Baca Dragon Monarch agar tidak bingung dengan alurnya.
“Siapa aku?”
Ditemukan oleh sekelompok pengelana, Jie Yan yang kehilangan ingatannya berusaha untuk mencapai tujuannya serta mencari identitas sejatinya di zaman yang disebut sebagai Era Para Naga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DeaLova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Peringatan Su Mei
Sekte Cahaya Suci
“Jangan menatapku seperti itu. Keputusan selalu ada di tangannya. Jika dia tidak ingin menjadi muridmu, jangan memaksanya.” ucap Jie Yan karena Tang Yueha bersembunyi di belakangnya. Ia tidak akan memaksakan gadis kecil itu untuk melakukan sesuatu yang tidak akan dia sukai kecuali itu demi kebaikannya sendiri.
Tentang kemampuan Tang Yueha, meskipun Jie Yan merasa bahwa jika berada di bawah bimbingan Su Mei dia akan tumbuh lebih kuat, ia merasa tanpa bantuan seseorang seperti Su Mei pun, Tang Yueha pasti akan menjadi sangat kuat suatu hari nanti.
Mendengar apa yang dikatakan oleh Jie Yan, Su Mei tidak tau harus berkata apa.
Sementara itu, Yue-Yue di sisi lain terus menatap ke arah Jie Yan dengan tatapan penasaran karena semakin ia memperhatikan, semakin mirip Jie Yan dengan seseorang yang ia kenal.
“Dan juga...” Jie Yan menatap ke arah Yue-Yue lalu melanjutkan, “Aku ingin bertanya satu hal padamu. Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?”
Su Mei yang mendengar itu menaikkan alisnya menatap Jie Yan. Ia pun melihat ke arah muridnya untuk mencari tau apakah mereka pernah bertemu sebelumnya. Jika benar, maka Jie Yan yang ia ketahui dari Tetua An kehilangan ingatannya akan dapat mencari tau siapa dia sebenarnya.
“Aku juga ingin bertanya hal sama padamu. Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?” Tanya Yue-Yue kembali.
Keduanya saling menatap lalu tatapan Jie Yan tertuju pada batang bambu yang ada di pinggang Yue-Yue. Ia menyipitkan matanya karena merasa sangat familiar tentang hal itu.
Sedangkan untuk Tang Yueha, ia cemberut karena Yue-Yue menatap Jie Yan dengan tatapan aneh penuh arti.
Yue-Yue tentu menyadari tatapan Jie Yan ke arah bambu yang selalu ia bawa ke mana-mana. Bambu tersebut adalah pemberian dari Sekte yang pertama kali ia masuki, itu adalah pusaka Sekte tersebut, bambu yang tidak akan pernah membusuk dan memiliki kekerasan yang lebih tinggi dari baja sekalipun.
Karena fokus Jie Yan tertuju pada senjata miliknya, ia semakin yakin bahwa orang yang di hadapannya saat ini sama dengan orang yang ia duga karena ketika mereka bertemu dahulu, mereka bentrok dan ia menggunakan bambu tersebut.
Kepala Jie Yan berdenyut kembali. Ia pun langsung mengalihkan pandangannya karena rasa sakit itu sungguh menyiksa. Ia berkeringat sedikit lalu mencoba menenangkan dirinya.
Melihat sikap Jie Yan, keduanya hanya bisa diam karena mereka tau bahwa jika Jie Yan memaksakan diri untuk mengingat sesuatu, mungkin akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
“Kakak, apa kau tidak apa-apa? Apakah kau mengenal gadis ini?” Tanya Tang Yueha sedikit khawatir karena ia tau bahwa setiap kali Jie Yan mengingat tentang sesuatu, Jie Yan akan sangat menderita.
“Aku tidak apa-apa Yueha..” Balas Jie Yan setelah menarik nafas dalam-dalam menenangkan diri.
Su Mei yang menatap itupun langsung mengalihkan pembicaraan. Ia tidak ingin terlihat buruk di depan Tang Yueha karena terlalu memaksakan sesuatu. “Jika begitu, kita akan bertemu kembali. Tetapi, aku harus mengatakan sesuatu kepada kalian berdua.”
“Sekte Cahaya Suci bukan seperti yang terlihat di permukaan. Lagi pula, setelah kau melumpuhkan Hu Long, Klan Hu akan memburumu. Tidak hanya untukmu, bahkan untuk Tang Yueha yang telah dipastikan sebagai awal mula masalah sebenarnya.”
“Jika dia tertarik, aku akan mencoba melindunginya. Jika Tang Yueha berada di bawahan asuhanku, maka Sekte Cahaya Suci dan Klan Hu tidak akan melakukan apa-apa kepadanya dan itu juga termasuk dirimu.”
“Ayo pergi Yue-Yue.” Setelah mengatakan peringatan singkat, Su Mei pun menghilang.
Yue-Yue hanya mengangguk. Ia menatap ke arah Jie Yan untuk beberapa saat lalu ia pun menghilang juga.
Sementara itu, Jie Yan memasang ekspresi sedikit gelap ketika mendengar peringatan dari Su Mei. Ia tentu menyadari bahwa Sekte Cahaya Suci tidak akan membiarkan seseorang seperti dirinya berbuat sesuka hati di dalam Sekte Cahaya Suci. Ia sangat mengerti bahwa karena kasus khusus Tang Yueha, ia diberikan beberapa kelonggaran. Tetapi tampaknya mereka tidak ingin memberikan keringanan lagi ataupun mungkin mereka mencoba menyingkirkannya.
“Apa yang dimaksud oleh wanita berdada besar itu kakak?” Tanya Tang Yueha dengan wajah yang sangat serius.
Jie Yan tidak menjawab pertanyaan Tang Yueha karena ia tau bahwa gadis kecil itu pasti akan langsung ingin keluar dari Sekte jika ia menjelaskannya. Dan jika itu terjadi, maka masa depan Tang Yueha akan berhenti begitu saja kecuali gadis kecil itu mau berpetualang ke dunia luar.
Namun, Nie Yan saat ini merasa heran karena tampaknya Su Mei seperti tidak berpihak kepada Sekte Cahaya Suci. Ia yakin bahwa ada konflik tersembunyi antara Su Mei dengan Sekte Cahaya Suci.
“Apakah aku harus membujuk Yueha agar mau menjadi murid dari Su Mei?” Batin Jie Yan dan menggelengkan kepalanya. Ia akan mencobanya nanti.
“Tidak ada apa-apa. Ayo kita bakar daging itu.” ucap Jie Yan mengalihkan perhatian Tang Yueha.
Mendengar itu, Tang Yueha bersemangat dan langsung menghampiri api tempat mereka membakar daging.
**
Klan Hu
Waktu terus berlalu, tanpa terasa sudah beberapa bulan berlalu setelah insiden tersebut terjadi, Hu Long dan adiknya telah kembali dari Sekte Cahaya Suci karena dijemput oleh beberapa Tetua setelah insiden tersebut terjadi.
Saat ini, Patriak Klan Hu menatap ke arah dua kasur yang ada di hadapannya. Kedua putranya saat ini sedang dalam kondisi tidak baik terutama untuk Hu Long.
“Sialan! Sialan! Aku tidak akan membiarkan kalian pergi!” ucap Patriak Klan Hu sangat marah. Putra tertuanya tidak bisa lagi berkultivasi, dia selalu tertidur karena kecacatan itu. Ia tidak tau bagaimana itu bisa terjadi.
Sedangkan untuk putra termudanya telah mengalami trauma akibat diserang sekuat tenaga. Bagian dalam tubuhnya telah hancur berantakan dan butuh waktu yang sangat lama untuk pulih kecuali mereka menemukan benda yang sesuai untuk menyembuhkan tubuhnya.
Patriak Klan Hu keluar dari ruangan tempat kedua putranya berada. Wajahnya saat ini terlihat sangat marah dan menahannya agar tidak meledak. Namun, ketika ia ingin bergerak ke tempat lain, seseorang pun muncul tepat dihadapannya.
“Patriak..” Seorang kultivator pria paruh baya pun memberi hormat kepada Patriak Klan Hu.
“Ada apa!” Patriak Klan Hu yang sedang dalam suasana hati yang buruk pun tidak mau membuang waktu walaupun itu dihadapan salah satu Tetua Klan-nya.
“Ini tentang kedua anak yang terlibat. Mereka akan keluar dari Sekte dalam waktu dekat.” ucap Tetua tersebut sedikit gugup karena ia dapat merasakan penindasan dari Patriak Klan Hu.
Mata Patriak Klan Hu bersinar terang ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Tetua tersebut.
“Ini adalah kabar bagus! Karena kalian berdua telah membuat aku harus melihat putraku seperti itu setiap harinya, maka aku akan menunjukkan hal yang sama!” Kilatan pembunuhan terlihat di mata Patriak Klan Hu karena ia telah merencanakan hal itu sedari pertama kali kedua putranya kembali ke Klan Hu.