Menikah lagi bukanlah hal yang diinginkan Albert untuk saat ini. Namun apa daya, ia tak bisa menolak keinginan putri kecilnya yang terus meminta sosok ibu untuk dirinya.
Kanya, Albert terpaksa menawarkan sebuah pernikahan pada Kanya atas permintaan Lala yang menginginkan Kanya menjadi ibu sambungnya.
"Menikahlah denganku untuk Lala. Tapi jangan pernah berharap setelah menikah nanti aku bisa mencintaimu, karena cintaku sudah habis untuk mendiang istriku."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 - Terima Kasih Mama Kanya
"Apa Tante Kanya gak suka kalau Lala panggil Tante dengan sebutan Mama?" Lala bertanya setelah melihat ekspresi terkejut di wajah Kanya.
"Bukannya Tante gak suka, Lala. Tante hanya...." Kanya bingung harus menjawab apa. Takut bila jawabannya nanti akan membuat Lala jadi bersedih.
"Tante Kanya, boleh ya Lala panggil Tante Mama di sekolah nanti. Lala juga mau punya Mama dan panggil Mama kayak teman-teman Lala yang lain." Pinta Lala.
Permintaan sederhana yang terucap dari bibir mungil Lala membuat Kanya tak kuasa untuk menolak. Dengan kedua bola mata yang nampak berkaca-kaca, Kanya mengangguk mengiyakan permintaan Lala. Bila nanti Albert mengetahui dan marah kepada dirinya, Kanya tidak peduli. Yang Kanya pedulikan saat ini hanyalah perasaan Lala.
"Kanya, terima kasih ya, Nak." Mama Liani berucap penuh arti. Dia berucap dengan wajah tersenyum hingga membuat Kanya yang melihatnya ikut tersenyum dan mengangguk mengiyakan perkataan Mama Liani.
Dua puluh lima menit berlalu, mobil yang dikemudikan Kanya akhirnya tiba di sekolah Lala. Seperti yang dikatakan Lala kemarin, pagi itu pada anak murid datang dengan didampingi oleh ibu mereka masing-masing. Beberapa dari mereka nampak menggunakan baju seragam dengan ibunya. Kanya yang melihatnya jadi terbayang bagaimana bila pagi itu Lala hanya datang bersama Mama Liani, pasti sangat sedih hati gadis kecil itu pikir Kanya.
"Ayo Mama kita masuk!" Dengan girang, Lala menarik tangan Kanya masuk ke dalam sekolah. Mama Liani pun mengikuti langkah mereka dari belakang dengan wajah tersenyum.
Beberapa orang tua dan anak-anak yang sudah hadir di sekolah nampak memusatkan pandangan pada Lala yang datang bersama Kanya dan Mama Liani.
"Lala, kamu datangnya sama siapa itu?" Salah satu teman Lala bertanya. Lala hanya tersenyum meresponnya kemudian menatap pada Kanya.
Seakan tidak puas dengan jawaban Lala, teman Lala yang lainnya pun ikut bertanya hingga membuat Lala memutuskan untuk bersuara.
"Teman-teman, perkenalkan ini Mama Lala loh!" Beri tahu Lala dengan senyuman lebar yang terbit di wajah cantiknya.
Beberapa teman Lala nampak bingung. Dari yang mereka ingat, Lala sudah tidak memiliki seorang mama. Tapi sekarang, kenapa Lala berkata seperti itu?
Mengerti dengan kebingungan teman-temannya, Lala segera mengajak Kanya untuk duduk di kursi khusus orang tua. Dia tidak ingin merespon lagi pertanyaan teman-temannya.
"Mama Kanya, Lala senang deh ditemani sama Mama ke sekolah." Kata Lala tulus dengan kedua bola mata yang nampak sedikit memerah.
Lagi, Kanya merasa bersedih melihat tatapan penuh luka di mata gadis kecil itu. Dia pun mengangguk mengiyakan perkataan Lala dan berusaha sebaik mungkin menunjukkan pada teman-teman Lala jika ia adalah ibu yang baik untuk Lala dan sangat menyayangi Lala.
Karena seluruh murid beserta ibu mereka sudah datang ke sekolah, acara perayaan hari ibu pagi itu pun dimulai. Setelah kepala sekolah mengucapkan kata sambutan pada orang tua murid, anak-anak murid pun diminta untuk maju dan menyanyikan lagi kasih ibu secara bersama-sama.
Air mata Kanya seketika luruh lantah saat lagu selesai dinyanyikan dan anak murid diminta untuk menyerahkan bunga di tangan mereka pada ibu masing-masing.
"Mama Kanya, bunga ini Lala berikan untuk Mama Kanya. Terima kasih ya Mama Kanya karena udah mau kabulin permintaan Lala untuk temanin Lala di acara sekolah hari ini. Lala rasanya senang sekali. Walau Mama Lala udah gak ada, tapi Lala masih ada Mama Kanya yang sayang sama Lala." Kata Lala dengan wajah tersenyum namun terlihat menyimpan luka begitu dalam di matanya.
***
Selamat datang di karya baru SHy. Mari tinggalkan komentar, rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ dan like, dan favorit lebih dulu ya🤗❤️❤️
Karna membuat cerita itu enggak gampang tentunya.
jadi apapun cerita yg mau kk buat aku mah suka suka aja🤭🤭
Ditunggu banget novel barunya kak semangat,dan sehat selalu🥰🥰🥰
Akhirnya cerita Albert dan Kanya tamat juga,setelah melewati berbagai lika liku ujian..Happy Ending tentunya.
Ya walaupun di part" terakhir kak Shy jarang banget up nya,,tpi sllu setia menunggu.
Tapi jadi penasaran nih dengan sosok Darren ??
Siapa dia sebenarnya ?
apa benar dia punya kembaran ?
Boleh juga tuh kak jika selanjutnya cerita Darren aja
dan selamat juga untuk author udah berhasil menamatkan sebuah karya
yang Darren masih ada ganjelannya Thor🤭
mgkin bisa ekstapart atau kisah baru 🥰🥰
semangat thor up nya ....
semoga sehat2 aja