NovelToon NovelToon
BERMAIN DIBELAKANG SAHABATKU

BERMAIN DIBELAKANG SAHABATKU

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Selingkuh / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor
Popularitas:14.1k
Nilai: 5
Nama Author: mealvineaaaa

Di balik kehidupan pernikahan yang tampak sempurna, tersembunyi jejak pengkhianatan yang perlahan menguak kebenaran yang pahit. Hanna adalah seorang wanita karier sukses yang selalu mengutamakan keluarganya. Ia percaya bahwa pernikahannya dengan Reza adalah contoh dari hubungan yang ideal, penuh cinta dan kesetiaan. Namun, dunianya mulai runtuh ketika ia mulai mencurigai bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mealvineaaaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 13. Kejadian Di Kantor Anisa 2

Happy Reading....

...🦋🦋🦋...

Pagi hari setelah pertemuan misterius dengan Rafael, Anisa merasa terjaga dan gelisah. Jam alarm berbunyi pukul 6:00 pagi, namun dia telah terjaga jauh sebelumnya, memikirkan semua yang terjadi semalam. Matanya masih terasa berat akibat kurang tidur, tetapi dia tahu bahwa hari ini tidak ada waktu untuk beristirahat. Dengan tekad yang kuat, Anisa memulai rutinitas paginya dengan yoga, berusaha menenangkan pikirannya sebelum memasuki hari yang penuh ketidakpastian.

Selesai berolahraga, dia segera melanjutkan dengan perawatan pribadi yang singkat. Di hadapan cermin, Anisa menilai dirinya dengan hati-hati, memastikan penampilannya tetap prima. Hari ini, dia mengenakan setelan jas hitam yang menonjolkan kesan profesional dan tegas, mencerminkan sikapnya dalam menghadapi tantangan yang akan datang.

Pukul 7:00 pagi, Anisa meninggalkan rumahnya dengan perasaan cemas namun penuh determinasi. Dalam perjalanan menuju kantor, dia tidak bisa berhenti memikirkan Rafael dan pesan misterius yang disampaikannya. Setiap kali dia melihat dokumen yang ditinggalkannya, pikirannya dipenuhi dengan pertanyaan dan kekhawatiran.

Sesampainya di kantor, suasana di ruangan resepsionis tampak lebih tenang daripada biasanya. Beberapa staf sudah mulai bekerja, dan Rina, asisten pribadi Anisa, segera menyambutnya dengan laporan pagi.

“Selamat pagi, Bu Anisa. Ada beberapa pembaruan penting yang perlu Anda ketahui sebelum rapat pagi ini,” kata Rina, menyerahkan beberapa dokumen.

“Terima kasih, Rina. Apa yang perlu segera saya perhatikan?” tanya Anisa, sambil menerima dokumen-dokumen tersebut.

Rina menunjukkan beberapa laporan terkait dengan masalah yang terjadi di departemen produksi dan logistik. Anisa memandang laporan-laporan itu dengan cepat, mencatat adanya beberapa kendala yang perlu diatasi.

“Baiklah, kita akan membahas masalah ini dalam rapat pagi,” kata Anisa, sambil bergegas menuju ruang rapat.

Rapat pagi dimulai dengan laporan dari masing-masing departemen. Anisa memimpin diskusi dengan penuh perhatian, memastikan bahwa setiap masalah diidentifikasi dan solusinya ditemukan. Meski dia berusaha fokus pada pekerjaan, pikirannya tetap melayang ke pertemuan dengan Rafael.

Setelah rapat selesai, Anisa kembali ke ruang kerjanya dan menemukan Rina sudah menunggu dengan pembaruan lainnya.

“Bu Anisa, saya telah menghubungi pihak keamanan untuk memeriksa dokumen yang ditinggalkan Rafael semalam. Kami juga melacak nomor telepon yang digunakan Rafael untuk menghubungi Anda,” kata Rina dengan nada serius.

“Bagus. Apakah ada informasi baru?” tanya Anisa, berharap untuk mendapatkan jawaban.

“Belum ada kabar terbaru, tetapi tim keamanan sedang bekerja untuk menemukan informasi lebih lanjut,” jawab Rina.

Dengan pemikiran yang masih terganggu oleh Rafael, Anisa memutuskan untuk fokus pada rencana strategis perusahaan. Dia menghabiskan waktu berjam-jam meninjau dokumen dan menyusun strategi baru untuk mengatasi tantangan yang dihadapi perusahaan.

Selama waktu makan siang, Anisa memutuskan untuk tetap berada di kantor dan menyelesaikan pekerjaan. Makan siang sederhana yang disiapkan oleh koki kantor menambah kesan profesional dan efisien dalam rutinitasnya. Sambil makan, dia terus bekerja dengan laptop di meja makannya, menjawab email dan melakukan panggilan penting.

Menjelang sore, Rina kembali dengan berita mengejutkan. “Bu Anisa, kami menemukan informasi lebih lanjut tentang Rafael. Ternyata, dia memiliki rekam jejak yang sangat kontroversial. Ada laporan tentang keterlibatannya dalam beberapa kasus bisnis yang merugikan.”

“Rafael terlibat dalam apa?” tanya Anisa, terkejut dan cemas.

“Beberapa laporan menunjukkan bahwa Rafael terlibat dalam tindakan yang merugikan perusahaan-perusahaan lain. Ada dugaan bahwa dia sering menggunakan metode manipulatif dan intimidasi untuk mencapai tujuannya,” jelas Rina.

Anisa merasa cemas, mengetahui bahwa Rafael mungkin lebih berbahaya daripada yang dia kira. Dia memutuskan untuk mencari tahu lebih dalam tentang Rafael dan potensi ancaman yang mungkin dihadapinya.

Menjelang malam, Rafael tiba di kantor Anisa tanpa pemberitahuan sebelumnya. Anisa merasa tegang saat Rafael memasuki ruang kerjanya dengan langkah mantap dan ekspresi wajah yang datar. Dia mengenakan jas hitam yang rapi, menambah aura dingin dan tak tersentuh yang mengelilinginya.

“Selamat malam, Anisa,” ucap Rafael dengan nada suara yang rendah dan tegas. “Saya datang untuk membahas informasi yang lebih lanjut.”

Anisa berusaha menjaga sikap profesionalnya meski merasa cemas. “Silakan duduk. Apa yang perlu Anda jelaskan?”

Rafael duduk di kursi di seberang meja Anisa, dan matanya yang tajam menatap langsung ke arah Anisa. “Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, ada ancaman potensial yang mungkin mempengaruhi perusahaan Anda. Informasi ini sangat sensitif dan perlu segera ditindaklanjuti.”

Anisa merasa semakin penasaran. “Apa yang Anda ketahui tentang ancaman ini? Mengapa Anda datang untuk memberitahukan saya?”

Rafael mengeluarkan beberapa dokumen dan meletakkannya di atas meja. “Dokumen ini berisi informasi tentang aktivitas yang mencurigakan dan kemungkinan adanya sabotase. Saya ingin Anda meninjaunya dengan cermat.”

Anisa memeriksa dokumen-dokumen tersebut dengan teliti. “Bagaimana Anda mendapatkan informasi ini? Apakah Anda terlibat dalam penyelidikan ini?”

Rafael tidak menjawab langsung. “Saya memiliki sumber informasi yang dapat diandalkan. Namun, untuk melindungi identitas saya dan memastikan keamanan informasi ini, saya tidak bisa mengungkapkan lebih lanjut.”

Saat Rafael menjelaskan lebih lanjut, lampu di ruang kantor mulai berkedip-kedip lagi. Suasana semakin tegang, dan Anisa merasa ada sesuatu yang lebih besar sedang terjadi. Rafael tetap tenang, tidak menunjukkan reaksi terhadap gangguan tersebut.

“Apakah ini berarti Anda memiliki informasi lebih lanjut tentang siapa yang mungkin terlibat dalam sabotase ini?” tanya Anisa, berusaha memahami situasi.

Rafael menatapnya dengan tajam. “Saya akan menghubungi Anda lagi dalam waktu dekat dengan informasi tambahan. Sementara itu, saya sarankan Anda untuk tetap waspada dan menjaga keamanan perusahaan Anda.”

Dengan pernyataan itu, Rafael berdiri dan meninggalkan ruangan dengan cepat. Anisa merasa cemas dan bingung, tidak tahu harus berbuat apa dengan informasi yang baru saja diterimanya. Dokumen-dokumen yang ditinggalkannya penuh dengan data yang menunjukkan adanya ancaman serius terhadap perusahaan.

Anisa menutup pintu ruang kerjanya dan duduk di kursi, merasa tertekan. Dia meninjau kembali dokumen-dokumen yang ditinggalkan Rafael, mencoba untuk menyusun puzzle yang rumit ini. Setiap lembaran kertas mengungkapkan rincian yang mencurigakan, dan Anisa tahu bahwa dia harus segera mengambil tindakan.

Sementara itu, suasana malam di kota semakin tenang. Lampu-lampu kota berkelap-kelip di luar jendela kantor, dan Anisa merasa kesepian dalam kegelapan malam. Dia merasa terjebak dalam situasi yang penuh bahaya dan tidak tahu siapa yang bisa dia percayai.

Menjelang larut malam, Anisa memutuskan untuk menghubungi tim keamanan dan memastikan bahwa semua langkah pencegahan diambil untuk melindungi perusahaan. Dia juga memutuskan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai Rafael dan informasi yang diberikan.

Sambil menunggu kabar dari tim keamanan, Anisa mencoba untuk merenungkan apa yang akan dia lakukan selanjutnya. Dia tahu bahwa ancaman ini mungkin lebih besar daripada yang dia kira, dan dia harus siap untuk menghadapi segala kemungkinan.

Saat Anisa melanjutkan pekerjaannya, dia mendengar suara ketukan di pintu kantornya. Dengan penuh rasa ingin tahu, dia membuka pintu dan mendapati Rina berdiri di sana dengan ekspresi wajah yang cemas.

“Bu Anisa, kami baru saja menerima kabar dari pihak keamanan. Mereka menemukan sesuatu yang sangat mencurigakan di sekitar gedung,” kata Rina dengan nada suara yang penuh kekhawatiran.

Anisa merasa jantungnya berdebar kencang. “Apa yang ditemukan?”

Rina menjelaskan, “Ada indikasi bahwa seseorang mungkin sedang mengawasi gedung kantor kita. Kami belum bisa mengidentifikasi siapa pelakunya, tetapi kami akan terus menyelidiki.”

Anisa merasa cemas, mengetahui bahwa situasi ini semakin memburuk. Dia tahu bahwa Rafael mungkin memiliki keterlibatan lebih dalam dalam ancaman ini daripada yang dia duga.

“Apa yang harus kita lakukan sekarang?” tanya Anisa, merasa tertekan dan khawatir.

“Tim keamanan akan memperkuat pengamanan di sekitar gedung dan memantau situasi dengan ketat. Kami juga akan menghubungi Anda segera jika ada perkembangan lebih lanjut,” jawab Rina.

Anisa merasa bingung dan tertekan oleh apa yang baru saja terjadi.

To be continued…

1
Yuli Ana
makin rumit... blm bisa meraba raba kira2 jalan ceritanya seperti apa... protagonisnya siapa... he he he... lanjut thor... semangat...
seru... penuh misteri...🥰🥰🥰🥰
ayudya
aku binggung alurnya ne, anisa apa Hanna yg tokoh utama, lucunya reza marah² gak jelas padahal dia sama saja dengan istrinya... sudahlah, semangat author.
Yuli Ana
ini sebenernya protagonisnya siapa sih... hana atau anisa... 😅
November
lanjut
Jumiah
ya anisa harus mengerti ,
klo yg kmu pacari suami orang..
Ma Em
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!