NovelToon NovelToon
Pesona Mantan Isteri

Pesona Mantan Isteri

Status: tamat
Genre:Cintamanis / Lari Saat Hamil / Single Mom / Janda / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:193.3k
Nilai: 5
Nama Author: Fhatt Trah

Menikah karena perjodohan, dihamili tanpa sengaja, lalu diceraikan. Enam tahun kemudian Renata tak sengaja bertemu dengan mantan suami dalam situasi yang tak terduga.

Bertemu kembali dengan Renata dalam penampilan yang berbeda, membuat Mirza jatuh dalam pesonanya. Yang kemudian menumbuhkan hasrat Mirza untuk mendapatkan Renata kembali. Lantas apakah yang akan dilakukan oleh Renata? Apalagi ketika Mirza tahu telah ada seorang anak yang lahir dari hasil ketidaksengajaan dirinya di malam disaat ia mabuk berat. Timbullah keinginan Mirza untuk merebut anak itu dari tangan Renata. Apakah Renata akan membiarkan hal itu terjadi? Ataukah Renata akan membuka hati untuk pria lain demi menghindari mantan suaminya itu?

“Kamu sudah menceraikan aku. Diantara kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi. Jadi tolong jangan ganggu aku.”

- Renata Amalia -

“Kamu pernah jadi milikku. Sekarang pun kamu harus jadi milikku lagi. Akan aku pastikan kamu dan anak kita akan berkumpul kembali.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35. Obrolan Dua Pria

PMI 35. Obrolan Dua Pria

“Trus kenapa kalau dia mantan isterimu? Aku sudah tau, kok. Dan sekarang, dia adalah calon isteriku. Aku cuma minta sama kamu, tolong jangan ganggu calon isteriku.”

Mirza tercengang mendengar ucapan Tony. Ia tak menyangka dengan respon Tony akan kejujurannya itu. Ia pikir Tony akan marah, dan berkurang hati pada Renata. Lalu pada akhirnya Tony akan menimbang kembali keputusannya untuk menikahi Renata.

Namun ternyata dugaannya justru diluar ekpektasi. Tony sedikitpun tidak merubah penilaiannya pada Renata. Ia bahkan tidak menyangka Tony bisa menerima Renata apa adanya. Dan yang hampir tak bisa ia percaya adalah, Tony bisa bersikap santai di depannya padahal Tony sudah tahu kalau ia adalah mantan suami Renata.

“Ton, kamu ...” Mirza bingung harus bilang apa lagi. Ia cukup terkejut dengan tanggapan Tony.

“Iya, Za. Aku sudah tau kalau kamu dan Renata itu pernah menikah karena dijodohkan. Renata sudah cerita semuanya,” kata Tony mengulum senyuman tipis. Membuat Mirza kembali menelan ludah.

Kini Mirza yang dibuat resah. Jika Renata sudah cerita semuanya, berarti Renata juga sudah menceritakan pada Tony alasan mereka berpisah. Selain karena ia yang mendua juga karena ia yang tidak mencintai Renata saat itu

“Jadi Renata sudah cerita semuanya sama kamu?” tanya Mirza mulai kehilangan kepercayaan diri.

Tony mengangguk. “Ya. Semuanya.”

Mirza mengusap tengkuk. Membetulkan letak duduknya. Ia seperti telah kehilangan kata-kata. Di satu sisi, ia salut dengan sikap Tony yang bijak. Namun di sisi lain, adakalanya ia merasa Tony adalah saingannya yang cukup tangguh.

“Za, kalau kamu berpikir aku akan mundur saat aku tau Renata adalah mantan istrimu, kamu salah. Kamu itu hanya masa lalu. Dan Renata tidak bisa memilih takdirnya. Begitu pula dengan masa lalunya. Apa yang sudah pernah terjadi di masa lalunya, anggap saja itu sudah takdir,” kata Tony.

Mirza hanya bisa menghela napas. Masih bingung harus berkata apa. Yang jelas Tony sudah membuatnya kehilangan muka. Masa lalunya dengan Renata pada akhirnya terbuka jelas di depan sahabatnya itu. Rasa-rasanya ia seperti sudah tak punya harga diri lagi.

“Lagian, bukankah kamu tidak pernah mencintai Renata? Jadi aku rasa berpisah adalah jalan yang terbaik untuk kalian berdua. Mungkin Renata saat itu belum bertemu dengan orang yang tepat. Dan sekarang, akulah orang yang tepat untuk dia. Aku menyayanginya dengan segenap jiwaku. Aku cuma mau bilang makasih sama kamu, karena kamu sudah melepas Renata,” kata Tony kemudian berdiri dari duduknya. Disusul oleh Mirza.

Tony lalu mengulurkan tangan kanannya pada Mirza, sembari berkata, “Safe flight, kawan. Terima kasih sudah memilih tempat ini sebagai tempat liburan. Semoga liburan kamu di tempat ini berkesan. Aku doakan semoga hubunganmu dengan Vanessa dilancarkan. Tolong doakan juga agar pernikahanku dengan Renata tidak ada hambatan dalam waktu dekat ini. Selamat siang, Za.”

Mirza menyambut uluran tangan Tony. Dan Tony merangkulnya sesaat sebelum kemudian pria itu berlalu pergi.

Mirza menyugar rambut dengan gelisah. Bukannya sekarang ia merasa lega karena tidak ada lagi yang perlu ditutupi, ia justru resah dan gelisah. Rupanya Tony tidak main-main ingin menikahi Renata, dan hal itu yang membuat hatinya kebat-kebit.

Jika Tony serius akan menikahi Renata, itu artinya ia sudah kehilangan kesempatan untuk bisa mendapatkan Renata kembali. Padahal ia sudah berpikir ingin merebut Renata meski Renata tidak menyukainya. Namun ia tidak menemukan alasan untuk membuat Renata kembali kepadanya.

****

Sore harinya Tony baru saja memarkirkan mobil di halaman rumah. Sekembalinya dari mengantar Renata pulang, ia tidak mampir ke mana-mana lagi. Ia baru saja menekan tombol lift untuk naik ke lantai dua saat tiba-tiba Hamdan Sofie datang menghampirinya.

“Ton, tunggu, Ton,” panggil Sofie melangkah tergesa-gesa menghampiri Tony sambil menyeret Hamdan. Ia terengah-engah begitu menghentikan langkah.

“Mami pelan-pelan, dong. Papi hampir saja jatuh,” sungut Hamdan menarik tangannya dari genggaman Sofie.

“Ada apa, Mami, Papi? Kok, kayak dikejar setan begitu?”

“Sebenarnya tadi pagi Mami dan Papi mau mendiskusikan ini dengan kamu. Tapi kamunya malah buru-buru pergi,” ujar Sofie setengah cemberut.

“Aku buru-buru karena harus menjemput calon istriku, Mi. Memangnya ada apa, sih?”

“Nah, itu dia. Calon istri, calon istri. Nentuin tanggal aja belum.”

“Ya ampun, jadi Mami sama Papi cuma mau bahas soal itu?”

“Ya, iya, dong. Masa mau bahas yang lain. Jadi, kapan kira-kira waktu yang tepat untuk pernikahan kalian? Pilihlah hari, dan tanggal yang bagus, Ton. Saran Mami jangan terlalu lama. Entar keburu disambar orang, loh.”

“Mami jangan mengada-ada, ah,” sembur Hamdan sembari menepuk pelan lengan Sofie.

“Mami cuma khawatir, Pi. Kan, bisanya, cobaan sebelum menikah itu ada-ada saja. Mami pengennya mereka cepat-cepat menikah saja. Jangan kelamaan. Papi ngerti, kan?”

“Iya, ngerti. Tapi bukan gitu juga caranya kali, Mi. Itu namanya menakut-nakuti,” balas Hamdan.

“Kok, malah Mami sama Papi yang berdebat, sih? Ini yang mau nikah aku, atau Mami sama Papi?” ujar Tony merasa gemas dengan tingkah orangtuanya itu.

“Ya, kamulah. Masa Mami sama Papi, sih? Ya udah, makanya Mami nanya sama kamu, kapan waktunya.”

“Aku sudah menentukan hari dan tanggalnya. Lusa nanti aku dan Renata akan mengurus undangannya. Sengaja, biar Renata bisa memilih sendiri model undangan yang dia mau.”

“Perlu bantuan Papi tidak?” tawar Hamdan.

“Mami boleh bantuin juga, kan? Biar Mami yang urus gedung pernikahannya. Mami tau WO yang paling bagus di kota ini,” tawar Sofie tak mau kalah.

Tony mengangguk dengan senyuman. “Iya. Mami dan Papi boleh bantu aku mengurus pernikahanku. Tapi aku perlu ngobrol juga dengan Renata. Agar Renata merasa nyaman,” ujarnya bermaksud menghargai bantuan orangtuanya.

“Eee ... Mami, Papi ...” Wajah Tony tiba-tiba berubah sendu. Ia tampak seperti sedang berpikir.

Sofie dan Hamdan saling bertukar pandang. Merasa heran dengan perubahan raut wajah putra mereka.

“Ada sesuatu yang ingin aku sampaikan. Mami dan Papi mungkin akan kaget mendengar ini. Tapi, aku minta, tolong jangan memberi penilaian yang buruk pada Renata. Bagaimanapun Renata itu hanya korban,” kata Tony sudah memilah kata demi kata yang hendak ia sampaikan.

“Maksud kamu apa, Ton?” tanya Hamdan.

“Renata sudah cerita tentang masa lalunya, kan? Nah, Mirza, sahabat aku itu ternyata adalah masa lalu Renata. Mirza adalah mantan suami Renata.”

Hamdan dan Sofie terperanjat kaget. Sampai membuat mereka tercengang tak percaya. Bagaimana bisa Mirza adalah mantan suami Renata. Mirza yang mereka kenal sejak remaja. Dan sudah berteman dengan putra mereka sejak remaja itu bagaimana bisa adalah mantan suami yang sudah mengkhianati Renata.

“Kamu serius, Ton?” tanya Hamdan masih tak percaya.

Tony mengangguk. “Iya. Renata sudah mengakui itu. Dan barusan Mirza juga sudah mengakui itu di depan aku.”

“Trus, perasaan kamu gimana?” tanya Sofie.

“Perasaan aku masih seperti biasa. Aku masih mencintai Renata seperti pertama kali aku mencintainya. Aku jujur mengatakan ini karena aku cuma pengen tau tanggapan Mami dan Papi.”

“Kalau Papi, sih, tidak masalah. Toh, Mirza cuma masa lalu. Lagian rumah tangga mereka sudah lama berakhir, kan? Dan sekarang, mungkin sudah waktunya bagi Renata untuk membuka lembaran baru,” kata Hamdan dengan bijak. Rupanya sifat Tony itu menurun dari papinya.

“Kalau Mami sependapat dengan Papi. Sebagai sesama perempuan, Mami merasa kasihan sama Renata. Sudah hamil, diselingkuhi, diceraikan pula. Renata pasti sangat menderita saat itu. Dan sekarang waktunya kamu yang membahagiakan Renata,” pungkas Sofie sama bijaknya.

Tony tersenyum haru memandangi kedua orang tuanya.

“Makasih banyak, Mi, Pi,” ucapnya dengan perasaan senang.

To be continued...

1
Ririn Nursisminingsih
pingin tak gibenge ae mirza kok ngeyelae
Ririn Nursisminingsih
mirza ini emang gedek banget udah salah ngeyel..
Ririn Nursisminingsih
emang kok setiap kita marah,cemburu,kesel sama pasangan solosinya bercinra🤣🤣
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): otomatis langsung baikan lagi ya😆😆
total 1 replies
Ninik Srikatmini
mantul ren.. skak mak tuh si clau
Ririn Nursisminingsih
kasian renata selalu disakiti kpn bahagianya
Ririn Nursisminingsih
PD sekali kmu mirza..
Ninik Srikatmini
👍👍👍gpp thor
Ninik Srikatmini
😜😜😜
Ninik Srikatmini
hareudaaaang...
Ninik Srikatmini
hahahaaas kna mental luh mirza- vannesa
Ninik Srikatmini
😘😘semangat ya
Ririn Nursisminingsih
rasain loo kmu bercinta dg jalanh yg kmu cintai ternyata player
Ririn Nursisminingsih
syukurin mirza lagian dulu wktu berhubungan sama mirza dipaksa yas ren
Ririn Nursisminingsih
kmu aja yg bodoh virza dimanfaati doang coba dong diselidiki..
Ririn Nursisminingsih
mirza goblok banget main dg wanita bekas laki2 lain
Ririn Nursisminingsih
mirza yg bodoh bercinta dg jalang
Ririn Nursisminingsih
mirza2 bodoh kmu buang berlian demi batu kerikil
Ririn Nursisminingsih
cantikk thor udah visualnya ini aja
Umi Aswari
kok nmnya anknya dito Thor.. kyk nm bapak2
Dea Abdullah
teori renata sm tong aja mantan sk celap celup
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!