Mengkisahkan Seorang wanita yang akan menikah dengan seorang duda karena Faktor Ekonomi yang membuat ia menerima di nikahi dengan Seorang Pria yang meminta nya untuk melahirkan Seorang putra untuk nya.
Laki-laki duda yang selalu bersikap dingin pada nya. meski tak ingin menikah dan menjadi mesin anak untuk pria seperti itu, Wanita itu tetap mau di nikahi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
06 - Kecelakaan
Alyssa yang tengah bekerja, mendapatkan telefon dari Sang Adik. Emely mengatakan kalau Nando kecelakaan dan berada di rumah sakit, Alyssa pun dengan terburu-buru mengambil tas dan pamit untuk pergi, hingga belum sempat sang manager mengiyakan.
Alyssa ke ruangan dimana Sang Adik tengah terbaring dengan luka perban di kepala dan tangan nya.
Nando melihat kedatangan sang kakak menatap nya dengan penuh rasa bersalah.
"Maaf kak."
"untuk apa minta maaf." Alyssa menatap heran.
"Aku melamun saat bekerja, hingga tak melihat saat sebuah mobil datang." Ucap Nando.
Alyssa menghela nafas sedih, Ia tak menyalahkan Nando, karena ia pun hampir saja tertabrak beberapa hari yang lalu karena memikirkan banyak nya masalah yang datang.
"Sudah lah, jangan di pikirkan lagi, cepat lah pulih." Ucap Alyssa. Alyssa bersyukur karena kecelakaan itu tidak begitu parah.
tiba-tiba Seorang perawat menghampiri Alyssa. meminta Alyssa untuk membayar biaya administrasi dan menebus obat untuk Nando.
"Kak, Ini Kartu ku, pakai ini saja." Nando memberikan Kartu kreditnya untuk sang kakak membayar biaya rumah sakit.
Alyssa melihat kartu itu, ia tahu itu adalah tabungan sang adik untuk membayar uang semesteran.
"Simpan saja, Aku punya uang." Ucap Alyssa.
"Emely, temani Nando dulu." Ucap Alyssa lagi sebelum beranjak pergi.
Alyssa lalu ke ATM terdekat untuk menarik uang, Ia berdiri menatap saldo rekening yang kian menipis. menghela nafas berat untuk membuang nafas yang terasa sangat sesak di dada nya.
Setelah membayar, Alyssa kembali ke kamar dan membawa makanan untuk mereka makan. dering telefon lekas mengalihkan pandangan Alyssa yang dengan cepat keluar untuk mengangkat nya.
"Alea, ada apa?."
"Kau dimana?."
"Di rumah sakit."
"Hah, kau baik-baik saja kan?, siapa yang sakit?."
"Nando kecelakaan. em kau menelefon untuk apa?."
"Tadi kau buru-buru pergi tanpa memberitahu ku, aku jadi khawatir, Tadi Tuan Johan berkata tadi ingin bicara dengan mu besok, dia tampak marah setelah kau pergi Alyssa." Ucap Alea.
"Benar kah?, Biar lah, besok aku akan menemui nya." Ucap Alyssa.
"Nanti aku kesana ya."
"Baik lah Alea, tapi di rumah saja, Nando akan pulang nanti malam, luka nya tidak parah." Sambungan telefon di akhiri, Alyssa menghela nafas berat untuk kesekian kali nya.
Ia rasa, hanya membuang nafas berat, untuk terus menjaga kewarasan nya.
•••
Malam itu.
Nando pun kembali ke rumah. "Istirahat lah, Besok jangan bekerja dulu." Ucap Alyssa.
Nando hanya tersenyum diam tanpa menjawab.
Hingga Pagi hari saat Alyssa tengah membuat sarapan bersama Emely terkejut saat melihat Nando sudah rapi keluar dari kamar.
"Kak, kau mau kemana?, bukan kah masih sakit?." Tanya Emely.
"Tidak, aku sudah sembuh, aku akan berangkat bekerja."Ucap Nando.
"Jangan terlalu memaksa diri."Ucap Alyssa.
"Tidak kak, aku sudah sehat, apa harus melompat untuk membuktikan nya, lagian ini hanya luka kecil, aku kan laki-laki, ini bukan apa-apa." ujar Nando.
Alyssa pun tersenyum mengangguk.
"Baik lah, mana sarapan ku?." Ucap Nando penuh semangat, namun sebenarnya badan nya masih terasa sakit dan pegal, namun ia pun sama, mencoba untuk tidak terlihat lemah di depan saudari nya.
Nando bersiap untuk kembali bekerja, Bagi nya duduk diam hanya menghabiskan uang saja dan tak mendapatkan gaji. terlebih ia memikirkan kondisi keluarga nya saat ini, untuk mendapatkan pekerjaan tidak lah mudah bagi nya.
