NovelToon NovelToon
Istri Bayaran Milik Tuan Raja

Istri Bayaran Milik Tuan Raja

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahkontrak / Cintamanis
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: ICHA Lauren

Demi membiayai operasi ayahnya yang terkena serangan stroke, Cleantha terpaksa meminjam uang pada rentenir. Ia berharap bisa mendapatkan pekerjaan untuk membayar hutangnya itu. Namun kenyataan berkata lain. Cleantha gagal mendapatkan pekerjaan dan malah bertemu dengan seorang lelaki misterius dalam sebuah kecelakaan. Lelaki itu memaksanya untuk menjadi isteri kedua sebagai ganti rugi atas kerusakan mobilnya.

Karena ketakutan, Cleantha menolak permintaan lelaki itu dan melarikan diri. Tapi takdir membawanya kembali bertemu dengan lelaki itu, melalui sebuah ajang kompetisi wanita untuk memenangkan hadiah seratus juta.

Cleantha yang keluar sebagai pemenang, dipaksa menjadi isteri kedua Raja Adhiyaksa di atas sebuah perjanjian. Akankah Cleantha mampu menjalani hidup sebagai isteri bayaran, yang hanya dijadikan alat pembalasan dendam oleh Raja atas pengkhianatan isteri pertamanya?



Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ICHA Lauren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 Bulan Madu Tak Terduga (Part 3)

"Tuan, Nyonya kenapa?" tanya Pak Darma nampak khawatir melihat Raja menggendong Cleantha.

"Pergelangan kaki Clea terkilir. Tolong ambilkan kompres air dingin, Pak," kata Raja menurunkan Cleantha di sofa.

"Biar saya yang ambilkan, Tuan. Kebetulan saya juga menyimpan minyak herbal yang bisa dioleskan untuk mengurangi bengkak," sahut Mang Jaya, penjaga vila itu.

Tak lama, Mang Jaya sudah datang membawa semua perlengkapan yang diminta Raja.

"Ini, Tuan."

Setelah menerima kompres dan obat dari tangan Mang Jaya, Raja mengompres kaki Cleantha dengan hati-hati.

"Tuan, saya bisa mengompres kaki saya sendiri," cegah Cleantha merasa sungkan.

Baru saja ia merepotkan Raja karena harus menggendongnya pulang ke vila. Kini tanpa sengaja ia membuat seorang pengusaha terkenal seperti Raja Adhiyaksa harus merunduk dan menyentuh kakinya.

"Tidak usah keras kepala. Lebih baik rilekskan pergelangan kakimu."

"Mang Jaya, apa kamar untuk kami sudah disiapkan?" tanya Raja sambil mengompres kaki Cleantha.

"Sudah, Tuan. Kamar Tuan dan Nyonya ada di lantai bawah."

"Tuan dan Nyonya tidak ingin makan malam dulu?" tanya Pak Darma melihat wajah Raja yang kelelahan.

"Tidak, aku mau mandi. Antarkan saja makan malam untuk Cleantha ke kamar satu jam lagi. Kemampuan makan Cleantha di atas rata-rata, pasti sebentar lagi dia akan kelaparan," sindir Raja.

Cleantha tidak membantah perkataan Raja. Namun sesungguhnya ia merasa malu karena Raja terang-terangan menyindirnya di hadapan Pak Darma dan Mang Jaya.

"Aku rasa sudah cukup," ucap Raja meletakkan kompresnya.

"Sekarang kamu harus istirahat di kamar. Jangan gerakkan kakimu dulu supaya cepat sembuh."

Tanpa meminta izin dari Cleantha, Raja kembali membopong tubuh istrinya itu ke kamar dan membaringkannya.

"Tuan, Anda tidak perlu melakukan ini lagi. Saya masih bisa berjalan."

"Tidurlah, jangan banyak bicara," potong Raja enggan mendengarkan penolakan Cleantha.

Raja berlalu menuju ke kamar mandi. Sesaat kemudian terdengar suara gemericik air dari dalam, menandakan bahwa pria itu sedang mandi.

Sementara Cleantha beringsut turun dari tempat tidurnya. Ia tidak ingin beristirahat sama sekali. Malahan ia merasa risih dengan kondisi tubuh dan pakaiannya yang kotor.

Saat terjatuh di hutan, debu tanah menodai baju dan celananya. Seandainya memungkinkan, ia ingin mandi dan mengganti bajunya secepat mungkin.

Tapi mengingat kondisi kakinya yang pincang, ia membutuhkan bantuan orang lain untuk melakukan hal itu.

"*A*ku tidak boleh minta tolong pada Tuan Raja. Itu akan sangat memalukan. Tapi siapa lagi yang bisa membantuku? Disini cuma ada Pak Darma dan Mang Jaya. Mereka semua laki-laki,"

pikir Cleantha kebingungan.

"Kenapa tidak tidur?" tanya Raja mengagetkan Cleantha.

Karena sibuk dengan pikirannya sendiri, Cleantha tidak mendengar jika Raja telah keluar dari kamar mandi. Rambutnya yang basah dan berantakan justru membuat pria itu terlihat segar dan lebih muda dari usianya.

Tanpa sadar, Cleantha menatap Raja. Ia membayangkan betapa nyamannya bila dia bisa menyegarkan diri seperti Raja.

"Hey, kamu tidak menjawab pertanyaanku tapi malah memandangiku. Apa kamu menginginkan sesuatu dariku?"

"Ti..dak, Tuan," jawab Cleantha tergagap.

"Lalu kenapa tidak menuruti perintahku untuk istirahat? Apa kamu mau kakimu semakin bengkak?"

Cleantha meremas tangannya sendiri. Ia memutuskan untuk berkata jujur pada Raja daripada pria itu salah mengartikan maksudnya.

"Baju dan badan saya kotor, Tuan. Saya...ingin mandi dan ganti pakaian."

"Cuma bicara begitu saja susah sekali," gerutu Raja kesal.

Raja berjalan ke tas koper milik Cleantha dan membuka isinya.

"Baju mana yang mau kamu pakai?"

"Setelan baju tidur saja, Tuan."

Raja meraih piyama tidur Cleantha yang berwarna merah muda. Namun ia berhenti saat tiba di tumpukan pakaian dalam milik gadis itu.

Cleantha yang melihat situasi itu menjadi malu. Ia berusaha bangkit berdiri untuk mengurusi bagian pribadinya sendiri.

"Tuan, biar saya yang mengambilnya."

"Duduk. Jangan coba-coba berjalan," hardik Raja.

"Tapi..."

"Tidak ada kata tapi. Apa perlu aku memanggil Pak Darma atau Mang Jaya supaya mereka yang membantumu?"

"Jangan, Tuan. Lebih baik Tuan saja," jawab Cleantha tidak punya pilihan.

Dalam masalah ini, lebih baik ia dibantu Raja yang berstatus suaminya daripada lelaki lain.

"Pilih warna apa yang mau kamu pakai?" tunjuk Raja.

"Itu yang berwarna putih," kata Cleantha ragu-ragu.

"Yang mana warna putih, bra atau..." tanya Raja menuntut penjelasan.

"Keduanya," jawab Cleantha memalingkan wajahnya.

Pipinya terasa memanas ketika harus memberi keterangan kepada Raja.

Dengan cepat, Raja mengambil pakaian Cleantha dan berjalan ke arah gadis itu.

Ia menggandeng tangan Cleantha lalu memapahnya perlahan menuju kamar mandi.

Setelah membukakan pintu untuk Cleantha, Raja menyerahkan pakaian gadis itu.

"Mandilah. Aku akan menunggu disini. Jika membutuhkan bantuanku, teriak saja dari dalam," ucap Raja penuh perhatian.

"Terima kasih, Tuan."

Cleantha masuk ke dalam kamar mandi dan menutup pintu dengan segera. Entah mengapa ia lebih senang melihat Raja bersikap galak padanya daripada memperlakukannya dengan manis. Itu karena kebaikan yang diperlihatkan Raja hanya akan membuat hatinya semakin tidak menentu.

...****************...

Pak Darma mengantarkan makan malam untuk Cleantha di dalam kamar. Sedangkan Raja memilih makan sendirian di ruang makan.

Cleantha membulatkan matanya saat menatap banyaknya makanan yang dibawakan Pak Darma.

"Kenapa Pak Darma menyajikan makanan sebanyak ini untukku? Mungkin karena dia terpengaruh ucapan Tuan Raja. Lalu bagaimana aku bisa menghabiskannya, padahal aku sedang tidak selera makan."

Dengan menggunakan sendoknya, Cleantha mengaduk-aduk sup ayam di dalam mangkuknya. Memaksakan diri menyuapkan sup hangat itu ke mulutnya.

Ia begitu malas untuk makan hingga nyaris tidak menyentuh makanan yang lain.

Namun ketika Raja kembali ke kamarnya, Cleantha berpura-pura makan dengan lahap.

Demi menjalankan perannya, ia berusaha menghabiskan makanan yang masih tersisa.

"Tidak usah memaksakan diri. Wajahmu kelihatan ingin memuntahkan makanan itu," ucap Raja memperhatikan ekspresi Cleantha.

Mendengar perkataan Raja, Cleantha meletakkan sendoknya. Ia meminum teh hangat yang diberikan Pak Darma untuk menghilangkan rasa tidak nyaman di perutnya.

"Sudah selesai makan?"

"Iya, Tuan."

Raja mendekati tempat tidur Cleantha dan mengambil nampan makanannya.

Sejenak, ia meninggalkan kamar itu lalu kembali dalam waktu singkat.

"Sebenarnya aku ingin tidur di kamar yang lain. Tapi mungkin kamu akan membutuhkan bantuanku. Jadi untuk malam ini saja aku akan menemanimu," tutur Raja merebahkan dirinya di atas sofa.

Raja langsung memejamkan matanya seolah begitu merindukan saat-saat tidurnya.

"Sepertinya Tuan Raja kelelahan gara-gara aku. Aku tidak tega membiarkan dia tidur di sofa."

Cleantha mengamati tempat tidurnya yang berukuran king size. Dengan ukuran sebesar itu, mereka tetap bisa berjauhan walaupun tidur di satu ranjang yang sama.

"Tuan," panggil Cleantha pelan-pelan.

"Tuan Raja," ulang Cleantha sekali lagi.

"Hmmmm," gumam Raja tidak jelas.

"Apa dia sudah tidur?"

pikir Cleantha ragu-ragu.

"Tuan, apa Anda sudah tidur?"

"Ada apa? Kalau aku sudah tidur mana bisa menjawab pertanyaanmu," gerutu Raja membuka matanya.

"Eh, Tuan, lebih baik Anda tidur di ranjang bersama saya. Badan Anda pasti pegal semua kalau Anda tidur di sofa."

"Kamu ingin aku tidur bersamamu?" tanya Raja terkejut.

"Bukan...Anda jangan salah paham. Maksud saya Anda bisa tidur di ranjang sebelah kiri dan saya di sebelah kanan. Saya akan memakai bantal sebagai pembatas antara saya dan Tuan."

"Baiklah," jawab Raja mengusap matanya.

Dengan malas, Raja beranjak dari sofa dan berpindah ke atas tempat tidur. Ia langsung membaringkan diri di samping kiri Cleantha dan memejamkan matanya.

Sementara Cleantha selesai menyusun dua bantal di tengah ranjang, ia menengok kepada Raja untuk memastikan pria itu sudah tertidur lelap.

Setelah benar-benar yakin, Cleantha ikut merebahkan dirinya. Matanya yang terasa berat ditambah peristiwa melelahkan hari ini, membuat Cleantha pun lekas terbuai dalam mimpinya.

1
Katherina Ajawaila
pasti ada Raja junior 🤭
Katherina Ajawaila
keren, aku suka bacanya, sukses thour🥰
Katherina Ajawaila
sumpah keren endingnya, walau awal2 bacanya keret2 outhour yg jadi Sutrada🥰🥰🥰
Katherina Ajawaila
semoga Clea Terima demi Al
Katherina Ajawaila
gitu donk Raja, knp ngk dari dulu aja 🤭
Katherina Ajawaila
senyum akhirnya Cleo🤣
Katherina Ajawaila
mantap. opa oma jadi comblang🤭
Katherina Ajawaila
Modus Raja, kasihan
Katherina Ajawaila
keren thour, ada sisi kasian Almero
Katherina Ajawaila
bagus lah biar kembali ingat memori ya thour🤭
Katherina Ajawaila
makanya jd org berpikir positif🤣
Katherina Ajawaila
keren thour, Next
Katherina Ajawaila
sedih amat thour😭
Katherina Ajawaila
outhour, tegak banget, masa meninggal Alvian😭
Katherina Ajawaila
ngk jelas tua2 maruk semua, mati hanya pakai kafan harta ngk di bawa
Katherina Ajawaila
kasihan amat mmg nya org gol bawah kenapa, hina. outhour ceritanya keras ttg realita hidup.
Katherina Ajawaila
kapok lo Raja, cemen. nama boleh Raja tapi mines akhlak, hitung dink di jebak baru 2 minggu hamil udh 5 minggu., kan bego ngk tuh
Katherina Ajawaila
kepo deh kaya ibu2 arisan.
Katherina Ajawaila
kyla jDi pembunuh, ngiri ya ade mu dpt org kaya. dasar pratu
Katherina Ajawaila
iblis jalang di cerai in dia udh bisa jalan Raja ko ngk bertindak cepat. msh suka selingkuh 😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!