Awalnya aku percaya kalau cinta akan hadir ketika laki laki dan wanita terbiasa bersama. Namun, itu semua ternyata hanya khayalan yang kubaca dari novel novel romantis yang memenuhi kamar tidurku.
Nyatanya, bertetangga bahkan satu sekolah hingga kuliah, tidak membuatnya merasakan jatuh cinta sedikit saja padaku.
"Aku pergi karena aku yakin sudah ada seseorang untuk menjagamu selamanya," ucap Kimberly.
"Sebaiknya kita berdua tidak perlu bertemu lagi. Aku tidak ingin Viera terluka dan menderita karena melihatmu."
Secara bersamaan, Kimberly harus meninggalkan cinta dan kehilangan persahabatan. Namun, demi kebahagiaan mereka, yang adalah tanpa dirinya, ia akan melakukannya.
"Tak ada yang tersisa bagiku di sini, selamat tinggal."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PimCherry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KAKAK AKAN KEMBALI
Semenjak kejadian hari itu di kantin, William dan Kimberly tidak lagi saling menyapa, meskipun mereka bertemu muka.
Awalnya Kimberly ingin menyapa dan menjelaskan tentang kejadian yang sebenarnya, tapi ia merasa bahwa semua itu akan sia sia. Seperti kejadian di acara perkemahan pun, William tidak mempercayainya. Jadi mungkin lebih biarkan saja seperti apa yang William pikirkan.
Seperti hari ini, ia sedang berada di kantin bersama dengan Kristy dan Lady. Mereka sedang membahas cowo yang ditaksir oleh Lady.
"Jadi gimana dy? Lo jadi nembak dia?" tanya Kristy ingin tahu.
"Lo kira gue gila apa. Masa gue sebagai cewe harus gerak duluan. Gengsi donk!"
Sementara Kimberly hanya mendengarkan celotehan mereka sembari membaca novel. Belakangan ia terpaksa membawa novel ke kampus untuk mengisi waktu luangnya.
"Trus, lo mau diem aja gitu ngeliatin dia tebar pesona ke cewe cewe lain?"
"Ya biarin aja. Kalo emang dia begitu, artinya dia nggak serius sama gue. Jadi ngapain gue buang harga diri gue buat nembak cowo kayak gitu, ya nggak Kim?"
"Bener banget. Pemikiran yang jenius," Lady langsung menoleh saat Anthony sudah berada di sampingnya dan membisikkan kata kata itu.
"Kakak, ngagetin aja sih!" teriak Lady yang tiba tiba saja kulitnya merinding, kemudian dia segera menggosok kedua lengannya dengan telapak tangan.
"Kim, kakak lo makhluk astral kali ya. Bisa tiba tiba nongol disini," ucap Lady.
"Hmm, mau ketemu dosen. Hari ini ada jadwal pengecekan skripsi. Sekalian nungguin Hansel," ucap Anthony sambil duduk di sebelah Kimberly.
"Aan!" panggil Hansel yang baru saja tiba di kantin.
"Ya ampun, Kak Aan ada yang nyariin. 2 sejoli yang tak terpisahkan," goda Kristy.
Hansel merengut, kemudian ia mendekati Kristy dan duduk di sebelahnya, sambil merangkul bahunya, "Bagaimana kalau kita saja yang jadi sejoli?"
"Ogah!! Ihhhh ....," Kristy sedikit duduk menjauh.
Sementara Kristy dan Lady beradu dengan Hansel. Anthony mengajak Kimberly berbicara.
"Kamu baca apa?"
"Novel, abis daripada bengong nungguin jam kuliah lagi," senyum Kimberly, "Oya, kakak udah skripsi aja. Kak Hansel aja belom."
"Jika kita bisa cepat lulus, kenapa harus menunda, bukan begitu?"
"Benar juga. Aku juga mau kayak kakak aja. Cepet lulus, cepet kerja."
"Tapi aku tidak langsung bekerja. Aku mau melanjutkan kuliah S2 dulu."
"Apa kakak akan melanjutkan kuliah S2 di Intercon lagi?" tanya Kimberly.
"Tidak. Aku akan mengambil S2 di Amerika. Orang tuaku menyuruhku melanjutkan di sana. Kenapa? Apa kamu akan merindukanku, hmm?" goda Anthony.
"Bukan begitu, hanya saja kenapa semua orang seperti pergi meninggalkanku. Kak King, sekarang Kak Lee, dan juga ...," ucapan Kimberly terputus, ia tak ingin melanjutkan, namun Anthony tahu siapa orang yang tidak ia sebut.
"Aku akan meneleponmu atau aku harus bolak balik ya?" Anthony pura pura berpikir.
"Bolak balik aja, lumayan biar hafal jalanan. Jadi kakak nggak bakalan nyasar kalau pulang ke sini."
"Kamu menggodaku ya, hmm?" Anthony mencubit pipi Kimberly.
Tiba tiba dari jarak yang tak terlalu jauh, tampak William sedang duduk bersama dengan Viera dan juga teman temannya. Mereka tertawa riang, William merangkul Viera dan Viera memeluk pinggang William.
Anthony menghadapkan wajah Kimberly ke arahnya, "Jangan perhatikan mereka jika itu membuat hatimu sakit. Kami di sini adalah teman temanmu."
"Tapi kakak akan pergi."
"Aku akan kembali. Sebelum kamu lulus dari sini, aku pasti akan kembali, kan aku lebih pintar," ucapnya tertawa.
"Kakakk!!!" Kimberly memukul Anthony dan akhirnya malah tertawa bersama.
"Kim, sebaiknya kita pergi dari sini, atau kita akan ketularan sifat aneh makhluk astral dan makhluk jadi jadian ini," ucap Kristy sambil menunjuk ke arah Hansel.
"Baiklah. Kak, aku masuk kelas dulu ya," Kimberly beranjak dari tenpat duduknya, kemudian melambaikan tangan pada Anthony dan Hansel.
Sementara itu, dari sudut matanya, William terus memperhatikan gerak gerik Kimberly. Sebenarnya ia sangat merindukan kebersamaannya dengan Kimberly, tapi ia harus memilih. Ia sudah memilih Viera, dan tak ingin Viera terluka.
*****
"Benarkah kakak akan kembali?" mata Kimberly membulat dengan sempurna dan senyum terukir di wajahnya.
"Iya, kakak akan kembali, tapi hanya sebentar saja. Kakak harus mengambil beberapa dokumen supaya kakak bisa melanjutkan S2 di sini."
"Berapa lama kakak akan berada di sini?" tanya Kimberly.
"Mungkin sekitar 2 minggu," jawab King.
"Hah cuma 2 minggu? Apa kakak tidak salah? Kalau begitu cepat katakan kapan kakak akan kembali, aku sendiri yang akan menjemput kakak di bandara."
"Ada yang begitu merindukanku, aku pasti akan cepat pulang."
"Cepat katakan kapan?"
"Minggu depan kakak pulang. Jadwal pastinya, mintalah pada Papi karena kakak sudah memberikan detail penerbangannya," jawab King.
Tanpa menngucapkan sampai jumpa, Kimberly melangkahkan kaki keluar kamar, "Papiii!!!"
King hanya bisa tersenyum melihat kelakuan Kimberly.