Kisah perjalanan cinta seorang pengusaha muda Bima Mahadewa dengan seorang gadis yatim sederhana bernama Nelam Purnamasari.
Mereka dipertemukan karena suatu kesalahan.Di suatu malam, Bima yang di bawah pengaruh obat perangsang memperkosa Nelam. Sehingga perkosaan itu membuat Nelam hamil tanpa dia tahu siapa sosok yang telah memperkosanya sampai hamil.
Nelam sangat membenci janin yang berada dalam kandungannya karena janin itu yang telah membuat masa depannya hancur dan sosok ibu yang di cintai harus meninggal dunia karena shock melihat keadaan dirinya yang hamil tanpa suami.
Sampai bayi itu lahir dan tumbuh menjadi anak yang lucu. Namun Nelam tetap membencinya.
Sampai akhirnya hari naas pun terjadi,anaknya harus meregang nyawa karena menyelamatkannya dari kecelakaan. Tentu saja kejadian itu membuat Nelam merasa bersalah sampai harus mengalami depresi.
Bisakah Nelam sembuh dari depresinya?
Bagaimana takdir mempertemukan Bima dan Nelam?
Temui kisah seru mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isma ismawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penjelasan Bima
Bab 19
"..Darah Daging Yang Di Benci.."
Aluna berteriak saat sampai di dalam apartemen nya..
"Ahhhhh....Sia*la*"Aluna mengumpat kesal sambil melempar tas dan high hell nya.
Kemudian dia mengambil ponselnya.
"Kenapa bodoh sekali kerja mu???"Umpat Aluna pada orang di seberang sana.
"Aku sudah membayar mu mahal"""!!Umpat Aluna lagi dengan napas naik turun menahan amarahnya.
"Kita sudah berusaha bekerja semaksimal mungkin,.tapi tahu sendiri kekuasaan keluarga Mahadewa"Ucap pria di seberang sana.
"Kami juga sedang mencari tempat aman untuk menyelamatkan diri.""Lanjut pria itu lagi.
"Ahhhh brengsek..kalian memang tidak becus.. banyak alasan.."Umpat Aluna
"Pokoknya kalian pergi yang jauh dari sini..kalau sampai kalian tertangkap,jangan seret namaku.."Aluna berkata sambil menutup ponselnya dan melempar nya ke tempat tidur.
Dengan Frustasi Aluna membuang tubuhnya ke tempat tidur.
"Seandainya aku tidak mengikuti rencana busuk bandot tua itu pasti aku sudah jadi Ny Bima Mahadewa"Aluna berkata dengan penuh kekesalan
Drt... drtttt...tiba tiba ponsel Aluna berbunyi.
"Di mana tuh hp sie? Umpat Aluna sambil mencari ponsel nya yang tadi dilempar nya.
Setelah ponselnya ketemu,Aluna langsung melihat siapa yang menelepon.
'Bandot tua gila ************'"Gumam Aluna kesal.
"Hallo.."Ucap Aluna
"Hello Sweety"Jawab pria di seberang sana
"Kenapa orang suruhan om bodoh sekali sih"?Ucap Aluna masih dengan mode kesel.
"..Tenang sayang,. Bima tidak akan pernah bisa menikah dengan Nelam"''ucap lelaki itu sambil tertawa.
"Kenapa om bisa berpikir dan berbicara seperti ini!?Ucap Aluna antusias.
"Pokoknya kamu tenang saja Sweety.. Antasari sendiri yang akan menggagalkan rencana pernikahan Bima dan Nelam"Jawab pria itu lagi.
"Om berani jamin kalau pernikahan Bima akan batal?"Tanya Aluna
Lelaki diseberang sana tidak menjawab malah tertawa terbahak bahak
"Nanti juga kamu akan tahu sayang"Jawab pria itu.
"Ya sudah kalau om ga mw memberitahu rencana om"Aluna menutup ponsel nya.
''Dasar bandot tua''.Umpat Aluna lagi.
****************
Bima sudah sampai di rumah orangtuanya.
Bayu tidak ikut karena banyak pekerjaan yang belum terselesaikan.
Sesampainya di ruang tengah sudah ada Antasari..Shinta Nelam..dan Bi Nur.
"Assalamualaikum "Sapa Bima saat masuk ke ruang tamu.
"Waalaikumsalam "Jawab bi Nur.
Hanya bi Nur yang menjawab.
Karena Sinta masih menangis di pelukan suaminya.. Antasari menatap Bima sambil mengelus pundak Sinta yang berada di pelukan nya.,sedang kan Nelam tetap menunduk.
Bima pun duduk di salah satu sofa.
Bima bingung harus memulai pembicaraan dari mana,..dia merasa seperti seorang terdakwa yang akan di adili dan di tuntut karena melakukan kesalahan kesalahan.
Biasanya seorang Bima Mahadewa akan bersikap setenang dan setegas mungkin walaupun menghadapi masalah yang sangat rumit,..
Pasti nya Bima akan bisa menyelesaikan masalahnya dengan mudah disertai argumen yang bisa membenarkan dirinya meskipun di depan orang tuanya.
Tapi kali ini berbeda,.dia merasakan lidahnya kelu,napasnya seperti berhenti ,jantungnya berdetak kencang dan telapak tangan nya agak berkeringat apa lagi saat netra nya menatap Nelam.
Walaupun Nelam dalam keadaan tertunduk tapi tetap saja membuat Bima gugup.
"Apa yang akan kamu jelaskan kepada kami?"Tanya Antasari dengan tatapan tajam.
Kali ini Antasari merasa marah dan kecewa sekali kepada Bima..,Biasanya walaupun Bima membuat ulah atau menentangnya dia tak akan sampai marah seperti ini.
Tapi entahlah,,karena masalah ini ada hubungannya dengan Nelam,,dia merasa sangat marah,,dia merasakan kesedihan Nelam.
Antasari tidak mau melihat Nelam bersedih dan terluka, , apa lagi melihat air mata Nelam hati nya merasa teriris.( Perasaan hati yang belum tahu penyebab nya.)
"Ini semua tidak sesuai dengan kenyataan nya pah"Jawab Bima.
"Memang benar aku dan Aluna sempat menghabiskan waktu bersama di pantai"Jawab Bima lagi sambil menghela napas.
Wajah Nelam semakin tertunduk..,mata nya mulai berkaca-kaca .
Nelam bingung kenapa harus kecewa, menurut gosip yang beredar Aluna adalah mantan kekasih Bima.
Sedangkan dia hanya baru dua kali bertemu Bima,, itupun karena perjodohan yang dadakan, seharusnya dia tidak boleh merasakan kecewa seperti ini.
Bi Nur yang menyadari keadaan Nelam..langsung merangkul dan menggenggam tangan Nelam.
Bi Nur berdo'a semoga rencana pernikahan ini lancar..dia ingin sekali melihat keponakan nya merasakan kebahagiaan.
"Makan malam bersama pun memang benar dan kejadian di depan kamar apartemen itu juga memang benar"Lanjut Bima lagi dengan sedikit gugup.
"Aneh kenapa gw bisa gugup begini.'.Batin Bima.
"Bimaaaaaa""!!!!Tiba tiba Sinta berteriak sambil melepaskan diri dari dada Antasari,matanya melotot ke arah Bima.
Sinta adalah seorang ibu yang lembut dan sangat menyayangi Bima putera nya,apa lagi Bima putera satu satunya.
Dari Bima kecil sampai sekarang dia tidak pernah memarahi apalagi membentak Bima,,tapi kali ini berbeda dia merasa kecewa dengan putera nya,,apa lagi sebagai wanita dia mengerti perasaan Nelam.
Pernikahan sudah di depan mata tapi calon suami masih berhubungan dengan mantan pacarnya,bahkan sampai menjadi konsumsi publik.
Semua orang terkejut.. terutama Bima,,dari kecil mamahnya tidak pernah memarahi nyai,,mamah nya akan selalu bersikap lembut dan selalu memakluminya jika dia melakukan kesalahan-kesalahan.
"Kenapa semua orang di rumah ini sangat peduli dan sayang sekali pada Nelam..termasuk aku yang sangat merasa bersalah dan takut kehilangan nya"Ucap Bima dalam hati.
"Mah tenang..nanti kamu drop dan tekanan darah kamu naik lagi"Ucap Antasari sambil mengelus pundak Sinta.
"Lanjutkan penjelasan mu Bima"Ucap Antasari masih dengan tatapan tajam sambil mengelus pundak Sinta.
Bima menghela napas lagi sambil melanjutkan ucapannya lagi.
"Semua sudah di edit sedemikian rupa..Bima juga sudah dapat bukti bukti nya kalau semua hasil rekayasa.. seolah olah kami seperti sepasang kekasih"Ucap Bima sambil menyerahkan bukti bukti ke Antasari.
Antasari pun menerima nya.
"Bima juga sudah melakukan konferensi pers..apa kalian tidak melihat nya?Tanya Bima sambil menatap Sinta,. Antasari,.Nelam dan Bi Nur.
'"Tadi juga Aluna sudah memberikan konfirmasi tentang hubungan kami dan kejadian kemarin"Ucap Bima lagi.
"Kenapa Aluna bisa tinggal di apartemen itu?Jelas kan ke mamah!!"Ucap Sinta sambil menatap Bima dan menghapus air mata nya.
Bima mendengus..membuang napas kasar.
"Bima hanya memberikan bantuan Aluna tempat tinggal di Jakarta mah"Ucap Bima.
"Kenapa harus di apartemen kamu..apa terlalu miskin sehingga wanita itu tidak punya uang hanya sekedar menyewa kamar hotel???Tanya Sinta dengan tatapan sinis.
"Apa wanita itu sengaja mendekati kamu lagi Bim..untuk mendapatkan pundi pundi rupiah dari kamu?Ucap Sinta lagi dengan geram.
Bima menarik napas dalam dalam.
"Bima..mamah tidak mau tahu usir wanita itu dari apartemen mu"!!..dan mamah tidak mau kamu berhubungan dengan wanita materialistis itu lagi."Ucap Sinta lagi dengan penuh penekanan.
"Kalau kamu tidak bisa mengambil keputusan dan bersikap tegas..mamah yang akan menemui wanita itu untuk menjauhi mu!!!"Sinta berkata dengan sorot mata ancaman.
"Baiklah mah..Bima akan menyuruh Aluna untuk kembali ke London"..Ucap Bima.
"Oke..mamah pegang kata katamu"Ucap Sinta sambil tersenyum penuh kemenangan.
'Tumben nie anak langsung ngalah.. biasanya ada aja argumen yang tidak terpatahkan..begitu kuat kah pesona Nelam.di mata Bima'"Sinta berkata dalam hati..
Sinta pun mengulas senyum bahagia sambil melirik Nelam yang masih tertunduk.
"Ya sudah.papah dan mamah memaafkan kamu hari ini dan memberikan kesempatan""Ucap Antasari sambil menyerahkan berkas berkas bukti itu ke Bima.
"Terimakasih mah..pah..Bima janji ini yang pertama dan terakhir..Bima tidak akan membuat Nelam terluka apa lagi sampai Nelam meneteskan air mata"Jawab Bima sambil menatap Nelam.
Nelam pun tersentak dan mengangkat wajahnya dan melihat ke arah Bima.
Netra mereka pun bertemu.. jantung Nelam terasa berhenti berdetak..baru kali ini melihat wajah Bima dengan jelas.
Wajah tampan yang penuh kharismatik yang membuat dada nya bergemuruh.
Tapi netra itu seperti tidak asing.. tatapan mata nya pun seperti nya Nelam pernah melihat nya.
Wajah tampan itu seperti mengingat kan Nelam pada seseorang.
"Yusuf..iya kenapa wajah Bima sama dengan Yusuf"Nelam berkata dalam hati.
Walaupun dia tidak memperhatikan Yusuf dari bayi tapi dia tahu detail wajah Yusuf, bagaimana pun dia yang telah melahirkan Yusuf.
Nelam merasakan nyeri yang hebat di dada nya.. penyesalan itu datang lagi..tiba tiba Nelam terisak sambil menunduk kan wajah nya.
Semua orang terkejut melihat Nelam yang tiba-tiba menangis tersedu sedu.
Bi Nur langsung memeluk Nelammm.begitu juga Sinta langsung pindah duduk disebelah Nelam dan mengambil Nelam dari pelukan BI Nur.
Sedangkan Antasari dan Bima hanya memandang Nelam.. Antasari ingin memeluk nya tapi tidak mungkin.
Sedangkan Bima dia juga ingin sekali membawa Nelam ke pelukan nya..menghapus air mata nya.. meminta maaf.. mengatakan kalau dia menyayangi dan mencintai nya.cinta ya cinta.., Bima semakin yakin kalau dia mencintai Nelam.
"Sayangggg.. maafkan putera mamah yang telah menyakiti hati mu nak"Ucap Sinta sambil mengelus rambut Nelam yang ada di pelukan nya.
Nelam menggeleng.
"Tidak mah..ini bukan salah mas Bima..Nelam yang sudah hadir tiba tiba dalam hidup mas Bima"Ucap Nelam sambil terisak.
"Nelam tiba tiba ingat Yusuf mah"Isak Nelam semakin tersedu sedu.
Sinta menghela napas sambil mengelus rambut Nelam.
"Yusuf itu anak Nelam.,yang meninggal karena kecelakaan Bim"Ucap Antasari hati hati.
"Bima tahu pah.."Jawab Bima sambil menatap.sayu Antasari.
Antasari dan Sinta menatap Bima sambil mengerutkan keningnya.
"Dari mana kamu tahu.."Tanya Antasari penuh selidik
"Pah...Bima punya banyak anak buah"Bima berkata sambil tersenyum dan menatap Antasari.
Antasari mengangguk tanda mengerti.
"Maaf mah..pah..bi Nur bisa tinggal kan aku dan Nelam.. seperti nya kami harus bicara berdua"Ucap Bima sambil menatap kedua orang tua nya dan Bi Nur.
"Oke..tapi awas ya kamu jangan sakiti Nelam..jangan buat Nelam menangis"Ucap Sinta dengan tatapan tajam ke Bima.
"Sayangg..kalian memang harus bicara berdua... karena dari awal bertemu kalian tidak pernah bicara dari hati ke hati"Ucap Sinta sambil melepaskan pelukan nya dan menghapus air mata Nelam
Nelam hanya mengangguk.
"Ya sudah mamah dan papah tinggal dulu ya sayang.."Ucap Sinta lagi kemudian mengecup kening Nelam.
"Setelah urusan kamu dengan Nelam selesai..temui papah di ruang kerja..ada hal penting yang ingin papah bicarakan"Antasari berkata sambil beranjak dari duduknya dan menggandeng tangan Sinta meninggal kan Bima dan Nelam.
"Bibi tinggal dulu ya sayang""Ucap bi Nur sambil mengelus rambut Nelam.
Nelam hanya mengangguk dan tersenyum.
"Saya permisi dulu mas Bima"Ucap bi Nur sambil mengangguk ke arah Bima.
"Iya bi Nur.. terimakasih"Ucap Bima.
Bi Nur pun berlalu meninggalkan Bima dan Nelam.
Tinggallah Bima dan Nelam.
Nelam kembali menunduk apa lagi saat Bima pindah di sofa sebelah nya,,jantungnya berdetak sangat kencang.
"Nelam angkat wajahmu dan pandang aku.."Ucap Bima menatap Nelam..Bima ingin menggenggam tangan Nelam tapi Bima tidak berani
Nelam mengangkat wajahnya..netra mereka pun bertemu.
"Nelam maafkan aku.."Ucap Bima sambil menghela napas.
Bima mengatur napasnya,.dan berkata kembali
"Aluna adalah masa lalu ku dan kamu masa depan ku"
"Aku berharap hubungan kita ini di mulai dengan kepercayaan..aku tidak tahu sejak kapan perasaan ini ada.."Lanjut Bima lagi.
"Nelammmmm...aku mencintaimu.. jadilah istriku..jadilah teman hidupku sampai menua nanti""Ucap Bima sambil memberanikan diri menggenggam tangan Nelam.
Nelam melepaskan genggaman tangan Bima
"Maaf.."Ucap Bima lemah.
". Mungkin ini terlalu cepat dan kamu tidak percaya tapi inilah yang aku rasakan sejak bertemu dengan mu"Ucap Bima.
"Aku ingin kamu punya perasaan yang sama..aku tidak mau kamu menjadi istri ku hanya karena membalas kebaikan kedua orang tua ku""Lanjut Bima lagi.
"Aku..."Nelam berkata dengan ragu.
"Maafkan aku mas Bima..awalnya aku mau jadi istrimu karena kebaikan mamah Sinta dan papah Antasari.."Ucap Nelam sambil menunduk kan wajahnya.
"Tapi aku tidak bisa membohongi hatiku..kalau hati aku sangat sakit melihat mas Bima dan mba Aluna""Lanjut Nelam semakin menunduk dan wajah memerah malu.
Bima pun tersenyum bahagia.
"Benarkah????"Tanya Bima sambil tersenyum dan mengangkat wajah Nelam.
Nelam hanya mengangguk dengan wajah semakin memerah apa lagi saat netra mereka bertemu lagi.
Bima langsung membawa Nelam ke pelukan nya..sambil tersenyum bahagia.
"Terimakasih Nelam.atas perasaan mu untuk ku..aku bahagia kalau kita mempunyai perasaan yang sama"Ucap Bima sambil mengelus rambut Nelam.
"Ternyata pernikahan kita dilandasi karena rasa sayang dan cinta.."Ucap Bima lagi sambil melepaskan pelukan nya dan menatap wajah Nelam dalam dalam.
"Nelam Purnamasari hari ini aku Bima Mahadewa melamar mu dan memintamu untuk menjadi kan mu istri..teman hidupku dalam suka dan duka.. bersedia kah Nelam?"Tanya Bima sambil menatap mata Nelam dalam dalam penuh cinta dengan senyuman bahagia.
Nelam mengganguk.
"Haiiii..jangan mengangguk aku butuh ucapan.."Ucap Bima menggoda sambil memegang pipi Nelam .
Wajah Nelam semakin memerah dengan perlakuan Bima.
Sedangkan Bima masih tersenyum apalagi melihat wajah Nelam yang memerah tersipu malu.
"Jadi tidak sabar menunggu hari bahagia itu"Batin Bima
"Iya mas..aku menerima lamaran mas dan aku mau menjadi istri dan teman hidup mas dalam suka dan duka"Jawab Nelam malu.
Bima benar benar tersenyum bahagia..matanya berbinar.
"Terimakasih.. terimakasih sayang""Ucap Bima sambil membawa Nelam ke pelukan nya.
*****************
Masih kepo dengan kisah cinta Bima dan Nelam dan rencana pernikahan mereka akankah berjalan mulus??
Ikuti kelanjutan nya terus masih banyak fakta-fakta yang belum terkuak.
Jangan lupa like dan komen.
Sehat selalu.
Happy weekend.
maaf kak baru bisa mampir dan lanjut baca cerita kakak