Nessa tidak menyangka akan terseret ke masa lalu. Dimana kerajaan-kerajaan berdiri dengan raja yang memiliki istri lebih dari satu.
Di kehidupan ini, Nessa justru menjadi seorang selir di dalam istana yang penuh intrik.
"Aku tidak pernah menjadi yang kedua ataupun kesekian kalinya. Aku akan menaiki tahta dan menjadi satu-satunya di istana ini!"
Yuk ikuti perjalanan Nessa menjadi ratu, serta terkuaknya asal usul sang mommy.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tingkah Ning
"Cinta?" Ulang Xiu yang diangguki oleh Ning.
"Tidak mungkin, rasanya....." Jawab Xiu bercampur keraguan.
"Tapi Kaisar memperlakukan Nona dengan baik. Dan penuh dengan kejutan Nona. Bukankah itu istimewa nona?" Jelas Ning, dia merasa ada perbedaan yang begitu kentara, dengan raja sebelumnya.
"Siapapun wanita yang diperlakukan seperti itu pastinya merasa senang. Tapi itu saja belum cukup Ning. Aku akan menjalani pernikahan ini, dan kita lihat saja. Bagaimana kedepannya." Ujar Xiu menatap dedaunan yang ikut terbang dibelai angin.
"Jika begitu, maka Ning berharap dan berdoa.... Agar nona diperlakukan dengan baik seperti ini oleh kaisar." Selesai Ning mengucapkan harapannya, prajurit terdengar memberitahukan kedatangan raja yang membuat keduanya langsung memberikan salam.
Manik Ning kembali melihat kaisar yang lagi dan lagi memakai pakaian bewarna hitam. Membuat aura yang mengintimidasi itu semakin menyala.
"Salam raja."
"Bagaimana? Kau menyukainya putri Xiu?" Tanya kaisar tanpa basa-basi.
"Ya, ini sangat indah. Kediaman yang sangat indah dan sejuk." Jelas Xiu.
"Aku senang mendengarnya."
"Apakah kaisar hanya memastikan itu?" Zhang tersenyum tipis.
"Menurut mu?" Zhang memberikan kode bertanda semua pelayan ataupun prajurit yang bersamanya untuk menyingkir sejenak, seolah memberikan privasi untuk keduanya.
"Duduklah kaisar."
"Tidak perlu, aku sudah duduk seharian ini. Rasanya sangat pegal. Kau tau, membaca buku dan surat-surat. Itu cukup melelahkan." Jelas Zhang.
"Bagaimana kalau berjalan-jalan?" Ajak Zhang langsung.
"Kaisar tidak lelah?"
"Aku hanya lelah duduk, bukan melangkah." Xiu mengangguk saja, lagipula dia juga penasaran dengan kediaman permaisuri ini.
"Baiklah."
"Kau bisa bertanya apapun padaku. Tidak mungkin rasanya, kau tidak ada pertanyaan untukku. Atau kau sudah memilki jawabannya?" Keduanya melangkah beriringan dengan Zhang yang menggunakan pakaian hitam dan Xiu pakaian merah muda nya.
"Jika Kaisar berkenan. Aku merasa senang."
"Tentu saja, lagipula kita belum berkenalan dengan baik." Xiu terkekeh kecil mendengar nya.
"Tapi sedikit lebih, kaisar sudah tau tentang ku."
"Benar, tapi lebih baik mendengar langsung. Rasanya lebih baik daripada mendengar dari orang-orang."
"Apa yang ingin Kaisar tau tentang ku?"
"Mungkin keseharian mu."
"Aku suka tidur, makan, bersantai." Jelas Xiu.
"Karena ada kaisar yang mengerjakan." Sambung Xiu dengan tersenyum kecil.
"Benar, kau sangat benar putri."
"Boleh aku bertanya?" Zhang mengangguk.
"Apa kaisar hanya tenang di kediaman sebelum nya? Apa kaisar tidak pernah keluar? Maksudnya, dengan menggunakan topeng seperti ini rasanya tidak sulit." Tanya Xiu.
"Kenapa? Kau merasa kita pernah bertemu?"
"Mungkin saja, tapi aku tidak yakin." Jawab Xiu.
"Jadi bagaimana Kaisar?" Xiu masih belum mendapatkan jawaban nya.
"Kita bicara lagi setelah pernikahan. Waktu pertemuan kita selesai, Penasehat sudah datang." Jelas Zhang, Xiu menoleh ke belakang dan terlihat penasehat berdiri di tempat nya.
"Baiklah. Sampai jumpa lagi."
Xiu melihat kepergian Zhang yang menjauh dari dirinya. "Kau tidak menjawab, berarti itu mungkin benar." Ujar Xiu yang baru saja menoleh langsung dikejutkan oleh Ning.
"Nona, apa yang nona bicarakan dengan kaisar? Ning melihat kalian berdua tersenyum." Xiu hampir saja mengeluarkan layangan tangan nya karena tingkah Ning.
"Kau pernah mendapatkan layangan Ning?"
"Layangan di festival Nona? Itu masih lama nona."
"Kau mau dapat sekarang?" Ning mengangguk setelah berpikir cukup lama.
"Mau Nona, apalagi kalau bewarna merah. Seperti lampion yang menyala." Ujar Ning menjelaskan secara detail.
"Itu sangat bagus. Mau sekarang?"
"Mana nona?" Tanya Ning bersemangat dan juga bingung.
"Ini! Dari tangan ini... Kau bisa mendapatkan nya."
"Ampun Nona, Ning minta maaf." Ning langsung berlutut.
"Berdirilah, lain kali jangan ulangi lagi. Kau tau kesalahan mu?"
"Mendengar pembicaraan Nona dan kaisar?" Ucap Ning.
Sontak hal itu membuat Xiu tak percaya mendengar nya. 'Astaga, kalau aku pukul sedikit tidak apa kan?'
Bersambung......
Jangan lupa like, komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰 🥰.
Author mohon maaf sebelumnya, karena ada masalah dengan aplikasi seharian kemarin.
makasih banyak Thor 🥰🥰🥰
sehat selalu💙💙💙