Di tumbal kan oleh sang paman untuk menjadi penebus hutang membuat Anya ketakutan secara orang yang menginginkan nya adalah bos besar yang terkenal kejam.
Anya sudah merencanakan pernikahan yang nya dengan sang kekasih tapi justru paman nya meminta Anya membalas budi karena selama ini dia yang membesarkan Anya setelah kematian kedua orang tua nya.
Bagaimana dengan kekasih Anya saat tau Anya akan di ambil oleh orang lain?
Akan di jadikan apa Anya oleh bos besar Edrick?
Apakah Anya menerima atau justru memilih kabur?
Yuk mampir di cerita terbaru ku Gadis penebus hutang hanya di Nt
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Istri lain
"Apa kau sudah mendapatkan bukti nya?" tanya Edward
"Ya,satu anggota tuan Sera sudah di amankan bos"
"Apa maksudnya mengusikku,bukan nya kita sudah berkerja sama dengan perusahaan nya"
"Mungkin merasa tersaingi"jawab Asisten Joo
"Kau aman kan dia di markas aku akan segera kesana"
"Siap bos"ucap Asisten Joo lalu memutuskan panggilan nya.
Edward segera mengambil jaket dan kunci mobil nya.
"Ayo makan" ajak Anya
"Aku harus pergi"
"Ed, setidaknya makan dulu"
"Aku tidak ada waktu" jawab Edward lalu segera pergi,Anya benar-benar bingung dengan tingkah sang suami,apa Edward benar-benar marah padanya hingga untuk makan pun dia enggan.
"Edward kemana buru-buru An?" tanya bik Sum
"Kata nya ada pekerjaan penting bik"
"Mungkin dia mulai sadar kalau rumah ini membosankan" celetuk Elena
"El...jaga ucapan mu" tegur bik Sum sedangkan Hilda hanya tersenyum kecil melihat Anya yang pergi berlalu meninggalkan mereka.
Anya memilih masuk kedalam kamar mereka, beberapa pekan menjadi istri Edward tak ada yang Anya tau dengan suaminya ini,Anya ingin mengetahui Edward lebih dalam lagi agar dia bisa membuka hati nya untuk lelaki ini tapi mulai dari mana?
Anya memeriksa laci yang ada di dalam kamar tersebut,tak ada yang petunjuk yang bisa Anya temui.
*****
"Pak kamu benar-benar menipu kami" marah bu Wati
"Menipu bagaimana bu?"
"Kamu menikah kan Anya dengan rentenir itu"
"Menikah"
"Ya,kamu sengaja membuat drama agar Anita dengan sendirinya menolak rentenir itu bukan dan Anya yang menjadi orang kaya,tega kamu pak!"
"Aku tidak mengerti dengan apa yang kamu katakan bu"
"Aku benci kamu pak,aku mau kita cerai saja, keluar kamu dari rumah ini" usir bu Wati
"Kamu gila bu,aku bahkan tidak mengerti dengan apa yang kamu katakan ini"
"Jangan pura-pura lagi kamu pak,aku ingin sertifikat rumah ini segera dan kamu boleh pergi,aku yakin kalau Anya itu anak mu!"
***
"Apa yang di berikan tuan Sera pada mu hingga kau berani masuk dalam kehidupan ku" ujar Edward bengis
"Ma-af tuan aku han-"
"Plak....."
"Bguk....."tamparan dan pukulan bertubi-tubi di terima oleh lelaki ini.
"Seret dia masuk kedalam kolam, jadikan dia sarapan buaya itu"
"Jangan tuan,saya mohon jangan,saya masih punya keluarga tuan" mohon nya
"Saya bersedia kerja sama dengan anda tuan tapi jangan bunuh saya"
"Kau bersedia berkhianat dari tuan Sera tidak menutup kemungkinan kau akan berkhianat pada ku juga nanti nya,aku tidak terima pengkhianatan" ucap Edward lalu segera meninggalkan markas.
"Tuuuuannnn" pekik nya saat di seret oleh orang suruhan Edward.
"Lalu apa langkah kita selanjutnya bos?" tanya Asisten Joo
"Putuskan semua kerja sama kita dengan tuan Sera"
"Anda jadi membeli club' nya yang di Bali?"
"Tidak,aku tidak suka berurusan dengan pengkhianat, tawarkan semua investor yang berurusan dengan tuan Sera keuntungan lebih tinggi agar mereka meninggalkan perusahaan tuan Sera"
"Anda yakin?"
"Ya,jika kekurangan dana aku akan menghubungi papa Jhon"ucap Edward dan diangguki Asisten Joo cepat,jika bos nya sudah meminta sang bos besar turun tangan berarti permasalahan ini sangat serius.
"Antar aku ke apartemen"ujar Edward membuat Asisten Joo bingung, biasanya Edward ingin sekali cepat pulang ke rumah tapi kenapa kali ini malah minta ke apartemen.
*****
Anya mengaduk nasi nya perlahan tak ada rasa lapar di perutnya karena melihat sikap Edward yang tiba-tiba dingin pada nya.
"An,makan dulu"
"Apa Edward belum pulang bik?"
"Biasanya kalau sedang ada urusan penting Edward jarang pulang An"
"Jika tidak pulang dia tidur di mana bik?"
"Tuan Edward itu kaya raya nyonya Anya,jika dia tidak pulang ke rumah ini berarti dia punya rumah lain atau bahkan istri lain" jawab Elena membuat Bik Sum naik darah dan mendekat ke arah Elena lalu menampar nya.
"Plak"
"Bik"pekik Anya terkejut
"Cukup sudah aku memperingatkan mu"
"Bik sudah" lerai Hilda
"Dia memang perlu mendapatkan tamparan agar dia tau sedang berbicara dengan siapa"
"Sejak dia hadir di rumah ini bibi menjadi jahat" pekik Elena
"Kau yang membuat ku begini"
"Bik sudah,aku sudah pernah katakan pada bibi bukan ini salah satu trik agar dia bisa keluar dari rumah ini" ucap Anya menarik tangan Bik Sum
"Biar saja dia keluar aku sudah muak melihat nya,kapan perlu minta Edward memasukkan nya di ruang bawah tanah agar dia tak terlihat lagi"
Elena menghentakkan kakinya kesal lalu segera pergi.
Anya membalikkan tubuhnya ingin pergi juga tapi di tahan oleh bik Sum.
"Jangan dengarkan ucapan nya An"
"Aku perlu istirahat bik"ujar Anya lalu pergi masuk kedalam kamar.