NovelToon NovelToon
Dendam Dan Cinta

Dendam Dan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / CEO / Pernikahan Kilat / Diam-Diam Cinta / Trauma masa lalu
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

Dimalam pengantin yang seharusnya sakral ternyata menjadi mimpi buruk bagi Luna dimana ia melakukan ritual olahraga pertamanya dengan adik iparnya yang bernama Damian.
Suami Luna yang bernama Sebastian langsung menjatuhkan talak kepada Luna.
Orang tua Luna sangat murka dan ia meminta Damian untuk menikah dengan Luna.
Luna berjanji akan membalas dendam kepada Damian yang sudah menghancurkan hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Hari yang dinantikan oleh Damian dan Luna akhirnya telah tiba dimana mereka berdua akan melangsungkan pernikahannya.

Kedua orang tua Luna menghampiri Putrinya yang masih ada di dalam kamar.

"Akhirnya kamu menikah dengan Damian, selamat ya sayang." ucap Mama.

"Kenapa tidak dari dulu saja kamu nurut saja apa kata kami berdua." ledek Papa.

Luna memeluk tubuh kedua orang tuanya dan ia meminta maaf karena tidak patuh dan sudah banyak mengecewakan.

"Jangan menangis, nanti riasan kamu luntur." ucap Mama.

Tak berselang lama mereka mendengar suara ketukan pintu kamar yang menandakan kalau acara sudah dimulai.

"Ayo sayang, Papa akan mengantarmu ke Damian." Papa menggenggam tangan Luna dan mereka langsung keluar dari kamar.

Luna berjalan menuju ke arah suaminya yang sudah berdiri menunggu kedatangannya.

"Damian, Papa serahkan putri Papa kepada kamu dan tolong jaga dia. Jangan pernah kamu menyakiti hati Luna." pinta Papa.

Damian menganggukkan kepalanya dan ia berjanji akan selalu menjaga Luna.

Setelah itu Luna duduk disamping Damian yang akan mengucapkan Ijab Kabul.

Pak penghulu meminta Damian untuk menjabat tangannya dan dengan sekali tarikan nafasnya Damian bisa mengucapkan ijab kabul.

"Sah!" ucap para saksi.

Setelah itu Pak penghulu mendoakan pernikahan mereka berdua samawa.

Damian langsung menandatangani buku nikah mereka.

Mereka berdua langsung memeluk Papa dan Mama Luna.

"Mama titip Luna ya, jaga dia." pinta Mama.

"Iya Ma, Mama jangan Khawatir." ucap Damian.

Kemudian para tamu yang datang memberikan selamat kepada Damian dan Luna.

Damian meminta para tamu untuk menikmati hidangan yang sudah disiapkan.

Jam menunjukkan pukul sembilan malam dan para tamu sudah pamit pulang.

Papa dan Mama juga berpamitan dengan Damian dan Luna.

"Lekas beri kami cucu yang lucu-lucu." ucap Papa dan Mama.

"Tenang saja Pa, Ma. Kami pasti akan memberikan cucu lucu untuk kalian berdua." ujar Damian sambil memeluk tubuh istrinya.

Papa dan Mama tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan dari Damian.

Setelah itu mereka berdua masuk ke dalam mobil dan segera menuju ke rumah.

"Sekarang waktunya kita untuk menuju ke hotel." ucap Damian yang langsung membopong tubuh istrinya.

Damian meminta pelayan untuk menjaga rumahnya sampai ia dan istrinya pulang dari bulan madu.

Mereka berdua sudah masuk kedalam mobil dan segera Damian melajukan mobilnya menuju ke hotel tempat mereka akan menginap sebelum besok mereka berangkat untuk bulan madu.

Damian mencium tangan istrinya yang dari tadi menggenggamnya.

"Aku sudah tidak sabar ingin bulan madu bersama kamu sayang."

"Aku juga Mas." ucap Luna sambil melihat suaminya yang sedang fokus menyetir.

Ditengah perjalanan tiba-tiba ada beberapa mobil yang memepet mobil Damian.

"M-mas, siapa mereka?" tanya Luna dengan suara yang takut.

"Kamu tentang saja sayang, ambil ponselmu dan segera hubungi polisi."

Luna yang ketakutan sampai tidak fokus saat mengambil ponselnya.

CIIITT!

Damian menginjak rem mobilnya saat mobil warna hitam berhenti tepat di depannya.

"Mas, aku takut." Luna meminta suaminya untuk tidak turun dari mobil.

Luna melihat ada sepuluh orang yang turun dengan membawa tongkat dan senjata tajam lainnya.

"Sayang lekas hubungi polisi, Mas akan menghadapi mereka." Damian meminta Luna untuk tidak turun dari mobil.

Luna menggenggam erat tangan suaminya dan memintanya untuk tidak turun dari mobil.

"Percaya sama Mas ya." Damian turun dari mobil sambil mengunci semua pintu agar istrinya tidak keluar.

Damian berjalan menghampiri mereka yang dari tadi sudah mengganggunya.

"Siapa Kalian? Dan kenapa mengganggu perjalananku?" tanya Damian.

Mereka malah tertawa terbahak-bahak saat mendapatkan pertanyaan dari Damian.

"Ayo kita habisi sekarang juga!"

Salah satu dari mereka langsung melayangkan pukulannya ke arah Damian.

Untung saja Damian bisa menghindar dan langsung membalasnya melayangkan pukulannya berkali-kali ke wajah lelaki itu.

Mereka langsung terkejut ketika melihat Damian yang ternyata bisa bela diri.

Kemudian mereka langsung mengeroyok Damian dan berusaha menghabisi nyawanya.

Damian menendang perut salah satu dari mereka sampai tersungkur di lantai.

"Hebat juga kamu." Lelaki bertubuh besar mengambil samurai yang ada di dalam mobil dan ia langsung melayangkannya ke Damian.

Tangan Damian langsung menangkisnya sampai darahnya mengalir dari tangan kanannya.

"M-mas Damian!" Luna menangis sesenggukan ketika melihat suaminya terluka.

Lelaki itu langsung menendang perut Damian sampai jatuh tersungkur.

Luna yang sudah tidak bisa untuk berdiam diri akhirnya membuka jendela dan ia keluar dari sana.

Ia langsung berlari saat lelaki itu akan melayang ke samurainya ke Damian.

"TIDAK!!" teriak Luna yang langsung menutupi tubuh suaminya agar tidak terkena samurai itu.

Damian langsung terkejut ketika melihat istrinya yang sudah berada di pelukannya.

Ia melihat kebaya pengantin istrinya sudah berubah warna menjadi merah menyala dimana punggung istrinya mengeluh darah.

Lelaki itu masih ingin membunuh Damian dan disaat akan melayangkannya samurainya lagi tiba-tiba terdengar suara tembakan ke arah lelaki itu.

Seketika lelaki itu merasa kesakitan saat polisi menembakkan kedua kakinya.

"M-mas Damian, a-aku minta maaf....." Luna langsung jatuh pingsan di pelukan suaminya.

"Sayang! Bangun sayang!"

Polisi meminta Damian untuk masuk kedalam ambulans.

Sopir ambulans langsung melajukan mobilnya menuju ke rumah sakit.

Di dalam mobil ambulans, perawat memasang selang infus ke pergelangan tangan Luna.

"Tolong selamatkan istri saya." pinta Damian.

Perawat melihat tangan Damian yang juga terluka dan segera ia mengambil obat untuk membersihkan luka Damian.

Damian meminta perawat untuk menolong Luna yang kondisinya lebih parah.

Perawat meminta supir ambulans untuk mempercepat laju mobilnya karena Luna masih mengalami pendarahan dan bisa menyebabkan kematian.

Jalanan yang sepi membuat sopir ambulans telah sampai di depan rumah sakit.

Mereka langsung membawa Luna menuju ke ruang operasi.

Salah satu perawat membawa Damian untuk mendapatkan penanganan dimana tangannya harus dijahit.

Damian menggelengkan kepalanya dan ia menolak untuk dijahit.

"Aku harus menemani istriku!" ucap Damian.

Perawat meminta Damian untuk tenang dulu karena saat ini Luna sedang berada di ruang operasi.

Damian pun kembali duduk dan ia meminta perawat untuk segera menjahit tangannya yang terluka.

Perawat memberikan anastesi lokal agar Damian tidak merasakan kesakitan.

Tak berselang lama perawat langsung menjahit tangan Damian.

Damian melihat perawat yang sedang menjahit tangannya.

Hanya butuh waktu lima belas menit perawat menjahit tangan Damian dan setelah itu Damian segera menuju ke ruang operasi.

Damian melihat salah satu anak buahnya yang bernama Ronny sudah berada di rumah sakit.

"Tuan, apa yang terjadi dengan anda?" tanya Ronny sambil melihat tangan Damian yang diperban.

Damian menceritakan kepada Ronny kalau ada seseorang yang ingin membunuhnya.

"Cepat cari tahu siapa pelakunya." pinta Damian.

Ronny menganggukkan kepalanya dan ia segera menuju ke kantor polisi.

1
Yanni Santoso
lanjut Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!