Istri Bayaran Milik Tuan Raja

Istri Bayaran Milik Tuan Raja

Bab 1 Awal Mula Takdir

“Kamu itu anak pembawa sial. Gara-gara melahirkanmu, bundamu sampai meninggal dunia.”

Kalimat itu selalu terngiang-ngiang di kepala Cleantha. Sepenggal kalimat yang acapkali membuatnya terperosok ke dalam lubang kepahitan yang luar biasa. Lebih parahnya lagi, kalimat miris itu terucap dari bibir ayahnya sendiri. Seorang ayah yang seharusnya hadir sebagai sosok yang melindungi dan menyayanginya. Namun yang terjadi malah sebaliknya. Sang ayah mengutukinya dan memberikannya sebuah label menyakitkan sebagai anak pembawa sial.

Sejak masih kanak-kanak, sedikit saja Cleantha melakukan kesalahan, ia pasti dimaki-maki. Namun siapa yang mau peduli dengan keadaannya. Kakak perempuannya, Keyla, hanya memikirkan dirinya sendiri. Ia terbiasa diam seribu bahasa, berlagak tidak mendengar dan melihat perlakuan papanya. Terkadang ia malah ikut mendukung papanya dalam memarahi Cleantha.

Keadaannya makin diperparah ketika papanya menikah lagi. Tante Ana, sahabat mendiang ibundanya, yang kini telah menjadi ibu tirinya, ternyata juga bersikap buruk padanya. Bagaimanapun di rumah, ia hanya menjadi seorang anak buangan. Dianggap tidak berguna, membawa kesusahan dan hanya layak diperlakukan sebagai pesuruh.

Namun Yang Kuasa tidak selamanya memberikan cobaan yang melebihi kekuatan hamba-Nya. Meskipun Cleantha tumbuh menjadi gadis yang pendiam dan tertutup, tapi ia dianugerahi kecerdasan melebihi teman-teman sekolahnya. Ia menjadi juara kelas dari Sekolah Dasar, hingga akhirnya mendapatkan beasiswa untuk masuk ke universitas ternama di kotanya.

Pernah suatu hari terlintas di dalam benak Cleantha untuk mengakhiri hidupnya. Namun entah mengapa malam harinya, ia memimpikan Bundanya datang dan memeluknya. Sejak lahir ia memang belum pernah melihat sang ibu, namun Cleantha kerap kali memandangi foto-foto wanita yang melahirkannya itu lewat album. Dari situlah, ia selalu mengingat wajah cantik ibunya dan menyimpannya di pikiran bawah sadarnya.

"Cleantha, jangan sedih, Sayang. Bunda menyayangimu. Bunda bangga padamu," ucap Bundanya membelai lembut rambut hitam Cleantha.

Meski itu hanya sebatas mimpi, untuk pertama kalinya Cleantha mengetahui bagaimana rasanya disayang dan diinginkan sebagai seorang anak. Hingga tak terasa ia bangun dari tidur sambil menghapus buliran air mata yang menetes di kedua pipinya.

“Sepertinya Bunda datang untuk memberiku semangat hidup lagi. Bunda, aku berjanji seberat apapun masalah yang kuhadapi, aku tidak akan putus asa. Aku akan berjuang melewatinya demi Bunda,”

gumam Cleantha berjanji di dalam hatinya.

Setelah malam itu, hari demi hari Cleantha berharap bisa bertemu Bundanya lagi di dalam mimpi. Sayangnya, harapannya itu tidak pernah menjadi kenyataan.

****************

Seminggu sesudah wisudanya sebagai sarjana ekonomi, Cleantha sedang mengikuti seleksi wawancara kerja di sebuah bank swasta. Namun mendadak ia mendapat kabar buruk dari Keyla, kakaknya.

Ayahnya, Sigit Hastomo, tiba-tiba mengalami serangan stroke untuk kedua kalinya. Cleantha benar-benar terkejut dengan keadaan itu. Tapi ia tidak mampu berbuat apa-apa. Setengah berlari, Cleantha meninggalkan tempat wawancaranya. Ia menaiki taksi dan segera menyusul Keyla dan Tante Ana ke rumah sakit.

"Clea, kata dokter kita harus memindahkan Ayah ke rumah sakit Citra Husada yang fasilitasnya lebih lengkap. Ayah harus menjalani operasi karena mengalami perdarahan otak. Tapi biaya operasi itu sangat mahal. Tabungan Kakak saja tidak akan cukup untuk membiayainya. Apalagi uang Kakak selama ini habis untuk membeli obat Ayah," ucap Keyla nampak tertekan.

Tante Ana yang ikut-ikutan menangis, memandang Cleantha dengan tatapan sinis.

"Clea, sekali ini bisa tidak kamu menjadi anak yang berguna? Lihat keadaan ayahmu sekarang. Kalau dia sampai tidak tertolong, kamu akan jadi yatim piatu dan Tante akan menjadi janda. Apa sampai sekarang kamu belum mendapat pekerjaan juga?"

"Maaf, Tante Clea baru saja ikut seleksi tahap kedua di bank. Clea belum mengetahui apakah akan lolos atau tidak," jawab Clea tertunduk.

"Percuma saja kamu lulus dengan predikat cum laude kalau cari pekerjaan saja susah. Apa kamu mau berakhir jadi pengangguran?"

Tidak diduga oleh Cleantha, Keyla kali ini angkat bicara untuk membelanya.

"Tante, Clea baru saja diwisuda, mana mungkin bisa mendapat pekerjaan secepat itu. Lagipula ini bukan waktunya kita membahas masalah Clea. Kita harus memindahkan Papa dan mencari uang untuk biaya operasi."

Keyla menarik nafas panjang seraya memijat keningnya sendiri. "Aku cuma punya uang lima juta. Darimana aku mendapatkan sisa tiga puluh juta lagi?"

"Kak, maaf, aku sekarang belum punya pekerjaan. Tapi aku punya sisa tabungan satu juta rupiah dari hasil kerjaku sebagai asisten dosen semester lalu."

"Satu juta rupiah? Jumlah sekecil itu bisa membantu apa, Clea?" tukas Keyla seraya mendengus kesal.

"Apa Tante bilang Key, adikmu itu memang gadis yang tidak berguna. Pantas saja Mas Sigit sangat membencinya."

Tante Ana berdiri dari duduknya dan mendekati Keyla.

"Sebenarnya Tante punya satu solusi untuk masalah ini."

"Katakan saja Tante. Toh, aku sudah tidak punya cara lain untuk mendapatkan uang."

"Begini Key, Tante punya kenalan seorang rentenir. Namanya Tante Puspa. Dia bisa meminjamkan uang tiga puluh juta untuk kita."

"Hah rentenir??? Dia pasti akan mengenakan bunga yang tinggi. Hutang kita bisa jadi berlipat ganda, Tante."

"Key, kamu harus berani mengambil resiko demi keselamatan ayahmu. Lagipula Tante Puspa itu teman lama Tante. Dia tidak akan terlalu kejam pada kita."

"Tidak, Tante. Aku tidak mau," jawab Keyla menolak ide dari ibu tirinya.

"Terserah kamu, Key. Mungkin kamu lebih suka melihat ayahmu meninggal dunia."

Mendengar pembicaraan tersebut, Cleantha terdiam. Ingin sekali rasanya ia memberikan solusi. Berbuat sesuatu untuk menolong ayah dan kakaknya. Namun posisinya yang tidak memiliki uang, membuatnya gagal melakukan niatnya itu.

Tiba-tiba saja muncul keberanian di dalam diri Cleantha. Inilah kesempatan baginya untuk menunjukkan bahwa dia bukanlah anak pembawa sial. Dulu kelahirannya telah menyebabkan bundanya pergi untuk selamanya. Dan kini ia memperoleh kesempatan untuk mencoba menyelamatkan hidup ayahnya.

"Tante, pinjam saja uang tiga puluh juta pada teman Tante. Aku yang akan menjamin pembayarannya."

Spontan, Keyla dan Tante Ana membelalakkan matanya.

"Kamu sedang bercanda, Clea? Dengan apa nanti kamu membayar uang sebanyak itu?" tanya Keyla terperangah.

"Mungkin adikmu ini sedang tidak waras, Key. Atau dia berencana melakukan sesuatu yang tidak terpuji untuk membayar hutangnya," sindir Tante Ana.

"Tidak, Tante. Aku yakin akan segera mendapatkan pekerjaan. Setelah itu tiap bulan aku akan membayar bunga dan mencicil pokok pinjamannnya dengan gajiku."

"Percaya diri sekali kamu. Tapi baiklah Tante akan menuruti permintaanmu. Kalau begitu kita berangkat sekarang," ajak Tante Ana menarik tangan Cleantha.

"Tunggu!" seru Keyla menahan Cleantha.

"Clea, apa kamu yakin akan menjadi penjamin hutang itu? Kalau kamu ternyata tidak mampu membayar hutang lalu terjadi sesuatu padamu, aku tidak mau ikut campur."

"Iya Kak, aku akan menanggung semuanya sendiri. Sekarang lebih baik Kakak bawa Papa ke rumah sakit Citra Husada," jawab Cleantha berusaha tegar.

"Oke, kalau itu keputusanmu, maka aku tidak akan menghalangimu."

****************

Cleantha memasuki sebuah rumah besar berlantai dua, yang di depan pagarnya dijaga oleh para bodyguard berbadan besar. Sebelum kesana, Tante Ana sudah menghubungi teman rentenirnya guna membuat janji temu. Dari ekspresi Tante Ana yang terlihat ceria, sudah jelas temannya itu menyetujui pertemuan mereka.

Tanpa keraguan, Cleantha mengikuti langkah ibu tirinya menuju ke ruang tamu rumah itu yang terlihat cukup luas.

"Ana," sapa seorang wanita bertubuh gempal dengan make up tebal.

Wanita berusia empat puluh tahunan itu memeluk Tante Ana dengan erat. Dari dekat, tampak jelas kalung berlian, gelang, dan cincin emas yang menghiasi jari jemari wanita itu.

 

"Puspa, sudah lama kita tidak bertemu," balas Ana memeluk temannya.

"Iya, kamu kesini karena ingin meminta bantuanku, kan? Silakan duduk, jangan malu-malu."

Tante Puspa melirik sekilas ke arah Cleantha.

"Siapa gadis muda yang cantik ini, Ana?"

"Perkenalkan ini Cleantha, anak tiriku. Aku mengajaknya kesini karena dia yang sebenarnya punya permohonan khusus padamu," ucap Ana penuh arti.

"Hmmmm, apa benar Cleantha? Kamu yang berminat meminjam uang pada Tante?" tanya Puspa melancarkan tatapan tajamnya.

Cleantha hanya menunduk, tidak berani menatap langsung ke mata wanita itu. Ia menggenggam telapak tangannya sendiri yang dingin dan berkeringat.

"I..iya Tante. Saya...mau meminjam uang tiga puluh juta untuk operasi ayah saya."

"Tiga puluh juta? Itu jumlah yang tidak sedikit, Cleantha. Jika seumpama Tante memberikan uang itu padamu, apa kamu punya cukup jaminan untuk bisa mengembalikannya? Ingat, Tante mewajibkan pembayaran bunga secara rutin. Dua puluh persen per bulan."

"Sa...ya...menjaminkan diri saya sendiri, Tante. Saya akan melunasi semua hutang itu beserta bunganya."

"Bagus, jadi kamu adalah jaminannya. Tapi Tante butuh kepastian bukan hanya janji. Karena itu kamu harus menandatangani perjanjian tertulis. Berikan kartu identitasmu dan nomor rekening bankmu. Tante akan menyiapkan perjanjiannya dulu. Tunggu disini!"

Puspa berjalan cepat meninggalkan ruang tamu. Dari luar, Cleantha bisa mendengar suara Puspa yang sedang berbicara dengan seseorang.

Dalam keresahan, Cleantha menunggu tanpa berbicara sepatah katapun kepada ibu tirinya. Sekitar lima belas menit kemudian, Puspa keluar dengan membawa selembar kertas di tangannya. Dengan senyum lebar, ia menyodorkan kertas itu kepada Cleantha.

"Tanda tangani surat ini, maka tidak kurang dari lima menit, uang tiga puluh juta akan masuk ke rekeningmu."

"Saya harus membaca dulu isi perjanjiannya, Tante."

"Cleantha, biar Tante yang baca supaya cepat selesai. Ayahmu membutuhkan uangnya sekarang," ucap Ana merebut kertas itu dari tangan Cleantha.

Bola mata Ana bergerak ke kanan dan ke kiri saat mempelajari isi perjanjian itu.

"Ini tanda tangani saja. Puspa sudah membuat perjanjian yang menguntungkan untukmu."

Dengan tangan gemetar, Cleantha membubuhkan tanda tangannya di atas surat perjanjian bermaterai itu.

"Good, Cleantha. Sekarang Tante akan langsung mengirimkan uangnya padamu," ucap Puspa menekan tombol angka dari ponselnya.

BERSAMBUNG

..........

Bantu dukung author dengan like, vote, dan beri komen sebanyak-banyaknya.

Thank you

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

awal cerita yg menarik thour, ngk di mana2 mm tiri itu racun suruh aja dia jual diri nekat kawinin suami org. dasar jalang

2024-08-28

0

Mimi Ilham

Mimi Ilham

mampir

2023-07-04

0

Oh Dewi

Oh Dewi

mampir ah mana tau seru.
Btw, aku pernah baca novel yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu, itu keren banget. Kalo search jangan lupa tanda kurungnya

2022-08-21

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Awal Mula Takdir
2 Bab 2 Pengkhianatan Dalam Pernikahan
3 Bab 3 Penawaran Tak Terduga
4 Bab 4 Melarikan Diri
5 Bab 5 Kompetisi Gadis Muda
6 Bab 6 Seleksi Awal (Part 1)
7 Bab 7 Seleksi Awal (Part 2)
8 Bab 8 Seleksi Kedua (Part 1)
9 Bab 9 Seleksi Kedua (Part 2)
10 Bab 10 Terpilihnya Aku (Part 1)
11 Bab 11 Terpilihnya Aku (Part 2)
12 Bab 12 Isteri Seratus Juta
13 Bab 13 Pernikahan Tanpa Cinta
14 Bab 14 Malam Pertama yang Menyebalkan (Part 1)
15 Bab 15 Malam Pertama yang Menyebalkan (Part 2)
16 Bab 16 Malam Pengantin yang Menyebalkan (Part 3)
17 Bab 17 Bulan Madu Tak Terduga (Part 1)
18 Bab 18 Bulan Madu Tak Terduga (Part 2)
19 Bab 19 Bulan Madu Tak Terduga (Part 3)
20 Bab 20 Bulan Madu Tak Terduga (Part 4)
21 Bab 21 Apakah Aku Jatuh Cinta
22 Bab 22 Pembantu Istri Pertama
23 Bab 23 Tawaran Bekerja
24 Bab 24 Jebakan Zevira (Part 1)
25 Bab 25 Jebakan Zevira (Part 2)
26 Bab 26 Hilang Kendali (Part 1)
27 Bab 27 Hilang Kendali (Part 2)
28 Bab 28 Seandainya Mereka Milikku
29 Bab 29 Pekerjaan Pertama (Part 1)
30 Bab 30 Pekerjaan Pertama (Part 2)
31 Bab 31 Bos Baru
32 Bab 32 Kakak Beradik
33 Bab 33 Bersembunyi
34 Bab 34 Menyulut Api Cemburu
35 Bab 35 Undangan Lelang (Part 1)
36 Bab 36 Undangan Lelang (Part 2)
37 Bab 37 Kabar Buruk
38 Bab 38 Hilang Akal
39 Bab 39 Hasrat Atau Cinta
40 Bab 40 Bumerang
41 Bab 41 Perlawanan (Part 1)
42 Bab 42 Perlawanan (Part 2)
43 Bab 43 Kencan Pertama (Part 1)
44 Bab 44 Kencan Pertama (Part 2)
45 Bab 45 Pertanyaan Mematikan
46 Bab 46 Dilema
47 Bab 47 Ada Apa Dengan Suamiku
48 Bab 48 Perpisahan Sementara (Part 1)
49 Bab 49 Perpisahan Sementara (Part 2)
50 Bab 50 Salah Sangka
51 Bab 51 Rayuan Mematikan
52 Bab 52 Kenangan Sebelum Perpisahan
53 Bab 53 Rencana Jahat
54 Bab 54 Kembali Ke Rumah
55 Bab 55 Gosip di Kantor
56 Bab 56 Perangkap Berbahaya (Part 1)
57 Bab 57 Perangkap Berbahaya (Part 2)
58 Bab 58 Perangkap Berbahaya (Part 3)
59 Bab 59 Pengakuan Mengejutkan
60 Bab 60 Pilihan yang Sulit
61 Bab 61 Perasaan yang Keliru
62 Bab 62 Melawan Hati
63 Bab 63 Aku Kembali
64 Bab 64 Pertaruhan Hati (Part 1)
65 Bab 65 Pertaruhan Hati (Part 2)
66 Bab 66 Hidup Baru Tanpa Dia (Part 1)
67 Bab 67 Hidup Baru Tanpa Dia (Part 2)
68 Bab 68 Hidup Baru Tanpa Dia (Part 3)
69 Bab 69 Pertemuan di Pesta (Part 1)
70 Bab 70 Pertemuan di Pesta (Part 2)
71 Bab 71 Cemburu Buta (Part 1)
72 Bab 72 Cemburu Buta (Part 2)
73 Bab 73 Bisakah Aku Memilihnya
74 Bab 74 Dia juga Mencintaiku
75 Bab 75 Menunggu Keputusanmu
76 Bab 76 Buah Hatiku
77 Bab 77 Cinta Tanpa Rasa Percaya (Part 1)
78 Bab 78 Cinta Tanpa Rasa Percaya (Part 2)
79 Bab 79 Cinta Tanpa Rasa Percaya (Part 3)
80 Bab 80 Meninggalkan Masa Lalu
81 Bab 81 Pergunjingan
82 Bab 82 Tantangan Cinta
83 Bab 83 Salah Paham
84 Bab 84 Tiba Tiba Merindukannya
85 Bab 85 Cinta yang Lain
86 Bab 86 Keinginan Ibu Hamil
87 Bab 87 Merasa Bersalah
88 Bab 88 Memaksakan Kehendak
89 Bab 89 Putus Hubungan
90 Bab 90 Aku Mencintaimu
91 Bab 91 Mungkinkah Aku Bersamanya?
92 Pengumuman Konfirmasi
93 Bab 92 Terungkapnya Kebenaran
94 Bab 93 Patah Hati
95 Bab 94 Patah Hati (Part 2)
96 Bab 95 Tuduhan Beruntun
97 Bab 96 Kehilangan Cinta (Part 1)
98 Bab 97 Kehilangan Cinta (Part 2)
99 Bab 98 Lamaran Tak Terduga
100 Bab 99 Pernikahan Kedua
101 Bab 100 New Life (Season 2)
102 Bab 101 Ikatan Abadi
103 Bab 102 Tidak Sanggup Tanpamu (Part 1)
104 Bab 103 Tidak Sanggup Tanpamu (Part 2)
105 Bab 104 Akulah Sang Direktur
106 Bab 105 Cinta Lama Bersemi Kembali (Part 1)
107 Bab 106 Cinta Lama Bersemi Kembali (Part 2)
108 Bab 107 Cinta Lama Bersemi Kembali (Part 3)
109 Bab 108 Rencana Liburan
110 Bab 109 Terkenang Kembali
111 Bab 110 Pernyataan Cinta
112 Bab 111 Membuatmu Jatuh Cinta Lagi (Part 1)
113 Bab 112 Membuatmu Jatuh Cinta Lagi (Part 2)
114 Bab 113 Membuatmu Jatuh Cinta Lagi (Part 3)
115 Bab 114 Mulai Timbul Rasa (Part 1)
116 Bab 115 Mulai Timbul Rasa (Part 2)
117 Bab 116 Bersatu Kembali
118 Bab 117 Menunggu Cintamu Kembali (Final)
119 PENGUMUMAN (Novel Baru)
120 Bonus Chapter 1
121 Bonus Chapter 2
122 Bonus Chapter 3
123 Pengumuman
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1 Awal Mula Takdir
2
Bab 2 Pengkhianatan Dalam Pernikahan
3
Bab 3 Penawaran Tak Terduga
4
Bab 4 Melarikan Diri
5
Bab 5 Kompetisi Gadis Muda
6
Bab 6 Seleksi Awal (Part 1)
7
Bab 7 Seleksi Awal (Part 2)
8
Bab 8 Seleksi Kedua (Part 1)
9
Bab 9 Seleksi Kedua (Part 2)
10
Bab 10 Terpilihnya Aku (Part 1)
11
Bab 11 Terpilihnya Aku (Part 2)
12
Bab 12 Isteri Seratus Juta
13
Bab 13 Pernikahan Tanpa Cinta
14
Bab 14 Malam Pertama yang Menyebalkan (Part 1)
15
Bab 15 Malam Pertama yang Menyebalkan (Part 2)
16
Bab 16 Malam Pengantin yang Menyebalkan (Part 3)
17
Bab 17 Bulan Madu Tak Terduga (Part 1)
18
Bab 18 Bulan Madu Tak Terduga (Part 2)
19
Bab 19 Bulan Madu Tak Terduga (Part 3)
20
Bab 20 Bulan Madu Tak Terduga (Part 4)
21
Bab 21 Apakah Aku Jatuh Cinta
22
Bab 22 Pembantu Istri Pertama
23
Bab 23 Tawaran Bekerja
24
Bab 24 Jebakan Zevira (Part 1)
25
Bab 25 Jebakan Zevira (Part 2)
26
Bab 26 Hilang Kendali (Part 1)
27
Bab 27 Hilang Kendali (Part 2)
28
Bab 28 Seandainya Mereka Milikku
29
Bab 29 Pekerjaan Pertama (Part 1)
30
Bab 30 Pekerjaan Pertama (Part 2)
31
Bab 31 Bos Baru
32
Bab 32 Kakak Beradik
33
Bab 33 Bersembunyi
34
Bab 34 Menyulut Api Cemburu
35
Bab 35 Undangan Lelang (Part 1)
36
Bab 36 Undangan Lelang (Part 2)
37
Bab 37 Kabar Buruk
38
Bab 38 Hilang Akal
39
Bab 39 Hasrat Atau Cinta
40
Bab 40 Bumerang
41
Bab 41 Perlawanan (Part 1)
42
Bab 42 Perlawanan (Part 2)
43
Bab 43 Kencan Pertama (Part 1)
44
Bab 44 Kencan Pertama (Part 2)
45
Bab 45 Pertanyaan Mematikan
46
Bab 46 Dilema
47
Bab 47 Ada Apa Dengan Suamiku
48
Bab 48 Perpisahan Sementara (Part 1)
49
Bab 49 Perpisahan Sementara (Part 2)
50
Bab 50 Salah Sangka
51
Bab 51 Rayuan Mematikan
52
Bab 52 Kenangan Sebelum Perpisahan
53
Bab 53 Rencana Jahat
54
Bab 54 Kembali Ke Rumah
55
Bab 55 Gosip di Kantor
56
Bab 56 Perangkap Berbahaya (Part 1)
57
Bab 57 Perangkap Berbahaya (Part 2)
58
Bab 58 Perangkap Berbahaya (Part 3)
59
Bab 59 Pengakuan Mengejutkan
60
Bab 60 Pilihan yang Sulit
61
Bab 61 Perasaan yang Keliru
62
Bab 62 Melawan Hati
63
Bab 63 Aku Kembali
64
Bab 64 Pertaruhan Hati (Part 1)
65
Bab 65 Pertaruhan Hati (Part 2)
66
Bab 66 Hidup Baru Tanpa Dia (Part 1)
67
Bab 67 Hidup Baru Tanpa Dia (Part 2)
68
Bab 68 Hidup Baru Tanpa Dia (Part 3)
69
Bab 69 Pertemuan di Pesta (Part 1)
70
Bab 70 Pertemuan di Pesta (Part 2)
71
Bab 71 Cemburu Buta (Part 1)
72
Bab 72 Cemburu Buta (Part 2)
73
Bab 73 Bisakah Aku Memilihnya
74
Bab 74 Dia juga Mencintaiku
75
Bab 75 Menunggu Keputusanmu
76
Bab 76 Buah Hatiku
77
Bab 77 Cinta Tanpa Rasa Percaya (Part 1)
78
Bab 78 Cinta Tanpa Rasa Percaya (Part 2)
79
Bab 79 Cinta Tanpa Rasa Percaya (Part 3)
80
Bab 80 Meninggalkan Masa Lalu
81
Bab 81 Pergunjingan
82
Bab 82 Tantangan Cinta
83
Bab 83 Salah Paham
84
Bab 84 Tiba Tiba Merindukannya
85
Bab 85 Cinta yang Lain
86
Bab 86 Keinginan Ibu Hamil
87
Bab 87 Merasa Bersalah
88
Bab 88 Memaksakan Kehendak
89
Bab 89 Putus Hubungan
90
Bab 90 Aku Mencintaimu
91
Bab 91 Mungkinkah Aku Bersamanya?
92
Pengumuman Konfirmasi
93
Bab 92 Terungkapnya Kebenaran
94
Bab 93 Patah Hati
95
Bab 94 Patah Hati (Part 2)
96
Bab 95 Tuduhan Beruntun
97
Bab 96 Kehilangan Cinta (Part 1)
98
Bab 97 Kehilangan Cinta (Part 2)
99
Bab 98 Lamaran Tak Terduga
100
Bab 99 Pernikahan Kedua
101
Bab 100 New Life (Season 2)
102
Bab 101 Ikatan Abadi
103
Bab 102 Tidak Sanggup Tanpamu (Part 1)
104
Bab 103 Tidak Sanggup Tanpamu (Part 2)
105
Bab 104 Akulah Sang Direktur
106
Bab 105 Cinta Lama Bersemi Kembali (Part 1)
107
Bab 106 Cinta Lama Bersemi Kembali (Part 2)
108
Bab 107 Cinta Lama Bersemi Kembali (Part 3)
109
Bab 108 Rencana Liburan
110
Bab 109 Terkenang Kembali
111
Bab 110 Pernyataan Cinta
112
Bab 111 Membuatmu Jatuh Cinta Lagi (Part 1)
113
Bab 112 Membuatmu Jatuh Cinta Lagi (Part 2)
114
Bab 113 Membuatmu Jatuh Cinta Lagi (Part 3)
115
Bab 114 Mulai Timbul Rasa (Part 1)
116
Bab 115 Mulai Timbul Rasa (Part 2)
117
Bab 116 Bersatu Kembali
118
Bab 117 Menunggu Cintamu Kembali (Final)
119
PENGUMUMAN (Novel Baru)
120
Bonus Chapter 1
121
Bonus Chapter 2
122
Bonus Chapter 3
123
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!