NovelToon NovelToon
My Handsome Police

My Handsome Police

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Anak Genius / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:16M
Nilai: 4.9
Nama Author: Alarice

Armell, mahasiswi semester 6 yang mempunyai kehidupan pas-pasan dan tinggal di sebuah kamar kost yang sempit. Berbekal otak yang cerdas, dia berhasil mendapatkan beasiswa di sebuah universitas ternama di ibukota. Di suatu pagi, ia menemukan seorang bayi lucu di depan kostnya.

Bayi itu membuatnya bertemu dan berkenalan bahkan menikah dengan seorang polisi tampan meski dia masih berstatus mahasiswi.

Bagaimana jadinya jika ternyata sang polisi tampan telah memiliki kekasih? Akankah sang polisi meninggalkan kekasihnya dan bertahan untuk tetap menjadi suami Armell? Akankah ada cinta di antara mereka? Atau justru perpisahan yang akan mereka hadapi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alarice, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cowok aneh

" Selamat untuk kalian berdua ya. " ucap ibu Armell saat ini mereka tinggal berempat. Armell, Seno, paman Armell dan ibu Armell. Semua tamu sudah pada pulang karena hari sudah menjelang malam.

" Terimakasih bu. " jawab Armell dan Seno bersamaan.

" Malam ini, paman dan ibu menginap di sini. Hari sudah malam. Besok, Rezky akan mengantar kalian pulang. " Seno memberitahu.

" Ndak usah repot-repot nak Seno. Kami bisa pulang malam ini dengan naik bus. " jawab paman Armell.

" Tidak paman. Berbahaya malam-malam begini naik bus. Lagian, sekarang kalian adalah keluarga saya. Saya tidak akan membiarkan ibu dan paman pulang sendiri. " ucap Seno.

" Mas, kenapa paman sama ibu tidak pulang sekarang saja? " bisik Armell di dekat telinga Seno. Membuat Seno meremang terkena hembusan nafas Armell di daun telinganya.

" Ehem. " Seno berdehem menetralkan detak jantungnya. " Memangnya kenapa? " bisiknya balik di telinga Armell.

" Kalau mereka menginap di sini, bagaimana saya kembali ke kost? " tanya Armell sambil berbisik.

" Menginap saja di sini. " jawab Seno sama masih dengan berbisik.

" Kalian kenapa bisik-bisik begitu? " tanya ibu Armell sambil mengulum senyumnya. " Romantisnya. Udah pada pengen ke kamar ya? " godanya.

" Ha? " reaksi terkejut Armell dan Seno bersamaan.

" Bapak sih..." protes Armell sambil mengeratkan giginya supaya tidak terdengar oleh sang ibu dan paman.

" Kok aku? Kan kamu yang mulai. " protes Seno balik sambil mengeratkan giginya juga kemudian tersenyum sambil menundukkan kepalanya sekejap.

" Tuh kan. Ibu jadi makin nggak enak kalau harus menginap di sini. Malah mengganggu yang mau malam pertama jadinya. Iya kan Her? " goda ibu sambil meminta persetujuan sang paman.

" Ibu bisa aja. Ya udah, ibu menginap saja di sini. Sudah malam juga. " ucap Armell sambil mencubit pinggang Seno. Tapi pinggang Seno tidak bisa di cubit. Membuat Armell mengernyit. Diapun menoleh sebentar ke pinggang Seno. ' Kenapa tidak bisa kucubit? Sekeras itukah tubuhnya? Wah, pasti perutnya sixpack dan seksi. ' batin Armell. Kemudian dia menepuk jidatnya sendiri sambil memukul-mukul kepalanya pelan karena sudah berpikiran kemana-mana.

Seno melihat tingkah istri barunya hanya menahan senyumnya. Sepertinya Seno tahu apa yang sedang dipikirkan Armell.

" Kalau begitu, ibu mau mandi dulu. Udah lecek banget rasanya. Ibu juga capek. Mau tidur sore-sore. " ucap ibu Armell.

" Oh iya. Mari saya tunjukkan kamar ibu juga paman." tukas Seno sambil berdiri dari duduknya. Kemudian Armell, ibu, dan paman mengikuti Seno dari belakang.

Seno menunjukkan kamar untuk ibu juga paman Armell. Kini mereka sudah masuk ke kamar mereka masing-masing. Tinggal Armell yang masih mengekori Seno. Kemana Seno berjalan, Armell mengikutinya.

Karena merasa kaki Seno melangkah ke arah dapur, Armellpun bertanya, " Kamar saya yang mana? Kok bapak malah ke dapur? "

Seno langsung menghentikan langkahnya. " Oohhh, kamu juga mau ke kamar? Bilang dong dari tadi. " ucapnya. Setelah mereka resmi menjadi suami istri, Seno merubah sapaannya terhadap Armell. Yang biasanya dia menggunakan Lo - gue, kini dia membiasakan diri dengan aku - kamu.

Armell mengangguk. Tapi Seno tetap berjalan menuju dapur. " Bentar, aku haus. " ucapnya sambil membuka pintu kulkas.

Armell menunggu sambil berdiri di dekat meja makan. Setelah selesai minum satu botol air mineral, Seno berjalan keluar dari dapur. Dia berjalan menaiki tangga menuju lantai dua.

Sesampainya di lantai dua, Seno membuka pintu salah satu kamar. " Masuk. " ucap Seno setelah membuka pintu.

Armell masuk perlahan. Kemudian dia mengitarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Kamar yang luas, bercat putih tulang, sofa berwarna abu-abu yang berada di sudut ruangan, tempat tidur yang cukup besar dengan berbalut kain sprei berwarna abu-abu gelap. Dan aroma kamar yang terasa maskulin di hidung. Armell mengernyitkan alisnya. Kemudian dia berjalan semakin ke dalam diikuti Seno di belakangnya. Saat berdiri tepat di samping tempat tidur, Armell melihat sebuah foto diatas nakas. Armell memperdalam pandangannya. Ar ell terkejut melihat foto itu. Foto Seno, suaminya yang sedang bertelanjang dada yang sepertinya habis berenang.

" Kamar siapa ini pak? " tanya Armell sambil menoleh ke arah Seno.

Seno berjalan mendekat ke arah Armell sambil terus memandang wajah cantik Armell tanpa berkedip. Membuat Armell pasang kuda-kuda untuk berlari. Dia merasa takut dengan sikap dan tatapan Seno.

Seno semakin mendekat, dan Armell semakin mundur ke belakang. Tapi langkah kaki Armell kalah panjang dengan Seno. Seno meraih pinggang Armell, dan mengunci tubuh Armell dengan sebelah tangannya.

" Sekali lagi kamu panggil aku pak, maka aku pastikan akan menghukummu dengan hukumku. " ucap Seno dengan tatapan intens.

Armell jadi salah tingkah di pandang seperti itu oleh suaminya. Meskipun tidak ada cinta di hatinya, tapi tetap saja, berhadapan seorang laki-laki yang tampannya naudzubillah yang sekarang berstatus suaminya, membuat Armell salah tingkah.

Aroma nafas Seno yang maskulin yang berada tepat di depan wajahnya, membuat hati dan tubuhnya meremang. Pelukan Seno begitu erat, membuat tubuhnya dan Seno tak berjarak sedikitpun. Armell menunduk sambil menggigit bibirnya yang bawah. Apa yang di lakukan Armell justru semakin membuat Seno kalang kabut karena ingin merasakan bibir tipis milik istrinya itu.

Bagaimanapun juga ia seorang lelaki normal dan cukup umur. Bohong jika dia tidak tertarik dengan Armell. Gadis songong yang sering membuat emosinya naik tapi mempunyai wajah cantik alami tapi sekarang sudah menjadi istrinya yang sah. Apalagi sudah cukup lama Seno tidak berdekatan dengan perempuan.

Seno mengangkat dagu Armell dengan sebelah tangannya, dan membuat tatapan mata mereka kembali bertemu.

" Kamu ingin tahu ini kamar siapa? " tanya Seno sambil tersenyum nakal. " Ini adalah kamar kita. Kamarku dan tentunya menjadi kamar kita sekarang. " lanjutnya dengan suara lembut sambil jemarinya menelusuri pipi mulus istrinya.

" Pak, jangan gini. Lepasin Mell pak. " pinta Armell sambil berusaha melepaskan diri dari dekapan Seno.

Tapi Seno tidak melepas dekapannya. Malah justru semakin mempererat dekapannya. " Kenapa? Kita sudah sah menjadi suami istri. Nggak ada salahnya kalau aku memelukmu seperti ini. " Seno semakin senang menggoda Armell saat dia melihat wajah ketakutan istrinya itu.

" Pak, tolong. Lepas pak. Saya mau keluar dari kamar. " pinta Armell kembali.

Seno memicingkan matanya. Kemudian dia memegang dagu Armell dan setelah itu dia mengecup bibir tipis milik Armell. Membuat Armell membelalakkan matanya sempurna. Terkejut tentu saja. Itu adalah ciuman pertamanya. Tubuhnya tiba-tiba terasa lemas. Jantungnya berdetak dua kali lipat lebih kencang.

" Itu hukuman karena telah melanggar aturan. Jangan pernah sekali-kali kamu memanggilku pak lagi. Dan gunakan bahasa yang biasa saat bersamaku. Aku tidak mau kita seperti orang lain. Bukankah kita menginginkan pernikahan sekali seumur hidup? Kalau begitu, kita harus lebih saling mendekatkan diri. Harus sering bersama. Bahkan tidur bersama. Kamu mengerti? " ucap Seno panjang lebar.

Armell mengangguk. Kemudian Seno melepas dekapannya. Dia tidak ingin larut dengan hasratnya. Bisa-bisa jika dia berdekatan seperti ini dengan Armell, dia tidak bisa menahan diri. Bukan hanya kecupan yang dia inginkan. Tapi sebuah ciuman yang hangat dan lama.

Kemudian dia berjalan menuju ke sofa dan mendudukkan pantatnya disana. Mengeluarkan ponselnya dan membuka aplikasi game untuk menghilangkan hasratnya terhadap sang istri. Sedangkan Armell masih tetap berdiri di tempat yang tadi sambil menetralkan detak jantungnya.

" Maaf mas, kalau aku menginap di sini, aku tidak membawa baju ganti. Masak iya aku tidur pakai gaun ini? " tanya Armell ragu-ragu.

" Baju kamu yang kamu pakai dari tempat kost tadi dimana? " tanya Seno sambil tetap fokus dengan game nya.

" Di buang sama mbak-mbak yang di butik tadi. " jawab Armell pelan sambil menggigit bibir bawahnya.

Seno meletakkan ponselnya di sofa, kemudian dia berdiri dan berjalan membuka sebuah pintu yang ada di kamar itu. Pintu itu menghubungkan ke sebuah ruangan yang isinya adalah walk in closed baju dan beberapa rak juga laci dengan tutup kaca yang transparan. Seno masuk dan mengambil sebuah kaos, kemeja, juga celana pendek.

" Coba pakai ini. Kalau kaos dan celana ini kegedean, kamu pakai aja kemeja ini. Paling tidak kamu tidak butuh celana kalau pakai kemeja ini. Kaos dan celana ini sudah yang paling kecil yang aku punya. " Seno memberikan baju-baju itu ke Armell.

Armell menerimanya kemudian dia masuk ke dalam kamar mandi. Dan Seno kembali duduk di sofa dan memainkan kembali game-nya.

Di sela-sela ia bermain, sebuah panggilan masuk.

" Halo. " sapa Seno.

" ..... "

" Besok saja lah. Sudah malam ini. " jawab Seno.

" .... "

" Ck. Iya...iya... Tunggu bentar. "

Panggilan di akhiri. Seno beranjak dari sofa dan mendekati pintu kamar mandi.

Tok ..tok ..tok...

" Mell..." panggil Seno.

" Iya..." jawab Armell dari dalam kamar mandi.

" Aku keluar dulu sebentar. Kamu kalau ngantuk, tidur aja dulu. Nggak usah nungguin. Makan malam, aku suruh bibi anter ke kamar aja. Kamu nggak perlu keluar. Apalagi kamu keluar cuma pakai kemejaku. Kalau kamu keluar, aku pastikan akan menghukummu lagi ." ancam Seno.

Tanpa menunggu jawaban dari Armell, Seno keluar dari kamar.

Dasar cowok aneh. Siapa juga yang mau keluar pakai kayak gini. gumam Armell.

***

bersambung

1
Yeni Nw
Llpl
Tasya
🤣🤣🤣
lucu x pak supir
Rahmat Rahmat
pengen banget punya mertua kayak gtu
Wardani Lestari
Luar biasa
Angga Raini
ini 3× nya akun ulang baca novel ini ga bosen2
Alesha Jazila_id 🌷🌹: makasih banyak kakak.....
udah baca karya aku yang lain belum? siapa tahu sama sukanya sama karya aku yang ini/Bye-Bye//Smile/
total 1 replies
Herlina Lina
pa adi udah duluan seno pa
Herlina Lina
takut ketemu mamanya seno d mall tar d sangka istrinya lg
Devi Handayani
naahh ini dia...sibiang keroxxxnyaaa🤨🤔🤨🤨🤨🤨🤔🤔🤔
Devi Handayani
jangan jangan Arvin anak Stella Ama Robert 🤨🤨🤨😲😲😲
Devi Handayani
pasti info nya dari si ulet gatel marionang...coba di selidik pak polisi terhormat 🤔🤔🤔🤔
Devi Handayani
berbahagialah kamu mell... dapet suami yg begitu sayang juga perhatian begituuu🥹🥹🥹🥹
Devi Handayani
ayo dibongkar persengkongkolan nyaa armell dan seno😏😏😏😏😏
Devi Handayani
Tut Tut... kasian kamu hanya bisa melihat pemandangan pegunungan saja...sabar ya Tut bentar lagi paling🤭😅🤭😅🤭😅🤪🤪🤪🤪
Devi Handayani
dibibirku...hanya ada rasa dari bibirmuuu.....uhuuuyyyyyyyy💋💋💋💋
Devi Handayani
Alhamdulillah sah ... Tinggal nunggu unboxing heheheh🤭🤭🤭😅😅😅
susi susanti
Luar biasa. bagus thor ceritanya, kocak🤣🤣🤣
Surtinah Tina
ikut bahagia .. akhirnya hamil lagi
Surtinah Tina
mehong nya
Surtinah Tina
di ajak sekolah lagi aja itu bang seno
Surtinah Tina
hamidun tuh armell
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!