanya edo.
"a..ada tuan"
"apa kamu bisa menghubunginya sekarang"
rere mengeluarkan ponselnya,lalu menelpon tuan ardi.
tuuut...tuuut....tuuut....panggilan tersambung.
"hallo..."suara di seberang telpon menjawab panggilan rere.
rere menoleh ke arah tiga orang yang di hadapannya.papa danu memberi kode agar rere mengaktifkan pengeras suara di ponselnya.
"hallo pa,apa kabar?"tanya rere.
"papa sehat re,gimana keadaanmu di sana nak,apa kamu baik-baik saja?"tanya ardi dari seberang sana.tapi suaranya seperti orang yang sedang berbisik.
"pa,apa papa baik-baik saja.kenapa papa berbisik seperti itu"
"re,maafkan papa nak.papa sedang sibuk sekarang.jika ada kesempatan nanti papa hubungi kamu ya nak.sudah ya nak papa matikan dulu telponnya"
tut...tut...tut.panggilan terputus.ardi mematikan panggilan telpon dari rere.
"ada yang tidak beres",gumam elang.
"re untuk sementara waktu kamu tinggal dulu di sini,sampai kita tau apa maksud dari orang-orang itu",kata papa danu.
"tapi pa",bantah elang.seolah tidak ingin jauh dari rere.
"kenapa",tanya papa pura-pura tidak tau maksud elang.
rere menggeleng-gelengkan kepala melihat perdebatan papa dan anak di hadapannya itu.
elang yang melihat rere menggelengkan kepala jadi panik.refleks dia menyentuh kening rere.
"apa kamu sakit re?"tanyanya cemas.
edo dan papa tersenyum melihat tingkah elang.
rere menjauhkan kepalanya dari tangan elang.
"ti...tidak tuan,saya tidak apa-apa",jawab rere gugup.jantungnya berdetak kencang saat tangan elang menyentuh keningnya.
"apa kamu pusing,sehingga kamu geleng-gelengkan kepalamu",tanya elang sambil menggenggam tangan rere.dia belum sadar dengan apa yang di lakukannya.
rere menarik tangannya.
"maaf tuan"
elang menjauh dari rere,menyadari tingkahnya.lalu melangkah keluar dari ruangan itu.
"ah kenapa aku bisa bertingkah bodoh begitu,dan kenapa jantungku selalu berdebar saat dekat dengannya",elang menyentuh dadanya.
"apa jantungku bermasalah,aku harus segera memeriksakannya ke rumah sakit,sebelum terlambat",gumamnya.