perpisahan kedua orang tuanya itu,membuat seorang gadis bernama Adira Amna (21) sulit untuk menjalin sebuah hubungan serius dengan laki-laki.
hingga dengan tiba-tiba, Amna dilamar oleh seorang pria yang baru dikenal nya selama beberapa minggu! lalu,apakah Amna akan menerima lamaran dari pria tersebut?
penasaran sama kelanjutan ceritanya? yuk baca👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adira amna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 28
Hari ini Radit dan Amna akan datang ke rumah mommy, karna siang nanti akan di adakan acara pengajian 4 bulanan kehamilan Amna.
"Sayang nanti kita ke rumah ayah dulu kan?" tanya Radit, yang baru keluar dari kamar mandi.
"Iya mas, jemput ayah, Yaya sama Altaf dulu" sahut Amna, yang tengah duduk di depan meja rias.
Radit meraih baju yang sudah di siap kan Amna di atas kasur, dan langsung memakai nya. Sebenar nya mereka hendak datang kemarin sore ke rumah mommy, namun Radit ada meeting mendadak untuk menggantikan atasan nya yang tak bisa menghadiri meeting tersebut.
"Nanti apa aja de, yang mau di bawa ke rumah mommy ?" tanya Radit, yang sudah berjongkok di depan Amna.
"Gausah bawa apa-apa mas, orang udah di siapin semua sama mommy di sana" jawab Amna santai.
Radit hanya mengangguk paham, kemudian ia menempelkan telinga nya di perut sang istri.
"Sayang, kira-kira dede nya udah bisa dengar belum ya kalau mas ajak ngobrol?" tanya Radit, dengan ekspresi menggemaskan.
"Dari yang Amna baca sih, usia segini kata nya udah bisa merespon mas" ucap Amna, dengan tersenyum lembut.
"Hallo bayi ini papah, bayi bisa dengar suara papah gak?" ucap Radit, yang membuat Amna tertawa terbahak-bahak.
"Gak ada respon nya sayang" sambung lelaki itu lagi.
"Mungkin Dede nya bobo mas" jawab Amna ngasal seraya terkekeh.
"Semenjak hamil, Ade tuh makin keliatan cantik" ujar Radit, menggenggam tangan Amna.
"Makin keliatan cantik, atau makin keliatan gendut?" tanya Amna, dengan ekspresi kesal.
"Keliatan cantik sayang, apalagi kalau Ade lagi keringetan pas malem!" ucapan Radit itu, langsung mendapat Hadian cubitan dari Amna.
"Mesum ikh!" ucap Amna sewot.
"Lho emang bener sayang, di tambah kalau lagi manggil nama mas. Duh makin keliatan cantik dan seksi!" ujar Radit makin menjadi-jadi.
Amna hanya memutar bola mata nya, lalu beranjak dari kursi meninggalkan Radit. "Sayang mau kemana, kok mas di tinggal sih?" ia segara mengejar sang istri yang sudah berlalu keluar kamar.
Amna berjalan ke dapur lalu membuka kulkas untuk mengambil buah, tadi saat di kamar ia merasa sedikit mual.
"Kenapa sayang?" tanya Radit, ketika ia sampai di dapur dan melihat wajah sang istri yang terlihat sedikit pucat.
"Gapapa mas, cuma mual sedikit" jawab Amna pelan.
"Sayang, beneran gapapa atau kita mau ke dokter dulu biar di periksa?" tanya Radit khawatir.
"Gausah mas, Amna beneran gapapa kok" jawab Amna dengan mencoba tersenyum.
"Ayo mas berangkat" sambung Amna lagi.
Radit melajukan mobil nya dengan pelan, dan selama di perjalanan pun lelaki itu tak melepaskan tautan tangan nya pada sang istri. Ini bukan pertama kali nya amna mual di pagi hari, namun tetap saja itu masih membuat nya selalu khawatir.
"Dek pengen makan sesuatu gak, biar rasa mual nya berkurang?" tanya Radit pelan.
"Pengen jeruk Bali mas..." jawab Amna lirih.
Radit pun langsung mengeluarkan ponsel nya lalu membuka aplikasi pencarian, untuk melihat di mana sekira nya yang menjual buah itu.
Ia juga menanyakan pada beberapa teman kantor nya, dan beruntung salah 1 teman nya itu memberi alamat penjual jeruk Bali.
Radit langsung tancap gas menuju alamat tersebut, dan setelah berkendara hampir 40 menit mereka pun sampai di toko buah yang di kasih tau oleh teman nya tadi. kedua nya turun dari mobil, dan langsung masuk ke toko tersebut.
"Permisi pak, saya mau beli jeruk Bali ada gak ya pak?" tanya Radit, pada penjaga toko tersebut.
"Ada mas, tapi tinggal sisa 1 doang mas!" jawab bapak tersebut.
"Alhamdulillah, gapapa pak 1 aja cukup, tapi minta tolong langsung di kupas ya pak kulit nya" ujar Radit dengan antusias. penjual itu pun mengangguk dengan ramah.
Amna terlihat sumringah sebab keinginan nya terpenuhi. "Mas makasih ya.." ucap nya, dengan merangkul lengan Radit.
"Sama-sama sayang, apa sih yang engga buat istri mas yang cantik ini" jawab lelaki itu dengan lembut, membuat Amna terkekeh.
Setelah mendapat kan jeruk bali nya, mereka pun langsung menuju ke rumah ayah. Tadi Yaya juga sempat menelpon Amna, menanyakan kenapa belum sampai padahal sudah janjian dari 1 jam yang lalu. Dan Amna menjawab, bahwa ia sedang membeli jeruk Bali karna mengidam dan adik nya pun mengerti.
Semua keluarga sudah berkumpul di rumah mommy, dan Amna sempat meminta maaf pada sang ibu sebab sudah di repot kan oleh acara nya. Namun mommy bilang, ia merasa senang karna bisa membantu Amna.
Acara di mulai pada pukul 1 siang. mommy hanya mengundang anak yatim dan tetangga sekitar serta kerabat dekat saja. Termasuk keluarga tante Erna, yang turut hadir di acara itu.
Acara tersebut di mulai dengan membaca beberapa surah Al-Qur'an dan berdoa untuk kehamilan Amna. Lalu di lanjut dengan memotong tumpeng dan makan bersama.
"Capek gak sayang?" tanya Radit, ketika acara sudah selesai.
"Engga mas, Amna justru ngerasa senang banget hari ini" jawab Amna, dengan mata berbinar.
Radit tersenyum lembut, lalu menarik sang istri ke pelukan nya. Di rumah itu masih tampak ramai, namun Radit tak segan menunjukan rasa sayang nya untuk Amna di depan keluarga.
Pada pukul 8 malam, semua orang pun pamit untuk pulang termasuk Amna dan Radit. Ayah dan kedua adik Amna memutuskan untuk pulang menggunakan taxi online. Jadi Amna dan Radit, bisa langsung pulang ke rumah nya.
Pada pukul 22.30 Radit dan Amna pun tiba di rumah mereka. Saat sudah berada di kamar, Radit pun langsung berlalu ke kamar mandi untuk menyiapkan air hangat untuk sang istri.
"Sayang ayo, biar mas bantu lap badan Ade" ujar lelaki itu, pada sang istri yang sedang membuka pakaian.
"Biar Amna lap sendiri aja mas" jawab Amna.
"Lho kenapa emang gamau di bantu sama mas?" tanya Radit, dengan menyernyit kan alis nya.
"Ya mas kan capek, jadi biar Amna sendiri aja" jawab Amna lembut.
"Capek dari mana sih de? Capean juga Ade kan yang kemana-mana harus bawa Dede bayi?" sahut lelaki itu lagi.
"Yaudah ayo temenin, sekalian mas mau modus juga kan?" ucap sang istri dengan nada sarkas. Radit hanya menyengir lebar, saat sang istri mengetahui niat nya itu.
"Modus dikit gapapa kan de? Orang sama istri sendiri ini kok" ujar nya terkekeh. Akhirnya kedua nya pun, membersihkan diri berdua di kamar mandi.
Setelah selesai, kedua nya pun langsung naik ke atas kasur. Radit meminta sang istri untuk tidur membelakangi nya, lalu ia pun mengusap perut sang istri di sertai dengan sholawat yang terdengar merdu. Tak lama, Amna pun tertidur dengan pulas. Radit yang melihat nya pun langsung tersenyum.
"Selamat tidur bidadari surga nya mas" ucap nya mengecup pelan pelipis Amna.
"Bayi tidur juga ya, besok kita main lagi..." sambung nya lirih, berbicara pada perut sang istri.
Namun lelaki itu tak langsung menyusul sang istri tidur, melainkan langsung membuka laptop untuk mengecek pekerjaan nya. Hingga jam sudah menunjukan pukul 11.40 baru lah lelaki itu menyusul sang istri ke dalam mimpi.
Happy Reading 💜
Jangan lupa like, komen dan vote ya guys 🥰
kapan ya suamiku begitu 🤧
paket lengkap banget si Radit Radit itu Tuhan