Joanna terbangun dari tidurnya dan seketika dia terjaga di masa sepuluh tahun ke depan, melintasi waktu dan mendapati dirinya harus menikahi pria beranak satu yang merupakan kakak iparnya bernama Javiero.
Mungkinkah pernikahannya akan bahagia dengan Javiero, sedangkan dia dikirim untuk mengemban misi rahasia dari organisasi pengendalian siluman.
Joanna datang ke masa depan karena dia mendapat tugas rahasia dari organisasi, mencari Kruze dan memburunya untuk ditangkap serta dibawa pulang kembali ke masa mereka hidup, sebab Kruze telah mencuri pusaka Luchnos milik organisasi pengendalian siluman yang ditakutkan Kruze akan menjadi siluman terkuat dengan tujuan untuk menguasai dunia ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 Berakhirnya Pewaktu
TIT... !
TIT... !
TIT... !
Pewaktu telah berakhir, dan saatnya kamera pengawas di seluruh gedung pemerintahan Ottawa akan aktif kembali.
Joanna melihat ke arah jam tangan miliknya dengan tangan masih memegang pistol Glock 17 yang mengarah lurus ke Javiero.
"Pewaktu telah berakhir..., saatnya kamera aktif kembali, aku harus pergi dari sini sebelum penjaga kamera pengawas sadar", kata Joanna.
Joanna lalu mempercepat langkah kakinya sembari menolehkan kepalanya ke arah sekitar gedung.
"Cepat jalan ! Kamera pengawas telah aktif kembali, kita tidak bisa keluar dari sini dengan mudah sekarang, itu karena diri mu !", kata Joanna.
"Tenanglah ! Tidak akan ada yang tahu kita berada di dalam sini", sahut Javiero.
"Bagaimana bisa tidak ada yang akan tahu kita ada di dalam sini sedangkan kamera pengawas segera aktif kembali ?", kata Joanna.
"Sebelum masuk kemari, aku telah mengatur kamera pengawas dengan sudut gambar tertentu sehingga penjaga akan melihat gambar jalan gedung dalam situasi aman"
Sahut Javiero seraya mengedarkan pandangannya.
"Artinya meski kamera aktif, tetap gambar yang ditangkap oleh kamera pengawas adalah gambar yang sama seperti saat kamera mati", ucap Joanna.
"Iyah, seperti itu kira-kira gambar kamera pengawas saat menangkap situasi disekitar gedung", kata Javiero.
"Aku juga memasang tanda khusus di setiap sudut gedung ini untuk mendeteksi pergerakan penjaga keamanan jika mereka datang", kata Javiero.
Javiero menatap ke arah atas langit-langit gedung pemerintahan Ottawa sembari menunjuk ke atas.
Terdapat tanda berupa pin yang terpasang di sudut-sudut ruangan gedung dengan jumlah sesuai sudut yang ada.
"Semua tanda akan segera memberitahukan dengan mengirimkan sinyal khusus berupa warna gradasi kuning ke seluruh ruangan sehingga akan muncul cahaya terang di tengah-tengah ruangan", kata Javiero.
"Terus apa yang akan kau lakukan setelah itu ? Lewat mana kamu akan keluar nanti ?", tanya Joanna.
"Itu mudah saja...", sahut Javiero.
"Mudah ?", kata Joanna. "Itu tidak akan semudah itu karena jarak pintu keluar tidak ada yang dekat dari letak kita berdiri sekarang ini", sambungnya.
"Waktu telah diatur oleh sistem, dalam lima belas menit aku akan sampai di pintu belakang untuk pergi", sahut Javiero.
"Lima belas menit, bukan waktu yang cukup untuk kita pergi dari sini karena akan banyak penjaga keamanan yang datang menangkap kita", ucap Joanna.
"Setidaknya ada waktu lima belas menit untuk kita bergerak keluar dari gedung ini", sahut Javiero.
"Aku tidak mungkin keluar dari pintu utama karena akan mudah terlihat jika aku bergerak di depan gedung", lanjut Joanna.
"Lalu langkah apa yang akan kamu ambil sekarang untuk keluar dari sini ?", kata Javiero.
"Mungkin aku akan mengikuti saran mu...", sahut Joanna.
"Saranku !?", kata Javiero.
"Yah, kita akan keluar lewat pintu belakang karena di sana kita akan aman", sambung Joanna.
Javiero tertawa mendengar ucapan perempuan asing yang tidak dia kenal yaitu Joanna.
Merasa dirinya menang karena akhirnya perempuan asing itu yaitu Joanna menyetujui saran darinya.
"Apa sekarang kita pergi lewat pintu belakang ?", tanya Javiero kemudian.
"Ya, kita pergi sekarang", sahut Joanna.
Kembali terdengar tawa Javiero saat Joanna memutar arah jalan mereka, berbalik arah lalu melanjutkan langkah mereka ke belakang gedung.
Joanna sendiri hanya terdiam tanpa merespon sikap Javiero padanya.
Joanna masih saja menodongkan pistol Glock 17 miliknya sambil memegangi tangan Javiero.
"Tidak usah mengarahkan pistol itu pada ku karena aku tidak akan lari", kata Javiero.
"Aku tidak bisa menjaminnya kalau ucapan mu dapat dipercaya", sahut Joanna.
"Fuih... !? Baiklah..., terserah apa maumu...", ucap Javiero.
"Cepatlah ! Kau tidak ingin kita tertangkap, bukan !?", sahutnya Joanna.
"Ck... !", decak Javiero.
***
Keduanya kemudian terus melangkah menuju ke arah belakang gedung melewati lorong panjang di dalam gedung pemerintahan Ottawa.
Joanna terus menggandeng tangan Javiero yang terborgol kuat hingga mencapai belokan jalan di simpang gedung bagian belakang.
"Apa kau tahu arah jalan ke belakang gedung ini ?", tanya Javiero.
"Ya, aku tahu...", sahut Joanna.
"Sepertinya kamu tahu betul letak lokasi gedung pemerintahan Ottawa ini secara detail", kata Javiero.
"Tidak juga, aku tidak terlalu memahaminya...", ucap Joanna.
"Tapi kau sangat mengenal betul gedung ini", kata Javiero.
"Apa aku perlu menjelaskan semuanya pada mu ?", kata Joanna.
"Jika kamu tidak keberatan untuk melakukannya", ucap Javiero.
Joanna terdiam seraya terus berjalan beriringan dengan menggandeng tangan Javiero.
Lensa mata robot yang Joanna kenakan bekerja cepat, memberikan petunjuk pada Joanna arah jalan yang harus mereka lalui untuk sampai ke belakang gedung pemerintahan Ottawa.
***
Tiba-tiba terdengar suara langkah orang berjalan dari arah lain.
"Ada orang !", ucap Joanna.
Menyentakkan Joanna yang langsung tersadar cepat seraya menarik tangan Javiero untuk merapat ke arah dinding.
SRET !
Keduanya terdiam, bersembunyi di balik dinding dekat arah pintu keluar.
Tampak seorang petugas keamanan berjalan melewati mereka sedang memeriksa keadaan gedung bagian belakang.
TAP... !
TAP... !
TAP... !
Langkah kaki petugas keamanan jaga terdengar tegap saat dia berjalan, petugas itu juga membawa senapan panjang serta sebuah pistol yang tersampir di pinggangnya.
Joanna mengintip dari balik celah dinding ruangan dengan hati-hati.
Mengamati dengan penuh seksama keadaan di luar sana, sampai petugas keamanan gedung berlalu.
"Cepat ! Dia sudah pergi !", ucap Joanna.
"Benarkah !?", sahut Javiero.
Joanna tidak tersadar jika posisinya sedang memeluk Javiero.
"Tubuh mu seperti Joanna... Lembut... Dan wangi...", ucap Javiero.
"Bisakah kamu berhenti bercanda ?", sahut Joanna.
"Tapi, kamu benar-benar sangat mirip dengan Joanna... Seandainya saja itu dia...", bisik Javiero di telinga Joanna.
Wajah Joanna langsung berubah merah padam saat mendengar Javiero berbisik lirih di dekat telinganya.
Joanna tergesa-gesa menarik tubuhnya agar menjauh dari Javiero sehingga menabrak dinding yang ada di belakangnya.
DUK !
Tanpa sadar Joanna menarik keras tangan Javiero bersama dengannya sehingga tubuh mereka kembali saling merapat erat, menempel di dinding.
"Uhk !?", gumam keduanya berbarengan.
Javiero langsung menatap dalam ke mata Joanna yang dilapisi oleh lensa kacamata tebal khusus sembari berkata dengan suara parau.
"Seandainya kau kini adalah Joanna..., maka aku akan mencium mu dan segera mengajak bercinta dengan mu disini...", bisik Javiero menggoda.
Darah Joanna langsung berdesir sangat cepat saat mendengar bisikan suara Javiero di telinganya yang menggoda dirinya.
Hati Joanna berusaha mati-matian bertahan untuk tidak terbuai oleh godaan demi godaan dari Javiero yang terus dilancarkan kepadanya agar penyamarannya tidak terbongkar.
Joanna cepat-cepat mendorong tubuh Javiero lalu berlalu menghindari tatapan Javiero padanya.
"Sepertinya keadaan di luar aman sekarang..., sebaiknya kita segera pergi dari sini secepatnya sebelum dia kembali lagi kemari...", kata Joanna.
Terlihat Joanna sedang memeriksa kembali keadaan di area jalan menuju pintu belakang gedung pemerintahan Ottawa.
Jalan yang terhubung sepanjang jalan menuju pintu keluar di belakang gedung tampak sunyi dan lenggang.
Sepi...
Benar-benar sangat sepi keadaan jalan di depan Joanna saat ini.
Tidak ada siapa-siapa disana, hanya terdengar suara angin berhembus pelan sepanjang jalan panjang di dalam gedung pemerintahan Ottawa.
lanjut lah..
Good Job author ❤️