Amber Kemala, janda yang memiliki trauma atas kegagalan pernikahannya itu bekerja sebagai seorang pelatih tari balet anak-anak. Namun ia mendapatkan tawaran khusus dari seorang duda tampan untuk menjadi pengasuh putri kecilnya, yang tidak lain adalah murid Amber sendiri.
Arion Maverick, duda dengan segudang pesona. Ia melakukan sebuah kesalahan pertama yang membuatnya semakin tergila-gila pada pengasuh sang anak. Laki-laki itu selalu merasakan hasrat yang memuncak dan keinginan yang menggebu-gebu setiap kali bersama Amber.
Sekali saja bibir Arion pernah mengecap hangat tubuh wanita bernama Amber, selamanya laki-laki itu tidak bisa melupakannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vey Vii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sikap Angkuh Caroline
Amber sangat tahu diri dengan kedudukannya di rumah ini sebagai pengasuh Aara. Meskipun pekerjaannya hanyalah sebuah pekerjaan remeh dan setara dengan pelayan, namun Amber benar-benar menjaga harga dirinya dari cibiran orang-orang seperti Caroline atau Dayana.
Bagi Amber, apapun pekerjaan seseorang. Maka orang itu patut dihargai. Tidak peduli berapa penghasilannya ataupun serendah apa jabatannya, semua orang harus mendapatkan perilaku yang layak dan setara.
Selepas meninggalkan Caroline yang masih kesal di dalam kamar Aara. Amber menuruni anak tangga hendak pergi ke dapur, namun saat tiba di ujung tangga, Arion menghentikannya.
"Apa kau berjanji pada Aara untuk mengajaknya pergi ke mall?" tanya Arion.
"Hmm." Amber mengangguk. "Dia bangun tidur dengan wajah sedih. Saat aku bertanya, dia bilang jika dia bermimpi tentang Nona Claire. Dia tidak mau turun dari tempat tidur, tidak mau mandi, jadi aku berusaha membujuknya dan bernegosiasi. Tenang saja, aku hanya menjanjikan makan es krim bersama. Itu saja," jelasnya.
"Aku ada meeting penting selama satu jam. Nanti kita akan menjemput Aara bersama," ujar Arion.
"Tidak perlu jika kau sibuk. Kami bisa pergi berdua," tolak Amber. Ia sendiri yang sudah menjanjikan sesuatu pada Aara, ia tidak mau mengganggu kesibukan Arion.
"Tidak apa, aku akan pulang cepat."
Amber hanya tersenyum, ia membiarkan Arion menaiki anak tangga dengan sedikit berlari. Sementara, Caroline diam-diam mendengarkan pembicaraan mereka dan mengawasi Amber.
Amber kembali melanjutkan langkahnya menuju dapur, sementara Arion bergegas ke kantor untuk menghadiri rapat penting.
Di dapur, Amber duduk di kursi sambil menikmati segelas jus jeruk segar. Ia pun bercengkrama dengan beberapa pelayan yang sudah menyelesaikan pekerjaan mereka dan beristirahat sejenak.
"Ah, jadi ini pekerjaan kalian. Seenaknya bergosip saat majikan kalian pergi?" tanya Caroline tiba-tiba. Wanita itu benar-benar membuat suasana menjadi kacau dan menjengkelkan.
Dua pelayan yang awalnya duduk bersama Amber, serentak berdiri dan menundukkan kepala di depan Caroline.
"Nona, Caroline. Mereka sedang beristirahat. Pekerjaan mereka sudah selesai," ucap Amber. "Di sini, Tuan Maverick yang membayar mereka, hanya dia yang berhak menegur para pelayan!"
"Kau!" Caroline mengacungkan jari telunjuk di depan Amber. Matanya menyipit, rasa kesal semakin menjalar ke ubun-ubun.
"Berani-beraninya kau membantahku. Apa kau tidak tahu siapa aku?" tanya Caroline sengit.
"Aku tahu." Amber menjawab tenang.
"Dasar wanita tidak tahu diri! Akan aku adukan sikapmu pada Kakak! Aku akan membuatmu di pecat!" seru Caroline sambil menghentakkan kaki ke lantai. Wanita itu bergegas pergi meninggalkan dapur sekaligus rumah Arion. Nampaknya, ia akan mengadukan perlakukan Amber pada Dayana.
Sementara di dapur, Amber tidak peduli. Selama ia tidak melakukan kesalahan, ia tidak pernah takut, bahkan jika sekalipun Arion memecatnya, Amber tidak khawatir.
"Amber, kemarin kau membuat Nyonya besar marah, sekarang kau membuat Nona Caroline marah. Bagaimana jika Nona Caroline mengadukan kami juga pada Tuan Arion?" tanya salah seorang pelayan.
"Untuk apa takut jika kalian tidak bersalah? Meskipun kalian hanya pelayan, jangan mau diperlakukan seenaknya. Kalian punya hak untuk membela diri. Lagi pula, kalian sudah menyelesaikan pekerjaan dan hanya beristirahat sebentar. Apa salahnya?"
"Tapi ...."
"Tidak apa-apa. Jika Tuan Maverick marah, aku akan bertanggung jawab. Aku yang membuat Nona Caroline marah," tegas Amber.
Kedua pelayan kembali tenang. Selama ini mereka selalu patuh dan tunduk pada semua perintah Caroline atau Dayana. Karena mereka sadar, dua wanita itu adalah orang yang penting dalam hidup Arion. Mereka bahkan tidak peduli jika Caroline atau Dayana bersikap buruk dan bertindak semena-mena. Mereka tunduk demi hidup aman dan tentram.
"Ngomong-ngomong, apa Nona Caroline dan Nyonya Dayana juga bersikap buruk pada Nona Claire? Mantan istri Tuan Maverick?" tanya Amber penasaran. Kedua pelayan di depannya ini sudah bekerja bertahun-tahun untuk Arion. Mereka pasti tahu apa yang terjadi di rumah ini.
...🖤🖤🖤...