Lea seorang gadis belia berusia Enam belas tahun. Yang Terpesona dengan Seorang CEO yang dingin dan pemarah.
Berawal dari tugas Lea yang harus magang di kantor sang CEO.
Rasa kagum dan suka Lea berubah benci saat CEO itu mempermalukan dirinya. Hingga Lea memilih mundur dan pergi.
Gerald sang CEO baru menyadari setelah gadis centil itu tidak lagi terlihat di kantor nya.
Gerald sangat terkejut ketika tau siapa Lea sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tyara Lantobelo Simal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Demi Seorang Ibu
Lea merasa tersanjung mendengar pujian Mario yang lebih di kenal Lea dengan nama Gerald.
Ibunya merasa senang melihat Mario yang memperlakukan Lea dengan lembut.
Walau sebenarnya semua kata dan pujian yang keluar dari bibir Mario semata mata hanya untuk menyenangkan hati ibunya.
Setelah dari butik Lea memilih pulang ke kosan My LeGaCy di mana dua sahabat telah menunggu nya.
"Aku tidak menyangka akan menikah di usia ku yang masih muda, itu berarti aku harus menghabiskan masa muda ku sebagai nyonya badai itu" kata Lea pada saat ketiga nya bersantai.
"Kenapa sih kamu mau maunya di nikah kan sekarang, kaliankan bisa tunangan dulu, tunggu sampai kita selesai kuliah tiga tahun lagi" seru Gabby seakan menyesal keputusan Yang diambil Lea.
"Pingin joblos kali,,,,,,masih kecil sakit tau?!"timpal Cynthia.
"Emang kamu sudah merasakan nya?" tanya Lea.
"Jangan jangan kamu sudah di bolongin Dandy" kata Gabby tertawa.
"Gila! Aku masih bersegel tau?! enak aja'"elak Cynthia cemberut di tuduh begituan.
Tiga dara cantik ini asyik ngobrol sampai akhirnya Lea masuk ke kamarnya mengambil gitar kesayangannya.
Lea yang memang punya hoby bermain gitar mulai memetik senar yang bisa membuat dia lupa dengan setiap masalah yang dihadapi nya.
Gabby dan Cynthia mulai bersenandung mengiringi petikan jemari lentik Lea.
Jhon yang sedang berada di rumah nya tersenyum mendengar suara merdu Gabby dan Cynthia. Dia tau itu petikan gitar Lea.
Leleki dengan tubuh kekar dan atletis itu sudah mengetahui kalau Lea akan menikah dalam waktu dekat.
Jhon sendiri menyayangkan keputusan orang tua Lea yang akan menikah kan Lea yang masih belia, dia masih butuh bimbingan bukan suami.
Jhon pun membuka pintu rumah nya lalu keluar benar saja ketiga gadis itu lagi santai sambil bernyanyi.
"Hay Om Jhon?!" sapa Lea melambaikan tangannya. Yang di balas Jhon dengan senyuman.
Senyum nya yang menawan, Lae balas tersenyum mengingat malam di mana Jhon membawa nya balapan dengan motor nya.
Jhon menghampiri ketiga nya,Lae masih dengan petikan gitar nya. Jemarinya berhenti dan menatap lelaki tampan yang kini berada di hadapan mereka.
"Kalian cocok jadi penyanyi" kata Jhon sambil tersenyum. senyuman yang bikin meleleh.
"Maaf lea bisa minta waktu mu sebentar? aku ingin bicara empat mata dengan mu" pinta Jhon sopan.
"Boleh" jawab Lea singkat.
Gabby dan Cynthia segera masuk membiarkan Lea dengan Jhon berdua di teras.
"Apa yang akan ku dengar gerangan?" tanya Lea dengan tawanya.
"Banyak"
"Apa saja itu?"
"Tentang kegilaan kalian yang ke semeru itu" Jhon menyerahkan secarik kertas.
Lea tertawa melihat pesan singkat yang dia tulis waktu ke Semeru.
"Aku baru sempat membaca pesan mu itu,tapi kalian sudah pulang. satu lagi! soal pernikahan mu, aku tau itu rencana orang tua mu,agar bisa menghentikan kenakalan mu" Jhon menatap nya ada rasa kecewa di sana.
Lea hanya tertawa sumbang, "Aku ingin menolak tapi kasihan Tante Tiara, meskipun sebenarnya aku sendiri tidak sanggup menjalani nya" ada nada kesedihan dari kalimat yang di ucapkan Lea.
Entah mengapa Lea lebih senang bercerita dengan Jhon, lelaki yang sudah di anggap sahabat bagi Lea. Lelaki dewasa yang membuat Lea bisa tertawa dan menjadi tempat curhatnya.
Jhon menatap wajah cantik yang selalu ceria di hadapan nya, tapi kali ini wajah itu nampak berkabut ada sesuatu yang membuat Jhon ingin menghiburnya.
"Mau ku ajak jalan?" tawar Jhon.
"Kemana?"
"Maunya kamu kemana?"
"kok tanya aku lagi sih" ujar Lea cemberut.
"Mau ke pantai tidak" kata Jhon asal.
"Boleh" sambut Lea.
"Serius?"Jhon masih menatap nya seakan tidak percaya Lea mau di ajak ke pantai.
"Aku serius nih, apa kamu yang
main main?" tanya Lea.
"Pakai motor?"
"Jangan! pakai mobil mu saja Jhon" ujar Lea.
"Apa kamu takut ketahuan calon suami mu, jika kamu pergi dengan laki laki lain" goda Jhon.
"Aku tidak takut siapa siapa, hanya bunda yang aku takutkan, bunda akan menjadi monster bila marah, sisi gelap nya akan muncul, bila aku buat salah" Lea malah tertawa. Gadis ini akan dengan mudah melupakan kesedihannya.
Jhon tau gadis ini mudah terpengaruh, andaikan dia punya teman yang salah bisa menjerumuskan dirinya ke hal hal yang buruk.
Mungkin itu salah satu alasan kenapa papanya memilih untuk menikahkan Lea di usia nya yang masih belia.
"Okey, kita berangkat" ujar Jhon.
"Bentar aku pamit dulu ya" Lea segera masuk menemui Gabby dan Cynthia.
'Ganjen, Genit,aku dan Jhon akan ke pantai apa kalian mau ikut?" kata Lea.
"Bolehkah kami ikut?" tanya Gabby.
"Hmmm" Lea bergumam lalu masuk ke kamar nya. Setelah itu dia keluar dengan memegang jaket nya.
"Ayo!"
"Apa tidak menggangu acara kalian?' tanya Cynthia nampak ragu.
"Kami akan ke pantai ku rasa kalian tidak akan mengganggu lagian kami kan tidak sedang pacaran, bahkan Jhon sudah tau aku akan menikah, ayo!" kata Lea lalu keluar.
Di depan Jhon sedang bersandar di mobilnya, menunggu Lea.
"Sorry Jhon! dua teman ku mau ikutan kita, boleh?" Kata Lea sambil tersenyum masam.
"Boleh!"
"tidak apa?"
"Ya tidak lah! biar kita ramai" Jhon membuka pintu depan untuk Lea.
Lalu membuka pintu belakang untuk Gabby dan Cynthia. setelah dua gadis itu masuk barulah Jhon menuju kemudi membawa tiga gadis itu ke pantai.
Gabby dan Cynthia menyusuri tepian ombak membiarkan Lea berdua Jhon. dua gadis cantik itu mengerti pasti ada yang mau Jhon sampai kan pada Lea,karib mereka itu.
Jhon dan Lea duduk di sebuah payung sambil menikmati es kelapa muda.
Kedua nya berdiam diri, Lea memutar pipetnya dan menatap kelapa di hadapannya.
Jhon memperhatikan gadis di hadapannya lalu tersenyum.
"Kenapa kamu menerima perjodohan itu?" Tanya Jhon akhirnya, setelah cukup lama mereka berdua berdiam.
"Menolak pun akan percuma, papi pasti akan menutup semua akses nya untuk ku, mungkin juga pengawalan ku di perketat, bisa bisa aku tidak punya kebebasan hidup".
"Menikah pun kebebasan hidup mu akan hilang, itu yang akan lebih mengikat lagi"
"Setidaknya aku tidak akan selalu di kawal dan di awasi, masih bisa berkumpul bersama teman teman ku, jalan jalan santai,bahkan saat ini juga aku dalam pengawasan" kata Lea lalu tertawa.
"Tidak ada yang mengawasi kamu sekarang"
"Hey...Aku tau kamu sedang mengawasi ku, jangan bilang kalau aku tidak tau Jhon, semua itu papi yang mengatur nya, tapi biarlah aku lebih senang bersama mu, masih bebas bercerita" kata lea membuat Jhon tersenyum.
"Sejak kapan kamu tau kalau aku mengawasi mu?" tanya Jhon.
"Sejak aku dari semeru"
"Maaf Lea itu semua demi kebaikanmu juga, orang tua mu kuatir kamu terjun ke pergaulan bebas"
"Percaya deh Jhon aku mampu menjaga diri ku, aku juga bisa bedakan mana baik dan mana juga yang buruk, soal pernikahan ku nanti, bila suatu saat aku atau dia tidak bisa atau pun merasa bosan kita bisa bercerai kan?" kata Lea seenaknya.
"Lea? semua wanita di dunia ini hanya ingin menikah satu kali dalam hidupnya" Jhon menatap serius wajah Lea. Dia tidak habis pikir dengan jalan pikiran gadis ini.
"Buktinya banyak juga kan yang menikah dan bercerai?" kata Lea cepat.
"Lea,,,,?!Kamu tidak harus mengambil contoh dari mereka itu, itu bukan contoh yang baik" Kata Jhon sambil menggeleng.
"Ya ,,,, mau bagaimana lagi, kalau nantinya kami menikah dan tidak cocok, jalan terbaik nya bercerai" ujar Lea.
"Lea,,,?! seandainya kamu terpaksa menjalani pernikahan itu,lebih baik kamu batalkan saja, agar kamu tidak akan menyesal nantinya" saran Jhon.
"Akan aku pikirkan saran mu itu" Lea tersenyum.
Jhon menatap nya entah apa yang ada di fikiran gadis yang ada di hadapannya saat ini. Dia berpikir seakan sebuah pernikahan itu hanya main main.
Tidak ada seorang wanita yang berpikir untuk menikah lalu bercerai,hanya Lea yang belum lagi menikah sudah berpikir untuk bercerai. pemikiran macam apa itu? mungkin dia masih terlalu ke kanak-kanakkan. Jadi pemikiran ya hanya bermain-main.
Sejak awal bertemu Lea ada rasa suka di hati Jhon, dia terpikat saat pertama kali mendengar petikan gitar yang di mainkan Lea.
Jemarinya yang lentik dengan lincah bermain di senar gitar, yang tidak semua wanita bisa memainkan alat musik itu.
Petikannya terkadang menghanyutkan perasaan,bahkan Jhon sempat mengagumi nya.
Jiwa petualang gadis itu membuat Jhon tidak habis pikir ada wanita yang akan menikah lalu bercerai bahkan dengan entengnya dia berkata demikian.
"Eh apa Jhon sedang menembak Lea?" tanya Cynthia pada Gabby.
Dua gadis itu sedang memperhatikan Lea dan Jhon dari jauh. mereka berdua duduk agak jauh dari Jhon dan Lea sambil memperhatikan keduanya.
"Iya juga Kali ya, coiz tadi Si Jhon meminta waktu ingin berdua Lea, tapi kelihatannya mereka hanya mengobrol biasa" ujar Gabby.
Mata kedua gadis ini fokus pada satu titik yaitu Lea dan Jhon.
"Kelihatannya tidak ada tanda tanda mereka akan jadian. padahal aku bisa tebak Si Jhon kelihatan nya suka sama Lea" kata Gabby.
"Tapi tidak mungkin kalau Jhon tidak punya pacar, dia kan kelihatan nya sudah berumur" ujar Cynthia.
"Kali aja dia habis putus sama pacarnya, Jhon juga orang nya Tampan, matang lagi" kata Gabby.
"Tomy sama Dandy juga Tampan lho, jangan lupakan hal itu" Kata Cynthia memperingati.
"Mau apa lagi kalau Dandy sama Tomy ada di hati kita! jangan memuji yang lain, bisa bisa kamu akan selingkuh" Ujar Cynthia kemudian.
"Sedang apa ya mereka kok tidak ada kabar seharian ini"
"Palingan sibuk urusan kantor dan bisnisnya"
"Aku jadi kangen sama si Konyol itu" kata Cynthia, memang sikap Dandy yang terkadang suka konyol dan seenaknya.
Gabby dan Cynthia menoleh ketika Lea menghampiri mereka. Dua gadis itu asyik cerita.
"Kita pulang sekarang" ujar Lea.
Mereka pun pulang setelah beberapa waktu berada di pantai itu karena hari menjelang malam.
Sampai di kosan Gabby dan Cynthia turun duluan. Lae yang hendak turun menatap Jhon tidak mengerti saat Lelaki itu menyuruh Lea membatalkan pernikahan nya.
"Batalkan Pernikahan mu itu Lea!"
*
*
*
*
**** *Semangat Lea.....
Jangan lupa Like dan komentar nya Love**
Minal aidzin untuk kalian semua ❤️❤️❤️❤️**
napa mario mengulang blm tanda tangan berarti tdk sah cerainya
hrs nya klu merasa gitu mario banding kalau tidak terima diceraikan istri
apa nilai hati mario
dua bab dulu kak, semangat 💪🏻💪🏻💪🏻
aku mampir lagi kak, semangat 💪🏻💪🏻💪🏻
klo Aku mah biasa typo hihihi