Rey Clifford, tuan muda yang terusir dari keluarganya terpaksa menjadi gelandangan hingga dipungut dan direkrut kedalam pasukan tentara. Siapa sangka bahwa di ketentaraan, nasibnya berubah drastis. dari yang tidak pandai menggunakan senjata, sampai menjadi dewa perang bintang lima termuda di negaranya. setelah peperangan usai, dia kembali dari perbatasan dan di sinilah kisahnya bermula.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Edane Sintink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Suasana di kota kekaisaran
...Bab 20...
Rey merenungi setiap kata yang diucapkan oleh Pangeran. Tidak salah memang, tapi tetap saja dirinya sulit untuk menerima bahwa karena perebutan kekuasaan, rakyat lah yang akan menderita. Andai tidak ada pangeran Mahkota, pasti hal ini tidak akan terjadi.
"Aku, hanyalah seorang tentara yang sulit untuk memposisikan diriku diantara kedua pangeran. Aku bukan anti politik, hanya saja, posisiku tetap berada di garis terdepan ketika negara benar-benar terancam oleh serangan yang datang dari luar. Sedangkan untuk urusan perebutan kekuasaan antara anda dan pangeran mahkota, itu diluar kendali ku. Kami, para prajurit terlahir dari rahim rakyat dan akan kembali kepada rakyat. Darah kami merah, itu berbeda dengan garis darah biru yang anda miliki," Rey mengungkapkan isi hatinya kepada pangeran.
"Jadi, apakah kau akan memalingkan wajahmu ketika orang yang bukan ahlinya menduduki tahta kekaisaran? Tanya hati mu Rey!"
"Pangeran. Saya bukan alat untuk memuluskan langkah anda bagi merebut tahta. Ada batasan yang tidak bisa saya langgar. Yang bisa saya katakan, setiap pasukan yang tunduk dibawah Seal of King, tidak akan memihak kepada siapapun. Tidak seorangpun yang bisa memanfaatkan setiap prajurit yang ada di kekaisaran ini demi ambisi pribadi mereka. Itu saja yang bisa saya lakukan untuk meminimalisir terjadinya kehancuran di kekaisaran yang telah berdiri sejak ratusan tahun ini. Jika anda ingin merebut tahta, anda hanya bisa membentuk kekuatan anda sendiri dan merebut hati rakyat agar mereka mendukung anda. Karena, sejujurnya saya katakan, pasukan zirah hitam, brigade serigala, dan para prajurit yang tunduk dibawah Seal of King tidak akan berpihak. Para prajurit ini hanya tunduk dibawah perintah dua orang saja. Kaisar, dan Panglima tertinggi kekaisaran. Saya, memberitahukan hal ini kepada anda supaya anda tidak berharap banyak kepada saya. Begitu juga dengan pangeran mahkota. Apakah anda tau hanya karena kedekatan kita, pangeran mahkota sampai mengirimkan pengawal khusus ke bandara hanya bertujuan untuk membongkar identitas saya dengan kedok penghormatan terhadap tamu istimewa. Apa yang terjadi ketika identitas saya terbongkar? Apakah anda tau berapa nilai kepala saya di web gelap? Itu mencapai 700 juta Dollar. Kekacauan akan terjadi jika sampai identitas seorang panglima yang telah menumpas ratusan ribu prajurit lawan terbongkar. Aku khawatir akan ada yang menangguk di air yang keruh,"
"Kau salah jika kau mengira bahwa aku mengharapkan dukungan mu," kilah pangeran yang tidak ingin membuat persahabatannya dengan Rey menjadi canggung hanya karena sebuah dukungan,"
"Tidak, Pangeran. Aku tidak mengira. Tapi mengatakan dimana aku berpijak. Ini tentang prinsip!" Tegas Rey.
"Apakah kita tetap bersahabat?" Tanya Pangeran penuh harap.
"Ketika anda menjadi kaisar, saya akan mendukung anda sepenuh hati. Jadilah kaisar yang baik. Maka seluruh Rakyat akan berada dibawah perintah anda!"
"Itu bukan jawaban yang aku inginkan," tegas pangeran ketika tidak mendapat jawaban sesuai dengan yang dia inginkan.
"Kita adalah sahabat!" Jawab Rey yang langsung membuat pangeran tersenyum.
"Baiklah. Sudah larut. Kau bisa istirahat. Pilihlah kamar mana saja yang kau suka. Besok kau harus menghadap kaisar untuk menerima anugerah. Mungkin ada sesuatu yang akan dibicarakan oleh kaisar kepadamu. Dan jika tebakan ku benar, itu pasti menyangkut tentang kota Utara,"
"Kalau begitu, saya mohon diri, Pangeran!"
Rey bangkit dari tempat duduknya, membungkukkan badannya dihadapan pangeran sebelum meninggalkan lelaki yang sebaya dengannya itu menuju ke kamar yang dia pilih secara acak untuk beristirahat.
*********
Keesokan harinya, di sekitar istana kekaisaran, telah ramai dikunjungi oleh para pejabat baik itu dari pejabat istana, para pejabat militer dan kepolisian, para konglomerat yang memegang kekayaan di kekaisaran Erosia, maupun rakyat yang berada di kota kekaisaran ini. Semuanya tumpah ruah di bawah panggung yang berdiri dengan kokoh ditengah-tengah lapangan luas didepan istana. Di bagian hadapan, ada puluhan bahkan ratusan wartawan dari berbagai media beserta para kru mereka sedang menembakkan lensa kamera mereka ke atas panggung. Berharap bisa membidik sosok yang berada di atas panggung dari sudut yang mereka anggap paling terbaik.
Di sekitar istana, sepanjang jalan akan sangat mudah ditemukan para tentara dan polisi berpakaian preman. Sedangkan di beberapa gedung, jika diperhatikan dengan jelas, ada beberapa orang penembak jitu sudah berada di posisi masing-masing.
Hari ini adalah hari yang paling bersejarah bagi kekaisaran Erosia dimana seseorang yang baru kali ini dalam sejarah akan dinobatkan sebagai Raja yang akan memerintah di sebuah wilayah luas yang terdapat di bagian Utara kekaisaran ini. Walaupun kekuasaannya masih dibawah perintah kaisar sendiri, namun jabatan tersebut tidaklah rendah. Hanya kaisar yang boleh memerintahkan Raja tersebut. Sedangkan pangeran, sama sekali tidak berhak. Akan tetapi, jika terdapat suara bulat dari parlemen, maka mereka bisa mengatasnamakan parlemen untuk mendesak raja agar mengikuti perintah mereka dalam hal-hal tertentu.
Seluruh lapisan masyarakat ingin menyaksikan secara langsung seperti apa nantinya penobatan raja tersebut. Mereka semuanya sangat antusias menantikan pelantikan itu karena bagi mereka, sudah selayaknya Utara memiliki seorang raja. Ini karena, wilayah Utara sangat berdekatan dengan perbatasan. Bisa dikatakan, andai Utara jatuh, Erosia pasti runtuh. Oleh karena itu, seseorang yang kuat lah yang diperlukan untuk memimpin wilayah tersebut. Memang kaisar telah lama memiliki ide untuk mengangkat seseorang menjadi raja di wilayah Utara. Hanya saja, karena tempat itu sering diserang dan selalu menjadi target utama musuh, banyak yang tidak berani walaupun kaisar akan menghukum mereka. Baru kali inilah ada yang berani. Siapa lagi kalau bukan Rey, sosok Panglima yang tidak pernah dilihat oleh rakyat secara jelas, namun sangat diidolakan di dalam hati mereka.
Di atas langit, puluhan jet tempur tampak sedang melakukan aktraksi sehingga membentuk garis asap warna warni yang indah. Di jalan-jalan, puluhan mobil tempur ringan, mobil lapis baja dan kendaraan tempur tank, bergerak lurus sambil diikuti oleh ribuan prajurit yang berjalan rapi membentuk beberapa barisan. Kali ini, Erosia benar-benar sedang pamer kekuatan.
Sebagai negara kaya, akan sangat mengherankan apabila Erosia memiliki pasukan yang lemah. Jika tidak kuat, bagaimana Erosia akan mempertahankan setiap inci dari tanah kekaisaran mereka. Oleh karena itulah mengapa negara-negara lain harus membentuk aliansi demi menjajah Erosia. Hal itu nyaris saja berhasil dan pasukan sekutu telah berhasil menduduki beberapa kota. Hanya saja, dalam waktu tiga tahun, bintang baru dalam dunia ketentaraan muncul dan berhasil merebut kembali satu persatu kota mereka yang dicaplok. Satu persatu pasukan sekutu berhasil di halau. Bahkan, satu juta pasukan yang dikirim oleh negara aliansi, tidak sampai seperempatnya yang kembali dalam keadaan bernyawa. Hal ini jelas memberikan pukulan yang sangat fatal bagi negara aliansi. Karena mengalami kekalahan demi kekalahan, akhirnya mereka memohon untuk melakukan gencatan senjata. Dan kaisar pun menyetujuinya. Jika tidak, kemungkinan pasukan zirah hitam dan pasukan serigala telah memasuki negara mereka dan gantian mencaplok wilayah mereka. Tidak ada yang meragukan itu.
Atas kemenangan besar yang bahkan tidak pernah diharapkan oleh rakyat walau dalam mimpi mereka sekalipun, rakyat pun sangat memuja bintang baru tersebut. Dialah Rey, satu-satunya panglima dengan bintang lima di usianya yang sangat muda.