Menikah Dengan Mr. Arogan

Banyak keuntungan yang didapat oleh Reina dengan keahliannya dalam menganalisis lawan bicaranya. Tapi, terkadang ia benci juga dengan hal itu. Terkadang ia ingin sekali mempercayai orang begitu saja.

Gadis yang datang sendirian dengan penuh lebam di tubuhnya itu pun di bawa masuk ke rumah. Angga yang tadinya hendak pergi bekerja mengurungkan niatnya untuk menemani Tasya. Dan begitu pula dengan Papa Roy. Mereka ingin Tasya menceritakan semuanya sampai ia mendapatkan perlakukan kasar itu dari suaminya.

Yah, Tasya mengatakan jika dirinya dibilang tidak becus dalam melayani suaminya. Bahkan pada saat berhubungan suaminya itu sangat kasar kepadanya. Ia pun suka di tuduh selingkuh hanya untuk alasan supaya bisa menghukum dirinya.

“Aku nggak sanggup lagi kayak gini, hiks”, ujar Tasya sembari menangis tersedu.

Angga pun mencoba menangkan Tasya dengan mengusap-usap pundak Tasya. Ada rasa geram dalam hati Angga. Lalu, Mam Siska menyodorkan segelas air untuk Tasya agar ia lebih tenang.

Dan di lain sisi...

Mila pun pada akhirnya menceritakan kejadian yang dilihatnya dan juga Farhan kepada Reina. Ia sudah tidak ingat lagi dengan janjinya pada Farhan. “Tapi....”, ucap Mila ragu.

“Tapi, kenapa Mil?”, tanya Reina penasaran.

“Semalam yang aku lihat, Tasya tidak memakai pakaian yang hari ini dia pakai. Kemungkinan tadi malam ia pulang ke rumahnya”, jawab Mila sambil mengerutkan dahinya mengingat-ingat yang dilihatnya semalam.

“Dan ia mendapatkan perlakuan kasar lagi. Lalu dia lari ke sini”, sambung Reina.

Mila menganggukkan kepalanya. Ia pun setuju dengan apa yang Reina bilang. Namun, masih ada yang mengganjal juga.

“Tapi, seharusnya pakaiannya tidak serapi itu. Jika aku menjadi Tasya, dengan rasa takut yang begitu besar tidak mungkin rasanya sempat untuk merapikan penampilan. Pasti aku datang dengan keadaan yang sangat berantakan”, ucap Mila dengan statmen-nya.

Reina menatap Mila dengan tajam. Ia kembali membaca raut wajah Mila dan memikirkan apa yang barusan Mila katakan. Tapi, memang benar. Tasya terlalu rapi dan elegan saat ini.

“Mil, apa aku bisa mempercaimu?”, tanya Reina pada Mila dengan serius.

“Aku juga ingin tahu jawabannya”, jawab Mila untuk meyakinkan Reina.

Reina yakin, jika Mila benar-benar orang yang jujur. Ia bisa di percaya. Reina segera berdiri. Wajahnya begitu serius.

“Bahaya jika mereka mengizinkan Tasya tinggal di sini. Mil, tetaplah untuk berpura-pura tidak tahu. Ini rahasia kita. Aku akan mengurus Tasya”, ucap Reina dan berlalu meninggalkan Mila sendirian.

Mila menganggukkan kepalanya. Dalam hatinya ia akan berusaha membantu Reina dan mendapatkan semua jawabannya.

Di ruang tamu...

“Tante, tolong izinkan saya untuk tinggal di sini. Saya takut sekali kalau suami saya itu bisa menemukan saya dan menghajar saya lagi”, pinta Tasya memohon pada Mama Siska.

Angga dan kedua orang tuanya saling berpandangan. Mereka teringat akan Mila yang akan segera menjadi istri Angga. Apakah tidak masalah jika mereka mengizinkan Tasya tinggal di sini?

“Tasya....”, panggil Reina dengan lembut. “Tidakkah kamu tahu jika di sini sudah ada wanita yang akan menikah dengan kak Angga?”.

Tasya memandangi Angga dengan sedih. Kemudian, Tasya menggelengkan kepalanya. Ia tidak tahu jika Angga akan segera menikah.

“Jadi, menurut saya, bagaimana jika kamu tinggal di apartemen kami saja. Nanti kami akan mengirimkan beberapa orang untuk menjaga kamu”, usul Reina dengan senyuman manisnya.

Sekali lagi, Tasya melihat ke arah Angga. Namun, Angga tidak mengucapkan apa pun bahkan menolak usulan Reina. Ia jadi bingung apakah ia harus bersikeras untuk tinggal di rumah itu atau ikuti saja apa kata Reina. Tasya tidak bisa memaksa mereka, karena bisa saja mendatangkan kecurigaan terhadap dirinya. Lagi pula selama ini ia menjadi sosok wanita yang lembut dan tidak pernah memaksa apa pun.

“Gimana? Kamu mau? Kalau kamu mau aku yang akan mengantarkanmu dan memastikan kamu aman di sana”, ucap Reina lagi.

Sebenarnya hati Tasya sangat panas mendengar ocehan Reina. Tapi, mau tidak mau ia pun akhirnya menurut dengan apa yang Reina katakan demi menjaga imagenya. Dalam hati Reina, ia tersenyum karena bisa mengakali Tasya.

***