NovelToon NovelToon
Ketika Talak Telah Terucap

Ketika Talak Telah Terucap

Status: tamat
Genre:Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Leny Fairuz

Pernikahan yang terjadi antara Ajeng dan Bisma karena perjodohan. Seperti mendapat durian runtuh, itulah kebahagiaan yang dirasakan Ajeng seumur hidup. Suami yang tampan, tajir dan memiliki jabatan di instansi pemerintahan membuatnya tidak menginginkan hal lain lagi.
Ternyata pernikahan yang terjadi tak seindah bayangan Ajeng sebelumnya. Bisma tak lain hanya seorang lelaki dingin tak berhati. Kelahiran putri kecil mereka tak membuat nurani Bisma tersentuh.
Kehadiran Deby rekan kerja beda departemen membuat perasaan Bisma tersentuh dan ingin merasakan jatuh cinta yang sesungguhnya, sehingga ia mengakhiri pernikahan yang belum genap tiga tahun.
Walau dengan hati terluka Ajeng menerima keputusan sepihak yang diambil Bisma. Di saat ia telah membuka hati, ternyata Bisma baru menyadari bahwa keluarga kecilnya lah yang ia butuhkan bukan yang lain.
Apakah Ajeng akan kembali rujuk dengan Bisma atau menerima lelaki baru dalam hidupnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leny Fairuz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1 Awal Mula

“Malam ini aku tidak pulang. Langsung ke Bogor ... “ pesan singkat Bisma tertangkap Ajeng di keheningan malam.

Sudah kesekian kali Bisma mengirim pesan singkat jika tidak pulang ke rumah. Ajeng pun tidak ada keinginan untuk membalas. Ia paham, chat yang Bisma kirim hanya sebagai pemberitahuan yang tidak memerlukan imbal balik. Ia kembali meletakkan ponsel di atas nakas di samping tempat tidur.

Dengan perasaan lelah ia membaringkan diri di samping Lala putri kecilnya yang sudah terlelap dalam pelukan malam. Jemarinya membelai rambut  Lala dengan perasaan sayang. Kalau bukan karena mama mertua dan Mayang, kakak iparnya yang baik hati, rasanya berat baginya untuk meneruskan pernikahan mereka yang kini sudah berjalan tiga tahun.

Sejak awal pernikahan, Ajeng berusaha menyelami karakter Bisma yang dingin dan pendiam. Pernikahan mereka bukan atas dasar suka sama suka, tapi karena perjodohan.

Serasa mendapat durian runtuh, Ajeng yang hanya orang biasa yakin akan kebahagiaan yang ia dapatkan jika berhasil menikah dengan Bisma. Perkenalan mereka cukup singkat, selama satu bulan dengan Nurita mama mertuanya yang mencomblangi hubungan mereka.

Pertemuan awal dengan Nurita, mamanya Bisma terjadi saat Mayang datang membawanya untuk membuka rekening baru di bank tempatnya mengais rejeki begitu menyelesaikan kuliah.

Sebagai seorang  Customer service yang baik, Ajeng melayani keduanya dengan ramah. Nurita yang seorang perfeksionis terus mencecar pertanyaan yang bahkan tidak ada hubungan dengan pembukaan rekening.

Dengan penuh kesabaran Ajeng melayani semua dan menjawab pertanyaan Nurita dengan sopan dan ramah.

“Adek sudah menikah?” tiba-tiba pertanyaan Nurita membuat Ajeng terkejut.

Ia tidak menyangka nyonya besar yang penampilannya sangat modis mengajukan pertanyaan seperti itu. Belum sempat ia menjawab,

“Gak usah ditanggapi pertanyaan mama  mbak,” celetuk Mayang.

Ia tak ingin mamanya membuang waktu petugas CS yang sedang bekerja profesional dalam melayani nasabah baru. Ia yakin, hobby baru mamanya menjodohkan adik batu-nya belum usai. Setiap perempuan menarik hatinya akan langsung ia tembak saat itu juga. Padahal Mayang yakin, belum tentu Bisma setuju dengan keinginan mamanya.

“Eh, kamu itu jangan ikut campur urusan mama. Kali ini mama yakin gadis ini cocok dengan karakter kulkas adikmu,” Nurita berbisik dengan sewot ke arahnya.

Mayang tersenyum sambil menganggukkan kepala pada Ajeng yang memandang ia dan mamanya dengan jidat berkerut. Raut perempuan itu heran melihat perseteruan yang terjadi di depannya.

Dalam hati Mayang pun meyakini apa yang dikatakan mamanya benar. Paket komplit ada pada sosok CS ramah di depannya. Wajahnya ayu dan manis, tak bosan memandang apalagi kalau tersenyum.

“Kalau keluarganya matre bagaimana?” Mayang berusaha menakut-nakuti mamanya, “Sekarang banyak kejadian lho ma ... disangka perempua baik-baik, taunya menusuk dari belakang, hi ... ngerii .... “

Ia sudah bosan, sudah puluhan gadis yang ia dan mamanya temui untuk mengakhiri masa lajang Bisma yang kini sudah berusia 32 tahun. Ia sendiri heran dengan si batu, julukan yang ia berikan pada Bisma adik semata wayangnya yang masih betah melajang di usia yang cukup mapan untuk berumah tangga.

Ia tau, rasa tanggung jawab Bisma sebagai anak laki-laki yang harus melindungi kedua perempuan yang sangat berarti dalam hidupnya sepeninggal sang ayah dua tahun lalu membuat adiknya begitu keras dalam menjalani hidup. Bisma seolah menghukum dirinya sendiri untuk tidak terlibat dalam hubungan asmara.

Sejak kecil Bisma sudah menjadi seorang kutu buku, sehingga saat menyelesaikan sekolah kedinasan membuat ia tidak pernah memiliki pacar. Dan ia yakin, menjalin hubungan dengan perempuan hanya akan menghabiskan waktu dengan berbagai drama di dalamnya.

Ia tak habis pikir dengan jalan pemikiran Bisma. Ia dan suaminya Rudi langsung menikah begitu selesai kuliah S1. Otomatis sudah sepuluh tahun ia dan Rudi bersama, tapi Yang Kuasa belum mengizinkan keduanya memiliki keturunan.

Mungkin karena aktivitas masing-masing di dunia kerja membuat keduanya jarang memiliki waktu bersama, sehingga saat kembali ke rumah fisik sudah lelah dengan segala pekerjaan yang dijalani setiap hari.

“Gak masalah. Harta kita cukup untuk sepuluh keturunan,” Nurita kembali berbisik dengan kesal menyanggah ucapan putrinya.

Kali ini ia yakin dengan pilihannya. Tidak ada kepura-puraan dalam sikap gadis muda yang sudah masuk dalam targetnya sebagai menantu idaman di masa depan.

Selama tiga hari ia datang berturut-turut untuk mengamati aktivitas dan keseharian gadis yang ia ketahui bernama Ajeng  Lestari Handayani. Tidak ada perbedaan dalam pelayanan yang dilakukan gadis itu pada setiap nasabah yang memerlukan bantuannya.

Adab yang dimiliki gadis itu benar-benar membuatnya jatuh hati. Sudah banyak gadis yang direkomendasikan keluarga, maupun lingkungan pengusaha yang ia temui. Tapi Ajeng telah mencuri hatinya sejak pertama bertemu.

Ia tidak ingin orang lain mendahului niat yang sudah terbungkus rapi di dalam pemikirannya. Bisma tidak akan menolak keinginannya. Pesan almarhum ayahnya agar selalu membahagiakan mamanya tertanam kuat di hatinya.

“Ibu, apa ada masalah?” Ajeng menatap perempuan parobaya yang memiliki kharisma kuat di hadapannya.

“Ya, masalahnya ibu pengen jadikan kamu mantu,” tembak Nurita langsung.

Ia tidak ingin membiarkan pikirannya bermain sendirian, karena belum mengetahui status CS yang telah ia klik.

“Mama .... “ tukas  Mayang, tak menyangka mamanya akan berterus terang pada gadis yang tidak mereka ketahui asal usulnya.

“Maaf ya bu,” Ajeng menempelkan kedua tangannya di dada, karena tidak nyaman dengan sikap Mayang yang tampak keras.

“Nanti dek Ajeng istirahat jam berapa? Mama tunggu di kafe depan ya?” harap Nurita, “Mama tak ingin ada penolakan. Kalau memang kamu sudah menikah, mama ikhlas. Tapi kalau kamu berbohong, mama gak akan berurusan di bank ini lagi.... “

“Ih, mama main ancam lagi,” timpal Mayang menggeleng-gelengkan kepala dengan kekeras kepalaan mamanya.

Kini ia tau, sifat kepala batu Bisma turun dari sang mama. Pantas saja kalau sudah pendapatnya A, mama gak akan bisa dibantah.

Terpaksa Ajeng tersenyum menanggapi ucapan perempuan modis di depannya. Nasabah prioritas yang harus ia layani sebaik mungkin.

“Baik bu. Jam 12 siang saya akan menemui ibu di kafe depan.”

Percakapan hangat penuh rasa kekeluargaan mengalir begitu saja. Nurita yang ia lihat sebagai perempuan sosialita begitu ramah dan terbuka dalam berbicara dengannya. Mayang yang tampak judes dalam beberapa kali pertemuan mereka pun kini menunjukkan keramahan dan keanggunan seorang perempuan kelas atas di matanya.

Sebelum melanjutkan niatnya untuk menjadikan Ajeng sebagai mantu, Nurita memperkenalkan dirinya dan Mayang serta putra tunggalnya Bisma yang sampai usianya kepala tiga belum menemukan jodoh.

Nurita menceritakan kehidupan keluarganya yang tanpa didampingi suami yang telah terlebih dahulu dipanggil Yang Kuasa. Ajeng dengan antusias mendengar cerita perempuan parobaya yang kini juga telah menyita perhatiannya.

Kepergian ibunya di saat ia masih SMP membuatnya harus menjadi figur yang tegar bagi Dimas adiknya yang baru kelas V SD.

Cinta yang terlanjur dalam dimiliki sang ayah Prapto Darmojo membuatnya enggan untuk menikah lagi. Ia ingin mengantarkan kedua buah hatinya mencapai pendidikan tinggi agar bisa menjalani hidup dengan lebih baik, dibanding dirinya yang hanya petani biasa.

Dengan tekad dan semangat yang kuat untuk membuat ayahnya bangga, kini Ajeng berhasil menjadi pegawai di salah satu bank pemerintahan. Ia sudah bekerja selama 4 tahun, dengan penghasilan yang membuatnya mapan dan membantu membangun rumah permanen untuk ayahnya dan Dimas di salah satu kampung di kabupaten Kediri.

Saat pertemuan pertama dengan Bisma, betapa ia tak bisa menutupi rasa senang. Rasanya ia ingin melompat saking bahagianya akan dijodohkan dengan lelaki yang di matanya begitu sempurna tanpa cacat dan cela.

Sekelumit percakapan di masa lalu kembali terbayang di wajah Ajeng ketika malam itu ia diundang Nurita untuk makan malam di kediamannya.

Di meja makan ia melihat sosok laki-laki tampan duduk dengan tatapan tajam padanya.

“Nak Ajeng, perkenalkan. Ini Bisma putra mama,” Nurita membawa Ajeng berdiri di hadapan Bisma.

Dengan senyum ramah yang sudah biasa ia lakukan pada nasabah membuat Ajeng santai menyapa Bisma.

“Selamat malam mas.... “ sapa Ajeng.

Dengan enggan Bisma menerima jabat tangan Ajeng dan meneruskan makannya kembali.  Ajeng tak terlalu mengambil hati perlakuan Bisma saat itu. Nurita sudah mengingatkan padanya, bahwa putra bungsunya itu seorang yang kaku dan tidak pandai berbasa-basi.

***Happy weekend buat  readerku tersayang.  Otor punya kisah baru yang akan kita nikmati bersama.  Dukung terus ya. Salam sehat selalu ....***

1
Mamah Dini11
sebenarnya perasaan si bisma tuh apa ya, liat ajeng sm laki lain cemburu denger ajeng di incar laki lain dah lama, jadi ajeng yg salah, di sangka mendua, maunya apa kmu bisma, jdi pusing ana he he, cepet nilai jeleknya kmu mh bisma, kayak kamu bener aja kelakuan, ibadah rajin punya istri di siasiain, mau nya apa siih
Mamah Dini11
makanya jgn suudzon dulu bisma, bilang matre tuh kmu tau sekarang, malulah kau bilang gitu
Mamah Dini11
sekarang si bisma jadi orang kepo ya, bknnya gk peduli ya sm mantan eeeeeh kepo bingit iiih, gk malu kali,
Mamah Dini11
mungkin karmamu telah tiba bisma, perempuan yg kau abaikan sekarang menjadi perempuan yg berkelas, sedangkan yg kau bangga2kan kmu liat sendiri kelakuannya rasain tuh makan tuh sayang dn cinta yg menggetarkan mu itu, Deby cintamu yg tertutup hijab dn santun dlm prilaku tpiii di blk itu semua fakta yg mencengangkan mu, Hai Pak bisma bodoh ayo mikir
Mamah Dini11
ooohhh baru nyadar (eling) kmu bisma melirik mantan begitu ingin taunya karna hatimu udh goyah sm calonmu si Deby gk sebaik yg kmu bayangkan, ayo nyesel mikir udh buang pertama demi sebuah batu kerikil dasar laki pengecut.
Mamah Dini11
apa ajengan gk pamitan sm mertua dn kaka iparnya kok gk ada kbr ke si bisma oon
Mamah Dini11
moga si bisma suatu saat ada masalah dgn pekerjaan nya apalagi udh bersama si Deby, yg membuat si bisma menyesal telah membuang ajeng demi ke egois annya
Mamah Dini11
makasih sari nasehatnya kmu bener2 sahabat sejati pemberi semangat dn kekuatan buat ajeng
Mamah Dini11
jgn pulang kampung dulu jeng dlm waktu dekat ini kalau kmu msh takut denger omongan yg gk enak dari para tetangga, udh kmu di kota aja kan bisma kasih rumah dn usaha kmu juga bkn di kampungmu kan, ayolah jeng kmu wanita kuat sabar tegarkan hati tekadkan kmu bisa berdiri sendiri tanpa laki2 pecundang itu, kmu pasti bisa
Mamah Dini11
kasian kmu jeng sabar ya, Li lah kan jeng semoga kedepanya masa depanmu dn lala lbh baik daripada yg kmu bayangkan, dn untuk si bisma jgn beri keturunan thor ku gk rela dia bahagia di atas penderitaan ajeng dn anaknya, kmu pasti bisa menjalani semuanya jeng apalagi kmu udh buka usaha sekarang, dn tegarkan hatimu sambutlah masa depanmu semoga kmu dn anakmu bahagia,walaupun tanpa si bisma.
Mamah Dini11
biar dia dapat karmanya sudah menyia-nyiakan seorang istri yg cukup sabar hatimu baik jeng,semoga suamimu gk punya keturunan dari wanita lain selain darimu, punya suami gk menghargai banget, malah bawa perempuan lain menjijikan juga si bisma, istri baru lahiran tega sekali dia, semoga kmu bisa menjalani kehidupan lbh baik jeng kedepanya, si Deby ini gk punya hati banget dasar ular kayak bkn perempuan baik2, dn suatu saat si bisma bikin menyesal thor udh melepaskan ajeng, kalau dia beneran berpisah, lanjut.
Mamah Dini11
pergi aja ajeng cukup sudah kesabaranmu jgn tangisi laki model gitu mh, bia
Mamah Dini11
asalamualaikum mampir thor 🙏
Leny Fairuz: Terima kasih. Salam sehat slalu...
total 1 replies
Maharani Rania
lelaki itu meskipun salah tetap aja yg di salahin perempuan
Maharani Rania
kan bener atas pake kerudung bawah buka warung 🤣🤣🤣
Maharani Rania
ngapain Bisma pulang kan itu rumah mahar jadi hak ajeng
ria sopingi
ya peran ajeng plin plan hrsnya tegas sebagai seorang perempuan karier yg independen
Ayu Mauliddia
lanjut tor...semakin penasaran he he..
Anna Nurhasanah
alhamdulillaah...meskipun ini hanyalah cerita,tp sy pribadi terbawa kedalam dunia halu-nya othor..dan bersatunya ajeng-bisma adlh halu-nya sy jg..
Anna Nurhasanah
bagus kok alur ceritanya,santay,tdk berlebihan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!