Sentuhan Liar Gadis Bar-bar

Baby mulai menggeliat dan membuka kedua matanya. Ia segera menatap kearah jendela sana, dimana suasana di luar sudah mulai gelap. Wanita itu ingin bangkit dari ranjangnya ketika tak melihat suaminya ada di samping dia lagi.

"Pi... Papi". Panggilnya mencari keberadaan suaminya. Namun, tak ada yang menyahut.

"Kemana perginya pria cabul itu? ".Gumam Baby bertanya pada dirinya sendiri.

Di liriknya jam di atas meja nakas yang telah menunjukkan pukul 17.50 wib. Dan artinya ia telah tidur tiga jam lebih hari ini. Wajar saja, jika suaminya sudah tak terlihat lagi di samping dia.

Baby bangkit dari ranjang lalu langsung melangkah menuju kamar mandi. Hal pertama yang ingin ia lakukan adalah membersihkan tubuhnya terlebih dahulu baru setelah itu, Ia akan turun mencari keberadaan suaminya.

Setelah dua puluh menit, Baby keluar hanya dengan memakai handuk yang ia ikatkan sebatas dadanya saja. Ketika ia masuk ke dalam ruangan walk in closet. Baby baru sadar jika tidak ada pakaian ganti untuknya.

"Hais, kenapa aku lupa kalau ini kan rumah Papi. Mana ada pakaian ku disini". Baby menatap semua isi lemari yang hanya milik suaminya saja.

Lalu tak mau ambil pusing, Baby pun mengambil salah satu baju kaos oblong milik Nikki yang berwarna putih, lalu ia kenakan tanpa memakai br4 kembali. Bahkan, Baby juga tak memakai segitiga birunya. Namun, Ia memilih celana pendek Nikki dengan bahan tipis di dalam lemari sana.

"Tidak begitu buruk". Ujarnya saat menatap pantulan tubuhnya di depan cermin besar tepat ada di hadapan nya saat ini.

Bahkan, baju kaos suaminya nampak begitu longgar di tubuh yang ramping itu. Rambutnya yang panjang dengan sedikit curly ia biarkan begitu saja, tanpa berniat untuk menyisirnya terlebih dahulu, serta masih terlihat basah.

Tanpa pikir panjang lagi. Baby yang merasa sudah sangat lapar, langsung bergegas keluar kamar dan tujuannya saat ini adalah dapur. Dimana, Ia akan menemukan makanan di sana.

Saat perutnya lapar, Baby sedikit melupakan keberadaan suaminya. Hingga ia tiba di lantai bawah dan melihat art di rumah itu saat ini masih saja sibuk dengan beberapa alat masaknya.

"Bik, Lihat suamiku nggak?" tanya Baby langsung mencecar art tersebut.

"Oh, itu anu nyonya. Tuan lagi keluar sebentar, katanya ada kerjaan sedikit di kantor".

"Kapan Papi perginya?,"

"Satu jam yang lalu, Nyonya".

Baby pun hanya manggut-manggut saja. Sambil ber oh ria. Lalu ia tersenyum ketika ia akan menyampaikan niatnya turun sampai ke lantai bawah sekarang ini.

"Ada cemilan apa bik?.aku lapar!". Tanya Baby seraya tersenyum manis, tak ada sedikitpun rasa canggung untuk Baby saat ini.

Art itu ikut tersenyum, karena dia sudah paham betul. Apa kegiatan majikannya di dalam kamar hampir seharian ini. Bahkan tanda cinta di leher Baby masih sangat terlihat jelas sekali saat ini.

"Nyonya, mau makan sekarang?. Semuanya udah selesai dimasak kok Nya".

"Ah, tidak-tidak!. Aku hanya ingin cemilan saja, nanti makan beratnya kalau Papi udah pulang!". Baby pun lebih memilih untuk segera melangkah ke arah kulkas saja, karena ia hanya butuh cemilan saat ini, walaupun perutnya sangat begitu lapar sekali.

Art tersenyum hanya tersenyum, memperhatikan tingkah istri majikan nya ini. Dimana, Baby memang terlihat ramah dan sopanereka juga beruntung, sebab istri majikannya sejak dulu selalu saja baik, mau Luna maupun Baby. Keduanya memang memiliki sifat yang berbeda. Namun, mereka berdua terkadang terlihat sama.

Baby mengambil cake dengan toping keju dan coklat di atasnya warna cake nya merah berlapis putih.

"Wah, Ini kayaknya enak". Serunya sambil langsung mengambil satu potong kecil dan langsung ia masukan kedalam mulut nya sampai mulutnya penuh sekali.

"Hem, rasanya pas dan sesuai ekspetasi ku". Sambung Baby lagi saat mulutnya sudah mengunyah cake yang ia ambil dari dalam kulkas sana.

"Ini siapa yang bikin, Bik? ". Tanya Baby yang mulai menyukai cake yang ia makan saat ini.

Baby memilih untuk duduk di meja bar seraya membawa setengah loyang, Red velvet naked Cake., yang ia ambil dari dalam kulkas tadi.

" Oh, Itu yang bikin Nyonya Raya, Nya". Jawab art itu jujur.

"Benarkah? ". Tanya Baby sambil memperhatikan bentuk dan juga cantiknya cake yang ia makan itu.

"Iya, Nyonya. Dulu juga Almarhumah nyonya Luna, sering membuat nya untuk tuan karena tuan sangat menyukainya nyonya"

Baby langsung menghentikan makan nya. Karena, Ia baru tahu, jika Nikki menyukai cake seenak ini.

“Yah, nanti kalau suamiku tanya cake nya gimana dong?. Udah terlanjur aku makan separuh lagi" keluh Baby merasa menyesal.

"Kalau enak, habiskan saja! ". Tiba-tiba Nikki muncul dan langsung menghampiri istrinya yang mana Baby malah berhenti mengunyah.

Wanita itu takut, jika ia menghabiskan nya dan membuat suaminya marah.

"Papi, udah pulang?. Kok perginya gak bilang dulu sih?. Malah di tinggal begitu saja". Cerocos Baby yang malah menyingkirkan cake yang tadi ia makan dengan sangat lahap.

Nikki hanya tersenyum dan memperhatikan istrinya. Lalu, Pria itu menarik dan mendekatkan kembali Cake favorit dia juga buatan mama mertuanya yaitu mama mendiang istrinya dulu.

"Kamu tidurnya nyenyak banget. Aku jadi tidak tega untuk membangun kan mu tadi". Jawab Nikki sambil mengambil satu potongan kecil Red Velvet Naked cake, lalu menyodorkan nya pada mulut istrinya.

"Aku sudah banyak memakan nya tadi". Lirih Baby pelan, padahal ia juga masih sangat menginginkannya.

"Makan lagi saja!. Bukannya kata kamu enak?. Hm?, "Nikki tersenyum smirk, membuat Baby meleleh akan wajah sempurna suaminya. Apalagi saat ia tersenyum begini, jantungnya langsung berdetak dengan kencang.

Bahkan, art beringsut keluar dari dapur dengan pelan, agar tak menjadi racun nyamuk akan keromantisan tuan dan nyonya nya tersebut.

Baby sedikit bingung akan tingkah Nikki saat ini. Namun, wanita itu sama sekali tidak protes. Baginya, Nikki kadang-kadang memang sangat membuatnya terkesima tapi kadang-kadang juga menyebalkan.

"Malam ini, kita tidur disini saja ya!. Aku udah ambilkan baju ganti untukmu!". Ujarnya sambil tersenyum.

Baby menautkan kedua alisnya, ia seolah merasakan jika Nikki sedang menyembunyikan sesuatu darinya.

"Papi kenapa? ".Tanya Baby mulai penasaran. Sebab, Nikki saat ini tidak seperti Nikki sebelum nya, yang banyak ketus dan juga cenderung blak- blakan. Bahkan, Nikki juga tak banyak bicara.

Tetapi, sekarang lebih tepatnya saat ini Baby merasakan Nikki sedikit berubah, dengan memperlakukan dia sangat hangat dari biasanya.

"Tidak papa, memangnya ada yang salah?".Tanya Nikki balik sambil menatap intens mata indah istrinya.

Lalu Nikki memperhatikan penampilan Baby saat ini, dimana rambut panjang Baby masih sedikit basah dan acak-acakan. Tetapi, kecantikan nya malah tak berkurang sedikitpun. Padahal, ia juga sama sekali tidak memakai make up ataupun lipstik. Namun, tetap saja wajahnya begitu alami cantiknya.

Nikki menautkan kedua alisnya ketika ia baru sadar, Kalau Baby tak memakai dalaman nya. "Kau keluar kamar dengan penampilan begini sejak tadi?".Tanya Nikki menatap tajam istrinya.

"Aku juga belum beranjak, Pih. Itu berarti sejak tadi lah". Jawab Baby santai.

Nikki menyingkap kaos oblong miliknya yang saat ini sedang dikenakan oleh Baby. Tapi, melekat indah di tubuh ramping itu.

"Papi, ih!". Baby menahan tangan Nikki. Saat tangan Nikki sudah berada di pangkal p4h4 nya.

"Kau ini sembrono sekali. Ayo masuk kekamar lagi!".Titahnya sambil memasang wajah dinginnya.

Bukannya nurut, Baby malah mendekat dirinya pada Nikki. " Yang bawah masih mending, ada penutup nya. Tapi, yang atas hanya terbalut baju kaos Papi saja". Bisik Baby dengan sengaja. Wanita itu pun sambil terkekeh sendiri akan ucapan nya barusan.

Nikki pun dengan jahilnya malah merem4s bagian atas Baby.

"PAPIH!?".

NOTE : HAI GUYS, APA KABAR SEMUANYA YANG UDAH BACA JANGAN LUPA KASIH ULASAN BINTANG LIMA NYA YA🥰, BERIKAN VOTE DAN HADIAH SEBANYAK-BANYAKNYA, AGAR OTHOR BISA LEBIH SEMANGAT LAGI UP NYA.

KALAU MAU UP LEBIH DARI SATU BAB KASIH OTHOR 100 VOTE DULU DEH, HAHAHA KARENA BESOK UDAH SENIN KAN HAYUK GAS AYANG 😍😍😍